Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Siti Barokah 31121231001
Singgih Ratna Ida 31121231003
Latifah Nur Azalia 31121231004
Anna Fitrotun Nisa 31121231005
Safitri 31121231006
Rumanti Ningsih 31121231023
Sifa Nurkholifah 31121231040
1. ISK bawah
Perempuan (sistitis : presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai bakteriuria
bermakna). Sindrom uretra akut (SUA) : presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis.
Laki-laki (sistitis,prostatitis,epidimidis dan uretritis).
2. ISK atas
Pielonefritis akut (PNA) : proses infeksi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi
bakteri. Pielonefritis kronis (PNK): kemungkinan akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil.
Asuhan keperawatan pada Tn. Y dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang dirawat di ruang
Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Limpung selama 3 hari dimulai tanggal 10 Januari 2024
sampai 12 Januari 2024. Pelaksanaan asuhan keperawatan ini dilakukan tahap demi tahap yang
diawali dengan pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan dan pelaksanaan
serta evaluasi.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Suku : Jawa
Pendidkan : SD
Alamat : Batang, Jawa Tengah
Diagnosis medis : Infeksi saluran kemih (ISK).
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Keluarga pasien mengatakan Tn. Y merasa kesakitan di perut bagian bawah, sejak 1
hari yang lalu sehingga pasien tersebut diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah
Limpung oleh keluarganya pada tanggal 10 Januari 2024
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri saat BAK dialami sejak 1 hari yang lalu. Kemudian pasien
diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah Limpung dan dilakukan pemeriksaan oleh
dokter, Saat dilakukan pemeriksaan klien mengatakan nyeri abdomen bagian bawah
dan nyeri pada saat BAK, nyeri terasa saat berkemih, nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, nyeri terasa dibagian perut dengan skala 6 (berat), nyeri makin
meningakat jika berkemih dan hilang pada saat beristirahat, klien mengatakan susah
tidur karena nyeri yang dirasakan, klien mengatakan tidur 2 jam, klien mengatakan
saat beraktivitas Klien dibantu oleh keluarganya karena nyeri dibagian perut ketika
bangun. Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang dialami saat ini klien
mengatakan baru kali ini mengalami ISK dan tidak tau ISK itu apa dan bahayanya
apa, klien terlihat meringis, terlihat lemah, dibantu oleh keluarganya saat beraktivitas
dan BAK, klien terlihat bingung dan selalu bertanya kepada perawat tentang
penyakitnya, klien terlihat pucat, leukosit klien 16-19 LPB, klien mengatakan saat
berkemih klien tidak puas, karena sedikit, klien mengatakan saat berkemih, klien
ingin sekali menuntaskan air kencingnya, klien mnegatakan sering buang air kecil
namun sedikit saja dan klien tidak puas saat berkemih. Terlihat leukosit 2+, epitel 4,5,
leukosit 16-19.
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pengkajian yang didapatkan klien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini. Namun,
Klien memiliki riwayat imunisasi yang lengkap. Sebelumnya klien tidak pernah
dirawat di rumah sakit. Klien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pengkajian yang didapatkan dalam keluarga, klien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit seperti asma, bronchitis, TBC, hipertensi, penyakit jantung, stroke,
diabetes mellitus dan gangguan emosional
3. Genogram
31
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
: klien
Keterangan
4. Data Psiko-sosial
Sebelum sakit:
Klien klien mengatakan memiliki teman dekat, klien juga mengatakan sebelum sakit
klien tetap meminta bantuan pada keluarga. Namun, klien mengutamakan Yang Maha
Kuasa (Allah) sebagai penolong dalam setiap kesulitan, klien juga mengatakan ikut
dalam kegiatan kerja bakti ataupun yang lainnya di lingkungan masyarakat.
Saat sakit:
Klien mengatakan tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Klien mengatakan hanya
meminta bantuan kepada keluarga dan saudaranya. Klien mengatakan tidak memiliki
masalah dalam keuangan selama dirawat di rumah sakit.
5. Data Spiritual
Sebelum sakit :
Klien mengatakan selalu beribadah dan sholat lima waktu, klien juga mengatakan selalu
mengikuti keagamaan di lingkungannya seperti pengajian.
Saat sakit :
Klien mengatakan selama sakit hanya baring di tempat tidurnya, klien mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian, klien mengatakan selama sakit
sholat lima waktu ditempat tidur.
Saat sakit:
Klien mengatakan makan bubur putih dengan sedikit sayuran dalam 3x sehari, klien
mengatakan tidak ada kesulitan menelan, nafsu makan baik, klien mengatakan tidak
memiliki makanan pantangan. Klien mengatakan minum 4x sehari dengan aqua gelas
dengan takaran 240 ml. klien juga mengatakan tidak ada kesulitan untuk menelan.
7. Cairan
Sebelum sakit:
Klien mengatakan sering minum air minera sebanyak 1,5 liter dalam 1 hari.
