Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan
semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.
Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapatkan makanan cukup
bergizi dalam waktu lama.

B. Etiologi

Jumlah makanan yang di makan kurang.


Asupan makanan yang kurang diantara lain disebabkan oleh :
Tidak tersedianya makanan secara adekuat. Tidak tersedinya makanan yang
adekuat terkait langsung dengan kondisi sosial ekonomi. Kadang kadang
bencana alam, perang, maupun kebijaksanaan politik maupun ekonomi yang
memberatkan rakyat akan menyebabkan hal ini. Kemiskinan sangat identik
dengan tidak tersedianya makan yang adekuat.
-

Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang.


Makanan alamiah terbaik bagi bayi yaitu Air Susu Ibu (ASI), dan sesudah usia
6 bulan anak tidak mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat,
baik jumlah dan kualitasnya akan berkonsekuensi terhadap status gizi bayi.
MP-ASI yang baik tidak hanya cukup mengandung energi dan protein, tetapi
juga mengandung zat besi, vitamin A, asam folat, vitamin B serta vitamin dan
mineral lainnya. MP-ASI yang tepat dan baik dapat disiapkan sendiri di
rumah. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah
seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak
memenuhi kebutuhan gizi balita karena ketidaktahuan.
Pola makan yang salah.
Pola pengasuhan anak berpengaruh pada timbulnya gizi buruk. Anak yang
diasuh ibunya sendiri dengan kasih sayang, apalagi ibunya berpendidikan,
mengerti soal pentingnya ASI, manfaat posyandu dan kebersihan, meskipun
sama-sama miskin, ternyata anaknya lebih sehat. Unsur pendidikan perempuan
berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Sebaliknya sebagian anak yang
gizi buruk ternyata diasuh oleh nenek atau pengasuh yang juga miskin dan
tidak berpendidikan. Banyaknya perempuan yang meninggalkan desa untuk
mencari kerja di kota bahkan menjadi TKI, kemungkinan juga dapat
menyebabkan anak menderita gizi buruk.

Penyakit.
Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di negara negara
terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran
akan kebersihan / personal hygine yang masih kurang, serta ancaman
endemisitas penyakit tertentu.
C. Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu,
atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok
endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran
yodium dalam tubuh.
Perlunya deteksi dini status gizi mengingat penyebabnya sangat kompleks,
pengelolaan gizi buruk memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.
Bukan hanya dari dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak orang tua,
keluarga, pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah. Langkah awal
pengelolaan gizi buruk adalah mengatasi kegawatan yang ditimbulkannya, dilanjutkan
dengan "frekuen feeding"
(pemberian makan yang sering, pemantauan akseptabilitas diet penerimaan tubuh
terhadap diet yang diberikan), pengelolaan infeksi dan pemberian stimulasi. Perlunya
pemberian diet seimbang, cukup kalori dan protein serta pentingnya edukasi
pemberian makan yang benar sesuai umur anak, Pada daerah endemis gizi buruk perlu
distribusi makanan yang memadai.
Menurut Menkes No. 9201 menkes/SK/VIII/2002 status gizi ditentukan berdasarkan
Z-SCORE berdasarkan berat badan (kg) terhadap umur (bulan) yang diklasifikasikan
sebagai berikut
Gizi Lebih: apabila berat badan balita berada > +2 SD (Standar Deviasi)
Gizi Baik : apabila berat badan balita berada antara <-2 SD
Gizi Buruk: apabila berat badan balita <-3 SD.

D. Penilaian Status Gizi Secara Langsung


Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
yaituantropometri, klinis, biokimia dan biofisik.

a. Antropometri

1) Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut
pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
2) Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan
protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan
proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

E. Penilaian Gizi secara tidak Langsung


Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : Survei Konsumsi
makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
a. Survei Konsumsi Makanan
1) Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
2) Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi
berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.
b. Statistik Vital
1) Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.
2) Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat.

c. Faktor Ekologi

1) Pengertian
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil
interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll
2) Penggunaan
Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab
malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi
gizi.

F. Manifestasi Klinis
Kekurangan gizi ini secara umum mengakibatkan gangguan diantaranya :
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai zat
pembakar sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok
2. Produksi tenaga
Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan
tenaga untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa
lemas
3. Pertahanan tubuh
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi seperti
batuk, pilek dan diare
4. Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada anak adapt berpengaruh terhadap perkembangan mental.
Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen seperti
perkembangan IQ dan motorik yang terhambat
5. Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang, cengeng
dan apatis.
6. Perubahan rambut dan kulit
Rambut kepala mudah dicabut dan tampak kusam, kering, halur, jarang dan berubah
warna. Sedangkan pada kulit terapat garis-garis kulit yang lebih dalam dan lebar,
hiperpigmentasi serta bersisik.
7.Anemia
8. Kelainan kimia darah. Kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau
sedikit meninggi, dan kadar kolesterol serum rendah.

G. Komplikasi Klinis Malnutrisi


1. Edema dan menurunnya volume darah sekunder terhadap hipoproteinemia

2.
3.
4.
5.
6.

