Disusun Oleh :
Salsa Aulya E712111032
Segala puji hanya milik allah SWT. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul PATOFISIOLOGI UROGENITALIA.
Dalam makalah ini penyusun menjelaskan mengenai “patofisiologi dan patogenensis”.
Adapun tujuan penyusun menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari
dosen Ibu Yeti Suryati sebagai dosen KODIFIKASI TERKAIT SISTEM GENITOURINARIA DAN
REPRODUKSI (A-F) Di sisi lain ,penyusun menulis makalah ini untuk mengetahui lebih rinci
mengenai patologi urogenitalia. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah saya
untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah patologi.
Salsa Aulya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti dan memahami definisi (pengertian) dari urogenitalia,
2. Mahasiswa mengerti dan memahami etiologi, factor resiko dan epidemiologi dari
urethritis.
3. Mahasiswa mengerti dan memahami patofisiologi dari urethritis.
4. Mahasiswa mengerti dan memahami pemeriksaan penunjang (diagnostic) dari Infeksi
Saluran Kemih (ISK / UTI)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Urogenitalia
Sistem perkemihan atau biasa disebut system urogenital adalah suatu system dimana
terjadinya proses penyaringan darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Adapun susunan system perkemihan (istem urinaria) didalam tubuh manusia adalah ginjal,
ureter, vesica urinaria, dan uretra.
Uretritis adalah iritasi dan pembengkakan uretra yang disebabkan oleh bakteri, jamur
ataupun virus yang menyerang organ seksual pada wanita dan laki-laki.
Uretritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar naik yang
digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun demikian kedua kondisi
tersebut dapat terjadi pada satu pasien.
1. Etiologi
Penyebab uretritis adalah bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih secara
umum (e. coli) atau bakteri penyakit menular seksual (klamidia, gonore, dll). Virus
herpes seperti herpes simpleks dan sitomegalovirus juga dapat menyebabkan
uretritis.
kebanyakan kasus, bakteri berasal dari usus besar dan sampai ke vagina melalui
anus. Uretritis seringkali ditemukan pada pria usia antara 25 dan 35 tahun. Pria lebih
jarang mengalami urethritis.
2. Gejala
c. Demam
e. Menderita dispareunia
h. Sakit perut
Urethra paling sering terkena infeksi dan menyebabkan peradangan, urethra pada
bagian distal sebenarnya telah didiemi oleh spesies-spesies difteroid, strepcoccus,
stafilokokus, tetapi tidak sering dijumpai bakteri gram negatif yang biasanya
menyebabkan infeksi pada saluran kemih.
Factor yang mempengaruhi pathogenesis urethritis:
a. Jenis kelamin
b. Faktor genetik
4. Patofisiologi
Uretra Gonorhoeal disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan
melalui kontak seksual. Pada pria inflamasi orifosium meatal terjadi disertai rasa
terbakar ketika urinasi. Rabas uretral purulen muncul dalam 3-4 hari setelah kontak
seksual. Pada wanita rabas uretral tidak selalu muncul dan penyakit bersifat
asimtomatik. Pada pria melibatkan jaringan disekitar uretra menyebabkan
periuretritis, prostitis, epididimis dan striktur uretra.
Uretra gonorhoeal tidak berhubungan dengan neisseria gonorrhoeae biasanya
disebabkan oleh Klamidia trakomatik atau Ureaplasma urelytikum. Pada pria adalah
asimtomatik, pasien akan disuria tingkat sedang-parah dan rabas uretral dengan
jumlah sedikit-sedang.
5. Pemeriksaan penunjang
Pada kasus uretritis hal-hal yang perlu diperiksa untuk mendukung diagnosa
adalah;
a. pemeriksaan urine lengkap
b. pemeriksaan sekret uretra
c. test sensitivitas dan kultur untuk menentukan antibiotika yang akan
dipakai.
6. Diagnose
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala gejalanya.Untuk mengetahui
penyebabnya,bisa diambil contoh cairan yang keluar dari uretra dan dianalisa di
laboratorium.
7. Pengobatan
a. Pengobatan tergantung kepada mikroorganisme penyebabnya, Jika
penyebabnya adalah bakteri, maka diberikan antibiotik.
b. Jika penyebabnya adalah virus herpes simpleks, maka diberikan obat anti-virus
(misalnya asiklovir).
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Sistem perkemihan atau biasa disebut system urogenital adalah suatu system dimana
terjadinya proses penyaringan darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Adapun susunan system perkemihan (istem urinaria) didalam tubuh manusia adalah
ginjal,ureter,vesica urinaria,dan uretra.
Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi gangguan-gangguan. Terperinci, gangguan-
gangguan itu adalah sebagai berikut
Infeksi Saluran Urogenital
Sititis
Pielonefritis
Penyakit Glomerular
Glomerulonefritis
Sindrom Nefrotik (nefrosis)
ObstruksiSaluranKemih
Hipertrofi Prostat
GagalGinjal
Gagal GinjalAkut
NekrosisTubularAkut
Gagal Ginjal Kronik
Uretritis
DAFTAR PUSTAKA
http://sehat-sakit-stikes.blogspot.com/2012/07/askep-uretritis.html
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-sistem.html
http://anfis-mariapoppy.blogspot.com/2013/01/uretritis.html
http://sesififa.blogspot.com/2011/03/laporan-pendahuluan-uretr