Saat sakit:
Klien terlihat terpasang cairan NaCL 0,9% dengan jumlah cairan melalui intravena 20
tetes x 60 x 24 : 20 =1440cc
Saat sakit
Klien terpasang kateter dengan urine ditampung di urine bag dengan jumlah urine
1200 cc/ hari, urine klien berwarna kuning, urine klien berbau menyengat.
b. Eliminasi Alvi
Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB 2x sehari dan klien mengatakan terkadang feses yang
dikeluarkan keras, klien mengatakan konsistensi feses klien padat, klien mengatakan
warna feses cokelat, klien juga mengatakan tidak menggunakan obat pencahar dan
klien kesulitan untuk BAB karena nyeri abdomen saat mengejan.
Saat sakit
Klien mengatakan BAB 2x sehari dan klien mengatakan terkadang feses yang
dikeluarkan keras, klien mengatakan konsistensi feses klien padat, klien mengatakan
warna feses cokelat, klien juga mengatakan tidak menggunakan obat pencahar dan
klien kesulitan untuk BAB karena nyeri perut saat mengejan.
Sebelum sakit:
Klien mengatakan tidur malam pada jam 22.00 sampai dengan 04.30 dan terkadang
bangun dimalam hari untuk BAK, klien mengatakan tidak mengalami insomnia, untuk
tidur siang klien mengatakan terkadang saat hari libur kerja tidur pada jam 13.00 sampai
dengan 14.00 dan juga terbagun terkadang karena panas, klien mengatakan tidak ada
kesulitan tidur.
Saat sakit:
Klien mengatakan tidur malam tidak menentu, terkadang pukul 23.00 sampai dengan
00.00 dan klien sering terbangun karena nyeri yang dirasakan, setelah itu klien tidur
kembali pada pukul 02.00 sampai dengan 03.30 klien mengatakan kembali terbangun
karena kurang nyaman , kualitas tidur klien terganggu. Pada siang hari klien mengatakan
tidur siang pada pukul 12.30 sampai dengan 13.30 dan terbangun karena sakit, klien
terlihat mengantuk dan menguap
Saat sakit:
Klien mengatakan klien selama sakit mandi dibantu oleh keluarganya, klien mengatakan
klien menggosok gigi menggunakan pasta gigi, klien mengatakan klien gosok gigi 2x
sehari.
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih
2. Nyeri akut berhubugan dengan agen cedera biologis
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
NO Kriteria dan Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan SIKI: Manajemen Eliminasi
urine berhubungan tindakan keperawatan Urin
dengan penurunan selama 3x24 jam Observasi
kapasitas kandung eliminasi urin membaik - Identifikasi tanda dan gejala
kemih dengan kriteria hasil : retensi urin
- Berkemih tuntas - Monitor eliminasi urin
- Frekuensi BAK (frekuensi, konstitensi,
membaik aroma, volume, warna)
Terapeutik
- Catatat waktu-waktu dan
haluaran berkemih
Edukasi
- Anjurkan minum yang cukup
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
Diangnosa
No Tanggal Pelaksanaan Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. 10-01- Gangguan eliminasi - Mengidentifikasi tanda dan S: Pasien mengatakan sering buang air kecil,
2024 urine berhubungan gejala retensi urin namun sedikit saja dan klien tidak puas saat
dengan penurunan - Memonitor eliminasi urin berkemih. pasien mengatakan frekuensi bak
kapasitas kandung (frekuensi, konstitensi, dalam 1 jam bisa lebih dari 10 kali, aroma
kemih aroma, volume, warna) urin berbau menyengat, berwarna
- Memeriksa kondisi pasien kekuningan, volumenya sekitar 30 ml. pasien
(Kesadaran, TTV) mengatakan paham tentang tujuan dan
- Menyiapkan peralatan prosedur dipasang kateter dan pasien siap
pemasangan kateter urin untuk dipasang kateter urin.
- Memasangan kateter urin
- Menjelaskan tujuan dan O: Ku: Sedang, CM
prosedur pemasangan kateter TD: 135/90 S: 36.8
- Melakukan kolaborasi N: 129 x/menit RR: 20 x/menit
pemberian obat dengan DPJP Pasien terpasang kateter urin
Inj. Ceftriaxon 1 ampul /12 jam
Nefrolith dosis 2x1 sehari
P:
- Anjurkan minum yang cukup
- Monitor eliminasi urin
- Periksa kondisi pasien (Kesadaran, TTV)
- Kolaborasi pemberian obat
2. Nyeri akut berhubugan - Mengidentifikasi lokasi, S: Pasien mengatakan nyeri abdomen bagian
dengan agen cedera karakteristik, durasi, bawah dan nyeri pada saat BAK, nyeri saat
biologis frekuensi, kualitas, intensitas berkemih. Nyeri yang dirasakan seperti
nyeri ditusuk-tusuk. Pasien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri terasa dibagian perut dengan skala 6 (berat),
- Memonitor tanda-tanda vital nyeri hilng timbul.
