Anda di halaman 1dari 4

Mutiara Cinta Monabila S 30101900132

SGD 1 LBM 3

STEP 1

1. Anamnesis :
- Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa
dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita
dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit
pasien.
2. Anemia :
- Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.
- Anemia memiliki tiga penyebab utama, yaitu kehilangan darah, kurangnya produksi sel
darah merah, dan tingkat kerusakan sel darah merah yang tinggi.
3. Hamil aterm
- Kehamilan aterm adalah istilah untuk menyatakan periode kehamilan yang sedang
dijalani oleh ibu hamil tepat waktu. Maksud dari kata tepat waktu tersebut adalah,
kehamilan ibu hamil tepat memasuki waktu dimana janin siap untuk dilahirkan pada
waktu yang memang semestinya sehingga janin di dalam kandungan tersebut dapat
terlahir melalui jalan melahirkan normal.
- bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 hingga 42 minggu (280-300 hari) disebut sebagai
bayi yang lahir dalam waktu normal/aterm
4. Obesitas
- Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi.
Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori,
sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami
obesitas.
- suatu kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki badan yang sangat gemuk dan
mengandung banyak lemak pada tubuhnya.
5. Indeks masa tubuh
- Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui rentang berat
badan ideal Anda dan memprediksi seberapa besar risiko gangguan kesehatan Anda.
Metode ini digunakan untuk menentukan berat badan yang sehat berdasarkan berat dan
tinggi badan.

STEP 2

1. Apa saja perubahan yang dapat terjadi pada anak remaja?


2. Apa hubungannya dengan mengulik kehamilannya dahulu?
3. apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku remaja?

4. Bagaimana dampak yang terjadi pada perubahan perilaku remaja?
 Dampak terhadap Sikap dan Perilaku
Menurut Ridwan (2004: 116-119) ada beberapa dampak atau pengaruh perubahan
fisik terhadap sikap dan perilaku, yaitu:
1) Ingin Menyendiri. Remaja mulai menarik diri dari teman-teman dan dari berbagai
kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman serta anggota
keluarga. Juga sering melamun dan mencoba eksprimen seks melalui mestrubasi.
2) Bosan. Remaja mulai bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari,
bosan dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya remaja sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya di berbagai
bidang menurun. Mereka menjadi terbiasa untuk tidak mau berpretasi, karena
sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3) Inkoordinasi yaitu, pertumbuhan pesat dan tidak seimbang yang dapat
mempengaruhi pada koordinasi gerakan. Dalam hal ini remaja merasa kikuk dan
janggal selama beberapa waktu.
4) Antagonisme Sosial yaitu remaja seringkali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menantang, bermusuhan antara dua jenis kelamin diungkapkan
dalam kritik dan komentar atau ejekan merendah.
5) Emosi yang meninggi, yaitu kemarahan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis (M ‘Utman Najati, 1985: 66).
6) Hilangnyanya Kepercayaan diri. Remaja banyak yang mengalami rendah diri
karena dikeritik bertubi-tubi dari dari orang tuanya. Mereka tidak memiliki percaya
diri dan takut kegagalan

Sumber : Jurnal PERKEMBANGAN FISIK REMAJA 2017 Oleh S Sabariah (jurnal Unisu)
5. bagaimana hubungan antara anamnesis kehamilan dengan perubahan putrinya?

6. bagaimana hubungan riwayat imunisasi dengan tumbuh kembang remaja?


 Imunisasi dasar sangat penting diberikan pada bayi berusia 0 – 12 bulan untuk
memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara
lain Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak (Depkes,
2005). Sementara itu, berdasarkan indikasi pencegahan penyakit, hak anak Indonesia
untuk mendapatkan imunisasi juga masih belum sepenuhnya optimal.
 imunisasi merupakan domain yang sangat penting untuk memiliki status gizi yang baik.
Imunisasi yang lengkap biasanya menghasilkan status gizi yang baik. Sebagai contoh
adalah dengan imunisasi seorang anak tidak mudah terserang penyakit yang berbahaya,
sehingga anak lebih sehat, dengan tubuh / status sehat asupan makanan dapat masuk
dengan baik, nutrisi pun terserap dengan baik. Nutrisi yang terserap oleh tubuh bayi
dimanfaatkan untuk pertumbuhannya, sehingga menghasilkan status gizi yang baik.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit infeksi tertentu, sehingga anak akan jatuh sakit, mungkin akan
menyebabkan turunnya status gizi. Hal ini karena penyakit infeksi dan fungsi kekebalan
saling berhubungan erat satu sama lain, dan pada akhirnya akan mempengaruhi status
gizi berupa penurunan status gizi pada anak.

Sumber : Melisa CK HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DENGAN TUMBUH


KEMBANG PADA BAYI (0 – 1 TAHUN)DI PUSKESMASKEMBES KECAMATAN TOMBULU
KABUPATEN MINAHASA 2016

7. bagaimana tumbuh kembang anak usia sekolah dan remaja yang normal?
8. Jelaksan mengenai IMT dan nilainya!
9. Bagaimana nutrisi yang baik untuk remaja?
10. Apa saja tanda tanda obesitas pada remaja?
11. Apa saja penyebab terjadinya obesitas?
 Penyebab terjadinya obesitas dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1) Faktor Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis dapat herediter maupun nonherediter. Variabel yang
bersifat herediter (internal faktor) merupakan variabel yang berasal dari faktor
keturunan. Sedangkan faktor yang bersifat nonherediter (eksternal faktor)
merupakan faktor yang berasal dari luar individu, misalnya jenis makanan yang
dikonsumsi dan taraf kegiatan yang dilakukan individu.
2) Faktor Psikologis
Sebab-sebab psikologis terjadinya kegemukan ialah bagaimana gambaran
kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan kecenderungan seorang
individu untuk melakukan pelarian diri dengan cara banyak makan makanan yang
mengandung kalori atau kolestrol tinggi. Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim,
artinya menimbulkan gejolak emosional yang sangat dahsyat dan bersifat
traumatis.
3) Faktor Kecelakaan atau Cidera Otak
Salah satu faktor penyebab obesitas adalah kecelakaan yang menyebabkan
cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa lapar. Kerusakan syaraf otak ini
menyebabkan individu tidak pernah merasa kenyang, walaupun telah makan
makanan yang banyak, dan akibatnya badan individu menjadi gemuk

Sumber : Dewi N W (2013) Analisis faktor penyebab obesitas

 Faktor penyebab obesitas :


o Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food)
o Rendahnya aktivitas fisik
o Faktor genetik
o Pengaruh iklan
o Faktor psikologis
o Status sosial ekonomi
o Program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang
berkontribusi pada perubahan keseimbangan energi dan berujung pada
kejadian obesita

Sumber : Jurnal UGM “Faktor faktor penyebab terjadinya obesitas “ 2017

 Penyebab Obesitas pada bayi


Beberapa faktor penyebab obesitas pada anak antara lain pemberian ASI, pemberian
MP-ASI terlalu dini, dan asupan nutrisi yang berasal dari jenis makanan olahan serba
instan, minuman soft drink, makanan jajanan seperti makanan cepat saji/ fast food yang
tersedia di gerai makanan. Selain itu, obesitas dapat terjadi pada anak yang ketika masih
bayi tidak dibiasakan mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI), tetapi menggunakan susu
formula dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang dibutuhkan bayi/ anak.
Akibatnya, anak akan mengalami kelebihan berat badan saat berusia 4-5 tahun

Sumber : A Istiqomah “Faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas pada balita” \

12. Apa saja gangguan yang mempengaruhi pada tumbuh kembang anak ?

Anda mungkin juga menyukai