OLEH KELOMPOK 3 :
ARI SUSANTO
DEDY HAYUKI
HASRIADI JAYA
NOVI BUDIARTI
SITI RAHMA
WELMINCE
A.Pengertian Waham
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara
kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh
orang lain dan bertentangan dengan realita normal
(Stuart dan Sundeen,1998 dalam Lilik Ma,rifatul
Azizah,2016).
B. Jenis-jenis waham:
1. Waham kebesaran
2. Waham curiga/paranoid/kejar
3. Waham agama
4. Waham somatic/hipokondrik
5. Waham nihilistic
6. Waham dosa
7. Waham bizar
C. Etiologi
Salah satu penyebab dari perubahan
prosesfikir: waham yaitu gangguan konsep
diri: harga diri rendah. Harga diri adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
sesuai ideal diri.
PATHWAY
D.Tanda Dan Gejala Waham
1.Kognitif
Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
Individu sangat percaya pada keyakinannya
Sulit berfikir realita
Tidak mampu mengambil keputusan
2.Afektif
Situasi tidak sesuai engan kenyataan
Afek tumpul
SP1P: SP1K:
1. Mengidentifikasi kebutuhan 1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat
2. Klien bicara konteks realita pasien
3. Latih pasien untuk memenuhi kebutuhan 2. Menjelaskan proses terjadinya waham.
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien 3. Menjelaskan tentang cara merawat pasien waham.
4. Latih (stimulasi) cara merawat
5. RTL keluarga / jadwal untuk merawat pasien
SP2P: SP2K:
1. Evaluasi kegiatan Yg lalu (sp1) 1. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1).
2. Identifikasi potensi /kemampuan Yg dimiliki . 2. Melatih keluarga merawat langsung klien dengan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan Yg di miliki. harga Diri rendah.
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien 3. Menyusun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk
merawat klien
SP3P: SP3K:
1. Evaluasi kegiatan Yg lalu (SP 1 dan 2). 1. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
2. Memilih kemampuan lain Yg dapat di lakukan. 2. Evaluasi kemampuan klien
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain Yg di miliki 3. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan
4. Masukan dalam jadwal keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN GELANDANGAN
A. Pengertian
Gelandangan sebagai identitas sosial merupakan orang-
orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan
norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat
serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang
tetap diwilayah tertentu dan hidup mengembara ditempat
umum tentang Penanggulangan Gelandangan dan
Pengemis).
B.Etiologi
Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Ilmu
Kedokteran Jiwa bahwa munculnya gelandangan psikotik
disebabkan oleh faktor keluarga tidak peduli, keluarga malu,
keluarga tidak tahu, obat tidak diberikan.
Faktor-faktor yang harus dikaji
a. Faktor predisposisi
b. Faktor presipitasi
c. Sumber koping
pathway
C.Komplikasi
1. Skizofrenia
2. Demansia
3. Kerusakan kognitif reversibel
4. Kerusakan kognitif ireversibel
D.Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi
2. Gangguan proses pikir : waham
3. Resiko bunuh diri
4. Resiko perilaku kekerasan/perilaku
kekerasan
5. Defisit perawatan diri
Penatalaksanaa keperawatan
Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi diri : halusinasi
NOC : setelah dilakukan keperawatan selama 3x24 jam masalah halusinasi dapat teratasi
dengan Kriteria hasil :
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengenali halusinasinya
-Klien dapat mengontrol haslusinasinya
NIC :
- Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi
- Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasi
- Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.
Recovery and supportive environment dalam perawatan klien gangguan jiwa
A.Konsep Recovery
Recovery merupakan proses dimana seseorang mampu untuk hidup, bekerja, belajar dan berpartisipasi secara
penuh dalam komunitasnya. Recovery berimplikasi terhadap penurunan atau pengurangan gejala secara
1. Terapi Psikofarmakologi
• Pengkajian Klien
• Pemberian Obat
• Edukasi pengobatan
2. Terapi Kejang Listrik (Elektroconvulsive Therapis)
Terapi Kejang listrik adalah pengobatan dengan pemberian kejang yang cukup berat
melalui alat yang diindukdi pada klien yang yang dibius dengan memeberikan arus
listrik melalui elektroda yang dipasang pada klien (Manked et al,2010).
Praktik yang berorientasi pada keluarga mengacu pada tindakan tertentu pada
keluarga dan kerangka konseptual yang lebih luas untuk tindakan yang mencakup
asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga.
4. Iktisa Terapi Kelompok
Music Intervention