KELOMPOK
PENDAHULUAN
Epidemiologi ulkus mole sering kali tidak tercatat dengan baik karena sulit dilakukan pemeriksaan untuk
konfirmasi diagnosis. Terdapat sekitar 7.000.000 kasus ulkus mole per tahun hingga tahun 2000 awal.
Prevalensi ulkus mole saat ini sudah sangat menurun, terutama setelah adanya program eradikasi
chancroid pada tahun 2001. Insidensinya menurun hingga mencapai angka 15%. Saat ini, prevalensi ulkus
mole hanya tinggi di beberapa daerah endemis, seperti Afrika Selatan, Amerika Utara, dan Karibia.
Meskipun terjadi penurunan konstan, penyakit ini masih merupakan penyebab ulkus genital tertinggi
Di Asia, ulkus mole tercatat sekitar 20% dari seluruh infeksi menular seksual (IMS) di Kamboja dan
India. Insidensi lebih tinggi pada daerah dengan higienitas rendah dan daerah tropis. Dalam beberapa
tahun terakhir, terjadi penurunan insidensi ulkus mole sekitar 95% di Thailand, di mana kasus pada laki-
laki lebih tinggi 3 kali lipat daripada wanita, terutama laki-laki yang tidak disirkumsisi.
Di Indonesia Tidak ada data yang jelas mengenai epidemiologi ulkus mole di Indonesia. Prevalensi
kuman penyebab ulkus genital dilaporkan bervariasi, yang sangat dipengaruhi oleh lokasi geografis.
Namun, setiap saat angka ini dapat berubah dari waktu ke waktu. Secara klinis, diagnosis banding ulkus
genital tidak selalu tepat, terutama bila ditemukan beberapa penyebab secara bersamaan. Manifestasi
klinis dan bentuk ulkus genital yang sering berubah biasanya berkaitan dengan infeksi HIV. Sedangkan
untuk mortalitasTidak ada data mengenai mortalitas karena ulkus mole atau chancroid. Infeksi ini
umumnya tidak menyebar secara luas, sehingga tidak menyebabkan mortalitas ataupun kasus yang fatal.
Namun, ulkus mole dapat menyebabkan destruksi jaringan, terutama pada pasien imunodefisiensi.
Kematian juga dapat terjadi pada kasus-kasus dengan koinfeksi yang lebih berat.
TINJAUAN TEORI
Ulkus mole (Chancroid) atau chancroid atau soft chancre atau soft sore adalah penyakit infeksi pada alat
gejala klinis yang khas berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dan sering disertai
Ulkus mole atau chancroid merupakan penyakit infeksi menular seksual (Sexually Transmitted
Disease/STD). Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Infeksi ini biasanya bersifat akut
dan menular dari melalui kontak seksual. Seperti herpes genital dan infeksi sifilis, ulkus mole merupakan
Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat menular namun dapat disembuhkan. Infeksi ini pernah
menjadi penyakit yang angka kejadiannya sangat tinggi di banyak wilayah di dunia. Seiring dengan
berjalannya waktu, upaya pencegahan penyakit menular seksual telah banyak dipraktekan sehingga
diagnosis dan pengobatan infeksi ini dapat dilakukan dengan baik. Dengan hal tersebut, angka kejadian
TANDA GEJALA
Gejala yang muncul dari ulkus mole tergantung lokasi munculnya ulkus. Orang yang menderita infeksi ini
dapat mengeluhkan gejala yang berbeda. Ulkus dapat muncul tunggal atau multiple (lebih dari satu). Pria
lebih sering muncul ulkus tunggal, sedangkan wanita biasanya memiliki lebih dari satu ulkus. Ukuran
ulkus bervariasi dari 1-20 mm, namun paling sering muncul dengan ukuran 1-2 cm.
Gejala awal ulkus mole adalah rasa nyeri saat berhubungan seksual. Gejala lain yang dapat
Lebih sulit untuk mendiagnosis ulkus mole pada wanita dibandingkan dengan pria. Oleh karena, ulkus
mole pada wanita sering tidak menunjukkan gejala. Pada wanita, ulkus dapat terjadi pada vulva, vagina,
atau serviks. Gejala utama infeksi ini seperti nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual
Gejala pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) muncul pada 50% kasus ulkus mole.
