Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

OLEH :
1. Surya ningsih
2. Resika andriad
3. Yenita Agusti
Definisi Penyakit Menular Seksual

Penyakit Menular seksual (PMS) merupakan penyakit yang


cara penularannya melalui hubungan kelamin. Penyakit
menular seksual adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan seksual.
Penyakit menular seksual sering dikenal masyarakat luas
dengan sebutan penyakit kelamin dan gejala yang timbul
kebanyakan di sekitar alat kelamin.
Etiologi Penyakit Menular Seksual (PMS)

1. Bakteri
Bakteri adalah jasad renik bersel tunggal yang dapat menyebabkan banyak penyakit
kelamin diantaranya gonore, sifilis, dan chlamidia. Jenis bakteri yang menyebabkan
penyakit tersebut antara lain Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis,
Mycoplasma hominis, Treponema pallidum, Donovania granulomatis.
2. Virus
Virus adalah penyakit yang merusak tubuh dengan cara menyerang sistem imun
tubuh yang menyebabkan banyak penyakit antara lain Herpes genitalis, Hepatitis
fulminan akut dan kronis, dan AIDS. Virus-virus yang menyebabkan penyakit
menular seksual adalah Herpes simplex virus, Hepatitis B virus, Human papiloma
virus.
Cara penularan Penyakit Menular Seksual

Penularan Penyakit Menular seksual (PMS) melalui beberapa cara antara lain:
1. Hubungan seksual
2. Penggunaan jarum suntik yang digunakan pada banyak orang dan
berulang-ulang, misalnya HIV dan hepatitis B
3. Personal hygiene yang buruk
4. Melalui darah atau produk darah, misalnya HIV dapat diberikan melalui
transfusi darah
5. Menyusui dapat menularkan HIV kepada bayi (pada wanita)
6. Tindakan medis dan benda tajam
7. Ditularkan melalui kehamilan dari ibu ke bayinya seperti HIV dan sifilis.
Perilaku yang beresiko tertular PMS (Penyakit Menular Seksual) antara lain:
1. Sering berganti-ganti pasangan
2. Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
3. Pernah terkena penyakit menular seksual sebelumnya
4. Menusuk/ melukai kulit misalnya tattoo
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala (symtomatic) Penyakit Menular Seksual (PMS) yang
mungkin muncul, antara lain sebagai berikut
Keluar cairan keputihan yang tidak normal dari penis.
1. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah
kencing. Biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual
2. Luka terbuka dan/atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut.
Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak
3. Kemerahan disekitar alat kelamin
4. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan pada kantung zakar
5. Adanya bercak darah setelah berhubungan seksual.
Upaya Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Menular Seksual (PMS)

Menurut Depkes, langkah terbaik untuk mencegah penyakit menular


seksual adalah menghindari kontak langsung dengan cara berikut :
1. Menunda kegiatan seks bagi remaja (abstinensia).
2. Menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.
3. Memakai kondom dengan benar saat berhubungan seks
Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)
1. Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh spiroketa, Treponema
pallidum penularannya melalui kontak seksual, jarang melalui trauma inokulasi,
atau melalui tranfusi darah.
2. Gonorrhea/ kencing nanah
Gonorrhea merupakan infeksi mukosa pada epitel kolumnar yang ditularkan melalui
hubungan seksual dan disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Sebagian
besar kasus gonore menggambarkan perluasan infeksi secara retrogad dari uretra
bagian posterior ke prostat, vesikulus seminalis dan epididimid (Mitchell, 2009).
3. Klamidia
Klamidia merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis, paling sering terjadi pada pria berusia 20-24 tahun. Infeksi
ditularkan melalui hubungan seks tanpa pelindung dengan pasangan yang terinfeksi.
4. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan
gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh; bukan penyakit
bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit ini menular melalui
berbagai cara, antara lain melalui cairan tubuh seperti darah, cairan
genitalia, dan ASI. HIV tidak dilaporkan terdapat dalam air mata dan
keringat.Seseorang dengan HIV dapat bertahan sampai dengan 5 tahun.
Jika tidak diobati, maka penyakit ini akan bermanifestasi sebagai AIDS
(Widoyono, 2011).
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
1. Infeksi berhubungan dengan imunodefisiensi

Intervensi
1. Infeksi berhubungan dengan imunodefisiensi.
Tujuan:
Setelah tindakan keperawatan yang dilakukan selama 2 x 24 jam risiko infeksi pada klien
dapat dicegah atau diperkecil
Kriteria Hasil:
 Mencapai masa penyembuhan luka.
 Bebas dari pengeluaran/sekresi purulen dari kondisi infeksi
No. Intervensi Rasional
1. Mandiri 1. Mengurangi resiko kontaminasi silang
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah seluruh 2. Mengurangi patogen pada sistem imun dan
kontak perawatan dilakukan. Instruksikan kemungkinan pasien mengalami infeksi
pasien/ orang terdekat untuk mencuci tangan nosokomial
sesuai indikasi 3. Meningkatkan kerjasama dengan cara hidup dan
2. Berikan lingkungan yang bersih dan berusaha mengurangirasa terisolasi
berventilasi baik. Periksa pengunjung/ staf 4. Memberikan informasi data dasar, awitan/
terhadap tanda infeksi dan pertahankan peningkatan suhu secar berulang-ulang dari
kewaspadaan sesuai indikasi demam yang terjadi untuk menunjukkan bahwa
3. Diskusikan tingkat dan rasional isolasi tubuh bereaksi pada proses infeksi yang baru
pencegahan dan mempertahankan kesehatan dimana obat tidak lagi dapat secara efektif
pribadi mengontrol infeksi yang tidak dapat
4. Pantau tanda-tanda vital termasuk suhu. disembuhkan.
5. Kolaborasi dengan Berikan antibiotik 5. Menghambat infeksi

Anda mungkin juga menyukai