NIM : G2A021109
Kelas : 4G
Matkul : Keperawatan Maternitas 2
Tugas!
a. IMS Mayor
1) Gonorrhea
Epidemiologi: Disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae. Menyerang laki-laki
maupun perempuan, terutama kelompok dewasa muda di seluruh dunia. Pasien yang
tidak diobati selama berbulan-bulan bisa menulari orang lain. Umumnya orang yang
terkena Gonore juga terkena Klamidia secara bersamaan.
Masa Tunas: Gonore akan menimbulkan gejala umum atau khusus setelah terinfeksi
selama 2-7 hari
Gejala Umum: Nyeri, gatal, panas saat kencing.
Gejala Khusus: Pada laki-laki dan perempuan gejala ini bisa tanpa gejala, namun
umumnya baik perempuan maupun laki-laki gejala yang umum terjadi adalah tampak
cairan berupa nanah kental pada kemaluan, atau ada perasaan tidak enak ketika
pembuangan air kecil. Bila melakukan seks anal maka akan keluar cairan yang sama
dari dubur. Jika melakukan oral seks (melalui mulut) maka Gonore akan menginfeksi
kerongkongan.
Pemeriksaan penunjang: sediaan langsung, kultur (biakan), tes betalaktamase, tes
Thomson
Gambar: Gonorrhea
Gambar: Klamidia
Gambar: Sifilis
5) Limfogranuloma Venerum
Limfogranuloma Venerum adalah infeksi menular seksual yang mengenai sistem
saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe, terutama pada daerah genital, inguinal,
anus, dan rectum. Penyebabnya adalah Clamydia trachomatis, yang merupakan
organisme dengan sifat sebagian seperti bakteri dalam hal pembelahan sel,
metabolisme, struktur, maupun kepekaan terhadap antibiotika dan kemoterapi, dan
sebagian lagi bersifat seperti virus yaitu memerlukan sel hidup untuk berkembang
biaknya.
Masa Tunas: 5-30 hari setelah penularan pertama
Gejala penyakit berupa malaise, nyeri kepala, athralgia, anoreksia, nausea, dan
demam. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial dengan
tanda–tanda radang.Penyakit ini dapat berlanjut memberikan gejala – gejala
kemerahan pada saluran kelenjar dan fistulasi.
b. IMS Minor
1) Herpes Genetalis
Jenis IMS: tidak dapat diobati
Epidemiologi: Umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
Antibodi tipe 2 ini ditemukan 20-90 persen pada orang dewasa. Keluasan herpes
sangat berhubungan dengan usia pertama kali bersenggama serta jumlah pasangan
seks selama hidup. Infeksi pertama biasanya terjadi pada masa remaja atau segera
setelah dimulainya kegiatan seks. Pengulangan infeksi adalah hal yang biasa.
Melahirkan lewat vagina pada perempuan hamil dengan infeksi aktif di kemaluan
(terutama yang primer), memiliki risiko tinggi menyebabkan infeksi yang parah pada
anak yang baru dilahirkan tersebut.
Masa Tunas: 2-30 hari sesudah bersenggama
Gejala Umum: Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Gejala lain
yang umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat
kelamin/dubur atau mulut.
Gejala Khusus: Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian
menghilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara
berulang. Sebelum bintil-bintil muncul alat kelamin akan terasa gatal atau panas.
Pada waktu bintil-bintil tersebut muncul maka kemungkinan besar orang tersebut
mengalami gejala seperti flu.
Jenis tes: Tes darah
Gambar: Herpes genitalis
4) Kandidiasis vaginalis
Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis yang disebabkan oleh
candida, candida albicans dan ragi (yeast) lain (terkadang C.glabarata) dari genus
candida.Kandida pada wanita umumnya infeksi pertama kali timbul pada vagina yang
di sebut vaginitis dan dapat meluas sampai vulva (vulvitis),jika mukosa vagina dan
vulva keduanya terinfeksi disebut kandidiosis vulvovaginalis (KVV).
Gejala penyakit ini adalah rasa panas dan iritasi pada vulva, selain itu juga sekret
vagina yang berlebihan berwarna putih susu. Pada dinding vagina terdapat gumpalan
seperti keju
5) Vaginosis bacterialis
Adalah suatu sindrom perubahan ekositem vagina dimana terjadi pergantian dari
lactobacillus yang normalnya memproduksi H2O2 di vagina dengan bakteri anaerob
(seperti Prevotella Sp, Mobiluncus Sp,Gardenerella vaginalis, dan Mycoplasma
hominis) yang menyebabkan peningkatan pH dari nilai kurang 4,5 sampai 7,0.
Wanita dengan vaginosis bacterialis dapat tanpa gejala atau mempunyai bau vagina
yang khas seperti bau ikan, amis, terutama waktu berhubungan seksual. Bau tersebut
di sebabkan karena adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi basa.
6) Kondiloma Akuminata
Kondiloma Akuminata ialah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human
papiloma virus (HPV) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan
mukosa. Sinonim genital warts,kutil kelamin, penyakit jengger ayam. Untuk
kepentingan klinis maka KA dibagi menjadi 3 bentuk: bentuk papul, bentuk
akuminata, bentuk datar
7) Skabies
Adalah penyakit kulit yang disebebkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes
Scabies Var. hominis.
Gambaran klinisnya terjadi pada malam hari karena aktifitas tungau meningkat
pada suhu kulit yang lembab dan hangat. Lesi khas adalah papul yang gatal sepanjang
terowongan yang berisi tungau. Lesi pada umumnya simetrik dan berbagai tempat
predileksinya adalah sela jari tangan, fleksor siku dan lutut, pergelangan tangan.
Aerola mammae, umbilicus, penis, aksila, abdomen, bagian bawah, dan pantat.
8) Hepatitis
Jenis IMS: Tidak dapat diobati
Masa Tunas: 6-7 minggu
Gejala Umum: Badan lemas, kurang gairah dan terkadang demam
Gejala Khusus: Pada kasus kelanjutan, tampak kulit selaput mata berwarna kuning.
Hepatitis dapat merusak fungsi hati. Sedangkan apabila melakukan oral seks,
Hepatitis A menular melalui anilingus karena virusnya terdapat dalam feces,
Hepatitis B dan Hepatitis C menular karena kontak dengan cairan seksual dan darah
penderita. Hepatitis B dapat menyebabkan kematian. Walau Hepatitis tidak dapat
diobati, ada hepatitis jenis tertentu yang dapat dicegah dengan imunisasi.
9) HIV/AIDS
Jenis IMS: Tidak dapat diobati
Masa Tunas: 3-11 tahun
Gejala Umum: Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala
sama sekali
Gejala Khusus: Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah,
cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi
untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.
Gejala tidak terlihat walau telah terjangkit virus, bahkan alat kelamin masih terlihat
sehat. HIV/AIDS ini sangat berbahaya dan mematikan, karena menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia.
Gejala yang ditimbulkan pun sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan
penderita kanker stadium lanjut. Namun, umumnya gejala yang ditimbulkan akibat
HIV/AIDS adalah demam, keringat malam, sakit kepala, kemerahan di ketiak, paha
atau leher, mencret yang terus menerus, penurunan berat badan secara cepat, batuk,
dengan atau tanpa darah, dan bintik ungu kebiruan pada kulit.
4. Pemeriksaan penunjang
REFERENSI
Abrori dan M. Qurbaniah. 2017. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. UM Pontianak Pers.
Pontianak
Daili, Sjaiful Fahmi. (2007). Infeksi Menular Seksual. Jakarta: FKUI
https://dinkes.surabaya.go.id/portalv2/blog/2013/12/02/2635/