Kelompok 3
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penyakit Menular Seksual
2. Patofisiologi Penyakit Menular Seksual
3. Etiologi / Faktor Penyebab Penyakit Menular Seksual
4. Jenis jenis Penyakit Menular Sekual
5. Pengobatan Penyakit Menular Sekual
6. Konsep / cara penanggulangan masalah Penyakit Menular Sekual
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk pemenuhan tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi terutama tentang Penyakit
Menular Sekaual (PMS), agar mahasiswa mampu memahami lebih detail tentang PMS.
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS).
2. Untuk mengetahui patofisiologi Penyakit Menular Seksual (PMS).
3. Untuk mengetahui etiologi / faktor penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS).
4. Untuk mengetahui jenis jenis Penyakit Menular Seksual (PMS).
5. Untuk mengetahui pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS).
6. Untuk mengetahui konsep / cara penanggulangan masalah Penyakit Menular Seksual (PMS)
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gonorea
BAB II
PEMBAHASAN
B. Patofisiologi
Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan,
sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkan kematian. Wanita lebih beresiko untuk terkena
PMS lebih besar daripada laki-laki sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan
seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit
melanjut ke tahap lebih parah.
Oleh karena letak dan bentuk kelaminnya yang agak menonjol, gejala PMS pada laki-
laki lebih mudah dikenali, dilihat, dan dirasakan. Sedangkan pada perempuan sebagian besar
gejala yang timbul hampir tak dapat dirasakan.
Cara penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual yang
tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan lainnya secara perinatal,
yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa
melalui transfusi darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah. Dan
juga bisa melalui penggunaan pakaian dalam atau handuk yang telah dipakai penderita
Penyakit Menular Seksual (PMS).
Perilaku seks yang dapat mempermudah penularan PMS adalah :
1. Berhubungan seks yang tidak aman (tanpa menggunakan kondom).
2. Gonta-ganti pasangan seks.
3. Prostitusi.
4. Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini akan menimbulkan luka atau radang
karena epitel mukosa anus relative tipis dan lebih mudah terluka disbanding epitel dinding
vagina.
5. Penggunaan pakaian dalam atau handuk yang telah dipakai penderita PMS.
C. Etiologi / Faktor Penyebab
Penyakit menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni:
a. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema
pallidum, Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum,
Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp, Shigella
sp, Campylobacter sp, Streptococcus group B, Mobiluncus sp.
b. Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia,
c. Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus(tipe 1 dan
2), Herpes Simplex Virus (tipe 1 dan 2), Human papiloma Virus,
Cytomegalovirus, Epstein-barr virus, Molluscum contagiosum virus,
d. Dari golongan ektoparasit, yakni Phthirus pubis dan Sarcoptes scabei.
A. DEFINISI
Gonorhea adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhea
yang penularannya melalui hubungan kelamin baik melalui genito-genital, oro-genital, ano-
genital. Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan
konjungtiva.
B. PENYEBARAN
Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan
persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
C. ETIOLOGI
Penyebab pasti penyakit gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhea yang bersifat
patogen.
Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau
lapis gepeng yang belum berkembang pada wanita yang belum pubertas.
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada pria:
Gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri ketika
berkemih Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan
keluarnya lendir mukoid dari uretra
Retensi urin akibat inflamasi prostat
Keluarnya nanah dari penis.
Pada wanita:
Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan
(asimtomatis)
Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita menunjukkan
gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
Nyeri ketika berkemih
Keluarnya cairan dari vagina
Demam
Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat
menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar
anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan
kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.
E. DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu
yang terdiri atas 15 tahap, yaitu:
3. Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi positif), tes
fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)
4. Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan warna kuning
menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase
5. Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini digunakan
untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
F. KOMPLIKASI
Prostatitis
Cowperitis
Vesikulitis seminalis
Epididimitis
Komplikasi uretra
Bartholinitus
Salphingitis
G. PENGOBATAN
1. Medikamentosa
o Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit ditambah 1 gr
probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin merupakan pengobatan
yang memadai.
