akan dibahas
?
2. Bgaimna pertimbangan hakim
dlm menjatuhkan hukuman thp
pelaku tindak pidana yg
mnyebabkan kematian pd pasien
perkara No. 365 K/ Pid/ 2012/ MA
?
MATERI II
Malapraktik atau malpractice, atau malapraxis
artinya praktik yg buruk (bad practice).
Malpraktek (malapraktek) atau malpraktik
terdiri dari suku kata mal dan praktik atau
PENGERTIAN praktek.
MALPRAKTEK
Istilah malpraktik yg sudah sangat dikenal oleh para tenaga kesehatan sebenarnya
hanyalah merupakan suatu bentuk Medical Malpractice, yaitu Medical
Negligence yg dlm bahasa Indonesia disebut sbg Kelalaian Medik.
Adanya kelalaian
Kelalaian adalah kesalahan yang terjadi karena kurang kehati-hatian, kurangnya
pemahaman, serta kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan akan profesinya, padahal
diketahui bahwa mereka dituntut untuk selalu mengembangkan ilmunya.
Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, Tenaga Kesehatan terdiri dari tenaga
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
gizi, tenaga keterampilan fisik, dan tenaga keteknisan medis. Yang dimaksud tenaga
medis adalah dokter atau dokter spesialis.
Malpraktek Yuridis
Malpraktek Yuridis terbagi;
a) Malpraktek dalam hukum administrasi atau Administrative
Malpractice jika dokter melanggar hukum tata usaha Negara.
b) Malpraktek dalam Hukum Perdata atau Civil malpractice jika dokter
tidak melaksanakan kewajibannya, yaitu memberikan prestasinya
sebagaimana yang telah disepakati.
TERHADAP
PASIEN
Pasal 64 Tentang Aturan Peralihan, dinyatakan bahwa: “Segala ketentuan
peraturan perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen yang
telah ada pada saat undang-undang ini diungkapkan secara khusus dan atau/
atau tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang”.
Penjelasan Pasal 64 dicantumkan beberapa peraturan perundang-undangan
yg dimaksud; UU No 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan. Dengan demikian
maka dalam mengimplementasikan Undang-Undang Perlindungan
Konsumen sebagai perlindungan hukum bagi pasien selaku konsumen jasa
pelayanan kesehatan, berlaku;
UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
Peraturan perundang-undangan lainnya termasuk pula Keputusan
Menteri Kesehatan R.I. Nomor: 434/MENKES/SK/X/1993 ttg
Pengesahan Dan Pemberlakuan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Tanggung jawab karena kesalahan dalam
hukum perdata tidak hanya cukup ditentukan
oleh ada tidaknya pelanggaran kewajiban
hukum yang telah dilakukan dokter, tetapi juga
TANGGUNG adanya kerugian akibat dari pelanggaran yang
terjadi.
JAWAB HUKUM Perlu dibuktikan adanya hubungan kausal
AKIBAT antara kesalahan dengan kerugian yang
KELALAIAN ditimbulkannya. Apabila tidak dapat dibuktikan
adanya hubungan kausal tersebut, berarti tidak
TINDAKAN terjadi kesalahan atau kelalaian dalam tindakan
PROFESIONAL medis.
Prinsip pertanggungjawaban hukum perdata, setiap orang yang bersalah
melakukan kelalaian sehingga menimbulkan kerugian pada orang lain,
maka ia wajib mengganti kerugian. Kelalaian yang dilakukan dapat sesuatu
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 1234 KUH Perdata tentang subjek
perikatan.
a)Penyakit atau luka yang tidak boleh diharap akan sembuh lagi dengan sempurna
atau dapat mendatangkan bahaya maut. Jadi luka atau sakit bagaimana besarnya,
jika dapat sembuh kembali dengan sempurna dan tidak mendatangkan bahaya
maut itu bukan luka berat.
b)Terus menerus tidak cakap lagi melakukan jabatan atau pekerjaan. Kalau hanya
buat sementara saja bolehnya tidak cakap melakukan pekerjaannya itu tidak
masuk luka berat. Penyanyi misalnya jika rusak kerongkongannya, sehingga tidak
dapat menyanyi selama-lamanya itu masuk luka berat.
c) Kehilangan salah satu pancaindera.
d) Verminking atau cacat sehingga jelek rupanya.
e) Verlamming (lumpuh) artinya tidak bisa menggerakkan anggota
badannya.
f) Pikirannya terganggu melebihi empat minggu.
g) Menggugurkan atau membunuh bakal anak kandungan ibu.
UU No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan tidak dicantumkan pengertian
tentang Malpraktek, namun di dalam Ketentuan Pidana pada Bab XX diatur
di dalam Pasal 190 berbunyi: