NIM : 2112013
JUDUL : PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian
besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis.
Terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan
melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,
immunodeficiensy virus (HIV) dan hepatitis B. HIV dan syphilis juga dapat ditularkan dari
ibu ke anaknya selama kehamilan dan kelahiran, dan juga melalui darah serta jaringan
tubuh.
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Hampir seluruh PMS dapat
diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan.
yakni:
Salmonella sp, Shigella sp, Campylobacter sp, Streptococcus group B, Mobiluncus sp.
lamblia,
c. Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus(tipe 1 dan Herpes Simplex
Virus (tipe 1 dan 2), Human papiloma Virus, Cytomegalovirus, Epstein-barr virus,
1
d. Dari golongan ektoparasit, yakni Phthirus pubis dan Sarcoptes scabei.
Cara penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual
yang tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan lainnya secara
perinatal, yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah
lahir. Bisa melalui transfuse darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk
darah. Dan juga bisa melalui penggunaan pakaian dalam atau handuk yang telah dipakai
c. Prostitusi.
d. Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini akan menimbulkan luka atau radang
karena epitel mukosa anus relative tipis dan lebih mudah terluka disbanding epitel
dinding vagina.
e. Penggunaan pakaian dalam atau handunk yang telah dipakai penderita PMS.
Secara garis besar Penyakit Menular Seksual dapat dibedakan menjadi empat
a. PMS yang menunjukkan gejala klinis berupa keluarnya cairan yang keluar dari alat
b. PMS yang menunjukkan adanya luka pada alat kelamin misalnya penyakit Chanroid
c. PMS yang menunjukkan adanya benjolan atau tumor, terdapat pada penyakit Kondiloma
akuminata.
d. PMS yang memberi gejala pada tahap permulaan, misalnya penyakit Hepatitis B
2
Menurut (UNAIDS dan WHO, 1998) yang paling umum dan paling penting untuk
Pada saat ini, klamidia lebih banyak diperhatikan.Seperti halnya gonore, klamidia dapat
seumur hidup.Sifilis dapat menyebabkan kerusakan yang berat jika tidak diobati. Sementara
AIDS, yang disebabkan oleh HIV menghancurkan sistem kekebalan tubuh, membuat orang
1. Infeksi genital non spesifik Merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh penyebab
yang non spesifik dan yang sering terjadi karena bakteri ChlamydiaTrachomatis.Pada
wanita gejala sering tidak khas atau sangat ringan, gejala berupa keluarnya cairan dari
vagina berwarna kekuningan.Pada laki laki gejala yang muncul adalah keluarnya cairan
berupa lenir yang jernih sampai keruh dan muncul pada pagi hari. Gejala lain dapat
berupa nyeri saat kencing, rasa gatal di saluran kencing pada ujung kemaluan. Infeksi
genital non spesifik dapat terjadi melalui hubungan seksual aktif dan berhubungan erat
dengan usia muda yang pertama kali melakukan kontak seksual serta lamanya waktu
2. Gonorhe Adalah penyakit yang disebabkan oleh neiseria gonorrheae, pada pria
permulaannya keluar nanah dari orifisium uretra eksterna dan pad wanita biasanya tanpa
gejala, hanya kadang kadang keluar dari vagina. Masa inkubasi antara tiga sampai lima
hari, masa inkubasi kadang kadang berlangsung singkat hanya dua belas jam dan ada
pula yang lama hingga empat belas hari. Pada umumnya penularan gonorhe melalui
melalui hubungan kelamin yaitu geniti-genital, oro-genital dan ano-genital, tetapi dapat
juga terjadi secara manual melalui alat alat, pakaian, handuk, termometer dan
sebagainya.Oleh karena itu secara garis besar dikenal dengan gonore genital atau gonore
ekstra genital.
3. Sifilis Adalah penyakit infeksi yanga disebabkan oleh treponema pallidum, sangat kronik
dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat alat
tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten dan dapat ditularkan
dari ibu ke janin. Dalam istilah indonesia disebut “Raja Singa”, istilah tersebut sangat
tepat karena keganasannya. Gejala yang ditimbulkan adalah luka yang tidak nyeri pada
3
sekitar alat kelamin, anus, dan mulut yang muncul 2-3 minggu setelah terkena infeksi.
Setelah 6-8 minggu kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening disusul rasa
badan tidak enak dan bercak kemerahan pada kulit, semua gejala itu bisa hilang dengan
sendirinya tetapi infeksi berlangsung terus sehingga lama kelamaan akan mempengaruhi
4. Herpes genitalis Adalah infeksi akut pada daerah genetalia dengan gejala khas berupa
vesikel yang berkelompok pada dasar yang eritem dan bersifat rekuren. Infeksi akut
yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai adanya
vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat
herpes genitalis atau herpes simpleks ini berlangsung dalam tiga tingkatan yaitu ; infeksi
primer, fase laten dan infeksi rekuren.Gejala yang timbul dapat bersifat berat yaitu
pembesaran kelenjar limfe tetapi bisa juga tanpa adanya gejala. Selain ditularkan melalui
hubungan seksual penyakit ini dapat ditularkan pada janin dalam kandungan ibu yang
bayi mengalami kelainan pada organ tubuhnya dan bayi tidak tumbuh secara normal.
jinaksuperfisial yang disebabkan oleh virus Human Pappiloma Virus (HPV), yang
biasanya tumbuh pada daerah anus dan genetalia laki laki maupun wanita.Penyakit ini
penyakit ini melalui hubungan kelamin yang mempunyai dua bentuk yaitu genital warts
(kutil) di daerah alat kelamin atau tempat lembab, dapat juga menyerang daerah mulut
kulit, seperti skrotum, maka kondom tidak 100% efektif dalam mencegah
pada virus ini dibanding kelompok umur lainnya.Ada satu penelitian di Amerika
menunjukkan sampai seperempat perempuan muda yang aktif secara seksual terbukti
terinveksi kutil kelamin melalui pengujian laboratorium, walaupun bukti kasat mata
4
6. Kandidosis Vulvovaginal Penyakit menular seksual yang disebabkan virus candida
albicans. Gejala pada wanita adalah rasa gatal atau iritasi dengan mengeluarkan cairan
berwarna putih seperti susu yang berbau atau barbau asam. Sedangkan pada laki laki
ditandai dengan rasa gatal pada kelamin dan daerah sekitar lipatan paha. Sumber
penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan penderita dan seorang ibu hamil
7. Ulkus Mole Sering disebut changcroid yaitu penyakit infeksi alat kelamin akut yang
disebabkan oleh bakteri haemophilus ducreyi.Masa inkubasi pada pria berkisar antara 2-
35 hari, pada wanita masa inkubasi sukar ditentuka karena gejalanya sering tidak
tampak.Gejala khas berupa luka kotor yang mudah berdarah dan sangat nyeri dengantepi
yang tidak rata pada alat kelamin yang muncul kira kira 1 minggu setelah terinfeksi.
masa inkubasi pada wanita sulit untuk dipastikan tetapi berkisar antara 3 - 28 hari gejala
yang timbul berupa keluarnya cairan vagina yang banyak, bau dan sering menimbulkan
rasa gatal dan perih pada organ kelamin.Masa inkubasi pada pria biasanya tidak
melebihi 10 hari.Gejala yang timbul adalah rasa gatal dan panas pada saat buang air
kecil.
Chlamydia Trachomatis, masa inkubasi antara 3-20 hari, kadang kadang dapat lebih
lama.Gejala yang timbul berupa demam, menggigil, mual, hilangnya nafsu makan, sakit
kepala, nyeri pinggang bawah, nyeri bagian perut, nyeri saat buang air besar dan
diare.Selain melalui hubungan seksual dapat juga ditularkan melalui pemakaian handuk
10. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Adalah suatu sindrom penyakit
defisiensi imunitas seluler yang didapat, yang pada penderitanya tidak akan ditemukan
mudah terkena bernagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus tertentu yang
5
5. Gejala-Gejala Umum Penyakit Menular Seksual
a. Cairan yang tidak biasa keluar dari alat kelamin perempuan warnanya kekuningan-
Adapun upaya pencegahan Penyakit Menular Seksual yang dapat dilakukan adalah:
c. Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia pada pasangannya
f. Bila Nampak gejala-gejala PMS segera ke dokter atau petugas kesehatan setempat.
