Anda di halaman 1dari 16

HIV/AIDS

NUTRISI PADA ODHA


Nutrisi :

ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu


energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan
nutrisi :

suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi


secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi
Bahan makanan dengan zat gizi yang baik dan seimbang
diperlukan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) untuk
mempertahankan, meningkatkan fungsi sistem imun dan
meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi
infeksi, dan menjaga ODHA tetap aktif dan produktif
menjalani hidupnya.
Ketika HIV menyerang seseorang, maka kekebalan tubuh
alami untuk melawan penyakit dan kuman akan
memburuk. Ketika system kekebalan tubuh ODHA
melemah, maka kuman mengambil keuntungan dari
keadaan ini yang dapat menyebabkan penyakit pada
penderita seperti demam, batuk, gatal, diare kronik,
pneumonia, TBC, dan sariawan.
Waktu yang dibutuhkan HIV menjadi AIDS tergantung
kepada status kesehatan dan status gizi penderita
sebelum dan selama terinfeksi oleh virus.

Banyak penderita yang hidup dengan virus antara 10


tahun atau lebih jika mereka mampu menjaga kondisi
dan keseimbangan gizi untuk dirinya.

Jika seorang ODHA mempunyai status gizi yang baik,


maka daya tahan tubuh akan lebih baik sehingga
memperlambat memasuki tahap gawat AIDS (acquired
immune deficiency syndrome).
Kebutuhan gizi pada ODHA berbeda – beda sesuai
dengan kondisi individu dan perkembangan penyakitnya.

Kebutuhan energi meningkat sekitar 10 sd 30 % dari


kebutuhan normal, untuk kebutuhan protein berkisar
antara 1,5 sd 2 gram/kg berat badan, sedangkan
kebutuhan lemak dan karbohidrat normal.

Pemenuhan kebutuhan gizi dapat didapat dari makanan


yang sehari – hari dikonsumsi oleh ODHA.
Konsumsi makanan dengan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan sangat diperlukan untuk menunjang
kesehatan, pertahanan tubuh dan mempertahankan
berat badannya agar tidak turun drastis.

Tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidaklah mudah,


ada beberapa hal yang menyebabkan jumlah makanan
yang dikonsumsi tidak sesuai kebutuhan.

Beberapa masalah makan biasanya ditemui antara lain


menurunya nafsu makan, berubahnya pengecapan,
sariawan, dan lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut dapat
dilakukan beberapa usaha, antara lain
1. Konsumsilah makanan yang padat gizi, misalnya susu, jus kacang
hijau, es krim, roti isi, makanan yang ditambahkan margarine,
alpukat dan kacang – kacangan dan hasil olahannya.

2. Konsumsilah makanan dalam porsi kecil dan sering terutama apabila


dalam kondisi mual dan tidak nafsu makan.

3. Makanan utama dalam bentuk makanan padat dan tinggi kalori,


misalnya krim sup, sereal dengan susu, ikan goreng tepung, sup ayam.

4. Makanan rendah kalori ditaruh diakhir sajian/setelah makan, misalnya


buah, minuman manis, agar – agar.

5. Makanlah secara perlahan dan santai serta ciptakannya suasana yang


menyenangkan saat makan.
Bahan makanan yang dianjurkan antara lain :

6. Daging, ikan, ayam, dan telur sebagai sumber lauk


hewani.

7. Kacang – kacangan dan produk olahannya karena


mengandung energi dan protein untuk memenuhi kebutuhan
gizi.

8. Tempe dan produknya, selain tinggi protein dan vitamin


B12 tempe juga mengandung bakterisida yang dapat
membantu mengatasi dan mencegah diare.

9. Kelapa dan produk olahannya yang dapat membantu


memenuhi kebutuhan lemak sekaligus sebagai sumber
energi. Kelapa juga sebagai sumber MCT (medium chain
trygliserida) yang mudah diserap.
10. Sayur – sayuran berwarna seperti wortel, daun – daunan,
kacang panjang dan buncis yang mengandung zat dan vitamin
peningkat daya tahan tubuh dan sebagai anti radikal bebas.

11. Buah – buahan untuk membantu memenuhi kebutuhan


vitamin.

12. Makanan dalam bentuk matang.

13. Air masak, bersih dan aman.

14. Jagalah kebersihan makanan dan alat makan yang digunakan.

Bahan makanan tidak dianjurkan adalah :

15. Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kol, sawi,
nangka, duarian.
16. Makanan yang terlalu berlemak, seperti santan
kental, daging berlemak, jeroan, gorengan. Makanan
yang terlalu berlemak akan akan menambah rasa mual
terutama jika keluhan tersebut sedang dialami.

17. Makanan dengan bumbu yang merangsang, misalnya


cabe, lada dan cuka.

18. Bahan makanan mentah seperti lalapan.

19. Makanan yang kurang masak seperti sate, telur


setengan matang, stik daging.

20. Minuman bersoda dan beralkohol


Contoh menu dalam sehari :

Pagi Nasi
Omelet
Setup Wortel
Susu
Pukul 10.00 Jus kacang hijau

Siang Nasi
Ikan bumbu kuning
Tempe bumbu tomat
Sup Sayuran
Jus Melon
Pukul 16.00 Puding buah

Malam Nasi
Daging semur
Tahu goreng
Sayur bening bayam
Pisang
Pukul 21.00 Biskui
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai