Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

GONORE

Oleh

Dewi Lita Endrawati (1807010085)

Filldact Umbu Lado (1807010168)

Melina Anaci Tefa (1807010383)

Maria Matildis Rambu Piga (1807010285)

Maria M. Ana (1807010406)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh kasih dan cinta-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menyelesaikan tugas ini, kelompok banyak mendapat bantuan, dorongan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
tulisan ini. Semoga Tuhan memberkati kita.

Kupang, Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i


Daftar Isi ……………………………………………………………………. ii
Daftar Istilah ......................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan dan manfaat ……………………………………………………………...2

Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………... 3


2.1 Pengertian Gonore ……………………………………………………………………. 3
2.2 Agent Gonore…………………………………………………………………………. 3
2.3 Cara Penularan ………………………………………………………………………. 4
2.4 Patologi dan Patogenesis …………………………………………………………….. 4
2.5 Tanda dan Gejala ……………………………………………………………………. 4
2.6 Masa Inkubasi ………………………………………………………………………. 6
2.7 Prognosa …………………………………………………………………………….. 6
2.8 Pencegahan dan Pengobatan Gonore ………………………………………………. 6
2.9 Determinan Gonore ………………………………………………………………… 8
Bab III Penutup ………………………………………………………………………… 9
3.1 Simpula …………………………………………………………………………... 9
3.2 Saran …………………………………………………………………………….. 9

Daftar Istilah ……………………………………………………………………………...10

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita PMS (Penyakit Menular
Seksual) di Negara berkembang seperti Afrika, Asia Tenggara dan Amerika Latin. Di Negara
industry prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di Negara berkembang prevalensi
gonore menempati tempat teratas dari semua jenis PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi
HIV/AIDS, United Statess Bureau of Census pada 1995 menegmukakan bahwa di daerah
yang tinggi prevalensi PMS-nya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak
ditemukan perilaku seksual beresiko tinggi. Kelompok seksual berperilaku beresiko tinggi
antara lain commercial sexual wokers (CSWs). Berdasrkan jenis kelaminnya, CSWs
gigolongkan menjadi female commercial sexual workers (FCSWs) “wanita penjaja seks”
(WPS) dan male commercial sexual workers (MCSWs).
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insiden yang tinggi di antara penyakit
menularr seksual lainnya. Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang telah resisten terhadap penisilin dan disebut
Penicilines Producing gonorrhoeae.
Di Indonesia, infeksi gonore menempati urutan yang tertinggi dari semua jenis PMS.
Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta dan Bandung terhadap WPS menunjukkkan bahwa
prevalensi gonore berkisar antara 74%-50%.
Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis membuat makalah ini dalam rangka menambah
pengetahuan dan wawasan terhadap bakteri gram yang disebut sebagai Neisseria
gonorrhoeae.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gonore?
2. Apa agent dari penyakit gonore?
3. Bagaimana cara penularan gonore?
4. Bagaimana patologi dan pathogenesis gonore?
5. Bagaimana tanda dan gejala gonore?
6. Bagaimana masa inkubasi dan prognosa gonore?

1
7. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit gonore?
8. Bagaimana determinan gonore?
1.3 Tujuan dan manfaat
1) Dapat mengetahui pengertian gonore
2) Mengetahui agent dari penyakit gonore
3) Menegetahui cara penularan gonore
4) Mengetahui patologi dan pathogenesis gonore
5) Mengetahui tanda dan gejala gonore
6) Mengetahui masa inkubasi gonore
7) Mengetahui cara mencegah dan mengobati gonore
8) Mengetahui determinan gonore

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Gonorea merupakan infeksi mukosa pada pada epitel kolumnar ditularkan melalui
hubungan seksual dan disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Gonore menyebar melalui aliran
darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore naik ke
saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan
gangguan reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae.

1. Terjadi secara luas di seluruh dunia dengan prevalensi yang lebih tinggi di berbagai
negara berkembang.
2. Angka serangan paling tinggi pada orang berusia 15-24 tahun yang tinggal di kota,
termasuk dalam kelompok sosioekonomi rendah, tidak menikah atau homoseksual, atau
memiliki riwayat PMS terdahulu.
3. Penyakit ini sangat mudah di tularkan dengan angka infeksi 50% pada wanita dan 20%
pada pria setelah sekali terpajan vagina tanpa pelindung
4. Kira-kira 75% wanita asimtomatik, dibandingkan hanya 5% pada pria heteroseksual
5. Lokasi infeksi ekstragenital termasuk orofaring, mata, jaringan perilhepatitik; infeksi di
diseminata jarang terjadi.
6. Insidensi meningkat secara stabil antara 1951 dan 1980, setelah itu insidensi menurun
namun pada tahun-tahun belakangan ini mulai meningkat lagi terutama pada pria
homoseksual kira-kira terdapat 12.000 kasus per tahun di Inggris.
7. Infeksi sistematik berat dan oftalmia neonatorummenjadi jarang di negara maju.
8. Imunitas protektif tidak terbentuk dan reinfksi umum terjadi setelah pajanan ulang.
9. Masa inkubasi 2-7 hari.