6
7. Penatalaksaan dan Pengobatan Penyakit Menular Seksual
Penanganan pasien infeksi menular seksual terdiri dari dua cara, bisa dengan
(syndrome management). Penanganan berdasarkan kasus yang efektif tidak hanya berupa
penanganan berdasarkan sindrom didasarkan pada identifikasi dari sekelompok tanda dan
gejala yang konsisten, dan penyediaan pengobatan untuk mikroba tertentu yang
menimbulkan sindrom.
selalu diberi pengobatan secara empiris (Murtiastutik, 2008). Antibiotika untuk pengobatan
IMS adalah:
dan kloramfenikol
Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular
seksual adalah:
Yang menjadi penyebab dari PMS adalah karena berganti-ganti pasangan. Berganti-
ganti pasangan merupakan salah satu tren yang saat ini sudah mewabah di masyarakat kota
besar. Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang mendorong seseorang untuk terjun pada
7
dunia hitam bernama pergaulan bebas. Pencegahan PMS adalah dengan menghindari
pergaulan bebas dan bersikap setia dengan pasangan sah atau halal. Ingatlah akan dampak
yang akan diterima ketika keinginan untuk melakukan penyimpangan tersebut ada. Dengan
cara bersikap setia pada pasangan merupakan salah satu antisipasi agar banyak orang yang
Pencegahan PMS yang berikutnya adalah dengan cara memastikan jarum suntik yang
kita pakai steril dan tidak pernah dipakai oleh orang yang mengidap PMS. Selain tertular
lewat hubungan seksual, PMS juga ditularkan melalui jarum suntik yang habis dipakai oleh
pengidap PMS. Sebagai pasien, kita berhak bertanya kepada dokter apakah jarum suntik
yang dipakai steril. Jangan segan-segan untuk meminta jarum suntik yang steril karena hal
membersihkan organ intim dan menjaga kesehatannya. Kadang-kadang kita mungkin sering
sembrono dengan membiarkan begitu saja atau dibersihkan ala kadarnya atas organ intim
kita. Padahal tentunya organ intim membutuhkan penanganan dan perawatan khusus. Ada
ungkapan yang menyatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Itu sebabnya
pencegahan PMS merupakan langkah yang paling tepat daripada mengobati. Pencegahan
artinya waspada sedangkan mengobati berarti memperbaiki sesuatu yang sudah rusak.
Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat, konsumsi sayur-sayuran
dan buah-buahan tinggi vitamin C/D/E, rutin berolahraga, dan pola hidup yang teratur.
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin bila termasuk aktif secara seksual dan
Keluarga menjadi salah satu kelompok tempat yang paling efektif dalam
penanggulangan PMS. Memberikan pemahaman akan dampak yang diakibatkan oleh PMS
di dalam keluarga memberikan pengertian pengaruh yang sangat besar. Keluarga harus
8
menganggap masalah PMS menjadi hal yang penting sehingga keharmonisan berumah
tangga dapat terjaga dan terhindar dari PMS. Beberapa hal yang dapat dilakukan di
keluarga:
Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS, PMS sangat penting.
Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak generasi muda bangsa.
Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit PMS sangat penting. Hindari seks
Memberikan penyuluhan akan bahayanya penyakit PMS untuk itu mereka harus
Memberikan kesadaran apa akibat bila tidak bisa menjaga kebersihan organ intim.
Adapun hal-hal yang bisa menghambat proses pencegahan penyakit menular seksual
adalah:
1. Banyaknya masyarakat yang belum terlalu yakin akan pengetahuan mengenai PMS.
Mereka masih menganggap bahwa PMS adalah penyakit biasa yang tidak berisiko.
2. Banyak profesi-profesi yang melibatkan hal-hal yang bersifat vulgar dan profesi tersebut
tidak bisa dibabat habis bahkan makin bertambah dari waktu ke waktu.
5. Banyak orang yang masih berpikiran bahwa PMS bisa disembuhkan sehingga mereka
9
6. Banyak orang-orang yang baru sadar akan kesalahannya ketika mereka berbuat salah
atau dengan kata lain menyesal kemudian dan tidak ada gunanya.
7. Kurang adanya motivasi yang kuat dari beberapa kelompok masyarakat untuk
mencegahnya.
8. Sesungguhnya pencegahan penyakit menular seksual merupakan langkah yang tepat bila
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2014 mengatakan bahwa dari tahun
ke tahun insiden PMS (Penyakit Menular Seksual) bisa dikatakan semakin meningkat,
terbukti dari data yang diperoleh terlihat setiap tahun tidak kurang dari 250 kasus baru
ditemukan dan dari jumlah tersebut 30-50% merupakan penyakit-penyakit yang tergolong
PMS. Data dari profil pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2016
didapatkan total kasus PMS yang ditangani pada tahun 2015 sebanyak 140.803 kasus dari
430 layanan PMS. Jumlah kasus PMS terbanyak berupa cairan vagina abnormal (klinis)
Kasus HIV-AIDS di Sumatera Utara sampai dengan Juni 2017 adalah 8.399 kasus,
dengan perincian HIV 3478 kasus dan AIDS 4.921 kasus, dan berada pada ranking ke-7
dari 33 Provinsi di Indonesia. Angka prevalensi HIVAIDS di Sumut adalah 28,97 per
100.000 penduduk, artinya adalah setiap 100.000 penduduk di Sumatera Utara terdapat 29
orang yang menderita HIVAIDS (KPA Sumut, 2017). Setelah Jakarta dan Surabaya Medan
merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Jumlah penduduknya banyak
hubungan seksual. PMS merupakan penyakit menular yang sudah menjadi permasalahan
kesehatan global. Kejadian PMS dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penyebab
10
Secara geografis daerah Kabupaten Padang Lawas Utara berdasarkan Undang
Undang Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara di
Provinsi Sumatera Utara memiliki luas 391.805 Ha terdiri dari 9 kecamatan, 386 desa dan 2
kelurahan. Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari 12 wilayah kecamatan. Luas daratan
masing-masing kecamatan, yaitu: Batang Onang (485,00 km2 ), Padang Bolak Julu (196,44
km2 ), Portibi (246,13 km2 ), Padang Bolak (699,06 km2 ), Padang Bolak Tenggara (94,93
km2 ), Simangambat (429,42 km2 ), Ujung Batu (269,62 km2 ), Halongonan (410,27
km2 ), Halongonan Timur (181,33 km2 ), Dolok (525,27 km2 ), Dolok Sigompulon
(262,56 km2 ) dan Hulu Sihapas (39,05 km2 ). Batas wilayah secara administratif sebagai
berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu dan
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau.
Sidimpuan Timur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse, Kecamatan Saipar Dolok Hole,
Jumlah kasus PMS menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten
Padang Lawas Utara Tahun 2021
HIV
KELOMPOK
NO
UMUR
L P L+P PROPORSI KELOMPOK UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,0
2 5 - 14 TAHUN 0 1 1 0,05
3 15 - 19 TAHUN 4 0 4 0,2
4 20 - 24 TAHUN 4 2 6 0,3
5 25 - 49 TAHUN 3 1 4 0,2
11
6 ≥ 50 TAHUN 4 1 5 0,25
JUMLAH
(KAB/KOT 15 5 20
A)
PROPORS
I JENIS 75,0 25,0
KELAMIN
25 - 49 TAHUN
20 - 24 TAHUN
15 - 19 TAHUN
5 - 14 TAHUN
≤ 4 TAHUN
5 4 3 2 1 0 1 2 3
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Berdasarkan tabel diatas jumlah kasus PMS menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur di Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021. Dari 20 orang kasus PMS
umur 15 - 19 tahun sebanyak 4 orang laki – laki, golongan umur 20 - 24 tahun mayoritas
laki – laki sebanyak 4 orang, golongan 25 - 49 tahun mayoritas laki – laki sebanyak 3
orang dan golongan umur ≥ 50 tahun mayoritas laki – laki sebanyak 4 orang.
Kabupaten Padang Lawas Utara 16,25% dengan topografi datar dan landai secara
ideal sesuai untuk pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura, dan
35,13 % dengan topografi bergunung secara ideal sesuai untuk pengembangan budidaya
perkebunan tanaman keras, serta 44,59 % lainnya dengan topografi bercuram secara ideal
Utara memiliki struktur tanah dan batuan yang kompleks dicirikan oleh bentuk bentang
alam perbukitan. Sebagian wilayah potensial menimbulkan tanah longsor terhadap 40-50 %
12
dari luas daerah Kabupaten Padang Lawas Utara yang mencakup 5 wilayah kecamatan
kepadatan dan distribusi penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara yang terbesar adalah
26,26 % berada di kecamatan Padang Bolak dan yang terkecil sebesar 2,13 % berada di
Kecamatan Hulu Sihapas. Penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara hampir 98,44 % atau
215.981 jiwa memeluk agama Islam dimana yang terbanyak berada di Kecamatan Padang
Bolak sebesar 58.101 jiwa, sebesar 1,56 % atau 1.428 jiwa beragama Kristen Protestan
Kabupaten Padang Lawas Utara sebagai berikut : a. Pertanian Tanaman Pangan, pertanian
Penyakit infeksi menular seksual disebabkan sedikitnya 30 kuman berupa bakteri, virus,
protozoa, jamur maupun parasit. Penyakit ini banyak terjadi pada remaja dan dewasa muda.
Hal ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan tentang penyakit infeksi menular
penasaran sehingga mencari tahu sendiri. Dalam situasi seperti inilah yang terkadang
membuat seseorang terjerumus ke pergaulan bebas dan hal inilah yang menyebabkan
Adapun langkah untuk memastikan pasien menderita penyakit infeksi menular seksual
adalah dengan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan seperti analisa mulai dari
keluhan, riwayat perjalanan penyakit, wawancara untuk menggali informasi penyakit dan
laboratorium. Pengobatan penyakit ini tergantung pada jenis penyakitnya. Hampir semua
penyakit infeksi menular seksual bisa diobati kecuali HIV AIDS, dengan catatan penyakit
ini tidak ada faktor resiko lain seperti hanya sekali terkena penyakit tersebut dan tidak
berulang-ulang melakukan hubungan seksual. Dalam kondisi lain, seseorang yang pernah
terkena penyakit infeksi menular seksual yang sudah dinyatakan sembuh dan sudah tidak
berulang melakukan hubungan seksual, kemungkinan kecil tidak akan terkena penyakit ini
13
lagi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan juga akan terkena penyakit ini lagi
tergantung pada kondisi tubuh. Ketika kondisi tubuh seseorang sedang tidak bagus, maka
Penyakit infeksi menular seksual dapat dicegah dengan beberapa cara seperti
memberikan konseling kepada pasien dan melarang pasien untuk tidak melakukan
hubungan seksual di luar nikah, tidak melakukan multipartner dan menggunakan kondom
dengan baik dan benar serta tidak mengkonsumsi narkoba, karena dari narkoba terutama
obat-obat menggunakan jarum suntik sehingga besar kemungkinan terjangkit HIV AIDS.
kesehatan masyarakat. Perilaku yang buruk, rusaknya lingkunagn dan penurunan kualitas
kesehatan menjadi siklus yang harus diputus untuk menciptakan kehidupana masyarakat
yang sehat.
3. Perilakuitu sendiri
berhubungan dengan perilaku kesehatan. Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di
didalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Pada kasus PMS,
umur berhubungan dengan perilaku yang menyebabkan penularan HIV. Pengetahuan yang
benar tentang PMS dapat menjadi pedoman untuk melakukan tindakan pencegahan yang
Menurut teori HBM persepsi terdiri atas persepsi kerentanan, persepsi keseriusan,
persepsi terhadap perilaku pencegahan serta persepsi kemampuan diri, dimana persepsi
masyarakat tidak mengatahui pencegahan dari PMS disebabkan karena rendahnya persepsi
14
manfaat dan persepsi kemampuan diri terhadap perilaku pencegahan, menganggap aspek
finansial sebagai masalah yang paling serius, persepsi positif terhadap perilaku pencegahan
dan persepsi kemampuan sendiri. Persepsi pasien IMS bahwa penyakit tersebut merupakan
penyakit yang berbahaya, bahkan mengakibatkan kematian, serta adanya hambatan untuk
melakukan pencegahan penularan IMS akan mempengaruhi perilaku kesehatan pasien IMS.
