KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh
kasih dan cinta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.
Tugas ini dibuat dengan tujuan memenuhi persyaratan untuk memperoleh
nilai tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular.
Dalam menyelesaikan tugas ini, kelompok banyak mendapat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya tulisan ini. Semoga Tuhan memberkati kita.
Mamuju, 10 November
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………. i
Daftar Isi.....…………….……………………………………………......... ii
Daftar Istilah............................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
……………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………. 3
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Gonore
2.2 Cara Penularan
2.3 Prognosis
2.4 Akibat Gonore
2.5 Pencegahan dan Pengobatan Gonore
2.6 Distribusi Gonore
2.7 Frekuensi Gonore
2.8 Determinan Gonore
2.9 Triad Epidemiologi Gonore
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, 5ectum dan tenggorokan atau bagian
putih mata (konjungtiva). Gonore 5ect menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore 5ect naik ke saluran kelamin
dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan
reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. (Kapita
Selekta Kedokteran, 2000
B. Cara Penularan
Gonore ditularkan melalui seks penetrative, termasuk seks vaginal, anal dan oral.
Seks oral bisa menularkan gonore dari alat kelamin ke tenggorokan dari orang yang
memberikan stimulasi, atau bisa dari tenggorokan ke alat kelamin dari orang yang
menerima stimulasi. Gonore dapat ditularkan melalui:
1. Penggunaan mulut dan lidah untuk menjilat atau mengisap anus orang lain
2. Penempatan jari ke dalam anus, vagina atau mulut orang yang terinfeksi gonore,
kemudian menyentuh mulut, alat kelamin atau anus sendiri tanpa mencuci tangan.
C. Prognosis
Gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, peradangan pada tuba
falopi yang meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) atau
kelahiran 5ectum5ia.Pada pria, gonore dapat menyebabkan peradangan menyakitkan
testis dan kelenjar prostat, berpotensi menyebabkan epididimitus, yang dapat
menyebabkan infertilitas. Tanpa pengobatan, penyempitan uretra atau abses dapat
berkembang. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan masalah kencing sementara.
D. Akibat Gonore
1. Akibat Gonore Pada Laki-laki
Pria atau laki-laki penderita gonore akan mengalami penurunan gairah seksual,
ereksi tidak sempurna, ejakulasi dini, bahkan 6ect mengalami impotensi. Selain
bahaya penyakit kencing nanah pada pria yang berupa disfungsi seksual pada pria,
bakteri gonore juga dapat mengakibatkan komplikasi serius. Komplikasi gonore ini
dapat berupa infeksi saluran kemih, abses atau radang uretra, prostatitis,
balanoposthitis, radang epididimis dan juga borok gonokokal. Bakteri Neisseria
gonorrhoeae juga dapat menyebar melalui darah pria sehingga mengakibatkan
arthritis atau radang sendi dan penyakit hepatitis. Gabungan beberapa kondisi diatas
sangat berbahaya karena dapat berujung pada kematian.
2. Akibat Gonore Pada Wanita
Struktur alat kemaluan wanita lebih terbuka dibandingkan pria sehingga lebih
rentan terhadap mikroorganisme penyebab penyakit kelamin. Bahaya dari penyakit
kencing nanah pada wanita yaitu dapat terjadi vaginitis, uretritis, vulvitis, proktitis,
servisitis dan penyakit infeksi panggul. Wanita hamil yang terinfeksi penyakit
kencing nanah ini akan sangat berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Perempuan
hamil yang menderita servisitis gonokokal jika tidak segera melakukan pengobatan
dapat terjadi infeksi intra-amniotik, pecah ketuban dini, postpartum sepsis dan
berbagai macam penyakit yang berbahaya bagi bayi didalam kandungan.
G. Frekuensi Gonore
Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa
lebih dari 700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun.
Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks
Komersial (PSK) wanita di seluruh 8ectum8ia, sekitar 70.000 diantaranya adalah anak
dibawah usia 18 tahun. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga
ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua
golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia 15-
35 tahun. Di antara populasi wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi pada usia
15 -19 tahun (715,6 per 100.000) sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi
terjadi pada usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000). Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda
pada tiap – tiap 8ectum berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan sebanyak
487/100.000 orang yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan
sebanyak 31/100.000 orang yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita
gonore semakin berkurang yaitu hanya sekitar 31/100.000 orang
yangmenderita.Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore mengalami penurunan. Di
dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.
Enviroment
Penyakit gonore juga lebih banyak disebabkan karena penularan non seksual seperti
factor lingkungan yang lembab,misalnya terjadinya infeksi gonokokus pada anak yang
tinggal di Negara tropis,dan seringnya memakai handuk dan seprei tempat tidur yang sama
dengan orang yang menderita GO.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Subyektif :
3) Demam
4) Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari rektumnya keluar
cairan.
5) Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan
nanah.
6) Pasien yang datang dengan awitan gejala akut mengeluh lemah, nyeri lokal, demam
dan keluarnya nanah dari lubang saluran kencing.
1) Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan
nanah.
2) Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram negatif,
intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear.
4) Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes
fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)
5) Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning
menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase
6) Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan untuk
mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
Tujuan Perawatan :
1) Kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi.
Tujuan Kepertawatan :
Tujuan Keperawatan :
2) Eliminasi urin tidak akan terganggu: bau, jumlah, warna urin dalam rentang yang
diharapkan dan pengeluaran urin tanpa disertai nyeri
Intervensi Keperawatan :
1) Pantau eliminasi urin meliputi: frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna
dengan tepat.
3) Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala inferksi saluran kemih.
4) Sarankan pasien untuk minum sebanyak 3000 cc per hari.
Tujuan Keperawatan :
Intervensi Keperawatan :
Tujuan keperawatan :
Intervensi Keperawatan :
c) Jelaskan cara penularan PMS dan perlunya untuk setia pada pasangan
d) Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat
menghindarinya.
Tujuan keperawatan :
Intervensi Keperawatan :
2) Dorong klien untuk membayangkan masa depan dan hasil positif dari kehidupan
Dari buku Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid kedua tahun 2000, buku Epidemiologi
Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan Klinis karya Koes Irianto tahun 2014