Anda di halaman 1dari 7

TUGAS-1 (INDIVIDU)

ANDA BEKERJA SEBAGAI PERAWAT IGD DI SEBUAH RUMAH SAKIT. SAAT ITU, ANDA MENDAPATKAN
SHIFT MALAM. TIBA-TIBA DATANG PASIEN SEORANG BALITA USIA 2 TAHUN, DI GENDONG DENGAN
TERGESA OLEH IBU NYA MEMASUKI RUANGAN IGD. IBU BALITA MENGATAKAN JIKA ANAKNYA DEMAM
DAN KEJANG 2 KALI DI RUMAH. SAAT ITU ANDA JAGA DENGAN 1 ORANG TEMAN ANDA, NAMUN
TEMAN ANDA SEDANG MERUJUK PASIEN DI RS LAIN DAN DOKTER JAGA IGD SEDANG VISITE PASIEN
EMERGENCY DI RUANG RAWAT INAP. APA YANG ANDA LAKUKAN SELANJUTNYA TERHADAP PASIEN
BALITA TERSEBUT?

IDENTIFIKASI :

1. RUMUSAN MASALAH DARI KASUS TERSEBUT


2. ARGUMEN ANDA TERKAIT PERMASALAHAN TERSEBUT (TERKIT KONDISI PASIEN, TERKAIT
PENYAKITNYA DLL)
3. TULISKAN ALTERNATIF TINDAKAN APA SAJA YANG BISA ANDA LAKUKAN, BERIKUT DENGAN
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF NYA TERKAIT ALTERNATIF2 TINDAKAN TERSEBUT

FORMAT PENGERJAAN TUGAS :

1. DI KETIK FONT: TIMES NEW ROMAN, 12, SPASI 1.5

2. REFERENSI UNTUK MENDUKUNG ARGUMEN ANDA JUGA DI TULIS

3. DI KUMPULKAN: JUMAT, 17 MARET 2023 (MAX JAM 23.00)

4. DI KUMPULKAN DALAM BENTUK SOFT FILE DI GOOGLE DRIVE. PJMK SILAHKAN MEMBUAT GOOGLE
DRIVE UNTUK PENGUMPULAN TUGAS INI

NAMA : CHRISTHELA STEVANI JELITA DENGI

NIM : 2201140696

KELAS : CAPELLA
A. RUMUSAN MASALAH

Penanganan yang dilakukan perawat pada saat kejang demam berlangsung adalah memberikan obat
anti kejang dan anti piretik sesuai instruksi dokter kemudian dilakukan tindakan keperawatan non-
farmakologis seperti melonggarkan pakaian ketat klien, memberikan kompres hangat, dan lain-lain.

1. Apa yang dimaksud kejang demam pada anak?

2. Bagaimana etiologi kejang demam pada anak?

3. Bagaimana manifestasi klinis kejang demam pada anak?

4. Apa saja klasifikasi kejang demam pada anak?

5. Apa saja pemeriksaan penunjang ketika terjadi kejang demam pada anak?

6. Bagaimana penatalaksanaan medis dilakukan saat kejang demam pada anak?

7. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan yang dilakukan saat kejang demam pada anak?

8. Apa saja komplikasi yang terjadi saat kejang demam pada anak?

9. Bagaimana model asuhan keperawatan kejang demam pada anak?

B. PEMBAHASAN

1. Kejang Demam (Febrile Seizure)?

febrile seizure adalah kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh (lebih dari 38 derajat
Celsius). Kejang demam pada bayi juga terjadi akibat suatu proses ekstranium (di luar kelainan otak).

Kejang demam kompleks (complex febrile seizure) Jika kejang demam berlangsung lebih dari 15 menit,
maka termasuk kejang demam kompleks (complex febrile seizure). Bahkan, biasanya kondisi ini terjadi
berulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam.

2. Etiologi kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh yang memicu eksitasi sel saraf otak sehingga
menimbulkan kejang. Terdapat faktor predisposisi genetik yang dicurigai berperan dalam terjadinya
kejang demam. Oleh sebab itu, riwayat pada keluarga merupakan faktor risiko terjadinya kejang demam.

3. Manifestasi Klinis

Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk kejang umum yang sering dijumpai
adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti
kelojotan, dan saat kejang anak tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah.

4. Klasifikasi kejang demam


1. Kejang demam sederhana (ringle febrile convulsion)

Kejang demam ini biasanya terdapat pada anak umur 6 bulan sampai 5 tahun disertai kenaikan suhu tubuh
yang mencapai lebih dari 39°C. Kejang bersifat umum dan tonik-klonik umumnya berlangsung beberapa
detik atau menit dan jarang sampai 15 menit. Pada akhir kejang kemudian diakhiri dengan suatu keadaan
singkat seperti mengantuk (drowsiness), dan bangkitan kejang terjadi hanya sekali dalam 24 jam. anak
tidak mempunyai kelainan neurologik pada pemeriksaan fisis dan riwayat perkembangan normal, demam
bukan disebabkan karena meningitis atau penyakit lain dari orang (Widugno, 2012)

2. Kejang demam kompleks (complex or complicated febrile convulsion). Kejang demam ini biasanya
kejang terjadi selama lebih dari 15 menit atau kejang berulang dalam 24 jam dan terdapat kejang lokal
atau temuan fokal dalam masa pasca bangkitan. Umur pasien status neurologik dan sifat demam adalah
sama dengan kejang demam sederhana (Widagno, 2012),

3. Kejang demam simtomatik (symptomatic febrile seizur) Kejang deman ini biasanya sifat dan umur
demam adalah sama pada kejang demam sederhana dan sebelumnya anak mempunyai kelainan
neurologi atau penyakit akut. Faktor resiko untuk timbulnya epilepsi merupakan gambaran kompleks
waktu bangkitan. Kejang bermula pada umur kurang dari usia 12 bulan dengan kejang kompleks terutama
bila kesadaran pasca iktal meragukan maka pemeriksaan CSS sangat diperlukan untuk memastikan
kemungkinan adanya meningitis (Widagno, 2012)

5. Pemeriksaan penunjang

1. EEG ( Electroencephalogram )

2. Pemeriksaan laboratorium

3. Pemeriksaan fungsi lumbal

4. Neuroimaging

Hasil neurologis yang abnormal; Tanda dan gejala peningkatan tekanan di tengkorak; Kejang demam yang
berlangsung sangat lama.

Tes yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Tes darah;

2. Tes urine;
3. Ketukan tulang belakang (lumbar puncture), untuk mengetahui apakah anak memiliki infeksi sistem
saraf pusat.

6. Penatalaksanaan medis

1. Menghentikan kejang secepat mungkin, obat pilihan utama yang di berikan adalah diazepam yang
di berikan secara intravena
2. Diberikan antikonvulsan secara intravena jika klien masih kejang.

3. Pemberian oksigen, usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen, bila
perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi.

4. Penghisapan lendir jika diperlukan.

5. Mencari dan mengobati penyebab penyebab kejang demam sederhana maupun epilepsi yang
diprovokasi oleh demam biasanya adalah infeksi respiratorius bagian atas dan otitis media akut.
Pemberian antibiotik yang adekuat perlu untuk mengobati penyakit tersebut. Secara akademis pasien
kejang demam yang datang untuk pertama kali sebaiknya dilakukan pungsi lumbal untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya faktor infeksi didalam otak misalnya meningitis.

6. Pengobatan rumat untuk mencegah kejang berulang, diberikan obat campuran anti konvulsan dan
antipiretika.

7. Penatalaksanaan Keperawatan

a. Semua pakaian ketat dibuka

b. Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung.

c. Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan oksigen.

d. Monitor suhu tubuh, Cara paling kuat adalah dengan suhu rektal.

e. Obat untuk penurun panas, pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan masuk dan menarikan
suhu sampai 1.5 °C.

f. Berikan kompres hangat

g. Menaikkan asupan cairan anak

h. Istirahatkan anak saat demam

8. Komplikasi

Menurut Wulandari dan Fruwan 2016 komplikasi yang dapat terjadi dari kejang demam jika tidak
ditangani dengan cepat dan tepat adalah

a. Kerusakan neurotransmitter, lepasnya muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke
seluruh sel maupun membran sel yang menyebabkan kerusakan pada neuron.

b. Epilepsi, kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelah mendapat serangan kejang yang
berlangsung lama sehingga dapat menjadi matang dikemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsi
yang spontan
c. Kelainan anatomis di otak Serangan kejang yang berlangsung lama yang dapat menyebabkan kelainan
di otak yang lebih banyak terjadi pada anak baru berumur 4 bulan sampai 5 tahun.

d. Mengalami kecacatan atau kelainan neurologis karena disertai demam kemungkinan mengalami
kematian

e. Aspirasi, ialah kondisi dimana partikel kecil seperti cairan atau serpihan makanan masuk ke dalam paru-
paru yang bisa menyebabkan seseorang kesulitan bernapas. Aspirasi pada umumnya banyak terjadi pada
bayi

f. Asfiksia, merupakan gangguan dalam pengangkutan O2 ke jaringan tubuh yang disebabkan


terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh

G. Kerusakan otak, terjadi melalui mekanisme eksitoksik neuron saraf yang aktif

sewaktu kejang melepaskan glutamat yang mengikat respor MMDA (M Metyl D

Asparater) yang mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel otak yang merusak, sel

neuron secara irreversible (Mansjoer 2000)

h. Retardasi Mental, hal ini dapat terjadi karena defisit neurologis pada demam neonates

9. asuhan keperawatan pada anak kejang demam dengan menerapkan model konservasi Levine. Kejang
demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh
adanya infeksi luar susunan saraf pusat. Pada anak kejang demam diperlukan intervensi keperawatan
yang menunjukkan prognosis baik dengan penurunan suhu tubuh menjadi normal (36,5-37,5°C). Tepid
sponge merupakan tindakan keperawatan yang tepat dalam penurunan suhu tubuh anak. Pemberian
tepid sponge dapat memberikan sinyal ke hipotalamus dan memacu terjadinya vasodilatasi pembuluh
darah perifer. Hal ini menyebabkan pembuangan panas melalui kulit meningkat sehingga terjadi
penurunan suhu tubuh menjadi normal kembali. Pada kondisi demam intervensi keperawatan yang juga
dilakukan adalah mempertahankan lingkungan tetap nyaman, meningkatkan istirahat, mempertahankan
asupan nutrisi yang adekuat. Hasil dari penerapan intervensi yang telah dilakukan pada anak kejang
demam selama 4 hari dengan diagnosa keperawatan hipertermi dapat diatasi yang dibuktikan dengan
adanya penurunan suhu tubuh dari 38,8°C hingga 37,7°C.

C. Alternatif Tindakan

Penanganan yang dilakukan perawat pada saat kejang demam berlangsung adalah memberikan obat anti
kejang dan anti piretik sesuai instruksi dokter

Positif

Obat anti kejang digunakan untuk meredakan nyeri akibat gangguan saraf (neuropati), mencegah dan
mengobati sakit kepala, serta mengatasi gangguan bipolar.
Antipiretik “Pemberian antipiretik dilakukan untuk mengontrol suhu tubuh, mengurangi
ketidaknyamanan sebagai akibat demam, serta mengobati penyebab kenaikan suhu tubuh tersebut.”

Negatif

Adanya efek samping pada obat anti kejang seperti : Efek samping umum dari valproat dan asam valproat
termasuk pusing, mual, muntah, tremor, rambut rontok, penurunan perhatian, serta penurunan berpikir.

Efek Samping Antipiretik

Sakit perut atau nyeri ulu hati, Mual, Muntah, Diare, Konstipasi, Telinga berdenging.

1. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/17/orang-tua-harus-tahu-perbedaan-kejang-demam-dan-
epilepsi-pada-anak 24 mei 2022

2. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/kejang-demam 14 September 2022

3.

https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-anak/kejang-demam/etiologi

April 2018

4. http://eprints.undip.ac.id/44819/3/MUHAMAD_ARIP_AMIR_UDIN_22010110130150_Bab2KTI.pdf

5. https://www.halodoc.com/artikel/pemeriksaan-untuk-mendiagnosis-kejang-demam

6.

https://lib.ui.ac.id/abstrakpdf?id=20351525&lokasi=lokal

Anda mungkin juga menyukai