Kesadaran berperilaku seksual yang aman, misalnya ketaatan penggunaan kondom akan
4. Analisa Lingkungan
termasuk perilaku seksual pra nikah. teman sebaya mempunyai kontribusi sangat dominan
dari aspek pengaruh dan percontohan (modelling) dalam berperilaku seksual remaja dengan
pasangannya. Teman sebaya juga merupakan salah satu sumber informasi tentang seks
yang cukup signifikan dalam membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku seksual remaja.
Namun, informasi teman sebaya dapat menimbulkan dampak yang negatif. Pengaruh teman
sebaya dapat meningkatkan risiko penggunaan alkohol, rokok dan narkoba serta niat dan
frekuensi dalam hubungan seksual. peran teman sebaya bagi remaja sangat berarti dalam
memperoleh informasi yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku remaja terhadap isu
seksualitas
Orang tua merupakan penganggung jawab dari sebuah keluarga. Orang tua terdiri ayah
dan ibu yang mempunyai ikatan perkawinan yang sah. Pengetahuan kesehatan reproduksi
antara orang tua dengan anak perlu diketahui tingkat intensitas komunikasinya orang tua
dan anaknya. Orang tua dan anak remaja harus mempunyai pengetahuan yang sama tentang
yang terjadi pada diri remaja yang meliputi fisik, psikologi dan sosial.
Orang tua yang baik bagi anak remajanya adalah mempunyai kemampuan dalam
berkomunikasi dan diskusi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) orang tua
tidak menggurui, (2) jangan beranggapan bahwa orang tua lebih mengetahui sesuatu
dibandingkan dengan anak remaja, (3) memberikan kesempatan kepada remaja untuk
15
mengemukakan pandangan dan pendapatnya, (4) memberikan argumen yang jelas dan
masuk akal terhadap suatu persoalan, (5) memberikan dukungan pada anak apabila
memang pantas diberi dukungan, (6) mengatakan salah kalau memang salah, dengan alasan
yang masuk akal menurut pemikiran mereka, (7) menjadikan anak remaja sebagai teman
dalam menurunkan tingkat risiko perilaku berisiko Penyakit Menular Seksual. Orang tua
yang memonitor aktifitas dan lingkungan anak, selalu ikut terlibat dalam kegiatan dan
perilaku seksual berisiko pada anak jalanan dan lebih baik pada keluarga yang religious.
Keterlibatan orang tua dan kedekatan keluarga dalam mendukung pencegahan perilaku
berisiko berhubungan dengan penurunan kehamilan pada remaja. Perilaku seksual berisiko
c. Akses Informasi
Kemajuan teknologi yang terjadi pada saat ini telah membawa dampak perubahan
bagi masyarakat, baik itu dampak yang positif maupun dampak negatif. Kemajuan
teknologi menyebabkan komunikasi antar negara menjadi semakin mudah dan lancar,
sehingga kebudayaan luar negeri lebih terasa pengaruhnya. Dampak yang paling terasa
adalah pada tata budaya, moral, dan tata sosial masyarakat pada umumnya dan pada
generasi muda khususnya. Salah satu masalah yang dihadapi remaja dan menjadi masalah
bagi lingkungannya adalah aktivitas seksual yang akhir-akhir ini nampak menjurus pada
hal-hal negatif. Dikatakan negatif karena para remaja bersikap dan bertingkah laku yang
menyimpang, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam perilaku seksual
disalurkan dengan sesama jenis kelamin, dengan anak yang belum cukup umur, dan
sebagainya. Sebagai media informasi, televisi memiliki kekuatan yang kuat (powerful)
untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat mengalirkan pengalaman yang seolaholah
dialami sendiri dengan jangkauan yang luas dalam waktu yang bersamaan. Penyampaian isi
16