Anda di halaman 1dari 25

URETRITIS

Disusun oleh :
Tarisa Septi Nur Warisah
Uretra merupakan saluran yang urin dari vesika urinaria ke
meatus uretra, untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra
pada lelaki memiliki fungsi ganda, iaitu sebagai saluran urin
dan saluran untuk semen dari organ reproduksi. Panjang
uretra lelaki kira-kira 23 cm dan melengkung dari kandung
kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis.
Sedangkan uretra pada wanita lurus dan pendek, berjalan
secara langsung dari leher kandung kemih ke luar tubuh.

LATAR BELAKANG
Definisi
1. Anonym (1997)
2. Menurut Sylvia A. Price (2006)
3. Harnawati (2008)
1. Anonym (1997)
Uretritis adalah
peradangan yang
terjadi pada uretra
2. MENURUT SYLVIA A. PRICE
(2006)
Uretritis adalah peradangan uretra oleh
berbagai penyebab dan merupakan
sindrom yang sering terjadi pada pria.
(Sylvia A. Price, 2006)
3. Menurut Harnawati (2008)
Uretritis didefinisikan sebagai peradangan akibat
infeksi dari uretra. Istilah uretritis untuk Penyakit
Menular Seksual (PMS). Uretritis merupakan
kondisi peradangan yang dapat menular.
Penyebabnya adalah infeksi uretritis yaitu, karena
infeksi dengan Neisseria gonorrhoeae atau Ngu
(yaitu, karena infeksi dengan Chlamydia
trachomatis, Ureaplasma
urealyticum,Mycoplasma hominis, Mycoplasma
genitalium, atau Trichomonas vaginalis).
Klasifikasi
1. Uretritis akut
2. Uretritis kronis
3. Uretritis gonokokus
4. Uretritis non gonokokus
5. Uretritis Abakterial Penyakit
Reiter
1. Uretritis Akut
a. Penyebab
Asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate mengalami
infeksi.
b. Tanda dan Gejala
Mukosa merah udematus
Terdapat cairan eksudat yang purulent
Ada ulserasi pada uretra
Mikroskopis
Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu
morning sickness
Pada pria : pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh
kelompok pus. Pada wanita : jarang diketemukan uretritis akut
2. Uretritis kronis
a. Penyebab
Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut
Prostatitis kronis
Striktura uretra
b. Tanda dan Gejala
Mukosa terlihat granuler dan merah
Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma,
sedikit sel
leukosit, fibroblast bertambah
Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari
sebelum bak pertama
Uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, cystitis.
c. Prognosa
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat
menjalar ke kandung kemih, ureter, ginjal.
d. Tindakan Pengobatan
Chemoterapi dan antibiotika, Cari
penyebabnya Berikanlah banyak minum
e. Komplikasi
Radang dapat menjalar ke prostate.
d. Komplikasi
Infeksi yang menyebar ke proksimal uretra
menyebabkan peningkatan frekuensi kencing
Gonokokus dapat menebus mukosa uretra yang
utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa
yang meluas ke korpus spongiosum
Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar
peri uretra akan menyebabkan terjadinya fibrosis
yang dalam beberapa tahun kemudian
mengakibatkan striktura uretra.
(underwood,1999)
4. Uretritis non gonokokus
a. Insiden
Masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak
bagian dunia, insiden berhubungan langsung dengan
promiskuitas dari populasi
b. Etiologi
Infeksi hampir selalu didapat selama hubungan seksual.
Gonokokus membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra
anterior dan setelah itu menginvasi kelenjar peri uretral, dengan
akibat terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.
c. Makroskopik
Peradangan akut dari mukosa uretra, dengan eksudat yang
purulenta pada permukaan; dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
d. Rabas
Timbul 3-8 hari setelah infeksi dan kental, kuning serta banyak.
Apusan memperlihatkan sejumlah besar sel sel pus (100%),
banyak mengandung diplokokus gram negative intraseluler
yang difagositosis.
e. Perjalanan Penyakit
Dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu, sebagai akibat
pengobatan atau kadang kadang spontan.
Menjadi kronik.
f. Penyulit
Uretritis posterior, prostatitis, vesikulitis, epididimitis dan
sistitis.
Abses peri uretral.
Penyebaran sistemik arthritis supuratif atau teno sinovitis
tidak jarang ditemukan pada kasus yang terabaikan sementara
endokarditis jarang sekali terjadi. (A.D Thomson,1997)
Manifestasi klinik
1. Terkadang asimptomatis
2. Rasa gatal dan terbakar di sekitar uretra
3. Cairan dari uretra: pada prepusium, dapat
berwarna bening, kental, pekat atau purulen.
4. Disuria atau sering berkemih
5. Gangguan rasa nyaman pada penis
6. Mukosa memerah dan edema
1. Terdapat cairan exudat yang
purulent
2. Ada ulserasi pada uretra
3. Adanya rasa gatal yang menggelitik
4. Adanya pus awal miksi
5. Nyeri pada saat miksi
6. Kesulitan untuk memulai miksi
7. Nyeri pada abdomen bagian bawah
Pastofisiologi uretritis
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran
kemih dapat melalui
1) Penyebaran endogen yaitu kontak langsung
dari tempat terdekat.
2) Hematogen.
3) Limfogen.
4) Eksogen sebagai akibat pemakaian alat
berupa kateter atau sistoskopi.
Faktor faktor yang
mempengaruhi terjadinya
infeksi saluran kemih.
1. Bendungan aliran urine.
2. Refluks vesi ke ureter.
3. Gangguan metabolik.
4. Instrumentasi
5. Kehamilan
Preventif atau pencegahan
1. Pencegahan uretritis terutama dalam
kebersihan pribadi
2. Jangan lupa tentang diet yang tepat
3. Hindari hipotermia
Kuratif atau pengobatan
1. Tetrasiklin HCl: 4 x 500mg/hari selama 1 minggu, atau 4 x 250mg
sehari selama 2 minggu.
2. Tetrasiklin HCl: 4 x 250 mg sehari selama 2 minggu
3. Doksisiklin: Dosis pertama 200 mg dilanjutkan 2 x 100 sehari
4. Minosiklin: Dosis pertama 200 mg dilanjutkan 2 x 100 mg sehari
selama 12 minggu..
5. Eritromisin: Untuk penderita yang tidak tahan tetrasiklin atau
6. Wanita hamil, 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 200
mg sehari selama 2 minggu.
7. Sulfa trimetropirim: 2 x 2 tablet sehari selama seminggu
8. Spiramisin : 4 x 500 mg sehari selama seminggu
9. Ofloksain : 2 x 200 mg sehari selama 10 hari.
10. Azitromisin : 1x 500 mg/ hari selama 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai