Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NOVI BUDIARTI

KELAS : TUBEL REGULER 1


NIM : 2021082024014
UTS : Mata Kuliah ETNOGRAFI Papua

1. Tingkat penularan HIV/AIDS pada Ibu hamil kepada bayinya dengan analisis menggunakan
paradigma Personalistik dan Naturalistik dengan menggambarkan pengetahuan budaya Papua
tentang HIV/AIDS dikalangan masyarakat. Pendekatan dalam upaya pencegahan :
Provinsi Papua dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Tahun 2020,
kasus HIV Papua ada di posisi keempat nasional dengan 37.662 kasus. Sedangkan untuk
AIDS, Papua duduk di urutan teratas dengan 23.629 kasus.Pemerintah telah berusaha dengan
menetapkan kebijakan nasional, ABC (Abstinency, Befaith dan Condom) guna menekan lanju
angkah penularang penyakit HAI/AIDS. Penularan penyakit HIV/AIDS di Papua dari suami
kepada istri memang merupakan ancaman khusus bagi kelangsungan ibu melahirkan dan
bayinya karena penyebaranya sangat cepat. Tingginya khasus HIV/AIDS di Papua ternyata
menimbulkan banyak permasalahan antara lain kinerja pelayanan kesehatan, biaya
pengobatan sangat mahal, kebutuhan hidup semakin tinggi dan meningkatkan angka
kemiskinan. Kasus HIV/AIDS di Papua akan memperburuk kondisi kesehatan yaitu
tingginya angkah kematian ibu dan bayi.
HIV/AIDS yang tinggi di Papua berkaitan dengan pola perilaku seksual dan budaya yaitu
heteroseksual, seks bebas berganta-ganti pasangan, penggunaan bahan lem aibon yang
dicium sebagai pengganti miras, suami yang pengangguran, suami suka mengkomsumsi
miras, sering berkunjung ke lokalisasi prostitusi, melakukan seks bebas tanpa pengaman.

Perilaku yang bisa menyebabkan HIV

• Seks biasanya di lakaukan pada acara adat/pesta adat yaitu seks antri (satu wanita, dua
sampai tiga bahkan lebih pria) terjadi di luar batas normal di masyarakat adat dipapua.
• Kepala suku yang mempunyai banyak istri dan melakukan hubungan sex secara
bergantian.
• Melakukan hubungan seks bebas tanpa menggunakan pengaman,mabuk-mabukan seks
oral,seks anal pasangan sesama jenis,dan menggunakan obat-obatan terlarang.
Cara mencegah penularan HIV pada janin, jika langkah pencegahanya benar, dengan sesuai
petujuk dokter, resiko penularan HIV dari ibu ke bayinya bisa di tekan hingga 1%.
Sebaliknya jika tanpa pengobatan, ibu hamil yang berstatus HIV positif memiliki
kemungkinan sebesar 5-25% untuk menularkan. Beberapa langkah untuk pencegahan
penularan HIV dari ibu ke bayinya bisa di lakukan dengan beberapa cara:

• Berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan metode persalinan, yaitu


