Di susun oleh
MOHAMMAD SHIDDIQ SURYADI
09.03
IIA
1
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih sangat perlu penyusun aturkan kepada Ibu Nur
Iszakiyah, SST, MM dosen penanggung jawab mata kuliah Promosi Kesehatan,
semuga atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari Allah
SWT. Amin.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan, khususnya bagi
penyusun dan umumnya pagi para pembaca.
Penyusun.
2
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Pengertian PMS.......................................................................................2
II.2. Macam-macam PMS...............................................................................3
1. Klamidia......................................................................................3
2. Gonore........................................................................................4
3. Hepetitis B..................................................................................5
4. Herpes genetal.............................................................................7
5. HIV/AIDS..................................................................................7
6. HPV............................................................................................8
7. Sifilis...........................................................................................9
8. Trikominiasis.............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULA........................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral
maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus
dianggap serius.
Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan
penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkan kematian. Wanita
lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar daripada laki-laki sebab mempunyai
alat reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena
gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih
parah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Penegertian penyakit menular seksual (PMS)?
2. Macam-macam PMS, tanda dan gejala serta pencegahannya?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tanda dan gejala PMS serta pencegahannya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
5
nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak seksual juga
berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap
IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti
HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes,
trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap
penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.
II.2. MACAM-MACAM PMS
1) KLAMIDIA.
Tanda dan Gejala: Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25%
kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala. Gejala yang ada
meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik
pada laki-laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat
mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat
hubungan seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami
pembengkakan atau nyeri pada testis.
6
Rasa nyeri di rongga pinggul.
bercampur nanah.
2) GONORE
7
Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.
Saluran tuba fallopi.
Anus dan rektum.
Kelopak mata.
Tenggorokan.
Tanda dan Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan
gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam
2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari
penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air
kecil
Lelaki
Perempuan
3) HEPATITIS B (HBV)
Memiliki masa inkubasi antara 45-160 hari dan mengenai pada seluruh
usia. Gejala yang muncul meliputi: lelah, kerongkongan terasa pahit, sakit
kepala, diare, nafsu makan menurun, oto pegal-pegal dan sakit perut,
8
demam tinggi serta vomitus.
9
4) HERPES GENETAL (HSV-2)
Adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel.
5) HIV/AIDS
10
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang hidup di dalam
darah manusia, tidak dalam darah setiap orang tetapi hanya dalam darah
seseorang yang terinfeksi. Meskipun begitu, siapa saja bisa terinfeksi,
termasuk anda. HIV tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi
seksual, agama, kebangsaan ataupun faktor pembeda lainnya. Sekali saja
HIV sudah berada dalam diri anda (artinya anda telah terinfeksi HIV),
tidak ada yang bisa anda lakukan untuk mengeluarkannya. Tetapi ada
banyak cara agar anda bisa menghindarinya. HIV berkembang dari infeksi
menjadi suatu penyakit yang mengancam jiwa manusia, yaitu Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS),
11
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang
yang terinfeksi, khususnya hubungan seks anal, di mana cairan
tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin
dipertukarkan, adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk
mencegah penularan HIV melalui hubungan seks. Kondom dapat
menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama
sekali kemungkinan penularan. Hindari pemakaian narkoba suntik
dan saling berbagi jarum suntik. Diskusikan dengan petugas
kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk
mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfusi
darah maupun produk darah.
7) SIFILIS
12
Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum adalah
hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga
dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau
lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan
kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
13
Pengobatan: Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun,
kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat
diperbaiki.
8) TRIKOMONIASIS
14
Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal
dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan
yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui
hubungan seksual. Kondon dan berbagai metode penghalang
sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan
risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari
untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang
lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.
15
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap
orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok
resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang yang sering “jajan” alias
punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat.
16
REFRENSI
1. http://www.kesrepro.info/?q=node/312
2. http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/
3. Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan.
Jakarta.
17