Hipotermia bahkan pada keadaan infeksi sekalipun


Depresi,susah, anoreksia, dan aktivitas berkurang
Malabsorbsi, disertai atrofi vili usus
Lebih mudah terkena infeksi
Mantoux negatif meskipun terdapat infeksi tuberkulosa

H. Penatalaksanaan
1. Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :
2. Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan
mineral.
3. Penanganan segera penyakit penyerta (misalnya diare)
4. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak pada orang tua dan anggota keluarga
5. Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu
menjelang waktu makan
6. Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan
bertahap setiap hari (makan dalam porsi kecil tetapi sering)
7. Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk
meningkatkan selera makan
8. Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan
secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

KONSEP ASKEP
A. PENGKAJIAN

1. Pengkajian identitas ( nama, umur, tanggal lahir, alamat, dll) disertai


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

identitas ayah dan ibu


Data umum anak misalnya BB, TB dll
Keluhan utama yang dirasakan saat kunjungan
Riwayat kesehatan sekarang yang sedang dialami
Riwayat kesehatan yang pernah diderita anak dan keluarga
Riwayat sosial
Pengkajian fisik head to toe
Pengkajian kebutuhan dasar yang berhubungan dengan nutrisi
Pola kebiasaan makan (waktu, jenis dan jumlah)
Makanan yang disukai, tidak disukai, menimbulkan alergi,

membahayakan serta yang menguntungkan


Pembatasan makanan (diet khusus, budaya, keyakinan)
Penggunaan vitamin dan mineral (jenis & frekuensi)
Problem diet (nafsu makan, makanan yg menimbulkan diare serta

kembung)
Kesulitan mengunyah dan menelan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang asupan
makanan
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
3. Risiko infeksi b.d malnutrisi

No.

Diagnosa
Keperawatan
1 Ketidakseimbang
. an nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh

Tujuan &
kriteria hasil

NIC

Rasional

NOC :

Nutritional
Status
:
food and
Fluid
Intake

1. Kaji
adanya
alergi makanan
2. Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi
yang
dibutuhkan
pasien.
3. Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
intake Fe
4. Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung
tinggi
serat
untuk mencegah

1. Untuk
menghindari
kesalahan
pemberian
makanan
yang
berdampak
negatif pada
pasien
2. Jumlah kalori
dan
nutrisi
yang
tepat
dapat
membantu
mempermuda
h
kesembuhan
pasien
3. Fe
adalah

Kriteria
Hasil :

Adanya
peningkat
an berat
badan
sesuai
dengan
tujuan

Berat badan
ideal
sesuai
dengan
tinggi
badan

Mampu
mengiden
tifikasi
kebutuha
n nutrisi

Tidak
ada
tanda
tanda
malnutrisi

konstipasi
5. Berikan
makanan
yang
terpilih
(sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
6.
Ajarkan
keluarga
bagaiamana
cara
membuat
catatan
makanan harian

mikro elemen
yang
berfungsi
sebagai
penggiat
berbagai jenis
enzim
sehingga
melancarkan
proses
metabolisme.
4. Serat
dapat
memperlanca
r
proses
pencernaan di
usus
5. Pemberian
makanan
yang
tepat
dapat
mempermuda
h
kesembuhan
pasien.
6. Dengan
membuat
catatan
harian
diharapkan
pola
makan
lebih teratur

1. Sediakan informasi
kepada
keluarga
tentang
kondisi
dengan cara yang
tepat
2. Diskusikan
perubahan
gaya
hidup
yang
mungkin
diperlukan
3. Diskusikan pilihan
terapi
atau
penanganan

1. Untuk
menambah
informasi
keluarga
mengenai
gizi
yang
seimbang
2. Membantu
memberi
saran pada
keluarga
dalam
mengatur
pola makan

Tidak terjadi
penurunan
berat
badan
yang
berarti

2.

Defisiensi
pengetahuan

NOC :
Knowledge
disease
process
Knowledge :
health
behaviour
Kriteria Hasil
Keluarga
mampu
melaksanaka
n prosedur
yang

3.

Risiko Infeksi

dijelaskan
dengan
benar
Keluarga
mampu
menjelaskan
kembali apa
yang
dijelaskan
tim
kesehatan
NOC :
Immune
status
Knowledge
: infection
control
Kriteria Hasil:
Klien bebas
dari tanda
gejala
infeksi
Menunjukk
an perilaku
hidup sehat

anak
3. Membantu
keluarga
dalam
melakukan
penanganan
yang benar

1. Instruksikan
kepada keluarga
dan anak untuk
sebelum
melakukan
kegiatan
hendaknya cuci
tangan terlebih
dahulu
2. Mendiskusikan
pola
hidup
bersih

1. Untuk
menghilangk
an transmisi
kuman
penyakit
2. Pola hidup
yang bersih
tentunya
akan
meminimalis
r
kuman
penyakit

Daftar Pustaka
Short. John Rendle. 1994. A Synopsis of Childrens Disease 15/E. Diterjemahkan oleh
dr. Eric Gultom. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Potter,dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Behrman, Kliegman &Arvin, Nelson. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics.
Diterjemahkan oleh Prof. Dr, dr. A. Samik Wahab. Jakarta: Kedokteran EGC.
Nurarif, dan Kusuma. 2015. Aplikasi NANDA NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction.
Nanda Internasional. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan KlasifikasiI. Jakarta:
EGC
http://ipdkedokteran.blogspot.co.id/2008/12/gizi-kurang-pada-balita.html.
pada 15 September 2016)

(diakses

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN ANAK
GIZI KURANG PADA BALITA
Oleh :
Luluk Mamluatul Ulumy
1401460035

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN MALANG
SEPTEMBER 2016

Anda mungkin juga menyukai