operasi Caesar atau persalinan normal
• Menjalani terapi kombinasi antiretroviral atau highly active antiretroviral therapy
(HAART) selama hamil.
• Tidak memberikan ASI
Selain itu dokter juga akan memberikan obat antiretroviral ke bayi yang lahir dari ibu dengan
status HIV positif guna mencegah penularan HIV. namun dokter akan tetap
merekomendasikan operasi ceasar untuk meminimalkan resiko penularan HIV/AIDS.
2. Solusi Dalam Upaya Menghindari Masyarakat Terkena Penyakit TBC
Pola hidup masyarakat Papua dengan menerapkan pola hidup sehat seperti, berkebun,
Bertani, nelayan dan memelihara ternak. Pola makanan yang sehat seperti makan papeda,
ubi-ubian, ikan dan sayur membuat masyarakat Papua sangat sehat dan sejahtera. Hasil
pangan lokal yang melimpah dan didukung dengan alam yang subur, indah dan berbukit
membuat masyarakat Papua sangat sehat.
Pola kebiasaan orang Papua yang tidak sehat dan itu biasanya dilakukan sebagai
adat atau turun temurun yaitu
• Tinggal dalam satu rumah bersama-sama dan tinggal bersama beberapa keluarga dan
selalu berkumpul tanpa ada batasan dan tidak melihat status kesehatanya.
• Memakan pinang bersama-sama memakai satu kapur pinang secara bergantian. Tidak
disiapkan untuk masing-masing orang yang hadir, tanpa memikirkan status kesehatan dan
adanya anggota masyarakat yang sakit (TBC), bahaya dari penyakit tersebut (TBC), dan
cara penuluranya. Pola makan pinang bersama dan memakai kapur sirih berganti-ganti
sudah menjadi adat atau kebiasaan yang di turunkan oleh nenek moyang mereka untuk
berkumpul dan memakan pinang bersama-sama. Hal ini karena minimnya informasi
kesehatan yang mereka dapatkan dari petugas kesehatan
Kabupaten jayawijaya merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten kota
yang mengalami peningkatan khasus TB paru. Kebiasaan tinggal di rumah honai merupakan
salah satu resiko terkena TBC secara aktif yaitu kepadatan huni, kurangnya ventilasi, kontak
serumah, kebiasaan merokok, malnutrisi, kekebalan tubuh, infeksi penyakit lain (HIV AIDS,
diabetes), polusi udara.
Matahari merupakan unsur paling penting untuk membantu menjaga fungsi
kekebalan tubuh terutama pembentukan vitamin D pada matahari. Matahari pagi dapat masuk
ke dalam rumah sehingga dapat membantu mencegah penyebaran kuman mycobacterium
tuberkolosis, influenza dan lain-lain. Untuk mencegah penularan TB paru maka rumah etnis
yang ada perlu dimodifikasi dengan tidak menghilangkan struktur bangunan dan culture
bangunan.
TUGAS ETNOGRAFI

1. MALARIA adalah penyakit yang di sebabkan oleh parasit yang di sebut plasmodium,
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi plasmodium. Plasmodium
berkembang biak dalam tubuh manusia di hati, kemudian menginfeksi sel-sel darah
merah (WHO, 2012). Pendapat masyarakat tentang penyakit malaria berdasarkan
pengalaman mereka yang pernah terkena penyakit malaria antara lain:

Malaria disebabkan oleh nyamuk ditempat tinggal saya dikabupaten Keerom


khususnya di arso banyak masyarakat yang sudah mendapatakan penyuluhan tentang
malaria,bahkan selalu dibagikan kelambu setiap kepala keluarga diberikan obat untuk
membunuh jentik-jentik nyamuk dimasukan kedalam bak mandi ,namun kadang kelambu
yang dibagi kepada masyarakat tidak digunakan sesuai fungsi ,karena warga diarso tidak
terbiasa tidur menggunakan kelambu, kelambu yg dibagikan hanya disimpan dan ada
juga untuk dibawa ke kebun untuk pembatas tanaman seperti sayur-sayuran.
Ada masyarakat juga yang sudah mempunyai pengetahuan tentang malaria sudah
sangat baik, dimana sebagian masyarakat sudah bisa menjelaskan tempat- tempat
perindukan nyamuk anopheles, membuang tempat genangan air yang ada jentik nyamuk,
membersihkan selokan, tidak menggantung pakaian habis pakai sembarangan, gunakan
kelambu saat tidur siang atau malam.
Hasil penilitian juga menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat yang
menggunakan obat tradisional yang mereka percayai dapat menyembuhkan penyakit
malaria seperti meminum ramuan daun SAMIROTO. Cara minumya daun samiroto di
rebus hingga mendidih dan air rebusanya di minum sebanyak tiga kali sehari, ada juga
yang meminumnya satu jam sebelum makan, atau dua jam sesudah makan dan kalau
tidak ada perubahan masyarakat ke rumah sakit untuk berobat dan obat yang di berikan
adalah DARPLEX dosis selama 3 hari setiap pagi sesudah makan.

2. Menurut pengalaman saya sebagai seorang perawat, banyak kejadian yang kami tangani
dalam merawat luka terbuka yang mengalami pendarahan. Di daerah Arso disana mereka
sering mnghentikan perdarahan dengan menggunakan getah batang pohon pisang dengan
cara dipotong batang pohon pisang dibagian tengahnya lalu getahnya diberikan ke luka
terbuka yang sedang berdarah lalu diikat kencang menggunakan kain ,agar darah berhenti
,lalu dibawah ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Anda mungkin juga menyukai