Anda di halaman 1dari 17

URETRITIS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


PENGANTAR ILMU PENYAKIT

Di Susun Oleh:
Tarisa Septi Nur Warisah
NISN: 0016499644
Komptetensi Keahlian: Keperawatan

TERAKTEDITASI B
Izin Operasional : 425.1/1229.a/Bid.SMA-SMK/Kab.2012 NSS: 580202074085 NPSN:60725293
Kompetensi Keahlian : 1. Keperawatan 2. Farmasi
Jl. Kaum Pacet No. 4 Ds. Cipenddawa Kec. Pacet Kab. Cianjur 43253 Telp. (0263) 516335
HP.0891 2118 1313 e-mail smkkes.vancanitty@gmail.com
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................ Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ...................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
1.4. Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 6
2.1. Definisi Uretritis ..................................................................................................... 6
2.2. Etiologi Uretritis ..................................................................................................... 6
2.3. Klasifikasi Uretritis ................................................................................................. 7
2.4. Manifestasi Klinik Uretritis .................................................................................. 10
2.5. Pastofisilogi Uretritis ............................................................................................ 10
2.6. Preventif Atau Pencegahan Uretritis ..................................................................... 12
2.7. Kuratif Atau Pengobatan Uretritis ........................................................................ 12
BAB III PENUTUP ..................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1. Kesimpulan ........................................................... Error! Bookmark not defined.
4.2. Saran ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................... Error! Bookmark not defined.

2|Uretritis
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapu n makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini kita dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Pacet, 14 Agustus 2017

Penyusun

3|Uretritis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uretra merupakan saluran yang urin dari vesika urinaria ke meatus uretra, untuk
dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra pada lelaki memiliki fungsi ganda, iaitu sebagai saluran
urin dan saluran untuk semen dari organ reproduksi. Panjang uretra lelaki kira-kira 23 cm dan
melengkung dari kandung kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis. Sedangkan
uretra pada wanita lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih ke
luar tubuh.

Uretra lelaki dibagi kepada dua bahagian, yaitu uretra anterior dan uretra posterior. Pada
bagian uretra anterior terdapat uretra bulbaris, penil, dan glandula. Fosa navikularis ialah
dilatasi distal kecil dalam uretra glandular. Uretra anterior dikelilingi oleh badan erektil,
korpus spongiosum. Glandula bulbourethralis (glandula Cowper) terletak pada diafragma
urogenitalis dan bermuara ke dalam uretra bulbaris. Uretra penil dilapisi oleh banyak kelenjar
kecil, glandula littre.
Uretra posterior terdiri dari uretra pars membranasea & prostatika. Uretra pars
prostatika terbentang dari vesika urinaria ke uretra pars membranasea, serta mengandungi
verumontanum (daerah tertinggi pada bahagian distal basis uretra pars prostatika yang
dibentuk oleh masuknya duktus ejakulatorius dan utrikulus, yang merupakan sisa duktus
Muller).
Uretra juga dapat dibagi kepada tiga bagian, antara lain uretra prostatika, uretra
membranasea, dan uretra spongiosa. Uretra prostatika dimulai dari leher vesika urinaria dan
termasuk juga bahagian yang melewati kelenjar prostat. Uretra prostatika merupakan bagian
yang paling lebar diantara bahagian uretra lainnya. Uretra membranasea adalah uretra yang
terpendek dan paling sempit dengan panjang sekitar 12-19 mm. Pada uretra membranasea
terdapat spingter uretra eksterna, yang berfungsi dalam pengaturan keluar urin yang
dikendalikan secara voluntar. Uretra spongiosa adalah uretra yang terpanjang, kira-kira
15mm yang dimulai dari porsio membranasea melewati korpus spongiosum dan berakhir di
glan penis.
Penyakit struktur uretra biasanya sekunder terhadap trauma atau peradangan. Penyakit
gonokokus merupakan penyebab utama peradangan, dan penyebab traumatik yang sering
terjadi mencakup fraktur pelvis, instrumentasi, atau drainase kateter urinaria jangka panjang.
Bila mukosa ditraumatisasi, maka urin cenderung diekstravasasi dan jaringan parut
4|Uretritis
menyebabkan striktura. Pesakit dengan striktura dapat timbul dengan infeksi traktus urinarius
atau penurunan ukuran dan tenaga aliran urin.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah uretritis ini kami membahas tentang:
1. Bagaimanakah Konsep medis Penyakit uretritis
2. Bagaimanakah Konsep dasar Asuhan keperawatan pada penyakit Uretritis