- Melakukan kolaborasi
dengan DPJP untuk O: Ku: Sedang, CM
pemberian analgetik TD: 135/90 S: 36.8
N: 129 x/menit RR: 20 x/menit
Pasien tampak meringis kesakitan
Inj. Santagesik 1 ampul/ 12 jam
P:
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
3. Gangguan pola tidur - Mengidentifikasi factor S: Pasien mengatakan susah tidur dan sering
berhubungan dengan penganggu tidur terbangun karena nyeri yang dirasakan.
kurangnya kontrol Pasien mengatakan tidur hanya 2 jam
tidur
O: Pasien terlihat mengantuk dan menguap.
Konjungtiva klien terlihat anemis
P:
- Modifikasi lingungan (pencahayaan)
- Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan (pengaturan posisi)
4. Defisit pengetahuan - Mengidentifikasi kesiapan S: Pasien mengatakan siap untuk menerima
berhubungan dengan dan kemampuan menerima informasi tentang ISK. Pasien setuju pada tgl
kurangnya terpapar informasi 11 Januari 2024 jam 10.00 akan dilakukan
informasi - Menjadwalkan pendidikan pendidikan kesehatan tentang ISK.
kesehatan sesuai kesepakatan
O: pendidikan kesehatan dijadwalkan pada
tgl 11 Januari 2024 pukul 10.00 WIB
P:
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Jelaskan tentang ISK serta bahaya ISK
- Berikan kesempatan untuk bertanya
1. 11-01- Gangguan eliminasi - Menganjurkan minum yang S: Pasien mengatakan urin berwarna jernih.
2024 urine berhubungan cukup Pasien mengatakan minum air putih kira-kira
dengan penurunan - Memonitor eliminasi urin 1 liter dalam sehari
kapasitas kandung - Memeriksa kondisi pasien
kemih (Kesadaran, TTV) O: Ku: Sedang, CM
- Melakukan kolaborasi TD: 120/95 S: 36.5
pemberian obat dengan DPJP N: 98 x/menit RR: 20 x/menit
Pasien terpasang kateter urin.
Inj. Ceftriaxon 1 ampul /12 jam
Nefrolith dosis 2x1 sehari
2. Nyeri akut berhubugan - Memberikan teknik S: pasien mengatakan paham tentang teknik
dengan agen cedera nonfarmakologis untuk nonfarmakologis relaksasi nafas dalam dan
biologis mengurangi nyeri (relakasasi pasien mengatakan terasa lebih nyaman
nafas dalam) setelah melakukan teknik relaksasi nafas
- Mengajarkan teknik dalam. Pasien mengatakan nyeri sklas 4.
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (relakasasi O: pasien terlihat paham dan bisa mengulang
nafas dalam) kembali teknik relaksasi nafas dalam
- Melakukan kolaborasi TD: 120/95 S: 36.5
dengan DPJP untuk N: 98 x/menit RR: 20 x/menit
pemberian analgetik Inj. Santagesik 1 ampul/ 12 jam
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Memonitor tanda-tanda vital A: Nyeri akut berhubugan dengan agen
cedera biologis teratasi sebagian
P:
- Identifikasi skala nyeri
- Monitor tanda-tanda vital
3. Gangguan pola tidur - Memodifikasi lingungan S: pasien mengatakan setelah lampu
berhubungan dengan (pencahayaan) diredupkan dan posisi tidur berubah jadi
kurangnya kontrol - Melakukan prosedur untuk merasa lebih nyaman. Pasien mengatakan
tidur meningkatkan kenyamanan sudah dapat tidur walau sesekali terbangun
(pengaturan posisi) karena nyeri.
P: Intervensi dihentikan
1. 12-01- Gangguan eliminasi - Memonitor eliminasi urin S: Pasien mengatkan sudah dapat BAK
2024 urine berhubungan - Memeriksa kondisi pasien dengan tuntas dan tidak terasa nyeri. Pasien
dengan penurunan (Kesadaran, TTV) mengatakan urin berwarna jernih dan urin
kapasitas kandung - Melakukan kolaborasi keluar banyak
kemih pemberian obat dengan DPJP
O: Ku: Sedang, CM
TD: 118/95 S: 36.2
N: 95 x/menit RR: 19 x/menit
Hastuti, R., & Noer, M. S. (2016). INFEKSI SALURAN KEMIH. Kumpulan Makalah Penyakit
Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 3, 3, 171
Irawan Erna & Mulyana Hilman. 2018. Faktor-faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Literature Review. Prosiding Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan.
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah Konsep, Mind Mapping dan NANDA NIC
NOC. Jakarta: TIM.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1
Cetakan 3 (Revisi). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 1
Cetakan 2. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 1
Cetakan 2. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI