Disusun Oleh:
Firdausiyah (21144010025)
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta karunia-nya semata , sehingga tugas mata kuliah ini dapat
terselesaikan dengan baik.Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
KMB 1 (ASKEP SISTEM PERKEMIHAN) dengan baik, yang menjadi salah satu
Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak
akan dapat diselesaikan denganbaik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Yuana Dwi Agustin, SKM, M Kes sebagai Ketua Program Studi
imbalan dari Allah SWT,dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah ini.
Penulis
ii
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
1.1 Definisi...............................................................................1
1.2 Etiologi...............................................................................3
1.4 Patofisiologi.......................................................................7
1.6 Penanganan.......................................................................8
1.7 Pencegahan.......................................................................10
1.8 Komplikasi..........................................................................11
2.1 Pengkajian...........................................................................13
2.3 Intervensi............................................................................21
3.1 Kesimpulan..........................................................................31
3.2 Saran...................................................................................31
DAFTARPUSTAKA
iii
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1 Definisi
sampai 2 minggu. Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat
renal interstisial dari salah satu atau kedua ginjal (Brunner & Suddarth, 2002:
1436).
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara
1
Ginjal merupakan bagian utama dari sistem saluran kemih yang terdiri atas
a. Pyelonefritis akut
karena terapi tidak sempurna atau infeksi baru. 20% dari infeksi yang
berulang terjadi setelah dua minggu setelah terapi selesai.Infeksi bakteri dari
saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi
ginjal. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri
yang sering ditemui.Gangguan ini tidak dapat dilepaskan dari infeksi saluran
kemih.Infeksi ginjal lebih sering terjadi pada wanita, hal ini karena saluran
saluran kemihnya terletak berdekatan dengan vagina dan anus, sehingga lebih
cepat mencapai kandung kemih dan menyebar ke ginjal. Insiden penyakit ini
juga akan bertambah pada wanita hamil dan pada usia di atas 40 tahun.
2
b. Pielonefritis kronis
Pyelonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri, tetapi dapat juga
menyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun
diawali dengan hidro ureter dan hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena
1.2 Etiologi
a. Bakteri
1. Escherichis colli
saluran kemih.
3
c) Species proteus : Proteus yang pada kondisi normal ditemukan di saluran
ditemukan lebih dari satu jenis bakteri, maka spesimen tersebut harus
kontaminan.
c. Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih
peningkatan kegiatan penyaringan darah bagi ibu dan janin yang tumbuh
tidak membuat ginjal dan uretra bekerja ekstra. Keduanya menjadi dilatasi
terjadi pada kadung kemih yang akan naik ke ginjal. Bendungan dan atoni
4
ureter dalam kehamilan mungkin disebabkan oleh progesteron, obstipasi
atau tekanan uterus yang membesar pada ureter. Pada saluran kemih yang
sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa dicegah oleh aliran air kemih yang
kemih (misalnya batu ginjal atau pembesaran prostat) atau arus balik air
Gejala yang paling umum dapat berupa demam tiba-tiba. Kemudian dapat
disertai menggigil, nyeri punggung bagian bawah, mual, dan muntah. Pada
beberapa kasus juga menunjukkan gejala ISK bagian bawah yang dapat berupa
Dapat terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang
desebabkan oleh kejang ureter. Kejang dapat terjadi karena adanya iritasi akibat
infeksi atau karena lewatnya batu ginjal. Bisa terjadi pembesaran pada salah satu
atau kedua ginjal. Kadang juga disertai otot perut berkontraksi kuat.
Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit
untuk dikenali.
menggigil, nausea
5
3. nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya
kelemahan fisik.
beberapa hari.
2. Adanya keletihan.
gagal ginjal.
jaringan.
6
1.4 Patofisiologi
aeruginosa, dan Staphilococus aureus yang menginfeksi ginjal berasal dari luar
tubuh yang masuk melalui saluran kemih bagian bawah (uretra), merambat ke
kandung kemih, lalu ke ureter (saluran kemih bagian atas yang menghubungkan
kandung kemih dan ginjal) dan tibalah ke ginjal, yang kemudian menyebar dan
dapat membentuk koloni infeksi dalam waktu 24-48 jam. Infeksi bakteri pada
ginjal juga dapat disebarkan melalui alat-alat seperti kateter dan bedah urologis.
