Anda di halaman 1dari 15

Diet pada gangguan sistem pernafasan

Kelompok 10:
Tarisa Septi Nur Warisah
Novita Sari
Risma Purnama
Dede Ardiansyah
DIET PADA GANGGUAN PERNAFASAN
Anak yang sakit dan mengalami kurang gizi karena
tidak nafsu makan.berikan makanan dalam jumlah
sedikit tapi sering.NGT mungkin perlu dipasang
sampai nafsu makan anak pulih. Pada awalnya susu
(susu sapi)dapat digunakan,dengan tambahan gula
50 g/10 sdk teh per liter.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan gizi untuk
gangguan pernafasan dilakukan melalui pelayannan
gizi dengan menyediakan makanan atau diet.Bagi
sejumblah pasien denga penyakit berat upaya
pelayanan gizi tersebut tidak dapat dilaksanaakan
karena berbagai keterbatasan pada
penerimaan,penernaan,dan penyerapan berbagai
makanan.
Untuk pasien demikian diperlukan pelayanaan
gizi dengan pemberian makanan enteral atau
makanan parenteral.yang dikenal sebagai
pemberian gizi pendukung.Selain itu mungkin
diperlukan pemberian zat gizi pelengkap
dalam bentuk beraneka jenis vitamin dan
mineral.
Adapun diet pada gangguan pernafasan
adalah sebagai berikut:
Diet tinggi kalori tinggi protein adalah diet
yang mengandung energy dan protein diatas
kebutuhan normal.diet diberikan dalan bentuk
makanan cair ditambah bahan makanan
sumber protein tinggi seperti susu telur dan
daging.
Tujuan diet
Tujuan diet tinggi kalori dan tinggi protein
adalah;
Memenuhi kebutuhan energy dan protein
yang meninggkat untuk menegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Menambah BB hingga menacapai BB normal.
Syarat diet
Syarat-syarat diet tinggi kalori dan tinggi protein
adalah;
1.Tinggi kalori yaitu 40-45kkal/kg BB
2.Tinggi protein yaitu 2-2.5gram/kgBB
3.Lemak cukup yaiti 10-25%dari keb.energi total
4.Karbohidrat cukup yaitu sisa dari keb.energi totol.
5.Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
normal
6.Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan
salah satu dari dua macam diit tinggi kalori
tinggi protein seperti dibawah ini:
1 . Diet tinggi kalori tinggi protein I :
Energi /kalori 2600 kkal, protein 100 g ( 2 g/kg
BB )
2 . Diet tinggi kalori tinggi protein II :
Energi 3000kkal, protein 125 g ( 2,5 g kg BB )
Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan

Bahan makanan yang dianjurkan:


a. Sumber karbohidrat:
Nasi,roti,mie,makaroni dan hasil olahan
tepung-tepungan
b. Sumber protein
Daging sapi,ayam,ikan,telur susu,keju dan
yoghut
Tidak dianjurkan:
Dimasak dengan minyak/santan kental
a. Sumber protein nabati
Semua kacang2an seperti tempe,tahu
b. Sayuran:
Semua jenis sayuran ,terutama jenis bayam,buncis
daun singkong kacang panjang labu siam wortel
direbus/kukus.
c. Buah-buahan:
Semua jenis buah segar.
d. Lemak dan minyak:
Minyak goreng,mentega,margarin,santan
encer,santan encer salad dressing.
e.Santan yang kental.
f. Minuman:
Soft drink, madu, teh.
Minuman rendah calori.
g.Bumbu:
Bawang marah,bawang putih,laos salam dan
kecap.
Bumbu yang tajam seperti cabe dan merica.
Berhubungan dengan pasien dengan gangguan
pernafasan maka lebih baik diberikan diet
makanan cair.Jenis makanan yang diberikan
bergantung pada pasien.
Tujuan diet makanan cair adalah untuk:
1.Memberikankan makanan dalam bentuk cair
dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan
gizi.
2.Meringankan kerja saluran cerna.
Syarat-syarat diet makanan cair
1.Tidak merangsang saluran cerna
2.Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat
memenuhi kebutuhan calori dan protein.
3.Kandungan calori minimal 1 kkal/ml.konsentrasi
caairan dapat diberikan secara bertahap dari
-penuh.
4.Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dam
mineral dapat diberikan tambahan vit B kompleks
dan vit C.
Makanan cair dan indikasi
pemberian
Makanan cair diberikan kepada pasien yang
mempunyai masalah
mengunyah,menelan,atau mencernakan
makanan padat.misalnya operasi mulut atau
tenggorokan atau penurunan
kesadaran.maknan ini dapat diberikan melalui
oral atau NGT.
Thank you
For your
attention
Any question?

Anda mungkin juga menyukai