Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular seksual
sebagai berikut.
Adapun hal-hal yang bisa menghambat proses pencegahan penyakit menular seksual sebagai
berikut.
a. Banyaknya masyarakat yang belum terlalu yakin akan pengetahuan mengenai PMS.
Mereka masih menganggap bahwa PMS adalah penyakit biasa yang tidak berisiko.
b. Banyak profesi-profesi yang melibatkan hal-hal yang bersifat vulgar dan profesi tersebut
tidak bisa dibabat habis bahkan makin bertambah dari waktu ke waktu.
c. Masyarakat yang kurang mendukung pelaksanaan program tersebut karena kurangnya
pengetahuan dan terbatasnya pendidikan.
d. Banyak orang-orang yang masih menyepelekan masalah penyakit menular seksual.
e. Banyak orang yang masih berpikiran bahwa PMS bisa disembuhkan sehingga mereka
masih menganggap PMS bukanlah masalah yang serius.
3. Keluarga
Keluarga menjadi salah satu kelompok tempat yang paling efektif dalam
penanggulangan PMS. Memberikan pemahaman akan dampak yang diakibatkan oleh PMS
di dalam keluarga memberikan pengertian pengaruh yang sangat besar. Keluarga harus
menganggap masalah PMS menjadi hal yang penting sehingga keharmonisan berumah
tangga dapat terjaga dan terhindar dari PMS. Beberapa hal yang dapat dilakukan di
keluarga:
a. Pencegahan non seksual dapat dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan donor darah
sehingga darah akan terbebas dari HIV AIDS.
b. Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit HIV AIDS, PMS sangat penting.
Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak generasi muda bangsa.
4. Ekonomi
Untuk semua PMS, masalah utama bagi masyarakat adalah jumlah uang yang
dihabiskan untuk skrining, diagnosis, dan pengobatan infeksi. Dibutuhkan relatif sedikit
uang untuk secara rutin menyaring infeksi denganC.trachomatisdan untuk mengobati
individu yang terinfeksi dengan antibiotik. Demikian pula, dana publik dan swasta yang
signifikan digunakan untuk mengobati infeksi, Masyarakat yang 'menyembuhkan'
beberapa PMS ini akan membutuhkan sejumlah besar modal yang dapat diinvestasikan
dalam pengobatan, atau dalam penelitian vaksin untuk, penyakit lain yang memiliki
dampak besar pada kesehatan dan kematian masyarakat di seluruh dunia.
1. GONOREA/KENCING NANAH
Tipe : Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Gejala : Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul,
sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-
gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau 5ransf dan rasa panas
atau gatal saat buang air kecil. Penyakit ini 5ran menyebar melalui aliran
darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pengobatan : Infeksi dapat disembuhkan dengan 5ransfuse5. Namun tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
2. SIFILIS/RAJA SINGA
Tipe : Bakterial (Treponema pallidum)
Cara Penularan : Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau
oral. Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-
seksual jika ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak
dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
Gejala : berlangsung 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu.Setelah itu akan timbul
benjolan di sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan nyeri tulang
seperti flu serta hilang sendiri tanpa diobati. Bercak kemerahan pada tubuh
juga akan muncul sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seks. Seringkali
penderita tidak memperhatikan hal ini dan gejala ini akan hilang dengan
sendirinya. Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa
sakit atau “chancres” yang biasanya muncul di daerah kelamin tetapi
dapatjuga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak diobati penyakit akan
berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam kulit,
demam, luka pada tenggorokan,rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di
seluruh tubuh.
Pengobatan : Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh
yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
3. TRIKONOMIASIS
Tipe : Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Cara Penularan : Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat
bertahan hidup pada bendabenda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat
menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.
Gejala : Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna
kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat
berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina
dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin
akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan atau luka
pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.
Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga harus diobati.
5. KLAMIDIA
Tipe : Bakterial (Chlamydia trachomatis)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala : Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada laki-laki tidak
menunjukkan gejala. Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, dan
rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun perempuan. Perempuan juga
dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan
seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau nyeri pada
testis.Nyeri di rongga panggul; Perdarahansetelah hubungan seksual.
Pengobatan : Infeksi dapat diobati dengan 11ransfuse11. Namun pengobatan tersebut tidak
dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
6. HIV-AIDS
Tipe : Viral (Human Immunodeficiency Virus)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah
yang terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba;
dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat
persalinan, atau saat menyusui.
Gejala : Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara
yang lainnyamengalami gejalagejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan
nafsu makan, berat badan turun, lemah danpembengkakan saluran getah
bening. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai
sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama
beberapa tahun. Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan
12ransfkekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat
bertahan terhadap infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral digunakan
untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi. Obat-obat
lain digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
9. HEPATITIS B (HBV)
Tipe : Viral
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik
bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi;
melalui 16ransfuse darah.
Gejala : Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala. Gejala yang muncul
meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan,
muntah dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati
meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata
pucat.
Pengobatan : Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8
minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
Memahami dinamika penyebaran PMS dalam jaringan ini dapat mendorong strategi
intervensi yang menargetkan individu yang kemungkinan besar menyebarkan infeksi ini secara
luas. Upaya pengendalian untuk mengganggu penyebaran melalui jejaring sosial dapat menjadi
sangat efektif ketika informasi pencegahan dan pengobatan disediakan di tempat-tempat, seperti
klub sosial dan situs internet, di mana orang sering menjalin banyak hubungan secara bersamaan.
Selain itu, setelah individu yang terinfeksi diidentifikasi, upaya pemberitahuan pasangan dapat
diarahkan untuk mengobati tidak hanya mereka yang telah terinfeksi karena kontak seksual
dengan individu tersebut.
KESIMPULAN
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Beberapa penyakit menular seksual yaitu
klamidia, gonore, hepatitis B, herpes, HIV/AIDS, Human Papilloma Virus (HPV) & kutil
kelamin, sifilis, trikomoniasis. Tindakan penanggulangan yang harus dilakukan terhadap
penyakit menular seksual dapat dilaksanakan oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Memberikan pemahaman dan pengetahuan menjadikan landasan terpenting dalam
penanggulangan penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual ini tidak hanya
menimbulkan bahaya bagi organ seksual, namun juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi
pada organ lainnya, termasuk alat indera dan system syaraf pada manusia. Penyakit tersebut
ternyata tidak selalu menular melalui hubungan seksual secara langsung, dan tidak semua
penyakit dapat diobati karena pada penyakit tertentu belum ada obat penyembuhnya yang efektif.
Seiring dengan tersebar luasnya penyakit menular seksual, maka pengetahuan seputar berbagai
penyakit menular seksual harus dipelajari dan diketahui oleh berbagai kalangan, khususnya sejak
remaja.
SARAN
Sebagai saran dari saya semoga setelah membaca makalah ini saya ini semua dapat mengerti
tentang apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual dan dapat melakukan berbagai
tindak pencegahan, karena ini merupakan kewajiban kita semua untuk mengurangi tingkat
kejadian pada penyakit mematikan tersebut. Menghindari tindakan seks bebas, meberikan
pengetahuan pada seluruh remaja agar menghindari tidakan yang tidak bermoral tersebut karna
dapat merusak masa depan mereka dan dapat menjadi penyesalan seumur hidup. Karena
Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian
penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya
adalah seseorang yang sering “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat. Mulailah
memperbaiki diri dengan menjaga kesehatan dan pola makan yang benar serta makanan yang
sehat.