Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH

YANG LAZIM KESEHATAN DI INDONESIA (HIV,KESEHATAN


MENTAL,PENGGUNAAN ROKOK,PENGGUNAAN
ALKOHOL,DAN KENAKALAN REMAJA)

Disusun Oleh: Kelompok 2


1.Syarifah Nuraida Yana(1914201047)
2.Lailatul Syahadah Zailani (1914201067)
3.Sintia Wahyuni (1914201085)
4.Nela Putri 1914201076
5.Nolla Okta Dinasti 1914201077
6.Reza Afriani 1914201082
7.Sherly Indah Purnama Sari (1914201051)
8.Jenny Vionika Sari 1914201066
9.Reza Afriani 1914201082
10.Yutria Telaumbanua 1914201096
11.Defri Handika 1914201056
Zulfia 1914201098
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIV

1. Pengertian HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang
hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai
penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi
HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah,
sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui
udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik
A. Pengkajian

I. Data umum
1.Nama kepala keluarga : Tn . S
2.Alamat : JETIS
3.Pekerjaan : NELAYAN
4.Pendidikan : SD
Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Ket
dgKeluarga
Tn. S L Bapak 35 SD SEHAT

NY. S P Istri 32 SD SEHAT

NY.S P Anak 17 SD HIV

TN.S L Menantu 28 SMP HIV

5.Tipe Keluarga: Tipe keluarga ini adalah : nuclear family


6.Suku/ bangsa Jawa / Indonesia
7.Agama : Islam. Keluarga bapak S percaya bahwa kesehatan dan penyakit yang diderita
selama ini merupakan cobaan dari Allah SWT,dan akan berusaha agar penyakitnya bisa
disembuhkan.
8.Status sosial dan ekonomi keluarga: Dalam keluarga ini yang bekerja yaitu Tuan S sebagai
nelayan dengan penghasilan kurang lebih Rp. 2.000.000,-/ bulan dan Ny F sebagai ibu
rumah tangga yang selalu menerima dengan hasil yang diberikan suaminya sebagai kepala
keluarga,barang yang dimiliki TV berwarna 14 inci,meja kursi,2 buah tempat tidur.
II.RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga ini masuk pada tahap transisi yang terdiri dari pasangan suami dengan kondisi
istri sedang hamil 8 bulan
2.Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. S berada pada tahap transisi, dimana antara suami n istri selalu bekerja sama
dalam menghadapi setiap masalah dan tidak memaksakan kehendak.Keluarga Tn. S
berusaha untuk mempertahankan keintiman komunikasi yang kondusif.
3.Riwayat keluarga inti.
Dalam keluarga Tn. S tidak terdapat riwayat penyakit turunan. Tn. S dan NY. F tidak
menderita penyakit kronis ,namun perhatian dan pengetahuan terhadap kesehatan kurang
karena hidup dilingkungan yang jauh dari perkotaan.
4.Riwayat keluarga saat ini
Ny F dg hamil 8 bulan dengan pengobatan HIV AIDS sejak 2 bulan yang lalu.
5.Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari Tn. S
III.PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISKTIK RUMAH
Luas rumah kira-kira 3x10 meter persegi. Tipe rumah semi permanen dengan dinding rumah setengah
tembok dan setengah dari bambu,jumlah ruamgan tidur 2 buah, 1 kamar mandi diluar rumah. Didalam
ruang tidur dan ruang keluarga terlihat terang karena ada pencahayaan dari jendela disamping ruang
keluarga,dapur dan gudang terlihat berantakan,lantai rumah masih beralaskan dari tanah.
2.Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Bapak S tinggal dilingkungan yang banyak penghuni, bapak S tinggal di dalam jauh
dari jalan,samping kanan dan kiri rumah tetangga. Lingkungan sekitar rumah masih saudara. Interaksi
antara warga banyak dilakukan pada sore dan malam hari.Hubungan dengan tetangga berlangsung
baik ,keluarga sering terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya.
3.Struktur Keluarga.
a.Pola Komunikasi Keluarga

1.Pola komunikasi dalam keluarga Tn. S berlangsung baik, selain itu Tn. S tidak memaksakan kehendak
kepada istri,dimana keluarga ini kepala keluarga sebagai pengambil keputusan.
2.Struktur kekuatan keluarga.
Keluarga responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh lingkungannya
3.Struktur Peran.
Masing-masing anggota keluarga berperilaku kurang sesuai dengan pernannya Tuan S sebagai nelayan
belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga Ny. F sebagai ibu rumah tangga dan patuh kepada
suaminya.
4.Nilai atau norma keluarga
Apabila anggota keluarga ada yang sakit ,akan dibawa kepuskesmas terdekat atau ke pelayanan
kesehatan terdekat.
b.Fungsi Keluarga
1.Fungsi efektif
Dalam keluarga ini kurang tercipta sikap saling menghargai karena suami terkadang memaksakan
kehendak kepada istri
2.Fungsi spesialisasi
c.Stress dan koping
Keluarga Tn . S saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat menyelesaikannya secara
tuntas dengan keputusan yang diambil kepala keluarga
d.Harapan keluarga
Keluarga mengharapkan adanya informasi dari petugas kesehatan tentang masalah kesehatan
yang ada dalam keluarganya dan alternatif pemecahan masalah yang terbaik yang harus
dilakukan oleh keluarga.

I.ANALISIS DATA

Analisa Data Problem Etiologi


Pasien tampak cemas Nutrisi kurang dari Ketidakmampuan
dan gelisah kebutuhan keluarga dalam
,pasien tampak tidak Ketidaktauhuan merawat anggota
mempunyai motivasi keluarga terkait penyakit keluarga yang
Pasien mengatakan AIDS menderita,terkait
bahwa nafsu makan kebutuhan nutrisi
menurun,kadang Mual
Pasien tampak kurus
dan lemah, BB turun.
II.DIAGNOSA
a.Cemas pada Tn. N dikeluarga Tn. N b/d kurangnya pengetahuan keluarga terkait HIV AIDS.
b.Nutrisi kurang dari kebutuhan pada Tn. N dikeluarga Tn. N b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat angota keluarga yang menderita terkait kebutuhan nutrisi.

III.ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa masalah Tujuan intervensi


kesehatan
Cemas pada kurangnya dapat berikan
Ny. F pengetahuan mengetahui penkes
dikeluarga Tn. keluarga tentang mengenai:
S b/d terkait pengertian,tan a.pengertian
kurangnya penyakit AIDS da dan b.tanda dan
pengetahuan gejala,serta gejala
keluarga faktor c.faktor
terkait penyebab penyebab HIV
penyakit AIDS
III.ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa masalah Tujuan intervensi


kesehatan
Nutrisi kurang ketidakmampua keluarga dapat berikan penkes
dari kebutuhan n keluarga menyebutkan mengenai:
pada Tn. F dalam merawat tatalaksana tatalaksana
dikeluarga Tn. S anggota dalam dalam
b/d keluarga yang memberikan memberikan
ketidakmampua menderita terkait nutrisi pada nutrisi pada
n keluarga kebutuhan nutris klien HIV klien HIV
dalam merawat
anggota
keluarga yang
menderita terkait
kebutuhan nutris
Asuhan Keperawatan Keluarga Kesehatan Mental

1.Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan
tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain di sekitar.Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan
kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup,
serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.
.Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya
dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan
prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita
menjalankan pola hidup sehat.
I.PENGKAJIAN
A.Data Umum Keluarga
1.Nama Kepala Keluarga : Bapak. W
2.Alamat : Cibaduyut Kidul Gg. Babakan TVRI 5
3.Komposisi keluarga :

Jenis
Nama Hub. Umur Pekerjaan Pendidikan Agama
kelamin
Bapak W Laki-laki Suami 41 tahun Pegawai SMA islam
(kepala swasta
keluarga)

Ibu. E perempuan isteri 40 tahun Ibu Rumah SD islam


Tangga

An. I perempuan anak 18 tahun Tidak SLB (SD) islam


bekerja

4. Tipe Keluarga : Tipe keluarga pada kasus diatas merupakan keluarga inti (nuclear family),
karena terdiri dari suami (Bapak W), isteri (Ibu E) dan seorang anak (An. I) tinggal dalam
satu rumah dan mempunyai ikatan perkawinan
5. Agama : Islam.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga :Bapak W sebagai kepala keluarga berpenghasilan diatas
1,5 juta per bulannya. Dari hasil pengkajian Ibu E mengatakan bahwa peghasilan tersebut
masih mencukupi kehidupan sehari-harinya. Barang-barang yang dimiliki keluarga
tersebut antara lain TV, motor, mesin jahit.
B.Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.Tahap Perkembangan Keluarga saat ini, yaitu tahap ke-1;
Keluarga pada kasus diatas merupakan keluarga dengan anak dewasa, karena dalam
keluarga ini terdapat anak dewasa berumur 18 tahun.
Tugas perkembangan keluarga dengan anaka dewasa yaitu:
a.Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar.
b.Mempertahankan keintiman pasangan.
c.Membantu anak untuk mendiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

2.Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :


Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu:
a.Memperluas jaringan dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Tugas ini belum terpenuhi karena An. I mengalami masalah kesehatan, yang berhubungan
dengan kelambatan perkembangan intelektual, sehingga keluarga Bapak W belum bisa
menjadi keluarga besar, karena masalah tersebut.
b.Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
Keluarga Bapak W belum bisa memenuhi tugas ini karena keterbatasan yang di miliki
oleh An. I menyebabkan An. I dengan usia yang mulai dewasa belum bisa melakukan
segala hal secara mandiri dan harus di bantu oleh kedua orang tuamnya.
3.Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a.Riwayat penyakit keturunan :
Dari hasil wawancara didapatkan tidak ada keluarga Keluarga Bapak. W yang memiliki
penyakit keturunan seperti hipertensi, ataupun diabetes melitus.
b.Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini :
 Bapak W : hingga saat ini mengatakan tidak ada keluhan.
 Ibu. E : Ibu E mengatakan saat ini sedang mengalami alergi kulit akibat sabun pencuci
pakaian.
An. I : Ibu E mengatakan An. I hingga saat ini tidak ada keluhan, namun An. I mengalami
gangguan perkembangan dan keterbatasan intelektual atau yang di sebut dengan retardasi
mental
c.Perhatian terhadap pencegahan penyakit : sanitasi lingkungan dijaga dengan baik, seperti
rutin membersihkan lingkungan di sekitar rumah mereka, memakan makanan yang sehat,
bersih, dan bergizi.
12.Riwayat Kesehatan Sebelumnya:
Bapak W belum pernah sakit parah ataupun di rawat di rumah sakit, Ibu W sejak dahulu
memiliki riwayat alergi sabun pencuci pakaian, An. I pernah di operasi beberapa kali
untuk mengangkat kelenjar yang berada di lehernya.
3.Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a.Riwayat penyakit keturunan :
Dari hasil wawancara didapatkan tidak ada keluarga Keluarga Bapak. W yang memiliki
penyakit keturunan seperti hipertensi, ataupun diabetes melitus.
b.Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini :
 Bapak W : hingga saat ini mengatakan tidak ada keluhan.
 Ibu. E : Ibu E mengatakan saat ini sedang mengalami alergi kulit akibat sabun pencuci
pakaian.
An. I : Ibu E mengatakan An. I hingga saat ini tidak ada keluhan, namun An. I mengalami
gangguan perkembangan dan keterbatasan intelektual atau yang di sebut dengan retardasi
mental
c.Perhatian terhadap pencegahan penyakit : sanitasi lingkungan dijaga dengan baik, seperti
rutin membersihkan lingkungan di sekitar rumah mereka, memakan makanan yang sehat,
bersih, dan bergizi.
4.Riwayat Kesehatan Sebelumnya:
Bapak W belum pernah sakit parah ataupun di rawat di rumah sakit, Ibu W sejak dahulu
memiliki riwayat alergi sabun pencuci pakaian, An. I pernah di operasi beberapa kali
untuk mengangkat kelenjar yang berada di lehernya.
C.Pengkajian Lingkungan

5.Karakteristik Rumah:
Sebuah rumah permanen milik pribadi, jumlah ruangan 5, yaitu 3 kamar tidur, 1 ruang
tamu menyatu dengan ruang keluarga, 1 dapur keluarga. i. Keluarga sering berkumpul di
ruang keluarga. Keadaan rumah terlihat cukup memadai dan perabot rumah yang cukup
lengkap dan tertata baik. Sumber air minum yang digunakan adalah air perpipaan artesis.
Lingkungan fisik disekitar rumah terlihat bersih
6.Karakteristik Tetangga dan Komunitas:
Bapak W tinggal di pinggiran Kota Bandung, dimana lingkungannya sudah banyak
tercemar polusi, tetapi kadang masyarakat belum menyadari akan kebersihan
lingkungannya.Kebanyakan tetangga di lingkungan sekitar Bapak W bekerja sebagai
buruh harian lepas sepatu dan sesama tentangga saling memperhatikan satu sama lain.
7.Mobilitas Geografis Keluarga :
Anggota keluarga tinggal dalam komunitas dan lingkungan sekitar rumah yang sama
selama kehidupan mereka
D.Struktur Keluarga

8.Pola Komunikasi Keluarga


Pola komunikasi antar anggota keluarga adalah komunikasi terbuka, dimana setiap
anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.
9.Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Bapak W saling menghargai satu sama lain, saling membantu dalam mengatasi
masalah keluarga. Apabila ada masalah, Ibu E selalu mendiskusikan dengan suaminya
10.Struktur peran
a.Peran formal :
-Bapak W: sebagai kepala rumah tangga, suami, pencari nafkah,.
-Ibu E: istri dan ibu rumah tangga, mempertahankan komunikasi, memfasilitasi kontak,
pertukaran pada benda dan jasa serta memonitor hubungan keluarga.
-An. I: sebagai anak
b.Peran informal :
-Bapak W: berperan sebagai motivator bagi keluarga.
-Ibu E: seorang yang tunduk dan patuh kepada suaminya, bertanggung jawab pada kehidupan
rumah tangga dan sebagai penyeimbang dalam keluarga.
-An. I: berperan sebagai penyemangat Bapak W dan Ibu E untuk tetap menajalankan
kehidupan.
E.Fungsi Keluarga

