Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PATOFISIOLOGI
“Sistem Urinaria”

Disusun Oleh : Kelompok A3

1.Ayu Fitria Mursyidah


2. Bella Angkasawati
3. Fildzah Sharfina
4. Putri Angini
5.Uli Kustiana

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya.Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Patofisiologi tentang
“Patofisiologi Sistem Urinaria”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak.

Palembang, 14 Mei 2016

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saluran kemih terdiri dari ginjal yang terus menerus membentuk kemih, dan berbagai
saluran dan reservoar yang dibutuhkan untuk membawa kemih keluar tubuh.
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi kolumna
vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena
tertekan ke bawah oleh hati. Katup atasnya terletak setinggi kosta keduabelas. Sedangkan
katup atas ginjal kiri terletak setinggi kosta sebelas.
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya 10 sampai 12 inci, terbentang dari
ginjal sampai kandung kemih. Fungsi satu-satunya adalah menyalirkan kemih ke kandung
kemih. Kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempis, terletak di
belakang simfisis pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara : dua muara ureter dan
satu muara uretra. Dua fungsi kandung kemih adalah : (1) sebagai tempat penyimpanan
kemih sebelum meninggalkan tubuh dan (2) dibantu oleh uretra, kandung kemih
berfungsi mendorong kemih keluar tubuh. Panjangnya pada wanita satu setengah inci dan
pada pria sekitar delapan inci. Muara uretra keluar tubuh disebut meatus urinarius.

1.2 Tujuan
. Mengetahui dan memahami gangguan sistem urinaria

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam –macam gangguan pada sistem urinaria?
2. Apa saja penyebab gangguan-ganggguan pada sistem urinaria?
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Adapun susunan sistem perkemihan (sistem urinaria) di dalam tubuh manusia adalah
ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra.Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi
gangguan-gangguan. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut.

2.1 INFEKSI SALURAN UROGENITAL


Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.Dapat
pula disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila sedang terpasang
kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat terjadi penyakit, seperti:
a. Sistitis
Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang wanita dari pada
pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal. Sistitis atau
peradangan kandung kencing ,dapat juga akut dan juga koronik, pada sistisis akut urine
keluar sedikit-sedikit tapi sering dan disertai rasa sakit bila sudah menjalar uretritis. Faktor
resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter,
keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus. Apabila berlanjut, akan menyebakan
kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis.
Penderita sistitis akan merasakan keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering berkemih,
merasa ingin berkemih terus, dan sakit di atas daerah suprapubis.
b. Pielonefritis
Pielonefritis adalah peradang jaringan ginjal dan pelvis ginjal. Penyebab paling sering
penyakit ini adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis
ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang menahun. Bila akut, terasa sangat sakit
dengan dengan kenaikan suhu,menggigil, dan muntah-muntah. Pengobatannya adalah dengan
memberikan makanan cairanyang tawar,dan diadakan pencatatan teliti diataskartu balans
cairan dipergunakan juga kemotrapi. Pielonefritis menahun ada dua tipe, yaitu Pielonefritis
yang disebabkan oleh Refluks vesikouretral yang dapat menyebabkan infeksi papila senyawa
perifer dan jaringan parut di kutub ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi
saluran kemih yang menimbulkan tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan
infeksi semua papila, jaringan parut ginjal menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

2.2 PENYAKIT GLOMERULUS


a. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring
oleh Streptococcus β-hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu
edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan hipertensi.
Penyakit ini merupaka penyakit autoimun karena terbentuk antibodi yang merusak membran
basal gromerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

b. Sindrom Nefrotik (nefrosis)


Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah
albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas
membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan edema
generalisata.