2.2 Agent Gonore

Penyakit Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra,
leher rahim, dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).

3
2.3 Cara Penularan

Gonore ditularkan melalui seks penetrative, termasuk seks vaginal, anal dan oral. Seks
oral bisa menularkan gonore dari alat kelamin ke tenggorokan dari orang yang memberikan
stimulasi, atau bisa dari tenggorokan ke alat kelamin dari orang yang menerima stimulasi.
Gonore dapat ditularkan melalui:

1. Penggunaan mulut dan lidah untuk menjilat atau mengisap anus orang lain
2. Penempatan jari ke dalam anus, vagina atau mulut orang yang terinfeksi gonore,
kemudian menyentuh mulut, alat kelamin atau anus sendiri tanpa mencuci tangan.

2.4 Patologi dan Patogenesis

Setelah melekat, gonokokus berpenetrasi ke dalam sel epitel dan melalui jaringan
subepitel dimana gonokokus ini terpajan ke sistem imun (serum, komplemen,imungloobin A
(IgA), dll) dan difagositosis oleh neutrofil. Virulensi bergantung pada apakah gonokokus mudah
melekat dan berpenetrasi kedalam sel pejamu, begitu pula resistensi terhadap serum, fagositosis,
dan pemusnahan intraseluler oleh polimorfonukleusit. Faktor yang mendukung virulensi ini
adalah pili,protein membran bagian luar,lipopolisakarida, dan protease IgA.

2.5 Tanda dan Gejala


Secara umum gejala yang biasanya timbul adalah sebagai berikut :
1. keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
2. Demam
3. Muntah-muntah
4. Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air besar, umumnya terjadi pada
wanita dan homoseksula yang melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi
5. Rasa sakit pada sendi
6. Munculnya ruam pada telapak tangan
7. Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan oral seks dengan pasangan yang
terinfeksi)

4
Gejala khusus yang sering terlihat pada pria dan wanita yang terinfeksi bakteri Neisseria
gonorrhoeae adalah sebagai berikut :
1. Pada pria
 Urethritis
Yang paling sering dijumpai adalah urethritis anterior akut dan dapat menjalar ke
proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi local, asendens dan diseminata.
Keluhan subjektif berupa rasa gatal dan panas di bagian distal uretra di sekitar
orifisium eksternum, kemudian dysuria, polakisurua, keluar dari tubuh dari ujung
uretra yang terkadang disertai darah dan perasaan nyei saat ereksi.
 Tysonitis
Infeksi biasanya terjadi pada penderita dengan preputium yang sangat panjang
dan kebersihan yang kurang baik. Diagnosis dibuat jika ditemukan pembengkakan
pada daerah frenulum yang nyeri jika ditekan. Bila duktus tertutup akan timbul
abses dan meupakan sumber infeksi laten.
 Prostatitis
Prostatitis ditandai dengan perasaan tidak enak pada daerah perineum dan
suprrapubis, malese, demam, nyeri kencing sampai hematuria, spasme otot uretra
sehingga terjadi retensi urin, sulit buang air besar. Bila prostatitis menjadi kronik
gejalanya ringan dan intermiten, tetapi kadang-kadang menetap.
2. Pada Wanita
 Urethritis
Gejala utama ialah dysuria terkadang polyuria. Pada pemeriksaan, orifisium uretra
eksternum tampak merah, edematosa dan terdapat seks mukopurulen.
 Bartholinitis

5
Labia mayora pada sisi yang terkena pmbengkakan, merah dan nyeri tekan.
Kelenjar bartholin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan dan
suka duduk. Bila saluran kelenjar tersumbatdapat timbul abses dan dapat pecah
melalui mukosa atau kkuit. Kalau tidak diobati dapat menjadi rekuren atau
menjadi kista.

2.6 Masa Inkubasi


Diagnosis gonore ditegakan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah
dimana ditemukan bakteri penyebab Gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak
ditemukam bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboraturium.
Gambaraan klinik antara perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal ini disebabkan
perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin perempuan dan laki-laki. Pada laki-laki masa
inkubasi penyakit gonorea adalah 3-5 hari, sedangkan gonore pada perempuan
kebanyakan asimptomatik sehingga sulit untuk menentukan masa inkubasinya.