11.Fungsi Afektif
Perasaan memiliki dan dimiliki, kehangatan, menghargai antar anggota keluarga Bapak W
sangat kuat. Dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain sangat baik. Jika ada
anggota keluarga yang sakit maka saling memabantu, atau jika kesulitan dana maka
anggota keluarga lain saling membantu sesuai dengan kemampuannya.
12.Fungsi Sosialisasi
Interaksi atau hubungan dalam keluarga Bapak W baik. Mematuhi serta menghormati norma
dan budaya keluarga.
13.Fungsi Perawatan Kesehatan
a.Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga Bapak W mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan perkembangan
b.Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
Keluarga Bapak W dulu pernah membawa anaknya berobat, akan tetapi saat ini sudah tidak
pernah membawa anaknya berobat kembali karena merasa anaknya tidak mengalami
masalah kesehatan.
c.Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
F.Stress dan Koping Keluarga

14.Stressor Jangka Pendek dan Panjang serta Kekuatan Keluarga


Stresor Jangka pendek:
Ibu E menyatakan dirinya merasa bisan dan jenuh diam di rumah tidak melakukan
aktifitas karena sebelumnya pernah bekerja di pabrik.
Stresor Jangka Panajang:
Ibu E mengatakan merasa khawatir dengan keadaan anaknya sekarang
15.Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Situasi/Stresor
Mendikskusikan bersama dengan Bapak W mengenai masalah yang terjadi di dalam
keluarganya.
16. Strategi Koping yang digunakan
Jika ada masalah Bapak W dan Ibu A selalu mencari informasi yang lengkap, terbuka,
menggunakan kekuatan ikatan keluarga, minta nasehat orang tuanya dan mencari juga
dukungan spiritual.

H.Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan Ibu E terhadap petugas kesehatan atau
sarana kesehatan yang ada. Keluarga Bapak E menyatakan sangat senang dengan
kehadiran perawat ke rumahnya, dan sangat berharap perawat dapat membantu
keluarganya dalam mencegah penyakit dan mengatasi masalah kesehatan.
II.ANALISA DATA

No. Data Penyebab Masalah

1. DS:Ibu E mengatakan sudah Ketidakmauan Gangguan


bosan membawa An. I ke keluarga Bapak W pertumbuhan dan
pelayanan kesehatan. membawa An.I ke perkembangan
DO:An. I mengalami gangguan pelayanan
perkembangan dan kesehatan.
intelektual.An. I kesulitan
berbicara.Rambut An. I
mengalami kebotakan .

2. DS:Ibu E mengatakan An. I Ketidaktahuan Risiko Cedera


sering mengamuk apabila keluarga Bapak W
keinginannya tidak di dalam merawat An.
ikutiDO:An. I sering bermain I
sendiri di luar rumahIbu E
selalu mengikuti keinginan An.
IAn. I bersikap agresif apabila
keinginannya tidak terpenuhi.

IV.DIAGNOSA PRIORITAS KEPERAWATAN


1.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga
Bapak W membawa An.I ke pelayanan kesehatan.
2.Risiko Cedera berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga Bapak W dalam merawat An. I
V.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Dx. Kep. keluarga Tujuan Standar evaluasi
Intervensi
1. Gangguan pertumbuhan dan Setelah dilakukan 6x Verbal/ 1.a.1kaji pengetahuan
perkembangan berhubungan pertemuan dengan
dengan Ketidakmauan keluarga keluarga diharapkan kognitif keluarga tentang
Bapak W membawa An.I ke keluarga mampu merawat Retardasi Mental.
pelayanan kesehatan.. memodifikasi lingkungan 1.a.2Diskusikan dengan
dan memanfaatkan keluarga tentang
pelayanan kesehatan pengertian retardasi
mental menggunakan
lembar balik.
1.a.3Beri kesempatan
kepada keluarga untuk
betanya hal-hal yang
belum jelas.
1.a.4Motivasi keluarga
untuk mengulangi apa
yang telah disampaikan.
1.a.5Beri reinforcement
positif atas jawaban yang
benar.
V.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Dx. Kep. keluarga Tujuan Standar evaluasi Intervensi
2. Risiko Cedera berhubungan Setelah dilakukan 6x verbal 1. kaji pengetahuan
dengan Ketidaktahuan keluarga pertemuan dengan
Bapak W dalam merawat An. I keluarga, diharapkan keluarga tentang cedera.
keluarga mampu 2. jelaskan kepada
menciptakan lingkungan keluarga mengenai
yang aman. peyebab dari cedera.
3. beri kesempatan
kepada keluarga untuk
menyakan hal yang
belum jelas.
4. beri reinforcement
positif kepada keluarga

Anda mungkin juga menyukai