Bakteri lebih mudah menyerang ginjal bila terdapat hambatan atau obstruksi
saluran kemih yang mempersulit pengeluaran urin, seperti adanya batu atau
tumor.
lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses. Kalik dan pelvis
ginjal juga akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan
akut. Ginjal mengalami perubahan degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic.
adalah:
a. Whole blood
b. Urinalisis
7
c. USG dan Radiologi : USG dan rontgen bisa membantu menemukan
kemih lainnya
d. BUN
e. Creatinin
f. Serum Electrolytes
g. Biopsi ginjal
1.6 Penanganan
Kebanyakan pasien yang menderita infeksi ginjal bisa sembuh total, asalkan
mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan
a) Antibiotik
diberikan antibiotik yang dimasukkan lewat vena. Jika gejala sudah membaik,
pengulangan kultur urine. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah infeksi
sudah sembuh atau belum. Jika masih ada, mungkin perlu minum antibiotik
lagi.
8
Jika infeksi ginjal sudah semakin parah, dokter mungkin akan
ini juga termasuk antibiotik dan cairan yang dimasukkan lewat vena di
antibiotik dengan dosis rendah. Obat ini akan diberikan setiap hari selama
rumah sakit akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi.Selain kedua jenis
melakukan terapi ESWL, laser, atau pembedahan. Operasi ini dilakukan agar
c) Pengobatan di rumah
9
7) Rambut Jagung (Zea mays)
1.7 Pencegahan
wanita.
b. Minum banyak cairan telah terbukti merupakan hal yang paling efektif
masa depan mungkin diperlukan. Individu ini dapat dirujuk ke ahli urologi
10
1.8 Komplikasi
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi
1. Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah
pada area medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila
terjadinya obstruksi.
dekat sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan
(mulai dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan
parut), hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai
11
1.9 Pathway (WOC)
Penyebab (bakteri)
Kurang Hipertermi
Perubahan pengetahuan
kenyamanan
Defisit Nutrisi
Kelemahan
Intoleransi Aktivitas
12
BAB II
ASKEP TEORI
2.1 PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Keluhan utama
kesahatan.
13
- Region / Relief : skala nyeri bervariasi pada rentang sedang
demam.
darah, kemih nanah dan rasa sangat ingin kencing sehingga terasa
diabetes melitus.
dan adanya riwayat alergi terhadap alergi terhadap jenis obat dan
dokumentasikan.
d. Psikososiokultural
klien taitu timbul seperti ketakutan akan kcacatan, rasa cemas, rasa
14
pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image).
pielonefritis.
Karena klien harus menjalani rawat inap maka apakah keadaan ini
c. Pola Eliminasi
15
4. Pemeriksaan fisik
b. Rambut
Pada saat di palpasi keadaan rambut klien ISK biasanya lembut, tidak
c. Mata
d. Hidung
hidung bersih.
e. Telinga
f. Mulut
16
Mukosa bibir kering, keadaan dalam mulut bersih (lidah, gigi,
gusi).
g. Leher
limfa
h. Thoraks
- Paru-paru
P : normal. Tulang rusuk lengkap, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
lepas serta edema atau massa, tractil fremitus positif kiri dan
kanan.
intercosta.
(ronchi, wheezing)
- Jantung
2 dan pada intercosta 3-5 tidak teraba, pada garis mid klavikula
17
terdengar seimbang pada intercosta ke 3 dan pada intercosta ke 5
i. Abdomen
I : perut rata, tidak ada pembesaran hepar yang di tandai dengan perut
buncit, tidak ada pembuluh darah yang menonjol pada abdomen, tidak
ada selulit.
P : ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah akibat penekanan oleh
infeksi
j. Ekstremitas
melakukan pergerakan sesuai perintah, tidak ada nyeri tekan atau lepas
5. Pengkajian diagnostik
a. Laboratorium
dan hematuria. Pada pielonefritis akut yang mngenai kdua sisi ginjal
terjadi penurunan faal ginjal. Kultur urin terdapat bakteriuria dan tes
b. Radiografi
18
Pemeriksaan foto polos abdomen menunjukkan adanya kekaburan
dan batu saluran kemih. Pada PIV terdapat bayangan ginjal mmbsar
c. USG
fluroquinolone.
19
2.2 Masalah Keperawatan
Pada hasil analisa yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pielonefritis,
3. Hipertermia (D.0130)
4. Ansietas (D.0080)
20
2.2 INTERVENSI
SDKI SLKI
3x 24 jam. 2. Identifikasi
(L.03030) disukai
Indikator: makanan
keinginan badan
untuk Terapeutik
meningkat mencegah
(5) konstipasi
21
nutrisi yang Edukasi
meningkat diprogramkan
(5) Kolaborasi
5. Membran
mukosa
membaik (5)
22
1. Keluhan yang memperberat
2. Meringis 4. Identifikasi
4. Proses Terapeutik
untuk mengurangi
nyeri(mis.terapi
muik,terapi
pijat,dll)
2. Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis.suhu
ruangan,pencahaya
an,kebisingan)
3. Pertimbangkan
nyeri dalam
pemilihan strategi
23
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab,periode,
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
24
membaik (5). Terapeutik
permukaan tubuh
2. Lakukan
pendinginan
eksternal
(mis.kompres
dingin)
Edukasi
tidak 2. Identifikasi
memperlihatkan kemampuan
1. Verbalisasi tanda
kwatir ansietas9verbal
25
terhadap dan nonverbal)
2. Perilaku kecemasan
3. Konsentrasi ansietas
mengidentifikasi
situasi yang
memicu
kecemasan
Edukasi
1. Informasikan
secara faktual
mengenai
diagnosis,pengobat
an dan prognosis
2. Anjurkan
26
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
Indikator: 1. Modifikasi
menurun ( 1) meningkatkan
3. Kemampuan kenyamanan
beraktivitas Edukasi
meningkat 1. Jelaskan
27
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur
3. Ajarkan faktor
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur
tindakan 1. Identifikasi
(D.0056)
keperawatan selama gangguan fungsii
Indikator: emosional
(5) ketidaknyamanan
dalam aktivitas
28
melakukan Terapeutik
aktivitas 1. Sediakan
4. Perasaan Edukasi
menurun(5) baring
2. Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Ajarka strategi
koping untuk
mengurangi
kecemasan
29
Keseimbangan badan sesudan dan
meningkat jam
meningakat kebutuhan
(5)
3. Kelembaban
membran
mukosa
meningkat(5)
4. Dehidrasi
menurun (5)
5. Membran
mukosa
membaik(5)
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih
melalui uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% - 25% curah
besar) merupakan penyebab dari 90% infeksi ginjal diluar rumah sakit dan
penyebab dari 50% infeksi ginjal di rumah sakit. Infeksi biasanya berasal dari
3.2 Saran
Saran kami dalam makalah ini semoga para pembaca bisa lebih
memahami isi dari makalah ini dan dapat menerapkannya dalam melakukan
31
DAFTAR PUSTAKA
https://doktersehat.com/pencegahan-dan-prognosis-infeksi-ginjal-
pyelonefritis/ https://hellosehat.com/urologi/ginjal/pielonefritis/#gref
https://id.scribd.com/doc/131550624/Makalah-Askep-Pielonefritis
https://www.academia.edu/36324308/ISI_BAB_2_and_BAB_3lp_askep_kasus_is
https://www.slideshare.net/mobile/shaniawiradika/131550624-
makalahaskeppielonefritis
https://www.google.co.id/books/edition/Klien_Gangguan_Ginjal/i9mAClWMwK
IC?hl=id&gbpv=1&dq=pielonefritis&pg=PA31&printsec=frontcover
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45