Limfadenopati pada ulkus mole biasanya muncul unilateral dan muncul dalam 1 hingga 2 minggu.
Penyebab
Ulkus mole merupakan penyakit menular seksual yang ditularkan melalui kontak langsung dengan orang
yang terinfeksi Haemophilus ducreyi. Angka kejadian ulkus mole lebih tinggi pada pria yang tidak
Faktor Risiko
Beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya ulkus mole, antara lain:
Diagnosis
Dalam mendiagnosis ulkus mole, dokter akan menanyakan tentang gejala hingga riwayat penyakit pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kondisi ulkus. Beberapa kriteria
1. Pasien memiliki satu atau lebih ulkus pada kelamin yang menimbulkan rasa sakit
2. Manifestasi klinis klinis pasien menunjukkan adanya ulkus pada kelamin, yang dapat disertai
3. Pasien dinyatakan negatif infeksi T. pallidum pada sampel dari ulkus melalui pemeriksaan
lapangan gelap (dark field examination) atau melalui pemeriksaan serologis untuk sifilis yang
4. Hasil pemeriksaan PCR atau kultur menunjukkan hasil negatif untuk herpes simplex virus (HSV)
Apabila pasien terdiagnosa menderita ulkus mole, pasien juga akan menjalani pemeriksaan untuk
memeriksa infeksi HIV. Jika hasil pemeriksaan awal negatif, dilakukan pemeriksaan serologis
untuk infeksi sifilis dan HIV dalam 3 bulan setelah diagnosis infeksi ini.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan langsung bahan ulkus yang diambil dengan mengorek tepi ulkus yang diberi
pewarnaan gram. Pada sediaan yang positif ditemukan kelompok basil yang tersusun seperti
barisan ikan.
2. Kultur pada media agar coklat, agar Muller Hinton atau media yang mengandung serum dengan
vancomysin. Positif bila kuman tumbuh dalam waktu 2-4 hari (dapat sampai 7 hari).
3. Tes serologi ito-Reenstierna, caranya 0,1 ml antigen disuntikkan intradermal pada kulit lengan
bawah. Positif bila setelah 24 jam atau lebih timbul indurasi yang berdiameter 5 mm. Hasil
positif setelah infeksi berlangsung 2 minggu akan terus positif seumur hidup.
5. Tes lain yang dapat digunakan adalah tes fiksasi komplemen, presipitin, dan agglutinin.
6. Komplikasi
7. Komplikasi ulkus mole pada pasien laki-laki antara lain fimosis, karena pembentukan skar.
Komplikasi ini harus ditangani dengan tindakan sirkumsisi. Komplikasi lain adalah ruptur bubo,
8. Ulserasi dapat meluas karena infeksi bakteri sekunder. Pernah dilaporkan komplikasi
PENGOBATAN
Perlu diingat bahwa cara mengobati ulkus mole adalah untuk menyembuhkan infeksi, mengurangi gejala
yang timbul, dan mencegah penularan infeksi kepada orang lain. Pada beberapa kasus, tidak menutup
kemungkinan ulkus yang sembuh akan meninggalkan jaringan parut meskipun cara mengobati infeksi ini
yang dilakukan telah sesuai. Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan antibiotik di
Azithromycin
Ceftriaxone
Ciprofloxacin
Erythromycin
Amoxicillin (amoxan)
Mupirocin
Trimetropin-Sulfa
Salah satu pilihan obat infeksi ini yang cukup ampuh adalah azithromycin. Salah satu produk yang
mengandung azithromycin adalah Azithromycin HJ 500 mg. AZITHROMYCIN adalah obat antibiotik
generik golongan makrolida yang aktivitasnya terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.
Obat ini bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi
mRNA. Dengan demikian sintesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Obat ini digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh H. influenzae, M. catarrhalis, S.
Pasien akan diperiksa ulang setelah 3-7 hari setelah pengobatan dimulai. Jika pengobatan berhasil, gejala
akan berkurang dalam 3 hari dan ulkus akan tampak membaik setelah 7 hari setelah pengobatan. Pria
yang tidak disunat atau pasien dengan infeksi HIV memiliki respon terapi yang tidak sebaik pria yang
PENCEGAHAN
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah ulkus mole, antara lain:
Hindari kontak seksual dengan orang yang memiliki ulkus pada kelamin