1.3. Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini betujuan untuk mengetahui:
1. Bagaimanakah Konsep medis Penyakit uretritis
3. Bagaimanakah Konsep dasar Asuhan keperawatan pada penyakit Uretritis
1.4 Manfaat
Agar mengetahui bagaimana pentingnya mencegah dan mengobati terjadinya
peradangan pada uretra (uretritis)

5|Uretritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Uretetritis
Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra.(Anonym, 1997)
Uretritis adalah peradangan uretra oleh berbagai penyebab dan merupakan sindrom
yang sering terjadi pada pria. (Sylvia A. Price, 2006)
Uretritis didefinisikan sebagai peradangan akibat infeksi dari uretra. Istilah uretritis
untuk Penyakit Menular Seksual (PMS). Uretritis merupakan kondisi peradangan yang dapat
menular. Penyebabnya adalah infeksi uretritis yaitu, karena infeksi dengan Neisseria
gonorrhoeae atau Ngu (yaitu, karena infeksi dengan Chlamydia trachomatis, Ureaplasma
urealyticum,Mycoplasma hominis, Mycoplasma genitalium, atau Trichomonas vaginalis).
(www.health .detik.com)
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa uretetritis
adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa air kemih dari kantung kemih keluar
dari tubuh yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab dan merupakan sindrom yang
sering terjadi pada pria.
2.2 Etiologi Uretetritis
Penyebab klasik dari uretritis adalah infeksi yang dikarenakan oleh Neisseria
Gonorhoed. Akan tetapi saat ini uretritis disebabkan oleh infeksi dari spesies
Chlamydia, E.Coli atau Mycoplasma. (Emanuel Rubin, 1982)
Uretritis disebabkan oleh kuman gonore atau terjadi tanpa adanya bakteri. Sesuai
dengan sebutan infeksi itu sendiri yaitu uretritis gonoreal dan nongonoreal.
1. Uretritis non-genokokal: uretritis yang bukan disebabkan oleh gonokokus, penyebab
umum infeksi penyakit menular seksual.
a. Klamida trachomatis dan ureoplasma urealitikum menyebabkan uretritis
nongonokokus
b. Berbagai organism panyakit menular seksual yang menyebabkan uretritis akut
meliputi herves simpleks, human papiloma virus, atau trikomonas vaginalis
c. Masa inkubasi 1-5 minggu
2. Uretritis gonokokus disebabkan oleh N. Gonorhea dan penyakit menular seksual,
biasanya lebih verulen dan destruktif .Masa inkubasi 2-5 hari
3. Penyebabnya bisa berupa bakteri, jamur atau virus.
Pada wanita jasad renik tersebut biasanya berasal dari vagina. Pada kebanyakan
kasus, bakteri berasal dari usus besar dan sampai ke vagina melalui anus. Lelaki lebih jarang
6|Uretritis
menderita uretritis. Jasad renik yang ditularkan melalui hubungan seksual (misalnya
Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore), masuk ke vagina atau penis pada saat melakukan
hubungan seksual dengan mitra seksual yang terinfeksi dan bisa menjalar ke uretra.Uretritis
pada pria paling sering disebabkan oleh gonokokus. Klamidia dan virus herpes simpleks juga
bisa ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa menyebabkan uretritis. Bakteri (Eschericia
coli), Jamur dan virus, Infeksi ginjal, Prostat hipertropi juga bisa menyebabkan uretritis.

2.3 Klasifikasi Uretritis


1. Uretetritis Akut
a. Penyebab
Asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate mengalami infeksi. Keadaan ini
lebih sering diderita kaum pria.
b. Tanda dan Gejala
Mukosa merah udematus
Terdapat cairan eksudat yang purulent
Ada ulserasi pada uretra
Mikroskopis : terlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel sel limfosit
Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu morning
sickness
Pada pria : pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus Pada
wanita : jarang diketemukan uretritis akut, kecuali bila pasien menderita.
c. Diagnosa Diferential
Uretritis GO
Amicrobic pyuhria
Uretritis karena trichomonas
Prostatitis non spesifik
d. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra untuk mengetahui kuman penyebab.
e. Tindakan Pengobatan
Pemberian antibiotika
Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougil
f. Komplikasi

7|Uretritis
Mungkin prostatitis periuretral abses yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan
striktura atau urine fistula

