Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA PASIEN DENGAN

TUBERCULOSIS PARU DI KELURAHAN ARDIPURA


(Keperawatan Komunitas II)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

NELFI SANTINGAN
ICE ELISABETH AP
ROSINTAN TOGATOROP
ARI SUSANTO
MARTHA SRI WAHYUNI
NOVI BUDIARTI
1Keluarga
• Keluarga merupakan focus pelayanan Kesehatan yang strategis
sebab keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan anggota keluarga laiinya yang
berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena ikatan
darah dan ikatan perkawinan. Menurut Salvicion G.Bailon dan
Aradies maglaya,(2009)

2.Komunitas
• Komunitas adalah unit dari organisasi sosial dan teritorial,yang
tergantung dari besarnya,sehingga dapat berupa RT,RW,desa
dan kota.
• Komunitas adalah sekelompok manusia serta hubungan yang
ada di dalamnya sebagaimana yang berkembang dan digunakan
dalam suatu agen, institusi serta lingkungan fisik yang lazim.
• .
A. Definisi Tuberculosis Paru
Tuberculosis paru merupakan penyakit yang disebabkan
mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh
dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-
paru (Padila, 2013)
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan
oleh “Mycobacterium tuberculosis”. Kuman ini dapat menyerang
semua bagian tubuh manusia, dan paling sering terkena adalah
organ paru.(Ns.Abd.Wahid S.Kep M.Kep & Imam
Suprapto,SST,MM.Kes , 2013)
B. Etiologi
Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis tipe
humanus,sejenis kuman berbentuk batang dengan panjang 1-4
mm dan tebal 0,3-0,6 mm. struktur kuman ini terdiri dari atas
lipid (lemak) yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam,
serta dari berbagai gangguan kimia dan fisik. Kuman ini juga
tahan berada diudara kering dan keadaan dingin (misalnya
didalam lemari es) karena sifatnya yang dormant, yaitu dapat
bangkit kembali dan menjadi lebih aktif. Selain itu kuman juga
bersifat aerob.
C. Klasifikasi Tuberculosis Paru
Menurut Arif Muttaqin (2012) tuberculosis pada manusia dapat
dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
a. Tuberculosis primer
Tuberculosis primer adalah infeksi bakteri TB dari penderita
yang belum mempunyai reaksi spesifik terhadap bakteri
tuberculosis. Bila bakteri tuberculosis terhirup dari udara
melalui saluran pernapasan, maka bakteri akan ditangkap dan
dihancurkan oleh makrofag yang berada di alveoli.
b. Tuberculosis sekunder
Tuberculosis sekunder adalah akibat dari reaksi nekrotik yang
dikenal sebagai hipersensitivitas. Tuberculosis paru pasca
sekunder dapat di sebabkan oleh infeksi lanjutan dari sumber
eksogen, terutama pada usia tua dengan riwayat masa muda
pernah terinfeksi bakteri tuberculosis
D. Proses Penularan
• Penyakit tuberculosis yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui udara(droplet
nuclei) saat seorang pasien tuberculosis batuk dan percikan
ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang
lain saat bernapas. Bila penderita batuk,bersin, atau berbicara
saat berhadapan dengan orang lain, basil tuberculosis
tersembur dan terhisap kedalam paru orang sehat.Bakteri
masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan
dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui peredaran
darah, pembuluh limfe, atau langsung ke organ terdekatnya
(dr.Widoyono, 2011)
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala tuberculosis paru menurut Muhamad
Ardiansyah ,2012 )
• Sistemik : malaise, anoreksia, berat badan menurun, dan
keluar keringat
• Akut :demam tinggi, seperti flu dan menggigil
• Milier :demam akut, sesak napas, dan sianosis (kulit kuning )
• Respiratorik :batuk lama lebih dari dua mingggu, sputum yang
mukoid atau mukopurulen,nyeri dada, batuk darah, dan gejala
lain
F. Patofisisiologi
Port desentri kuman Mycobacterium tuberculosis adalah saluran
pernapasan dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi terjadi
melalui udara (air bone), yaitu melalui inhalasi droplet yang
mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang terinfeksi.
Basil tuberkel yang mencapai alveolus dan diinhalasi biasanya
terdiri atas satu sampai tiga gumpalan. Basil yang lebih besar
cenderung bertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus,
sehingga tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam
ruang alveolus, kuman akan mulai mengakibatkan peradangan.
G. Pencegahan
Cara pencegahan penyakit tuberculosis paru, (Ns.Abd.Wahid
S.Kep M.Kep & Imam Suprapto,SST,MM.Kes , 2013) :
• Hidup sehat (makan makanan yang bergizi, istirahat yang
cukup, olahraga teratur, hindari rokok,alcohol,obat
bius,hindari stress)
• Bila batuk mulut ditutup
• Jangan meludah disembarang tempat
• Lingkungan sehat
• Vaksinasi bayi
H. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada penderita stadium lanjut
(Ns.Abd.Wahid S.Kep M.Kep & Imam Suprapto, SST,MM.Kes,
2013):
• Hemomtisis berat
• Bronkiektasis
• Pneumotorak
• Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak,tulang,
persendian,ginjal, dan sebagainya
I.Pemeriksaan Diagnostik
• Darah
• Sputum
• Foto Thoraks
J. Penatalaksanaan Medis
Tujuan pengobatan pada penderita tuberculosis paru selain
untuk menyembuhkan/ mengobati penderita juga mencegah
kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap
OAT(Oral Anti Tuberculosis) serta memutuskan mata rantai
penularan.
Menurut Abd.Wahid dan Imam Suprapto, (2013) pengobatan
tuberculosis paru diberikan dalam 2 tahap, yaitu:
 Tahap intensif (2-3 bulan)
Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari
dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan
terhadap semua OAT(Oral Anti Tuberculosis), terutama
rifampisin.
 Tahap lanjutan (4-7 bulan)
Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih
sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari
obat utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang
digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah
Rifampisin, INH, Pirasinamid streptomisin dan etambutol.
1.Definisi Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang
menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus
pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan , pelaksanaan
dan evaluasi (Depkes,2010)
Tujuan Keperawatan Keluarga
Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum
dan khusus.
• Tujuan umum dari keperawatan adalah keluarga kemandirian keluarga
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
• Tujuan khusus dari keperawatan adalah keluarga mampu
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan dan mampu menangani
masalah kesehatannya
2.Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Kepala
Keluarga yang Menderita Tuberculosis Paru
Pengkajian
1. Pengumpulan data
• Identitas keluarga
• Latar belakang budaya atau kebiasaan keluarga
• Pemanfaatan fasilitas kesehatan
• Status sosial ekonomi
2. Data lingkungan
• Karakteristik rumah
• Karakteristik lingkungan
• Perkumpulan keluarga dan interkasi dengan masyarakat
3.Tujuan asuhan keperawatan pada keluarga dengan masalah
tuberculosis paru yaitu:
• Tujuan jangka pendek antara lain:
Setelah diberikan informasi kepada keluarga mengenai
Tuberkulosis paru maka keluarga mampu mengenal masalah
tuberkulosis paru, mampu mengambil keputusan dan
membantu merawat anggota keluarga yang menderita
tuberculosis paru.
• Tujuan jangka Panjang
Masalah tuberculosis paru dalam keluarga dapat teratasi /
dikurangi setelah dilakukan tindakan keperawatan. Tahap
intervensi diawali dengan penyelesaian perencanaan perawatan.
Selama pelaksanaan intervensi keperawatan, data-data baru
secara terus-menerus mengalir masuk. Karena informasi
ini(respon dari klien, perubahan situasi.
4.Diagnosa yang mungkin muncul pada keluarga dengan
penyakit tuberculosis paru adalah:
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit tuberculosis paru.
b. Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan tentang
penatalaksanaan klien tuberculosis paru berhubungan dengan
ketidakmampuan akibat dari penyakit tuberculosis paru
c. Risiko penularan pada anggota keluarga yang lain berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
d. Kesehatan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang penyakit tuberculosis paru.
Tujuan Kriteria Hasil / standar Intervensi
Tujuan jangka Pengetahuan verbal. • Keluarga dapat -Kaji pengetahuan
panjang: menjelaskan keluarga tentang
Setelah dilakukan pengertian Tuberculosis paru.
tindakan tuberculosis paru.
keperawatan Tn. “A” • Keluarga dapat -Berikan penyuluhan
dapat mencegah menyebutkan kepada keluarga
penyakit Tuberculosis penyebab tentang:
paru. tuberculosis paru. Pengertian,
Tujuan jangka • Keluarga dapat penyebab, gejala dan
panjang: menyebutkan cara mencegah
tanda dan gejala penyakit tuberculosis
a. Keluarga dapat tuberculosis paru. paru.
mengetahui tentang
Tuberculosis paru -Ajarkan kepada
dengan keluarga cara-cara
menjelaskan: perawatan dan
-Pengertian pengobatan penyakit
tuberculosis paru.
Tuberculosis paru.
-Penyebab • Keluarga dapat -Bimbing keluarga
Tuberculosis paru. menjelaskan untuk mengulang
-Gejala cara mencegah kembali apa yang
tuberculosis paru tuberculosis telah dijelaskan
-Cara mencegah paru. oleh perawat.
tuberculosis paru. • Keluarga dapat -Berikan
menjelaskan reinforcement
perawatan positif atas
keluarga yang kemampuan
menderia keluarga
penyakit -Motivasi kepada
tuberculosis keluarga untuk
paru. rajin
• Keluarga dapat memeriksakan diri
melakukan ke sarana
perawatan pelayanan
kesehatan kesehatan
terdekat.
b.Keluarga dapat Psikomotor Keluarga dapat 1.Ajarkan kepada
melakukan melakukan keluarga untuk
tindakan perawatan latihan napas
perawatan dan kesehatan. dalam dan batuk
pengobatan efektif agar jalan
penyakit napas menjadi
tuberculosis paru efektif dan tidak
terjadi komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai