Oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan nikmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul URETRITIS ini dengan baik
dan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini tidak akan mungkin selasai tanpa bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
Dan berbagai pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati kami berharap makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2. Fokus Permasalahan........................................................................1
BAB II..................................................................................................... 2
KONSEP TEORITIS SECARA MEDIS............................................................2
2.1 Pengertian..................................................................................... 2
2.2 Etiologi........................................................................................ 2
2.3 Anatomi Fisiologi...........................................................................3
2.4 Patofisiologi..................................................................................4
2.5 Gambaran Klinis.............................................................................6
2.6 Komplikasi....................................................................................7
2.7 Klasifikasi..................................................................................... 8
2.8 Pemeriksaan diagnostik..................................................................11
2.9 Penatalaksanaan........................................................................... 12
BAB III.................................................................................................. 13
KONSEP TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN.............................................13
3.1. Pengkajian.................................................................................. 13
3.2. Diagnosa Keperawatan...................................................................13
3.3. Perencanaan................................................................................ 14
3.4. Implementasi............................................................................... 17
3.5. Evaluasi..................................................................................... 17
BAB IV.................................................................................................. 18
PENUTUP............................................................................................... 18
4.1. Kesimpulan.................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Uretritis adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa air kemih
dari kandung kemih keluar tubuh. (www.medicastore.com)
Uretritis adalah peradangan uretra oleh berbagai penyebab dan merupakan
sindrom yang sering terjadi pada pria. (Sylvia A. Price, 2006)
Uretritis didefinisikan sebagai peradangan akibat infeksi dari uretra.
Istilah uretritis untuk Penyakit Menular Seksual (PMS). Uretritis merupakan
kondisi peradangan yang dapat menular. Penyebabnya adalah infeksi uretritis
yaitu, karena infeksi dengan Neisseria gonorrhoeae atau Ngu (yaitu, karena
infeksi dengan Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum,Mycoplasma
hominis, Mycoplasma genitalium, atau Trichomonas vaginalis). (www.health
.detik.com)
2.2 Etiologi
Kandung kemih bila sedang kosong atau terisi sebagian, kandung kemih
ini terletak di dalam pelvis, bila terisi lebih dari setengahnya maka kandung kemih
ini mungkin teraba di atas pubis. Peritenium menutupi permukaan atas kandung
kemih. Periteneum ini membentuk beberapa kantong antara kandung kemih
dengan organ-organ di dekatnya, seperti kantong rektovesikal pada pria, atau
kantong vesiko-uterina pada wanita. Diantara uterus dan rektum terdapat kavum
douglasi.
Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem
reproduksi maupun perkemihan. Pada wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan
bertindak hanya sebagai system Perkemihan. Uretra mulai pada orifisium uretra
internal dari kandung kemih dan berjalan turun dibelakang simpisis pubis melekat
ke dinding anterior vagina. Terdapat sfinter internal dan external pada uretra,
sfingter internal adalah involunter dan external dibawah kontrol volunter kecuali
pada bayi dan pada cedera atau penyakit saraf
2.4 Patofisiologi
3) Limfogen.
1. Anatomi konginetal.
2. Batu saluran kemih.
3. Oklusi ureter (sebagian atau total).
Gangguan metabolik.
1. Hiperkalsemia.
2. Hipokalemia
3. Agamaglobulinemia.
Instrumentasi
Kehamilan
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik
yang digolongkan sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gnoreal disebabkan
oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis
nongonoreal ; uretritis yang tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae
biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum.
Gejala lainnya adalah nyeri pada saat berkemih dan penderita sering
mengalami desakan untuk berkemih.
Jika uretritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka pada
akhirnya akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).
Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya uretritis pada uretra yang lebih
tinggi dan kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra), yang
juga bisa mengalami infeksi.
Jika abses menyebabkan terjadinya perforasi kulit, maka air kemih bisa
mengalir melalui saluran baru (fistula uretra).
2.6 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis, vesikulitis,
epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat berupa
Borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitits. Peritonitis dan perihepatitis juga
pernah dilaporkan.
