Anda di halaman 1dari 35

Nutrisi Maternal dan

Kesehatan Intergenerasi
Pertemuan - 4
Bahan Kajian
1.Hubungan antara nutrisi pada awal kehidupan dan kesehatan jangka panjang

2.Pengaruh nutrisi maternal terhadap perkembangan generasi selanjutnya

a.Nutrisi maternal prakehamilan

b.Kekurangan nutrisi maternal selama kehamilan

c.Ketidakcukupan vitamin D selama kehamilan

d.Kelebihan nutrisi selama kehamilan

3.Mekanisme potensial yang berkaitan dengan kesehatan generasi selanjutnya

a.Peran plasenta

b.Gangguan organ dan jaringan

c.Gangguan sistem endokrin

d.Proses epigenetic

4.Efek nutrisi maternal terhadap intergenerasi

5.Nutrisi wanita muda (remaja)


Dutch Hunger Winter (November 1944 - Mei 1945)
Ducth Hunger Winter
Oktober 1944 Nazi memberlakukan embargo hukuman
atas transportasi makanan di Belanda, yang
menyebabkan kelaparan yang meluas, terutama di daerah
perkotaan dan di antara anggota masyarakat yg kurang
mampu.

Kelaparan ini tidak berkurang sampai Belanda


dibebaskan pada Mei 1945. Diperkirakan 40.000 wanita
hamil di Belanda mengalami periode kelaparan selama
musin dingin.
Dutch Hunger Winter
Rata-rata rasio kalori selama masa kelaparan sangat
rendah (400 - 800 kcal/day)

Follow up 2.414 wanita dan pria yg lahir pada masa itu


memiliki dampak jangka panjang

Wanita yg terpapar masa kelaparan pada trimester II


atau III memiliki bayi dengan BBLR atau BB normal tapi
tumbuh besar menjadi obese — dampak jangka panjang
lain yaitu penyakit di masa dewasa.
Pentingnya nutrisi
maternal selama
kehamilan dan laktasi
menentukan kesehatan
jangka pendek anak
(risiko lebih rendah
terhdp mortalitas dan
morbiditas).
BBLR berhubungan
dengan meningkatnya
risiko CHD, dibetes tipe
2, sindrom metabolik, dan
osteoporosis di masa
depan.
Karena: nutrisi yg salah
sejak masa konsepsi
hingga bayi, dapat
mengakibatkan
perubahan permanen
pada struktur tubuh,
fungsi dan metabolisme
di masa mendatang.
Proses epigenetik
Pengaruh nutrisi maternal terhadap
perkembangan generasi selanjutnya
1. Nutrisi maternal sebelum
kehamilan
Nutrisi maternal sebelum kehamilan berhubungan
dengan faktor risiko kardiometabolik pada anak di masa
mendatang.
Kekurangan nutrisi pada masa konsepsi dan implantasi
dapat menyebabkan hipertensi dan disfungsi
kardiovaskular pada anak yg dilahirkan.
Kelebihan nutrisi: efek jangka panjang pada komposisi
tubuh anak.
Anak yg dilahirkan dari ibu yg obese berisiko 2x >
sindrom metabolik.
2. Kekurangan Nutrisi Maternal
selama Kehamilan
Riset dari Dutch Hunger Winter:

Bayi korban DHW trimester II dan III —- BBLR

Kalau BB normal, maka akan tumbuh dengan risiko > obesitas.

Paparan kelaparan:

Saat awal kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko


CHD, gangguan koagulasi darah, obesitas (wanita), peningkatan
risiko kanker payudara.

Trimester II: penyakit gangguan saluran napas, mikroalbuminuria.

Nutrisi selama kehamilan sangat menentukan penyakit di


masa yg akan datang.
Efek malnutrisi dalam kehamilan

• Wanita yg cukup makan dan sehat memiliki peluang


terbaik untuk memiliki bayi yg sehat dan menyusui
dengan sukses setelah kelahiran.
• Ini diilustrasikan secara grafis oleh studi tentang efek
'Dutch Hunger Winter' tahun 1944–1945.
• Diperkirakan 40.000 wanita hamil di Belanda dikenai
periode kelaparan selama musim dingin ini (Diamond,
1999).
Effects of starvation in pregnant women
• Selama musim dingin 1944-1945, tingkat konsepsi turun
menjadi sekitar 1/3 dari tingkat normal mereka; kelaparan
dan berat badan rendah secara nyata mengurangi kesuburan
pada wanita (dan juga pada pria).
• Wanita yg kelaparan selama trimester terakhir kehamilan,
ketika sebagian besar pertumbuhan janin terjadi, memiliki
bayi yg rata-rata lebih dari 10% lebih ringan daripada
mereka yg lahir sebelum kelaparan (bahkan sebelum
persediaan makanan kelaparan rendah).
• Bayi yg lahir 3 bulan setelah kelaparan berakhir memiliki
berat badan normal.
• Namun, bayi yg terkena kelaparan pada trimester I kehamilan
berisiko 2x kelahiran mati dan > 2x mungkin memiliki cacat
tabung saraf (NTD) seperti spina bifida.
• Bayi yg terkena kelaparan pada trimester II dan III memiliki
angka kematian yg jauh lebih tinggi dalam beberapa bulan
pertama kehidupan dan kematian tidak menjadi normal
sampai mereka berusia satu tahun.
• Bayi-bayi kelaparan yg selamat sampai dewasa memiliki berat
badan dan kecerdasan normal.
• Satu pengamatan yg menarik adalah bahwa anak perempuan
yg terpapar kelaparan intrauterin pada trimester I dan II ketika
mereka menjadi dewasa, memiliki bayi dengan berat badan
kurang meskipun berat lahirnya normal.
3. Ketidakcukupan Vitamin D selama
Kehamilan

Efek jangka panjang terhadap kesehatan tulang dan


komposisi tubuh.
Konten mineral tulang
Kepadatan mineral tulang
Kurangnya vit D pada akhir kehamilan dapat
berpengaruh terhadap kekurangan jaringan lemak
postnatal, tapi menjadi lebih tinggi pada usia 6 tahun.
Pemenuhan asupan vitamin D menurunkan risiko PE,
GDM, dan SC primer.
Maternal outcome jika kekurangan vit D saat hamil
GDM: vitamin D terbukti mampu meningkatkan fungsi eksokrin
pankreas dan sensitivitas insulin pada studi model hewan coba.

PE: Defisiensi vit. D serum merupakan manifestasi faktor risiko kejadian


PE.

Proses persalinan lebih lama dan lebih sulit.


Defisiensi vit D berhubungan dengan massa dan kekuatan otot pada
wanita muda. Selama kehamilan, menguatkan otot-otot dasar panggul
meningkatkan kontrol dan fleksibilitas otot, mencegah inkontinensia
urin selama dan setelah melahirkan dan memperlancar proses
persalinan.

Kesehatan tulang bumil: kehilangan massa tulang di antara 2–5% terjadi


selama kehamilan.
Fungsi umum vit D: membantu dalam proses metabolisme kalsium di
usus. Vit D membantu tubuh menyerap kalsium dan menggunakan
kalsium. Kalsium tidak bisa diserap tubuh tanpa vitamin D yg cukup.
Pengaruh Vitamin D Selama Kehamilan
Vit. D meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan
respon insulin untuk transportasi glukosa.

Berperan dalam perkembangan plasenta dini melalui regulasi


dan ekspresi gen yg mempengaruhi perkembangan PE.

Kelebihan: hiperkalsemia (kadar kalsium > 10 mg/dl) dan


hiperkalsiuria (ekspresi kalsium > 250 mg/hr pada wanita)
berhubungan dengan ginjal dan batu ginjal.

Mekanisme biologis kekurangan vit. D dan PE adalah


disfungsi kekebalan tubuh, implantasi plasenta, inflamasi,
angiogenesis abnormal, dan hipertensi.
4. Kelebihan Nutrisi Selama
Kehamilan

Kelebihan nutrisi selama kehamilan rentan terhadap


penyakit cardiometabolic.
BB bumil sangat berpengaruh terhadap BMI anak (pada
masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa).
Jaringan adiposa lebih banyak, peningkatan TD sistolik,
glukosa darah, makrosomia.
DM kehamilan menjadi faktor risiko DM anak
Mekanisme
potensial yang
berkaitan dengan
efek nutrisi maternal
terhadap
intergenerasi
1. Peran Plasenta
Ketersediaan nutrisi janin
sangat dipengaruhi oleh diet
ibu, penyimpanan/cadangan
nutrisi ibu, metabolisme, dan
kemampuan plasenta untuk
mentransfer makanan dari ibu
ke janin.

Fungsi utama plasenta:

Barrier immunologi ibu-janin

Media transfer gas, air, ion


dan nutrients

Produksi dan sekresi hormon,


sitokin, molekul
Disfungsi plasenta berpengaruh terhadap kesehatan
janin.

Terganggunya aliran pada darah plasenta dapat


mengakibatkan IUGR (jantung janin bekerja “keras”
sehingga dampak jangka pendeknya: CVD postnatal).

Plasenta : sensor nutrisi — mengatur transfer nutrisi


sesuai nutrisi ibu.

Pertumbuhan janin sangat bergantung pada transfer


nutrisi oleh plasenta (sangat sensitif terhadap kurang
nutrisi).
2. Gangguan Organ dan Jaringan
Faktor lingkungan yg buruk pada
periode kritis pertumbuhan janin
sangat berpengaruh terhadap
perkembangan jaringan dan organ
karena terganggunya proses
proliferasi dan diferensiasi.
DP berbeda pada tiap jaringan dan
organ, contoh: jantung pada awal
kehamilan, ginjal paling akhir.
Proses ini sangat sensitif terhadap
nutrisi — akibat: ukuran organ
kecil, fisiologis dan ekspresi gen.
Contoh: ginjal dengan jml nefron
kurang
3. Gangguan Sistem Endokrin
Perubahan endokrin selama kehamilan dapat mengganggu
respon seluler dan regulasi homeostatik. Nutrisi pada awal
kehidupan dapat mempengaruhi hormon.
Semakin besar ukuran tubuh maka terjadi peningkatan
glukokortikoid yg sangat berperan dalam perkembangan
janin di awal kehidupan: fungsi imun dan metabolisme
glukosa serta maturasi dan fungsi jaringan.
Kelebihan glukokortikoid pada periode kritis: retardasi
pertumbuhan janin, perkembangan ginjal terganggu,
hipertensi, intoleransi glukosa, resistensi insulin.
3. Proses Epigenetik
Epigenetik adalah mekanisme intrinsik yg mengubah
ekspresi gen; bukan dengan mengubah sekuens DNA; tapi
dengan modifikasi DNA dan protein kromosom histon.

Modifikasi-modifikasi tersebut disebabkan oleh faktor


lingkungan, seperti terpapar dengan bahan kimia serta
adanya sumber makanan tertentu yg dapat memodifikasi
molekul.

Epigenetik terlibat dalam genomic imprinting dan aktivasi


kromosom X pada manusia; kegagalan mekanisme ini
mengakibatkan kelainan kongenital dan timbulnya kanker.
3 mekanisme epigenetik yg dapat
mempengaruhi proses ekspresi gen:

1. Metilasi DNA pada basa nitrogen sitosin (C)


2. modifikasi molekul histon dengan penambahan
gugus/senyawa metil, asetil, fosfat, dan ubiquitin
3. terbentuknya micro RNA (miRNA).

Ketiganya mempengaruhi kuantitas produk ekspresi gen, yaitu


molekul protein. Metilasi (penambahan gugus metil, CHs yg
dibantu oleh enzim DNA metiltransferase/DNMT) dapat
terjadi di nukleotida sitosin (C) yg selalu berdekatan dengan
nukleotida guanin (G).
Epigenetik

Efek nutrisi awal kehidupan: faktor epigenetik (metilasi DNA


terganggu)

Nutrisi maternal berpengaruh terhadap faktor epigenetik dan


fenotip

hipometilasi

pertumbuhan perinatal dan komposisi tubuh di masa depan

Jaringan lemak
Nutrisi wanita muda (remaja putri)

Remaja putri tidak hanya membutuhkan asupan gizi untuk


menunjang kebutuhan status nutrisi saat sekarang, tapi juga
untuk kebutuhan nutrisi sebagai calon ibu. Konsumsi dan
asupan di saat sekarang sangat mempengaruhi kehamilan di
masa mendatang.

Artinya: konsumsi yg tidak seimbang akan mempengaruhi


status nutrisi generasi berikutnya.

Strategi intervensi perlu ditegakkan untuk masalah nutrisi


remaja dan generasi berikutnya.
Pentingnya Memahami Daur
Hidup untuk Kesehatan
Masyarakat (Upaya Preventif)
Telah nyata bahwa perkembangan pada awal kehidupan dan
outcome kesehatan di masa mendatang saling terkait erat
dengan faktor genetik.

Pengaruh genetik dan lingkungan di awal kehidupan sangat


menentukan profil metabolik, kerentanan terhadap keadaan
lingkungan yg merugikan, dan penyakit di masa mendatang.

Untuk itu, program pencegahan harus diarahkan sesuai


siklus hidup.

Anda mungkin juga menyukai