Anda di halaman 1dari 17

INFEKSI MATERNAL

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Rischa Hamdanesti, M.Kep

● Syarifah Nuraida Yana (1914201047)


● Delni febriani (1914201049)
● Elisabeth permita Sabajou (1710105085)
● Mila Pranata (1610105025)
● Juntrianto (1710105090)
Infeksi maternal disebabkan karena berbagai virus dan bakteri yang
menginvasi baik secara endogen maupun secara eksogen. Berbagai penyakit
bisa timbul karena infeksi maternal tersebut, klasifikasi dari macam – macam
penyakit yang ditimbulkan karena infeksi antara lain :

Penyakit Menular Seksual (PMS)


Infeksi TORCH
Human Papiloma Virus
A. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

1. Definisi
● Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena adanya
invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar menular melalui
hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis.

2. Penyebab
● Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus penyakit menular seksual yang merusak
sistem kekebalan tubuh, sehinnga tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan inveksi.
● Genital Herpes atau lebih dikenal dengan herpes genitalis (herpes kelamin) adalah PMS yang
disebabkan oleh Virus Herpes Simplek yang ditularkan melalui hubungan seksual baik vaginal,
anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada bagian kelamin dan mengenai pada
bagian langsung pada luka, bintil atau kutil
3. Faktor Resiko
● Berhubungan seks yang tidak aman (tanpa menggunakan kondom).
● Gonta-ganti pasangan seks.
● Prostitusi.
● Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini akan menimbulkan luka atau radang
karena epitel mukosa anus relative tipis dan lebih mudah terluka disbanding epitel dinding
vagina.
● Penggunaan pakaian dalam atau handunk yang telah dipakai penderita PMS (Hutagalung,
2002).
4. Tanda dan Gejala

Pada anak perempuan gejalanya berupa:


● Cairan yang tidak biasa keluar dari alat kelamin perempuan warnanya kekuningan- kuningan,
berbau tidak sedap
● Menstruasi atau haid tidak teratur
● Rasa sakit di perut bagian bawah
● Rasa gatal yang berkepanjangan di sekitar kelamin

Pada anak laki-laki gejalanya berupa:


● Rasa sakit atau panas saat kencing
● Keluarnya darah saat kencing
● Keluarnya nanah dari penis
● Adanya luka pada alat kelamin
● Rasa gatal pada penis atau dubur
5. Penatalaksanaan

Penanganan infeksi menular seksual yang ideal adalah penanganan berdasarkan


mikrooganisme penyebnya. Namun, dalam kenyataannya penderita infeksi menular
seksual selalu diberi pengobatan secara empiris (Murtiastutik, 2008).

● Antibiotika untuk pengobatan IMS adalah:


● Pengobatan gonore: penisilin, ampisilin, amoksisilin, seftriakson, spektinomisin,
kuinolon, tiamfenikol, dan kanamisin (Daili, 2007)
● Pengobatan sifilis: penisilin, sefalosporin, termasuk sefaloridin, tetrasiklin,
eritromisin, dan kloramfenikol (Hutapea, 2001)
B. INFEKSI TORCH

1. Definisi

● Infeksi TORCH adalah suatu kelompok organisme yang mampu menembus plasenta dan
mempengaruhi perkembangan janin. Empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxsoplasmosis,
infeksi lain (mis. Hepatitis), virus rubella, citomegalovirus, dan virus herpes simplex.
2. Klasifikasi
a. Toksoplasmosis : Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa parasit
yang disebut Toxoplasma gondii.

Penyebaran virus:
 Dari telur Toxoplasma yang berada dalam tanah masuk ke tubuh manusia.
 Menelan mentah atau masak daging setengah matang, terutama daging babi, domba atau
daging rusa.
 Kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi.
 Plasenta (jika infeksi terjadi selama kehamilan).

Manifestasi Klinis
● Sakit Kepala
● Lemah
● Sulit berpikir jernih
● Demam
● Mati rasa
Efek Maternal
● Infeksi akut
● Menyerupai influenza
● Limfadenopati

Efek pada janin


● Jika disertai infeksi akut maternal akan terjadi parasitemia
● Kemungkinan untuk terjadi bersama infeksi kronik maternal lebih kecil
● Cenderung terjadi abortus bila terdapat infeksi akut pada awal kehamilan

Pemeriksaan dan penatalaksanaan


Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemeriksaan imunoglobulin spesifik
polymerase chain reaction (PCR). Jika tes ini terbukti negatif akan tetapi kecurigaan klinis
akan infeksi ini tinggi maka pengobatan harus tetap dilakukan.
b. Rubela

