MAHASISWA S1 KEPERAWATAN
MK. KDK
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Infeksi Saluran Kemih.
Makalah ini disusun dan diajukan sebagai salah satu tugas perkuliahan. Penyusun
makalah berbekal dari hasil pengalaman, teori yang diperoleh selama perkuliahan serta literatur.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak/ Ibu dosen Mk. KDK. Serta semua pihak yang membantu dan dalam penyusunan makalah
yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan yang akan datang. Dan
akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya.
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal
itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Untuk menyatakan adanya infeksi saluran
kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat dikaran jika terdapat 100.000
atau lebih bakteri/ml urin. Namun, jika hanya terdapat 10.000 atay kurang bakteri/ml urin, hal itu
menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.
Prevelensi penyakit saluran kemih (ISK) antara usia 15-60 tahun jauh lebih banyak.
Wanita menderita ISK bagian bawah dengan perbandingan kurang lebih dua kali sekitar pubertas
dan lebih dari 10 kali pada usia 60 tahun.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita adalah bentukan selaput
mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini mempunyai fungsi sebagai
antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem perlindungan ini lenyap
sehingga pada wanira yang sudah mengalami menopause rentan terkena infeksi saluran kemih.
Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifar alami
urin yang asam dan berfungsu sebagai antibakteri. Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi,
pada pria dengan usia yang sudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostitis atau
hyperplasia prostat.
1.2 Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang
infeksi saluran kemih (ISK) atau yang disebut dengan uretra traktus infection (UTI).
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi
manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling
banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya
invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).
Infeksi saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme
patogenik dalam traktis urinarius, dengan atau tanpa disertai tanda dan gejala (Brunner &
Suddarth, 2002).
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli,
ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan
mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri paling sering dijumpai pada kehamilan
(Cunningham., 2005).
Infeksi saluran kemih adalah bila ada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang
jumlahnya lebih dari 10.000 per ml.urin yang diperiksa harus bersih, segar, dan dari aliran tengah
(midstream) atau diambil dari fungsi suprasimpisis (Saifudin., 2007).
1.2 Diagnosa
1.4 Etiologi
Organisme penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah escheriucia (80 %
kasus). E. Coli merupakan penghuni normal dari kolon. Organisme-organisme lain yang juga
dapat menyebabkan ISK adalah: golongan proteus, klebsiela, pseudomonas,
enterokokus dan stophylokokus.
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang
kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
e. Adanya hambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
1.5 Patofisiologi
Hematogen
Perkuntinuitatum
Kelainan kongenital
Gejala
- Disuria
- Polafisuria
- Nyeri suprapubik
- Stranguria
- Tenesmus
- Nokturia
- Enuresis noktural
- Prostatismus
- Nyeri uretra
- Kolik ureter
- Ginjal
- Infeksi pada bagian bawah
- Infeksi pada bagian atas
Infeksi
Komplikasi
- Gagal ginjal akut
- Ensefalopati hipertensif
- Gagal jantung, edema paru, neti nopati hipertensi
1.6 Prognosa
Infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosi lebih baik bila
pengobatan pada fase akur adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi
berulang.
1.8 Intervensi
Dx 1 :
Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih
dan struktur traktus urinarius lain.
Kriteria evaluasi:
Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi:
a. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, baud an pola berkemih, masukan dan
haluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang
Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan
b. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) penyebaran nyeri.
Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri
c. Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan punggung, lingkungan istirahat;
Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
d. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus
Relaksasi: membantu mengarahkan kembali perhatian dan untuk relaksasi otot.
e. Berikan perawatan perineal
Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
f. Jika dipaang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 nkali per hari.
Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran
perkemihan.
g. Kolaborasi:
- Konsul dokter bila: sebelumnya kuning gading-urine kuning, jingga gelap, berkabut atau
keruh. Pla berkemih berubah, sring berkemih dengan jumlah sedikit, perasaan ingin kencing,
menetes setelah berkemih. Nyeri menetap atau bertambah sakit
Rasional: Temuan- temuan ini dapat memeberi tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu
pemeriksaan luas
- Berikan analgesic sesuia kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
Rasional: analgesic memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri
h. Berikan antibiotic. Buat berbagai variasi sediaan minum, termasuk air segar . Pemberian air
sampai 2400 ml/hari
Rasional: akibta dari haluaran urin memudahkan berkemih sering dan membentu membilas
saluran berkemih
Dx 2:
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun
struktur traktus urinarius lain.
Kriteria Evaluasi:
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi:
a. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
b. Tentukan pola berkemih pasien
c. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri.
d. Kaji keluhan kandung kemih penuh
Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan(kandung kemih/ginjal)
e. Observasi perubahan status mental:, perilaku atau tingkat kesadaran
Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada
susunan saraf pusat
f. Kecuali dikontraindikasikan: ubah posisi pasien setiap dua jam
Rasional: untuk mencegah statis urin
g. Kolaborasi:
- Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin
Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
- Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari buah berri dan
berikan obat-obat untuk meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan sari buah dapt
berpengaruh dalm pengobatan infeksi saluran kemih.
Dx 3:
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya sumber informasi.
Kriteria Evaluasi: menyatakna mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, rencana
pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi:
a. Kaji ulang prose pemyakit dan harapan yang akan datanng
Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan
informasi.
b. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskna
pemberian antibiotic, pemeriksaan diagnostic: tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag
dibutuhkan sebelum pemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan.
Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu
mengembankan kepatuhan klien terhadap rencan terapetik.
c. Pastikan pasien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatan lanjut dan
instruksi tertulis untuk perawatn sesudah pemeriksaan
Rasional: instruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan
d. Instruksikan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, inum sebanyak kurang lebih
delapan gelas per hari khususnya sari buah berri.
Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan
menolong membilas ginjal. Asam piruvat dari sari buah berri membantu mempertahankan
keadaan asam urin dan mencegah pertumbuhan bakteri
e. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang
rencana pengobatan.
Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu
mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan populasi
manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang kedua paling
banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter, buli-buli,
ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan keberadaan
mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis. Mohon kritiik dan
saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini dilain kesempatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/97813688/Makalah-ISK-Edit
http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/03/infeksi-pada-kehamilan-infeksi-saluran-
kemih/
http://duniakeperawatankyzka.blogspot.com/2013/10/makalah-infeksi-saluran-kemih-isk.html
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-infeksi-saluran-kemih.html
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/infeksi-saluran-kencing-pada-kehamilan.html