2. Uretritis Kronis
a. Penyebab
Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut
Prostatitis kronis
Striktura uretra
b. Tanda dan Gejala
Mukosa terlihat granuler dan merah
Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel
leukosit, fibroblast bertambah
Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak pertama
Uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, cystitis.
c. Prognosa
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter,
ginjal.
d. Tindakan Pengobatan
Chemoterapi dan antibiotika, Cari penyebabnya Berikanlah banyak minum
e. Komplikasi
Radang dapat menjalar ke prostate.
A. Uretritis Gonokokus
a. Penyebab
Neisseria Gonorhoeoe (gonokokus)
b. Tanda dan Gejala
Sama dengan tanda dan gejala pada uretritis akut, karena uretritis ini adalah bagian
dari uretritis akut
c. Prognosa
Infeksi dapat menyebar ke proksimal uretra.
d. Komplikasi
Infeksi yang menyebar ke proksimal uretra menyebabkan peningkatan frekuensi
kencing

8|Uretritis
Gonokokus dapat menebus mukosa uretra yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi
submukosa yang meluas ke korpus spongiosum
Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri uretra akan menyebabkan terjadinya
fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian mengakibatkan striktura uretra.
(underwood,1999)
B. Uretritis Non Gonokokus (Non Spesifik)
Uretritis non gonokokus (sinonim dengan uretritis non spesifik) merupakan penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual yang paling sering diketemukan. Pada pria, lender
uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu
setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang terinfeksi. Lendir mengandung sel
nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi secara mikroskopis atau kultur.
(Underwood,1999)

a. Insiden
Masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak bagian dunia, insiden
berhubungan langsung dengan promiskuitas dari populasi
b. Etiologi
Infeksi hamper selalu didapat selama hubungan seksual. Gonokokus membelah diri
pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu menginvasi kelenjar peri uretral,
dengan akibat terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.
c. Makroskopik
Peradangan akut dari mukosa uretra, dengan eksudat yang purulenta pada permukaan;
dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
d. Rabas
Timbul 3-8 hari setelah infeksi dan kental, kuning serta banyak.
Apusan memperlihatkan sejumlah besar sel sel pus (100%), banyak mengandung
diplokokus gram negative intraseluler yang difagositosis.
e. Perjalanan Penyakit
Dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu, sebagai akibat pengobatan atau kadang
kadang spontan.
Menjadi kronik.
f. Penyulit
Uretritis posterior, prostatitis, vesikulitis, epididimitis dan sistitis.

9|Uretritis
Abses peri uretral.
Penyebaran sistemik arthritis supuratif atau teno sinovitis tidak jarang ditemukan
pada kasus yang terabaikan sementara endokarditis jarang sekali terjadi. (A.D
Thomson,1997)

C. Uretritis Abakterial Penyakit Reiter
a. Klinik
Uretritis yang berkaitan dengan konjunktivitis dan artritis
b. Etiologi
Kemungkinan terdapat organisme dari kelompok chlamydia
c. Hasil
Kemungkinan terdapat pemulihan spontan, tetapi sering kali terdapat riwayat yang
lama, dengan banyak eksaserbasi klinik. Pada kasus yang berat terdapat ulserasi dari mukosa
bukal, kulit kaki, glans penis, uretra dan kandung kemih. Iritis dan keraitis dapat menjadi
penyulit konjunktivitis.
2.4 Manifestasi Klinik Uretritis
Adapun tanda dan gejalanya antara lain:
Terkadang asimptomatis
Rasa gatal dan terbakar di sekitar uretra
Cairan dari uretra: pada prepusium, dapat berwarna bening, kental, pekat atau
purulen.
Disuria atau sering berkemih
Gangguan rasa nyaman pada penis
Mukosa memerah dan edema
Terdapat cairan exudat yang purulent
Ada ulserasi pada uretra
Adanya rasa gatal yang menggelitik
Adanya pus awal miksi
Nyeri pada saat miksi
Kesulitan untuk memulai miksi
Nyeri pada abdomen bagian bawah

10 | U r e t r i t i s
2.5 Patofisiologi Uretritis

11 | U r e t r i t i s
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui
1) Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat.
2) Hematogen.

12 | U r e t r i t i s
3) Limfogen.
4) Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu :
Bendungan aliran urine.
1)Anatomi konginetal.
2)Batu saluran kemih.
3)Oklusi ureter (sebagian atau total).
Refluks vesi ke ureter.
Urine sisa dalam buli-buli karena :
4)Neurogenik bladder.
5)Striktur uretra.
6)Hipertropi prostat.
Gangguan metabolik.
7)Hiperkalsemia.
8)Hipokalemia
9)Agamaglobulinemia.
Instrumentasi
10)Dilatasi uretra sistoskopi.
Kehamilan
11)Faktor statis dan bendungan.
12)PH urine yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan kuman.
Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik
dari perineum ke uretra dan kantung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar
infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan
mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih,
mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.
Inflamasi, abrasi mukosa uretral, pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap,
gangguan status metabolisme (diabetes, kehamilan, gout) dan imunosupresi meningkatkan
resiko infeksi saluran kemih dengan cara mengganggu mekanisme normal. Infeksi saluran
kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis.
Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens.
Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu
atau di kedua ginjal.

13 | U r e t r i t i s
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada
individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya
infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam
kandung kemih (refluks urtrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang
digolongkan sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gnoreal disebabkan oleh niesseria
gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis nongonoreal ; uretritis yang tidak
berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik
atau urea plasma urelytikum.
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi bakteri piala ginjal,
tobulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung
kmih melalui uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal 20 % sampai 25 % curah jantung;
bakteri jarang mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara hematogen
kurang dari 3 %.
2.7 Preventif Atau Pencegahan Uretrits
1. , diketahui benar benar setiap orang sangaPencegahan uretritis terutama dalam
kebersihan pribadit penting untuk menghindari koneksi acak atau bahkan memastikan
kesehatan mereka.
2. Jangan lupa tentang diet yang tepat, jangan terlalu mengonsumsi junk food, gorengan,
makanan pedas, merokok, makanan asin dan garam.
3. Hindari hipotermia, terlibat dalam kesehatan mereka, meningkatkan imunitas,
mengobati penyakit menular tepat waktu dalam inflamasi.
4.
2.8 Kuratif Atau Pengobatan Uretritis
Sekalipun pernah diobati, sepertimana kasus infeksi kelamin non-spesifik bisa
kambuh. Untuk mengobatinya tidak cukup lima hari seperti pada infeksi pertama, melainkan
sampai tiga minggu minum ubat tanpa putus, selama pengobatan dan belum dinyatakan
sembuh, suami dilarang berhubungan intim dengan istri. Obat yang efektif adalah golongan
tetrasiklin dan eritromisin, thiampenicol, azitromisin. Di samping itu dapat juga dengan
gabungan sulfa trimetroprim, spiramisin dan kuinolon.
Dosisnya:
Tetrasiklin HCl: 4 x 500mg/hari selama 1 minggu, atau 4 x 250mg sehari selama 2 minggu.
Tetrasiklin HCl: 4 x 250 mg sehari selama 2 minggu
14 | U r e t r i t i s
Doksisiklin: Dosis pertama 200 mg dilanjutkan 2 x 100 sehari
Minosiklin: Dosis pertama 200 mg dilanjutkan 2 x 100 mg sehari selama 12 minggu..
Eritromisin: Untuk penderita yang tidak tahan tetrasiklin atau
Wanita hamil, 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 200 mg sehari selama 2 minggu.
Sulfa trimetropirim: 2 x 2 tablet sehari selama seminggu
Spiramisin : 4 x 500 mg sehari selama seminggu
Ofloksain : 2 x 200 mg sehari selama 10 hari.
Azitromisin : 1x 500 mg/ hari selama 3 hari.

15 | U r e t r i t i s
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra yang disebabkan oleh kuman
gonore atau kuman lain, kadang kadang uretritis terjadi tanpa adanya bakteri. Meskipun
berbagai kondisi klinis dapat menyebabkan iritasi pada uretra tersebut, istilah uretritis
biasanya diperuntukkan untuk menggambarkan peradangan uretra yang disebabkan oleh
penyakit menular seksual (PMS).
3.2 Saran
Sebaiknya kita menambah pengetahuan tentang penyakit terutama uretritis agar kita
dapat terhindar dan mencegah penyakit tersebut dari diri kita.

16 | U r e t r i t i s
DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges, Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.


2. Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
3. R. Sjamsuhidajat. 2003.Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Format Elektronik Dari:
1. http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/ oleh
Harnawati pada tanggal 28April 2008
2. http://wowo-mm.blogspot.com/2009/02/uretritis-non-gonokokal.html oleh Wowo
pada bulan Januari 2009
3. http://medicastore.com/penyakit/85/Uretritis.html oleh medicastore

17 | U r e t r i t i s

Anda mungkin juga menyukai