Oleh:
018.06.0077
Kelas A
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2020
Ada beberapa penyakit yang termasuk infeksi organ panggul diantaranya
kista dan abses bartholin, ulkus genital (herpes dan syphilis), vaginitis, servisitis
dan Pelvic Inflamatory Disease (DIP).
Sifilis merupakan penyakit kronis dan bersifat sistemik yang disebabkan oleh
Treponema palidum. Penularan sifilis melalui hubungan seksual. Penularan juga
dapat terjadi secara vertikal dari ibu kepada janin dalam kandungan atau saat
kelahiran, melalui produk darah atau transfer jaringan yang telah tercemar,
kadang-kadang dapat ditularkan melalui alat kesehatan. Sejak adanya penicillin,
epidemiologi sifilis di Amerika Serikat dilaporkan menurun dari 66,4 kasus per
100.000 orang, menjadi 3,9 kasus per 100.000 orang. Namun, secara umum
epidemiologi sifilis dilaporkan fluktuatif;Global:Insiden sifilis menurun pada
sekitar tahun 1940 setelah ditemukan penicillin. Gejala shipilis tergantung dari
klasifikasi shipilis. Shipi;is primer, shipilis sekunder, shipilis laten, shipilis tersier
dan shipilis kongenital. Penatalaksanaan sifilis secara umum meliputi skrining
pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) lain termasuk HIV. Pasien disarankan
untuk menahan diri untuk melakukan kontak seksual sampai lesi dari sifilis primer
(jika ada) benar-benar sembuh dan sampai 2 minggu setelah selesai pengobatan.
Penatalaksanaan secara parenteral lebih di pilih daripada secara oral karena terapi
ini dapat diamati dan bioavailabilitasnya di jamin Semua ibu hamil harus
diberikan skrining serologis terhadap sifilis pada saat pemeriksaan antenatal
pertama. Tes harus diulang pada kehamilan jika terdapat kemungkinan infeksi
setelah pemeriksaan awal dengan hasil negatif. Pada wanita dengan hasil serologi
treponema positif harus di rujuk ke dokter yang lebih ahli. Pemeriksaan titer
TPT/VDRL harus dilakukan pada pemeriksaan antenatal pertama, dan jika
terdapat resiko reinfeksi pada kehamilan berikutnya. Jika pemeriksaan
RPR/VDRL menunjukkan tidak ada reinfeksi maka ibu hamil tidak memerlukan
penanganan lebih lanjut dan tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan sifilis pada
neonatus. Pengobatan terhadap wanita yang memiliki riwayat sifilis yang telah
diterapi sebelum masa konsepsi dapat dipertimbangkan apabila terdapat keraguan
mengenai pengobatan yang adekuat sebelumnya dan tidak ditemukan penurunan
sebanyak empat kali lipat. Perubahan fisiologis pada kehamilan dapat mengubah
farmakokinetik obat dan dapat menyebabkan penurunah dari konsentrasi penisilin
dalam plasma. Untuk alasan ini, ketika pengobatan dimulai pada trismester ketiga,
dosis kedua dari benzatin penisilin direkomendasikan satu minggu setelah
pemberian yang pertama dengan penilaian secara hati-hati terhadap neonatus pada
saat kelahiran. . Pemeriksaan fisik:Pemeriksaan fisik pasien sifilis berbeda-beda pada
setiap stadium sifilis;Sifilis Primer:Chancre berbentuk ulkus tunggal, tepi teratur,
indurasi, dengan dasar bersih, tidak nyeri. Biasanya lesi dimulai dengan papul soliter,
kemerahan dan keras yang muncul pada glans penis, vulva, serviks, anus, jari, orofaring,
lidah, dan puting. Pemeriksaan penunjang:Pemeriksaan serologi merupakan pemeriksaan
standar untuk mendeteksi seluruh stadium dari sifilis;Sifilis Didapat:Pada sifilis yang
didapat, mula-mula dilakukan pemeriksaan skrining nontreponema menggunakan
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR).
Vaginosis merupakan infeksi yang mum terjadi pada organ genitalia wanita
(wanita) vaginosis dibedakan menjadi tiga berdasarkan penyebabnya yakni
vaginosi bakterialis yang disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis,
Mobiluncus, Bacteroides, dan Mycoplasma, vaginosis trikomonas yang
disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang hidup dengan cara membelah
diri dan dapat hidup pada suasana asam. Vaginosis candidiasis disebabkan oleh
Candida albicans menjadi patogen pada 80 % sampai 95 % kasus kandidiasis
vulvovaginalis, dan sisanya merupakan C. Glabarata dan C. Tropicalis. Gejala
klinis dari ketiga jenis baginosis ini hampir sama yang membedakan adalah warna
discharge yang keluar dari vagina. Gejala klinis vaginosis secara umum adalah
terjadinya keputihan (Fluor Albus) yang berwarna putih ke abu-abuan pada
vaginosis bakterialis, Putih – kekuningan, kuning, hijau pada vaginosis
trichomonas dan putih, putih kekuningan pada vaginosis candiadiasis, terdapat
bau amis, adanya rasa agatal pada alat genital dan kadang terdapat disuria.
Metronidazole dan clindamycin adalah antibiotik yang paling sering yang
digunakan pada vaginitis bakterialis dan pemberian obat anti jamur seperti
miconazole, clotrinazole atau fliconazole.