2. Non-medikamentosa
o Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
o Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak
dapat dihindari.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
B. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan,
alamat, tgl MRS, dll.
2. Keluhan utama
Biasanya nyeri (saat kencing).
3. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit berat (sinovitis, artritis).
4. Riwayat penyakit sekarang
P = Tanyakan penyebab terjadinya infeksi
Q = Tanyakan bagaimana gambaran rasa nyeri tersebut.
R = Tanyakan pada daerah mana yang sakit, apakah menjalar,,,
S = Kaji skala nyeri untuk dirasakan
T = Kapan keluhan dirasakan.
5. Riwayat kesahatan keluarga
Tanyakan pada klien apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
seperti yang diderita sekarang.
6. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Pengkajian Persistem
Sistem integumen
Biasanya terjadi inflamasi jaringan sekitar uretra, genital lesions dan skin rashes.
Sistem kardivaskuler
Kaji apakah bunyi jantung normal/ mengalami gangguan
Sistem pernapasan
Amati pola pernapasan
Auskultasi paru-paru
Kaji faring, apakah ada peradangan/tidak.
Sistem penginderaan
Kaji konjungtiva, apakah ada peradangan/ tidak.
Sistem pencernaan
Kaji mulut dan tenggorokan termasuk toksil
Apakah terdapat diare/ tidak
Sistem perkemihan
Biasanya pasien mengalami disuria dan kadang kadang ujung uretra disertai darah.
Sistem Muskuluskeletal
Biasanya pasien tidak mengalami kesulitan bergerak.
Anus
Biasanya pasien mengalami inflamasi jaringan akibat infeksi
7. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan nutrisi
Kaji intak dan out put nutrisi dan cairan.
(biasanya kebutuhan nutrisi tidak terganggu).
Kebutuhan eliminasi
Kaji frekuensi, warna, dan bau urin (isak)
Kebutuhan alvi
Kaji warna, konsistensi, dan bau.
Kebutuhan aktivitas
Klien dengan GO biasanya aktivitasnya sering tergangu.
Kebutuhan kebersihan diri
Kaji berapa kali mandi, gosok gigi, mencuci rambut dan memotong kuku.
Klien dengan GO harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
8. Pengkajian psikososial dan spiritual
Psikologis : biasanya pasien merasa gelisah dan distres adanya ketakutan.
Sosial : biasanya pasien merasa kesepian dan takut ditolak dalam pergaulan
Spiritual : bagaimana ibadah pasien selama sakit.
Tujuan:
Intervensi:
Tujuan:
Intervensi:
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan:
Intervensi:
a) Pantau eliminasi urin meliputi: frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna
dengan tepat
Tujuan:
Intervensi:
a) Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan (takikardi,
takipneu, ekspresi cemas non verbal)
Tujuan:
Intervensi:
Tujuan:
Intervensi:
b) Dorong klien untuk membayangkan masa depan dan hasil positif dari
kehidupan
c) Perkuat kemampuan dan karakter positif (misal: hobi, keterampilan,
penampilan, pekerjaan)
A. Kesimpulan
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seks. Cara penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual yang
tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan lainnya secara perinatal,
yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa
melalui transfuse darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah.
Penanganan pasien infeksi menular seksual terdiri dari dua cara, bisa dengan penaganan
berdasarkan kasus(case management) ataupun penanganan berdasarkan sindrom (syndrome
management).
Adapun upaya penanggulangan Penyakit Menular Seksual yang dapat
dilakukan adalah:
a. Tidak melakukan hubungan seks.
b. Menjaga perilaku seksual (seperti: penggunaan kondom).
c. Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia pada pasngannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Mardiana. 2010. Mengenal, mencegah, dan mengobati penularan penyakit dari infeksi.
Yogyakarta . Citra Pustaka
Ida Ayu Chandranita Manuaba. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita. Edisi II.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Hal. 7, 41-48.
Kamal Zharif Kamaluddin. 2011. Http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-pms-
penyakitmenular-seksual