2.3 OBSTRUKSI SALURAN KEMIH


Obstruksi saluran kemih atau sumbatan pada saluran kemih disebabkan oleh pembesaran
prostat (pada pria), batu (bisa pada ginjal, ureter, atau kandung kemih), tumor (bisa di mana
saja di atau di luar saluran kemih, sehingga dapat menekan), Infeksi saluran kemih,gumpalan
darah. Kandung kemih yang lemah yang tidak dapat mendorong urin keluar (karena obat
tertentu atau kondisi neurologis) Struktur bawaan yang abnormal (jaringan abnormal yang
menghalangi hubungan antara ginjal dan ureter, atau dalam uretra), terutama terjadi pada
anak-anak dengan kelainan bawaan pada struktur organ perkemihan. Penyakit- penyakit
obstruksi saluran kemih antara lain :
1. Hipertrofi Prostat
Penyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan wanita, yang
terjadinya dengan meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam
darah dan membentuk dua metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan β-estradiol. Estradiol
adalah steroid yang memiliki sifat-sifat estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan
androgen, namun dapat bekerja independen dengan menimbulkan efek berlawanan dengan
androgen. Testosteron serta metabolitnya bekerja sama menghasilkan hiperplasia prostat.
Pada pria dia atas 60 tahun, testosteron plasma menurun, namun hipertrofi prostat sudah
dapat timbul 10-20 tahun sebelum adanya penurunan kadar plasma .
2. Batu Ginjal
Di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran
kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis
(litiasis renalis, nefrolitiasis). Batu dalam kandung kemih terbentuk dan berasal dari
ginjal,masuk kedalam kandung kemih,batu tertekan pada trigonum yang peka itu,maka akan
menyebabkan sangat sakit. Biasanya terdapat sedikit hematuri,dan infeksi yangsering
menyertai.
- Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.Batu di dalam kandung
kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.Batu yang menyumbat ureter,pelvis
renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri
kolik yang hebat).Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di
daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan
dan paha sebelah dalam.Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung,
demam, menggigil dan darah di dalam air kemih.Penderita mungkin menjadi sering
berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.Batu bisa menyebabkan infeksi saluran
kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih
yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini
berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan
penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa
terjadi kerusakan ginjal.
- Diagnosa
yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada
pemeriksaan analisis air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya
didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung
dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air
kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil.
Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari
beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu
menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah
untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan
terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu
struvit.Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan
urografi retrograd.
- Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak
perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan
membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi
dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan
narkotik.Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1
sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal
shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.
Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous
nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik.Batu
kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui
uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap
pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu
lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang
menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.Adanya batu struvit
menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
- Pencegahan
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang
ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisis dan dilakukan pengukuran kadar bahan
yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.
3. Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada salah satu atau
kedua ginjal akibat terkumpulnya urin di dalam ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
keadaan yang menyebabkan tersumbatnya lokasi-lokasi di sepanjang saluran kemih atau
terganggunya fungsi kandung kemih, yang menyebabkan terjadinya aliran balik ke dalam
ginjal. Kondisi-kondisi ini dapat termasuk hipertrofi prostat jinak dan kanker prostat pada
pria, kehamilan, kanker kandung kemih, kanker serviks dan batu ginjal. Hidronefrosis dapat
juga dutemukan pada bayi-bayi belum lahir sewaktu pemeriksaan ultrasonografi rutin akibat
keterbelakangan perkembangan saluran kemih. Ketika hal ini terjadi, hal ini dikenal sebagai
hidronefrosis antenatal. Hidronefrosis dapat diklasifikasikan sebagai akut atau kronis,
tergantung dari seberapa cepat penyumbatan terjadi. Pada hidronefrosis akut hal ini
disebabkan oleh kondisi, seperti batu ginjal, gejala timbul secara mendadak dalam beberapa
jam dan ditandai dengan nyeri berat pada punggung yang dapat menyebar ke daerah lipat
paha. Kondisi ini biasanya disertai dengan demam, mual dan diare. Hidronefrosis kronis
biasanya berkembang secara bertahap dalam beberapa minggu atau bulan dan penderita
secara umum tidak menunjukkan gejala apapun pada stadium dini. Hidronefrosis merupakan
kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan medis segera karena hal ini dapat
menyebabkan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti gagal ginjal. Penanganan
biasanya ditujukan untuk mengatasi kondisi penyebab yang mendasari. Di sisi lain,
kebanyakan kasus hidronefrosis antenatal tidak memerlukan penanganan karena kebanyakan
menghilang sebelum persalinan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat – zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh.Sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan
uretra. Sistem ini membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urin yang
merupakan hasil sisa metabolisme. Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi gangguan-
gangguan. Gangguan-gangguan itu antara lain Sistitis, Pielonefritis, Glomerulonefritis,
Sindrom Nefrotik (nefrosis), Hipertrofi Prostat, Batu Ginjal, Hidronefrosis, dll. Setiap
gangguan-gangguan tersebut mempunyai faktor penyebab dan gejala masing-masing.

3.2 SARAN
Berdasarkan penjelasan makalah diatas, penulis menyarankan agar sema pihak dapat
bekerjasama untuk berperilaku yang bersih dan menjaga pola hidup sehat untuk menghindari
atau meminimalisir penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dindafitri95.blogspot.co.id/2014/06/perkemihan.html

Anda mungkin juga menyukai