2.7 Prognosa
Gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, peradangan pada tuba falopi yang
meningkatkan risiko ektopik (kehamilan di luar Rahim) atau kelahiran sektumsia. Pada pria,
gonore dapat menyebabkan peradangan menyakitkan testis dan kelenjar prostat, berpotensi
menyebabkan epididimitus, yang dapat menyebabkan infertilitas. Tanpa pengobatan,
penyempitan uretra atau abses dapat berkembang. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan
masalah kencing semaentara.

2.8 Pencegahan dan Pengobatan Gonore


a) Pencegahan
 Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual adalah
dengan tidak melakukan hubungan seksual secara bebas atau berganti-ganti pasangan.
 Berhubungan seks secara aman, pastikan pasangan tidak terinfeksi.
 Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
 Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk di tempat
umum.
b) Pengobatan

6
Resistensi penisilin dapat diperantarai oleh penisilinase yang dikode oleh plasmid
atau perubahan yang dikode secara kromosomaltrhadap protein pengikat penisilin.
Resistensi ini terjadi pada 3-5% kasus di Inggris.
 Strain yang resistenfluorokuinolon mulai banyak di berbagai bagian Asia (40%)
 Karena pentingnya eradikasi untuk mencegah penularan selanjutnya, maka terapi
dosis tunggal lebih di sukai, yaitu dengan:
Siprofloksasin oral atau seftriakson IM yang seharusnya di gunakan pada pasien
yang gagal merespon terhadap obat di atas atau amoksilin oral (dosis tinggi 3 g)
pada daerah dengan resistensi penisilin rendah atau pada kehamilan.
 Kontak seksual harus di periksa, diskrining,dan di obati bila perlu.
2.9 Distribusi,Determinan dan Frekuensi Gonore
 Menurut Orang
Gonore dapat terjadi pada usia 15-24 tahun pada laki-laki dan perempuan. Pada
wanita,, gonore sect naik ke saluran elamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul
sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Pada pria, gejala awal gonore
biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
 Menurut Waktu
Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kkali oleh Leistiko dan Loffler
pada tahun1882 dan berkembang pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang
menemukan tempat biakan selektif pada media khusus. Media Thayler Martin
merupakan media yang selektif untuk mengisolasi gonokok. Di Indonesia sendiri
pada tahun 2016 gonore melonjak 67%, dari 333.004 kasus menjadi 555.608 kasus.
 Menurut Tempat
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru gonore.
27,2 juta diantaranya tejadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia data dari
departemen kesehatan RI pada tahun 2016, angka insidensi gonore adalah melonjak
67% dari 333.004 kasus menjadi 555.608 kasus.
 Frekuensi Gonore
Menurut data dari komisi Nasional anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks
Komersil (PSK) wanita di seluruh Indonesia. Sekitar 70.000 diantaranya adalah anak
di bawah usia 18 tahun. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga

7
ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua
golongan rentan infeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia
15-35 tahun.
 Determinan Gonore
Factor-faktor risiko terjadinya gonore meliputi :
1) Adanya sumber penularan penyakit
2) Bergonta-ganti pasangan seksual
3) Tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual, penggunaan
kondom hanya sebagai pencegah kehamilan bukan sebagai pencegah penularan
penyakit gonore, prostitusi, kebebasan individu dan ketidaktahuan serta sarana
penunjang (Daili, 2005: 4)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gonore merupakan penyakit menular seksul yang disebabkan oleh bakteri


neisseriagonorrhoeae. penyakit ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual atau
kontak langsung dengan luka yang terinfeksi oleh kuman gonore. Namun, bayi juga dapat
terinfeksi dari ibunya ketika proses melahirkan. Gonore dapat terjadi pada pria dan
wanita. Gonore dapat menyerang uretra, rectum, atau tenggorokan. Pada wanita gonore
juga dapat mengenai serviks.

Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri neisseriagonorrhoeae(gonococcus), yang


merupakan diplococcus gram negative. Bakteri ini terutama mengifeksi pada selaput
lendir manusia, yaitu alat kelamin, liang dubur, selaput lendir mata, dan tenggorokan.
Gonore dapat menular kalau seseorang melakukan hubungan seks dengan seseorang yang
sudah mengalami infeksi tersebut tanpa memakai kondom.

Gambaraan klinik antara perempuan berbeda dengan laki-laki. Hal ini disebabkan
perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin perempuan dan laki-laki. Pada laki-laki
masa inkubasi penyakit gonorea adalah 3-5 hari, sedangkan gonore pada perempuan
kebanyakan asimptomatik sehingga sulit untuk menentukan masa inkubasinya.

3.2 Saran

Karena gonore ini sangat menular namun seringkali tidak menampakkan gejala-gejala
khusus. Seseorang yang pernah melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan
sebaiknya memeriksakan dirinya ke dokter secara teratur.

Penggunaan kondom dapat mencegah penularan. Selain itu perlu terus waspada karena
sekali seseorang terinfeksi, tidak berarti selnjutnya ia menjadi kkebal atau imun. Banyak
orang terserang gonore lebih dari sekali.

Pencegahan jauh lebih baik dan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan
pengobatan. Perlu ditinjau kembali perilaku seksual sekarang dan segera meninggalkan
perilaku seks yang beresiko dan tidak bertanggung jawab. Hindarilah berganti-ganti
pasangan. Kemudian setia terhadap pasangan juga mmerupakan tindakan pencegahan yang
baik dari penularan gonore ini.

9
DAFTAR ISTILAH

1) MIKROSKOPIK : Pernyataan sifat ukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk melihatanya dengan jelas

2) ASIMPTOMATIK : Pada ilmu kedokteran penyakit asimtomatik adalah suatu penyakit


ketika pasien tidak menyadari gejalahapapun. Penyakit ini tidak akan ditemukan sampai
pasian melakukan tes medical (sinar X atau investigasi lainnya).

3) PENETRATIF : penetrasi/ penerobosan/ penembusan/ perembesan

4) RESISTEN : menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berprilaku bertahan,


berusaha melawan, menentanh atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak merujuk
pada paham yang jelas.

5) URETHRITIS : peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada uretra, yaitu


saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh.

6) TYSONITIS : kelenjar yang menghasikan smegma

7) PROSTATITIS : peradangan (inflamasi) yang terjadi pada kelenjar prostat.

8) BARTHOLINITIS : infeksi pembengkakan yang berada dipinggir salah satu kelenjar


bartholin dan berada pada bagian dasar labia.

9) FAGOSITOSIS : proses dimana sel-sel hiduo tertentu menelan atau memakan sel lain
atau partikel

10) POLIMORFONUKLEUSIT : sel darah putih yang disebut granulosit atau sel
polimorfonuklear yaitu basophil eosinophil dan neutrophil.

10
Daftar Pustaka

Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis karya Koes Irianto Tahun 2014

Mandal, dkk. 2006. Lecture Notes Penyakit Infeksi Edisi Keenam. Penerbit Erlangga: Jakarta

iii
SOAL EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

1. Masa inkubasi penyakit Gonore adalah...............


a. 2-7 hari
b. 3-5 hari
c. 2-5 hari
d. 2-8 hari
e. 2-6 hari
2. Angka serangan paling tinggi pada orang yang tinggal di kota yaitu yang berusia.........
a. 15-23 tahun
b. 15-24 tahun
c. 15-25 tahun
d. 15-26 tahun
e. 15-27 tahun
3. Penyebab penyakit gonore adalah . . . .
a. Suntikan
b. Hubungan seksual
c. Berciuman
d. Bakteri Neisseria Gonorrhoaea
e. Berpelukan
4. Berikut merupakan pencegahan agar terhindar dari penyakit gonore . . .
a. Pelukan
b. Hindari berhbungan seksual dengan seseorang yang sering berganti pasangan
c. Berhungan seksual tanpa menggunakan kondom
d. Berciuman
e. Bergonta-ganti pasangan
5. Factor resiko dari penyakit Gonore adalah . . . . .
a. Tidak adanya sumber penularan penyakit
b. Setia pada pasangan
c. Menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual
d. Bergonta-ganti pasangan
e. Hindari penggunaan toilet duduk di tempat umum
6. Pengertian dari penyakit Gonore adalah . . . . . .
a. Gonore adalah penyakit menular
b. Gonore adala penyakit infeksi mukosa pada epitel kolumar yang ditularkan melalui hubungan
seksual
c. Gonore bukan merupakan penyaki menular
d. Gonore adalah penyakit yang ditularkan melalui seks penetrative
e. Gonore adalah penyakit yang menginfeksi lapisan dalam uretra
7. Diagnosis dibuat jika ditemukan pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri jika
ditekan. Bila duktus tertutup akan timbul abses dan meupakan sumber infeksi laten.
Gejala di atas merupakan gejala dari
a. Urethritis
iv
b. Prostatitis
c. Bartholinitis
d. Tysonitis
e. Gastritis
8. Yang termasuk penyakit menular seksual adalah
a. Diabetes
b. Gonore
c. Tumor
d. Batuk
e. Influenza
9. Penyakit gonore dapat diobati dengan…
a. Paracetamol
b. Siprofloksasin oral atau seftriakson IM
c. Mefenamic acid
d. Ciprofloxacin HCL
e. Clindamycin
10. Berikut adalah tanda dan gejala gonore secara umum adalah…
a. Sakit kepala
b. Flu
c. Batuk
d. Rasa gatal dan sakit pada anus, serta sakit ketika buang air besar
e. Berat badan menurun

Anda mungkin juga menyukai