PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan
untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar
menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui
dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan
kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku
dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non
perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial
budaya, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Faktor hereditas dalam hal ini adalah sifat sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang
anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Sifat
sifat ciri pembawaan tersebut ada dari pembawaan sejak lahir, dan masih merupakan benih,
yang masih merupakan kekuatan/potensi terpendam dalam diri seseorang. Potensi baru akan
aktual dan tumbuh serta berkembangan setelah mendapatkan rangsangan rangsangan dan
pengaruh dari luar/faktor eksten.
Peran promosi kesehatan pada faktor heredier intervensi faktor keturunan adalah
penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi kelompok yang mempunyai
resiko penyakit keturunan
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984)
Promosi Kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan control terhadap, dan
memperbaiki kesehatan mereka(WHO, 1984)
Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan
kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau
mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986 )
2.2 Herediter
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu.
Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan
orang tua kepada anaknya, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki
individu sejak masa konsepsi (masa pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari
pihak orang tua melalui gen-gen.” Yang diturunkan orang tua kepada anak adalah sifat
strukturnya, bukan tingkah laku yang diperoleh (hasil belajar atau pengalaman).
Penurunan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui prinsip-
prinsip berikut:
1) Reproduksi, yaitu bahwa penurunan sifat itu hanya berlangsung dengan melalui sel
benih.
2) Konformitas, yaitu proses penurunan sifat itu mengikuti pola dari jenis (spesies)
generasi sebelumnya, misalnya manusia menurunkan sifat-sifat manusia pada
anaknya.
3) Variasi, yaitu bahwa proses penurunan sifat-sifat itu akan terjadi beraneka
(bervariasi). Antara kakak dengan adik akan terdapat perbedaan, meskipun berasal
dari orang tua yang sama.
4) Regresi filial, yaitu bahwa penurunan sifat atau ciri-ciri itu cenderung ke arah rata-
rata.
2.3 Macam Penyakit Herediter
Penyakit keturunan berasal dari mutasi atau perubahan sifat genetik yang diwariskan
dari salah satu atau kedua orang tua kepada anak. Penyakit keturunan umumnya sulit atau
bahkan tidak dapat dicegah. Orang yang tampaknya sehat bisa saja memiliki penyakit
keturunan atau berisiko menurunkan kelainan genetik pada keturunannya.
Untuk mengindentifikasi penyakit keturunan serta risiko diturunkannya penyakit ini
pada anak, dapat dilakukan pemeriksaan genetik pada orang tua sebelum merencanakan
kehamilan, atau pada janin di dalam kandungan.
Dibawah ini adalah beberapa macam penyakit keturunan yang umum terjadi:
1. Diabetes tipe 1
Risiko seorang anak terkena penyakit keturunan ini akan lebih tinggi jika
kedua orang tua kandungnya menderita diabetes tipe 1.
2. Hemofilia
3. Thalasemia
Penyakit keturunan ini adalah penyakit yang menyerang sel darah merah
penderitanya. Kondisi ini membuat hemoglobin dalam sel darah merah
penderitanya berkurang, sehingga oksigen sulit diedarkan ke seluruh tubuh. Anak
yang lahir dengan thalasemia berat kebanyakan meninggal saat dilahirkan.
Pada beberapa kasus, anak yang memiliki thalasemia dapat hidup, namun
sangat rentan terserang anemia, sehingga sering kali membutuhkan transfusi
darah.
4. Alzheimer
5. Kanker
Kanker bisa terjadi bukan hanya karena kebiasaan hidup yang kurang
sehat saja, namun faktor genetik juga ikut meningkatkan risiko seseorang
mengalami penyakit ini. Hanya saja, kanker yang murni diwarisi oleh faktor
genetik tergolong kecil, yaitu sekitar 5%-10% dari kasus kanker akibat penyebab
kanker lainnya.
6. Penyakit jantung
7. Gangguan mental
Meski demikian, gangguan mental ini juga bisa terjadi pada orang tanpa
riwayat penyakit serupa di dalam keluarganya. Hal ini diduga karena selain faktor
genetik, munculnya gangguan mental juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti
stres atau tekanan psikologis yang berat.
Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit keturunan di dalam keluarga perlu lebih
waspada. Walaupun kebanyakan penyakit keturunan tidak dapat dicegah, namun risikonya
dapat dikurangi. Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter Dan
dapat melakukan pemeriksaan genetik sebelum menikah dan merencanakan kehamilan, untuk
mendeteksi secara dini kemungkinan adanya penyakit keturunan yang bisa diwariskan
kepada anak
Faktor hereditas dalam hal ini adalah sifat sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang
anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Sifat
sifat ciri pembawaan tersebut ada dari pembawaan sejak lahir, dan masih merupakan benih,
yang masih merupakan kekuatan/potensi terpendam dalam diri seseorang. Potensi baru akan
aktual dan tumbuh serta berkembangan setelah mendapatkan rangsangan rangsangan dan
pengaruh dari luar/faktor eksten.
Adapun macam penyakit herediter yang umumnya sering terjadi . Diabetes tipe 1 ,
Hemofilia, Thalasemia, Alzheimer, Kanker, Penyakit jantung, Gangguan mental
Peran promosi kesehatan pada faktor herediter intervensi faktor keturunan adalah
penasihat perkawinan, dan penyuluhan kesehatan khususnya bagi kelompok yang mempunyai
resiko penyakit keturunan agar derajat kesehatan meningkat .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36181619/Makalah_Pendidikan_Kesehatan
https://www.academia.edu/23981231/Pendidikan_kesehatan_dan_ilmu_perilaku
https://www.academia.edu/4849153/KONSEP_PROMOSI_KESEHATAN
https://www.alodokter.com/berbagai-penyakit-keturunan-yang-perlu-anda-waspadai
https://www.scribd.com/document/366582521/Laporan-Tutorial-Promkes-Semester-III