Anda di halaman 1dari 12

Disusun

O le h :
Syarifah
Nuraida
Y
: 1 9 1 4 2 0 a na
1047
s i k ol o gis
i si k da nP
gka ji a nF t e n t a ng
“Pe n g a m a
an A
Tinjau tan P a l i at i f”
Pe r a w a
2.1 Definisi Perawatan Paliatif

● Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan


kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam
menghadapi penyakit yangmengancam jiwa, dengan cara
meringankan penderitaan rasa sakit melalui identifikasi dini,
pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah
lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual.
2.3Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif

● Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu kejadian-


kejadian yang dapat mengancam diri sendiri dimana masalah yang seringkali di
keluhkan pasien yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi
sosial, kultural serta spiritual
2.3Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif

1) Masalah Fisik
Masalah fisik yang seringkali muncul yang merupakan keluhan dari
pasien paliatif yaitu nyeri .Nyeri merupakan pengalaman
emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul
akibat rusaknya jaringan aktual yang terjadi secara tiba-tiba dari
intensitas ringan hingga berat yang dapat diantisipasi dan
diprediksi
2)Masalah Psikologi
Masalah psikologi yang paling sering dialami pasien paliatif
adalah kecemasan. Hal yang menyebabkan terjadinya
kecemasan ialah diagnosa penyakit yang membuat pasien
takut sehingga menyebabkan kecemasan bagi pasien maupun
keluarga
2.3Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif

3)Masalah Sosial
Masalah pada aspek sosial dapat terjadi karena adanya ketidak normalan
kondisi hubungan social pasien dengan orang yang ada disekitar pasien
baik itu keluarga maupun rekan kerja

4)Masalah Spiritual
Menurut Carpenito (2006) salah satu masalah yang sering muncul pada
pasien paliatif adalah distress spiritual. Distres spiritual dapat terjadi
karena diagnose penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam
menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan
ritual keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri.
 Bantuan yang dapat diberikan pada pasien terminal yakni :

1.Bantuan Emosional
a.Pada Fase Denial.
Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cara mananyakan
tentang kondisinya atau prognosisnya dan pasien dapat mengekspresikan perasaan-
perasaannya.
 b. Pada Fase Marah atau anger.
Biasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan perasaannya yang
marah. Perawat perlu membantunya agar mengerti bahwa masih me rupakan hal yang
normal dalam merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian. Akan lebih baik
bila kemarahan ditujukan kepada perawat sebagai orang yang dapat dipercaya,
memberikan ras aman dan akan menerima kemarahan tersebut, serta meneruskan
asuhan sehingga membantu pasien dalam menumbuhkan rasa aman.
 Bantuan yang dapat diberikan pada pasien terminal yakni :

c.Pada Fase Menawar.


Pada fase ini perawat perlu mendengarkan segala keluhannya dan mendorong pasien
untuk dapat berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut yang tidak
masuk akal.
d.Pada Fase Depresi.
Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang dikeluhkan
oleh pasien. Akan lebih baik jika berkomunikasi secara non verbal yaitu duduk dengan
tenang disampingnya dan mengamati reaksi- reaksi ne.
e. Pada Fase Penerimaan.
Fase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada keluarga dan teman-
temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien telah menerima keadaanya dan perlu
dilibatkan seoptimal mungkin dalam program pengobatan dan mampu untuk menolong
dirinya sendiri sebatas kemampuannya.
 Bantuan yang dapat diberikan pada pasien terminal yakni :

2.Bantuan Memenuhi Kebutuhan Fisiologis


a. Kebersihan Diri
 b. Mengontrol Rasa Sakit

3.Bantuan Memenuhi Kebutuhan Sosial


a.Menanyakan siapa-siapa saja yang ingin didatangkan untuk bertemu dengan klien
dan didiskusikan dengan keluarganya, misalnya: teman-teman dekat, atau anggota
keluarga lain.
 b. Menggali perasaan-perasaan klien sehubungan dengan sakitnya dan perlu diisolasi.
c.Menjaga penampilan klien pada saat-saat menerima kunjungan kunjungan teman-
teman terdekatnya, yaitu dengan memberikan klien untuk membersihkan diri dan
merapikan diri.
 Bantuan yang dapat diberikan pada pasien terminal yakni :

4.Bantuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual


a.Menanyakan kepada klien tentang harapan-harapan hidupnya dan rencana- rencana
klien selanjutnya menjelang kematian.
 b.Menanyakan kepada klien untuk mendatangkan pemuka agama dalam hal untuk
memenuhi kebutuhan spiritual.
c.Membantu dan mendorong klien untuk melaksanakan kebutuhan spiritual sebatas
kemampuannya.
2.5Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam perawatan paliatif

1.Faktor Fisik
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada berbagai masalah
pada fisik. Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan pada penglihatan,
pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda vital, mobilisasi, nyeri.
Perawat harus mampu mengenali perubahan fisik yang terjadi pada klien,
2.Faktor Psikologis
Perubahan Psikologis juga menyertai pasien dalam kondisi terminal. Perawat harus
peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien terminal, harus bisa
mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah sedih, depresi, atau marah.
2.5Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam perawatan paliatif

3.Faktor Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi terminal, karena
pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri, mudah tersinggung, tidak ingin
berkomunikasi, dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya.
4.Faktor Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian,
bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya. Apakah semakin
mendekatkan diri pada Tuhan ataukah semakin berontak akan keadaannya. Perawat
juga harus mengetahui disaat-saat seperti ini apakah pasien mengharapkan kehadiran
tokoh agama untuk menemani disaat-saat terakhirnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai