Anda di halaman 1dari 11

Nama : Bagos Wahyu Agung Prasetyo

NIM : G2A021109
Kelas : 4G
Matkul : Keperawatan Maternitas 2
Tugas!

Infeksi Menular Seksual (IMS)


Infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Infeksi
menular seksual adalah segolongan penyakit infeksi yang terutama ditularkan melalui
kontak seksual. Infeksi menular seksual dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur,
protozoa. atau ektoparasit. Peningkatan insidens IMS tidak terlepas kaitannya dengan
perubahan perilaku berisiko tinggi, yaitu perilaku yang menyebabkan seseorang
mempunyai risiko besar terserang IMS. Orang yang termasuk ke dalam kelompok risiko
tinggi yaitu usia 20-34 tahun (pria), pelancong, pekerja seksual komersil (PSK), pecandu
narkotika dan homoseksual.Kegagalan dalam mendiagnosis dan terapi akan menyebabkan
komplikasi atau sekuele, misalnva infertilitas, gangguan kehamilan berupa kecacatan pada
bayi, infeksi neonatal, kanker, bahkan kematian

1. Penyebab infeksi menular seksual


Penyakit menular seksual bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti: Bakteri, seperti
clamidia trachomatis (klamidia), treponema pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae
(gonore). Virus, seperti human papilomavirus (kutil kelamin), human immunodeficiency
virus (HIV).
2. Jenis-jenis infeksi menular seksual
Berdasarkan penyebabnya, Infeksi menular seksual di bedakan menjadi empat
kelompok yaitu:
a. IMS yang disebabkan bakteri, yaitu: Gonorrhea, infeksi genital non spesifik, Sifilis,
Ulkus Mole, Limfomagranuloma Venerum,Vaginosis bacterial
b. IMS yang disebabkan virus, yaitu: Herpes genetalis, Kondiloma Akuminata, Infeksi
HIV, dan AIDS, Hepatitis B, Moluskus Kontagiosum.
c. IMS yang disebabkan jamur, yaitu: Kandidiosis genitalis
d. IMS yang disebabkan protozoa dan ektoparasit, yaitu: Trikomoniasis,
e. Pedikulosis Pubis, Skabies.9
Berdasarkan cara penularannya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi dua, yaitu
IMS mayor (penularannya dengan hubungan seksual) dan IMS minor (Penularannya tidak
harus dengan hubungan seksual).

a. IMS Mayor
1) Gonorrhea
Epidemiologi: Disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae. Menyerang laki-laki
maupun perempuan, terutama kelompok dewasa muda di seluruh dunia. Pasien yang
tidak diobati selama berbulan-bulan bisa menulari orang lain. Umumnya orang yang
terkena Gonore juga terkena Klamidia secara bersamaan.
Masa Tunas: Gonore akan menimbulkan gejala umum atau khusus setelah terinfeksi
selama 2-7 hari
Gejala Umum: Nyeri, gatal, panas saat kencing.
Gejala Khusus: Pada laki-laki dan perempuan gejala ini bisa tanpa gejala, namun
umumnya baik perempuan maupun laki-laki gejala yang umum terjadi adalah tampak
cairan berupa nanah kental pada kemaluan, atau ada perasaan tidak enak ketika
pembuangan air kecil. Bila melakukan seks anal maka akan keluar cairan yang sama
dari dubur. Jika melakukan oral seks (melalui mulut) maka Gonore akan menginfeksi
kerongkongan.
Pemeriksaan penunjang: sediaan langsung, kultur (biakan), tes betalaktamase, tes
Thomson

Gambar: Gonorrhea

2) Klamidia/chlamidyasis (chlamidya, uretris non-gonore, uretris non-spesifik atau


UNS)
Jenis IMS: Dapat diobati
Epidemiologi: Penyakit kelamin Klamidia 35% hingga 50% diperkirakan
disebabkan oleh chlamydia trachomatis. Penularan terjadi lewat senggama. Sama
halnya dengan Gonore, penyakit ini bisa menyerang laki-laki dan perempuan semua
usia, terutama dewasa muda.
Masa Tunas: 1 – 5 minggu
Gejala Umum: Nyeri saat kencing
Gejala Khusus: Tidak jauh dari gejala dan tanda akibat Gonore, Klamidia juga
menimbulkan nyeri dan bila berkelanjutan akan mengeluarkan cairan lendir dan
bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau. Pada
perempuan penyakit ini bisa menyebabkan radang leher rahim mucopurulent. Infeksi
Klamidia yang berkelanjutan dapat menyebabkan penyakit peradangan leher rahim
kronis dan kemandulan, seperti halnya Gonore. Infeksi mata mungkin terjadi pada
bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi Klamidia. Apabila melakukan seks oral
tanpa Kondom maka Klamidia pun menginfeksi kerongkongan.
Jenis Tes: Pemeriksaan cairan atau lender.

Gambar: Klamidia

3) Sifilis (Raja singa)


Jenis IMS: Dapat diobati
Epidemiologi: Disebabkan oleh Treponema palladium, yaitu sebuah bakteri yang
berbentuk spiral atau disebut dengan spirochete. Menyerang usia 20-35 tahun, lebih
lazim di perkotaan. Dilaporkan bahwa jumlah kasus Sifilis meningkat di Negara
industry dihubungkan dengan penggunaan Narkoba dan pelacuran. Penularan terjadi
melalui kontak langsung antara luka di kulit yang bernanah atau membengkak dengan
selaput lendir atau dengan cairan tubuh seperti air mani, darah, dan cairan vagina
selama melakukan senggama. Sedangkan, untuk penularan melalui oral seks dapat
terjadi jika pada mulut orang yang berkontak dengan genitalia terdapat sobekan luka
sehingga virus dan bakteri dapat masuk ke dalamnya.
Transfusi darah pada donor yang berada dalam tahap awal infeksi Sifilis dapat
menyebabkan penularan. Selain itu ibu yang hamil dan terinfeksi Sifilis pun dapat
menulari bayi yang dikandungnya. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab
terjadinya kematian bayi saat dilahirkan di daerah endermis.
Masa Tunas: 1-4 Minggu
Gejala Umum: Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang tidak
terasa nyeri di sekitar kelamin yang dikenal sebagai chancre. Umumnya di tempat
hubungan pertama kali terjadi (penis, leher rahim, dubur, dinding belakang
kerongkongan/faring). Biasanya sembuh tanpa diobati, tetapi bakteri sifilis tetap ada
dalam tubuh.
Gejala Khusus: Setelah beberapa waktu, kuman kemudian memasuki darah, dalam
waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Pada tahap ini ditandai dengan munculnya ruam
yang menyebar pada kulit, termasuk pada telapak tangan dan kaki, selain itu dapat
juga terjadi pembengkakan kelenjar; pasien mungkin mengalami gejala serupa flu.
Setelah masa laten selama 5-20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, Sifilis pada
stadium lanjut dapat merusak organ tubuh termasuk jantung dan mata yang mungkin
dapat mengakibatkan kebutaan dan demensia. Selain itu, Sifilis juga menyerang
susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan
dan kematian muda. Pengobatan yang baku untuk sifilis awal adalah suntikan penisilin
benzatin satu kali.
Jenis Tes: Tes serologi dari darah atau cairan serebrospinal

Gambar: Sifilis

4) Cankroid (Ulkus Mole)


Jenis IMS: Dapat diobati
Epidemiologi: Disebabkan oleh sebuah bakteri bernama Haemophilus ducreyi, biasa
disebut chancroid merupakan penyakit infeksi genentalia akut. Lebih sering terjadi
pada laki-laki. Sangat lazim terjadi di daerah tropis dan sub-tropis di dunia. Luka
Cankroid sangat menular.
Masa Tunas: 1-5 hari setelah tertular
Gejala Umum: ditandai dengan pembengkakan yang sakit dari kelenjar setempat
Gejala Khusus: ditandai dengan luka yang bernanah atau memborok yang akut dan
sakit di bagian kelamin, biasanya satu luka dan diameternya berukuran kurang dari 1
cm. Pada perempuan umumnya Cankroid terjadi tanpa gejala.

Gambar: Ulkus mole

5) Limfogranuloma Venerum
Limfogranuloma Venerum adalah infeksi menular seksual yang mengenai sistem
saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe, terutama pada daerah genital, inguinal,
anus, dan rectum. Penyebabnya adalah Clamydia trachomatis, yang merupakan
organisme dengan sifat sebagian seperti bakteri dalam hal pembelahan sel,
metabolisme, struktur, maupun kepekaan terhadap antibiotika dan kemoterapi, dan
sebagian lagi bersifat seperti virus yaitu memerlukan sel hidup untuk berkembang
biaknya.
Masa Tunas: 5-30 hari setelah penularan pertama
Gejala penyakit berupa malaise, nyeri kepala, athralgia, anoreksia, nausea, dan
demam. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening inguinal medial dengan
tanda–tanda radang.Penyakit ini dapat berlanjut memberikan gejala – gejala
kemerahan pada saluran kelenjar dan fistulasi.

Gambar: Limfogranuloma Venerum

6) Granuloma Inguinale (Donovanosis)


Epidemiologi: Infeksi diperkirakan disebabkan oleh Donovania granulomatis.
Infeksi ini biasanya jarang terjadi di Negara-negara industry, tetapi menjadi endemik
di Negara tropis dan sub-tropis (terutama di India bagian selatan, Papua Nugini,
Afrika tengah, timur dan selatan, Negara-negara Karibia, Amerika selatan, dan
Australia tengah dan utara).
Gejala Umum: luka kecil di kulit di bagian kemaluan
Gejala Khusus: luka yang umumnya terjadi tersebut kemudian menyebar dan
membentuk sebuah massa granulomatous (benjolan-benjolan kecil) yang bisa
menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ kemaluan. Infeksi ini biasanya kebal
terhadap pengobatan.

b. IMS Minor
1) Herpes Genetalis
Jenis IMS: tidak dapat diobati
Epidemiologi: Umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).
Antibodi tipe 2 ini ditemukan 20-90 persen pada orang dewasa. Keluasan herpes
sangat berhubungan dengan usia pertama kali bersenggama serta jumlah pasangan
seks selama hidup. Infeksi pertama biasanya terjadi pada masa remaja atau segera
setelah dimulainya kegiatan seks. Pengulangan infeksi adalah hal yang biasa.
Melahirkan lewat vagina pada perempuan hamil dengan infeksi aktif di kemaluan
(terutama yang primer), memiliki risiko tinggi menyebabkan infeksi yang parah pada
anak yang baru dilahirkan tersebut.
Masa Tunas: 2-30 hari sesudah bersenggama
Gejala Umum: Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Gejala lain
yang umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat
kelamin/dubur atau mulut.
Gejala Khusus: Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian
menghilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara
berulang. Sebelum bintil-bintil muncul alat kelamin akan terasa gatal atau panas.
Pada waktu bintil-bintil tersebut muncul maka kemungkinan besar orang tersebut
mengalami gejala seperti flu.
Jenis tes: Tes darah
Gambar: Herpes genitalis

2) Kutil Kelamin (Kutil anogenital, Jengger ayam)


Jenis IMS: tidak dapat diobati
Epidemiologi: Infeksi ini disebabkan oleh virus papilloma pada manusia. Kutil-kutil
ini ditemukan di daerah kemaluan dan/atau di sekitar dubur. Seperti halnya jenis IMS
lainnya, infeksi ini dihubungkan dengan meningkatnya resiko infeksi HIV.
Gejala Umum: Timbul kutil pada daerah yang terinfeksi
Gejala Khusus: dalam kasus lanjut kutil ini akan bergerombol seperti jengger ayam
di daerah kemaluan dan daerah anus.
Jenis Tes: Pemeriksaan jaringan dan tes darah

3) Infeksi Trikomonas (Trikomoniasis vaginalis)


Jenis IMS: dapat diobati
Epidemiologi: Infeksi ini disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Terjadi
di seluruh dunia, terutama pada perempuan berusia 16-35 tahun.
Gejala Umum: infeksi umum yang terjadi terus menerus di saluran kencing
perempuan
Gejala Khusus: Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, nyeri saat
buang air kecil, dan peradangan padqa vagina sehingga mengeluarkan banyak cairan
vagina berwarna kuning dan berbau tidak enak, tetapi umumnya tidak menimbulkan
komplikasi yang berat. Dalam skala kecil biasanya menunjukkan gejala berupa
peradangan saluran kencing, tetapi umumnya tidak memiliki gejala. Pengobatan
bakunya adalah dengan metronidazol oral.
Gambar: Trikomonas

4) Kandidiasis vaginalis
Kandidiasis adalah infeksi dengan berbagai manifestasi klinis yang disebabkan oleh
candida, candida albicans dan ragi (yeast) lain (terkadang C.glabarata) dari genus
candida.Kandida pada wanita umumnya infeksi pertama kali timbul pada vagina yang
di sebut vaginitis dan dapat meluas sampai vulva (vulvitis),jika mukosa vagina dan
vulva keduanya terinfeksi disebut kandidiosis vulvovaginalis (KVV).
Gejala penyakit ini adalah rasa panas dan iritasi pada vulva, selain itu juga sekret
vagina yang berlebihan berwarna putih susu. Pada dinding vagina terdapat gumpalan
seperti keju

Gambar: Kandidiasis vaginalis

5) Vaginosis bacterialis
Adalah suatu sindrom perubahan ekositem vagina dimana terjadi pergantian dari
lactobacillus yang normalnya memproduksi H2O2 di vagina dengan bakteri anaerob
(seperti Prevotella Sp, Mobiluncus Sp,Gardenerella vaginalis, dan Mycoplasma
hominis) yang menyebabkan peningkatan pH dari nilai kurang 4,5 sampai 7,0.
Wanita dengan vaginosis bacterialis dapat tanpa gejala atau mempunyai bau vagina
yang khas seperti bau ikan, amis, terutama waktu berhubungan seksual. Bau tersebut
di sebabkan karena adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi basa.

Gambar: Vaginosis bacterialis

6) Kondiloma Akuminata
Kondiloma Akuminata ialah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human
papiloma virus (HPV) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan
mukosa. Sinonim genital warts,kutil kelamin, penyakit jengger ayam. Untuk
kepentingan klinis maka KA dibagi menjadi 3 bentuk: bentuk papul, bentuk
akuminata, bentuk datar

Gambar: Kondiloma Akuminata

7) Skabies
Adalah penyakit kulit yang disebebkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes
Scabies Var. hominis.
Gambaran klinisnya terjadi pada malam hari karena aktifitas tungau meningkat
pada suhu kulit yang lembab dan hangat. Lesi khas adalah papul yang gatal sepanjang
terowongan yang berisi tungau. Lesi pada umumnya simetrik dan berbagai tempat
predileksinya adalah sela jari tangan, fleksor siku dan lutut, pergelangan tangan.
Aerola mammae, umbilicus, penis, aksila, abdomen, bagian bawah, dan pantat.

8) Hepatitis
Jenis IMS: Tidak dapat diobati
Masa Tunas: 6-7 minggu
Gejala Umum: Badan lemas, kurang gairah dan terkadang demam
Gejala Khusus: Pada kasus kelanjutan, tampak kulit selaput mata berwarna kuning.
Hepatitis dapat merusak fungsi hati. Sedangkan apabila melakukan oral seks,
Hepatitis A menular melalui anilingus karena virusnya terdapat dalam feces,
Hepatitis B dan Hepatitis C menular karena kontak dengan cairan seksual dan darah
penderita. Hepatitis B dapat menyebabkan kematian. Walau Hepatitis tidak dapat
diobati, ada hepatitis jenis tertentu yang dapat dicegah dengan imunisasi.

9) HIV/AIDS
Jenis IMS: Tidak dapat diobati
Masa Tunas: 3-11 tahun
Gejala Umum: Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala
sama sekali
Gejala Khusus: Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah,
cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi
untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.
Gejala tidak terlihat walau telah terjangkit virus, bahkan alat kelamin masih terlihat
sehat. HIV/AIDS ini sangat berbahaya dan mematikan, karena menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia.
Gejala yang ditimbulkan pun sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan
penderita kanker stadium lanjut. Namun, umumnya gejala yang ditimbulkan akibat
HIV/AIDS adalah demam, keringat malam, sakit kepala, kemerahan di ketiak, paha
atau leher, mencret yang terus menerus, penurunan berat badan secara cepat, batuk,
dengan atau tanpa darah, dan bintik ungu kebiruan pada kulit.

3. Tanda dan gejala


Gejala infeksi menular seksual (IMS) di bedakan menjadi:
a. Perempuan
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian
tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti luka yang sangat sakit disekitar alat
kelamin.
2) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan,
berbau atau berlendir.
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak menyebabkan
sakit atau burning urination.
4) Tonjolan seperti jengger ayam yang tumbuh disekitar alat kelamin
5) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang muncul dan tidak
berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi (infeksi
yang telah berpindah kebagian dalam sistemik reproduksi, termasuk tuba fallopi dan
ovarium)
6) Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.
b. Laki-laki
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian
tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil , diikuti luka yang sangat sakit disekitar alat
kelamin
2) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau bewarna berasal dari pembukaan kepala
penis atau anus.
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah
urination.
4) Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit di kantong zakar

4. Pemeriksaan penunjang

REFERENSI
Abrori dan M. Qurbaniah. 2017. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. UM Pontianak Pers.
Pontianak
Daili, Sjaiful Fahmi. (2007). Infeksi Menular Seksual. Jakarta: FKUI
https://dinkes.surabaya.go.id/portalv2/blog/2013/12/02/2635/

Anda mungkin juga menyukai