2.7 Klasifikasi
1. Uretritis Akut
a. Penyebab
Asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate mengalami infeksi.
Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.
Mikroskopis : terlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel sel
limfosit
Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu
morning sickness
c. Diagnosa Diferential
Uretritis GO
Amicrobic pyuhria
d. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra untuk mengetahui kuman
penyebab.
e. Tindakan Pengobatan
Pemberian antibiotika
Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi uretra dengan menggunakan
bougil
f. Komplikasi
Mungkin prostatitis
Periuretral abses yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan striktura
atau urine fistula
2. Uretritis Kronis
a. Penyebab
c. Prognosa
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih,
ureter, ginjal.
d. Tindakan Pengobatan
Chemoterapi dan antibiotika, Cari penyebabnya Berikanlah banyak minum
e. Komplikasi
Radang dapat menjalar ke prostate.
3. Uretritis Gonokokus
a. Penyebab
Neisseria Gonorhoeoe (gonokokus)
Sama dengan tanda dan gejala pada uretritis akut, karena uretritis ini adalah
bagian dari uretritis akut
c. Prognosa
Infeksi dapat menyebar ke proksimal uretra.
d. Komplikasi
Infeksi yang menyebar ke proksimal uretra menyebabkan
peningkatan frekuensi kencing. Gonokokus dapat menebus mukosa uretra
yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang meluas ke korpus
spongiosum. Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri uretra akan
menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian
mengakibatkan striktura uretra. (underwood,1999)
a. Insiden
Masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak bagian dunia,
insiden berhubungan langsung dengan promiskuitas dari populasi
b. Etiologi
Infeksi hamper selalu didapat selama hubungan seksual. Gonokokus
membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu
menginvasi kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan
keterlibatan limfatik.
c. Makroskopik
Peradangan akut dari mukosa uretra, dengan eksudat yang purulenta pada
permukaan; dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
d. Rabas
Timbul 3-8 hari setelah infeksi dan kental, kuning serta banyak.
Apusan memperlihatkan sejumlah besar sel sel pus (100%), banyak
mengandung diplokokus gram negative intraseluler yang difagositosis.
e. Perjalanan Penyakit
f. Penyulit
a. Klinik
Uretritis yang berkaitan dengan konjunktivitis dan artritis
b. Etiologi
Kemungkinan terdapat organisme dari kelompok chlamydia
c. Hasil
Kemungkinan terdapat pemulihan spontan, tetapi sering kali terdapat
riwayat yang lama, dengan banyak eksaserbasi klinik. Pada kasus yang
berat terdapat ulserasi dari mukosa bukal, kulit kaki, glans penis, uretra
dan kandung kemih. Iritis dan keraitis dapat menjadi penyulit
konjunktivitis.
2.8 Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
1) Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
Bakteriologis
2) Biakan bakteri
3) Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
2.9 Penatalaksanaan
3.1. Pengkajian
1)Identitas klien
2)Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
Pengkajian fisik :
Riwayat psikososial:
1) Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
2) Persepsi terhadap kondisi penyakit Mekanisme kopin dan system
pendukung
3.3. Perencanaan
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
Rasional : Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
Kriteria :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
2) Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di
toleran.
Rasional : Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-
otot
3) Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Kriteria hasil :
2) Klien tenang
Intervensi :
3.4. Implementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang
telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan
perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi
prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap
intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan
(Doenges E Marilyn, dkk, 2000)
3.5. Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan uretritis adalah,
mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra yang disebabkan oleh
kuman gonore atau kuman lain, kadang kadang uretritis terjadi tanpa adanya
bakteri. Meskipun berbagai kondisi klinis dapat menyebabkan iritasi pada uretra
tersebut, istilah uretritis biasanya diperuntukkan untuk menggambarkan
peradangan uretra yang disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS).
DAFTAR PUSTAKA
http://wowo-mm.blogspot.com/2009/02/uretritis-non-gonokokal.html
http://medicastore.com/penyakit/85/Uretritis.html