● Rubela adalah suatu infeksi virus yang ditransmisi melalui droplet. Demam, ruam dan
limfedema ringan biasanya terlihat pada ibu yang terinfeksi. Akibat pada janin lebih serius dan
meliputi abortus sepontan, anomali kongenital dan kematian. Sebagian besar wanita usia subur
kebal terhadap rubella, baik melalui vaksinasi atau penyakit sebelumnya, namun 2 dar 10
dianggap rentan. Pencegahan infeksi rubela maternal dan efek pada janin adalah fokus utama
program imunisasi rubela

c. Cytomegalovirus

● Penyakit ini disebabkan oleh Human cytomegalovirus, subfamili betaherpesvirus, famili


herpesviridae. Penularannya lewat paparan jaringan, sekresi maupun ekskresi tubuh
yangterinfeksi (urine, ludah, air susu ibu, cairan vagina, dan lainlain). Masa inkubasi penyakit
ini antara 3-8 minggu. Pada kehamilan infeksi pada janin terjadi secara intrauterin
d. Virus Herpes Simpleks
● Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks, yang mirip dengan virus yang menyebabkan
cacar air dan herpes zoster. Setelah infeksi awal, herpes simplex virus dapat bersembunyi
dalam sel saraf dan kemudian memulai serangan baru.

Manifestasi klinik
a. Timbul erupsi bintik kemerahan disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genitalis.
b. Kadang-kadang disertai demam seperti influenza dan setelah2 – 3 hari bintik kemerahan tersebut
berubah menjadi vesikel disertai rasa nyeri.

Dampak pada kehamilan dan persalinan


○ Penularan pada janin dapat terjadi hematogen melalui plasenta

○ Penularan pada janin dapat terjadi akibat perjalanan dari vagina ke janin apabila ketuban
pecah.

○ Penularan pada bayi dapat terjadi melalui kontak langsung pada waktu bayi lahir.
C. HUMAN PAPILOMA VIRUS

1. Definisi
● HPV adalah jenis virus yang cukup lazim. Jenis yang berbeda dapat menyebabkan kutil atau
pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar leher rahim atau dubur
yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur(Benchimol S dan Minden MD, 1998).

2. Etiologi
● Infeksi HPV dapat terjadi saat hubungan seksual pertama, biasanya pada masa awal remaja dan
dewasa. Prevalensi tertinggi (sekitar 20%) ditemukan pada wanita usia kurang dari 25 tahun.
Pada wanita usia 25-55 tahun dan masih aktif berhubungan seksual berisiko terkena kanker
serviks sekitar 5-10 persen.
3. Faktor resiko

● Tidak adanya tes pap yang teratur


● System imun yang lemah
● Usia
● Sejarah seksual
● Merokok
● Terlalu lama menggunakan pil pengontrol kehamilan
● Mempunyai banyak anak
4. Pemeriksaan diagnostik

● Jika dokter tidak menemukan adanya lesi atau kutil , tes diagnostik berikut mungkin
diperintahkan :
● Pap menguji - sampel sel-sel serviks atau sel vagina dikumpulkan dan dikirim ke
laboratorium . Tes ini dapat menentukan apakah sel-sel telah berubah struktur mereka
( menjadi abnormal ) . Sel abnormal biasanya berarti ada risiko lebih tinggi terkena kanker .
● Tes DNA - tes ini mendeteksi apakah varietas HPV risiko tinggi yang hadir , orang-orang yang
berkaitan dengan risiko kanker genital . Beberapa sel dari leher rahim diambil dan dikirim ke
laboratorium untuk analisis . Sebuah studi menemukan bahwa tes DNA yang terbaik untuk
wanita di atas usia 30 tahun .
.
Gejala fisik yang terlihat pada wanita :

● Kutil pada organ kelamin, dubur atau anus atau pada permukaan vagina.
● Pendarahan yang tidak normal.
● Vagina menjadi gatal, panas atau sakit.

Gejala fisik yang terlihat pada pria :


● Kutil pada penis, anus atau skrotum.
● Kutil pada uretra (mungkin terjadi penurunan jumlah urin)
Penatalaksanaan medis

● Pencegahan infeksi HPV kutil umum sulit untuk menghindari . Profesional perawatan
kesehatan mengatakan bahwa menggigit kuku meningkatkan risiko , jadi tidak menggigit
mereka secara logis mengurangi risiko . Kutil plantar , yang mempengaruhi kaki , dapat
dicegah dengan menjaga kaki bersih dan kering .
TERIMAKASIH

GO!

Anda mungkin juga menyukai