Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PMS

Dosen Pengajar :

Dra. Ratih Dewi Dwiyanti,. M.Kes

Di susun oleh :

Anna Nuzuliana (P07124117133)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN KEBIDANAN
2017/2018
Penyakit Menular Seksual (PMS) :

Penyakit umumnya terjadi pada alat kelamin dan dikeluarkan terutama melalui hubungan
seksual

Beberapa organisme penyebab :

1. Bakteri
a. Neisseria gonorrhoeae

Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus yang merupakan


penyebab infeksi saluran urogenitalis. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk
tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap
kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya.
Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah:
 bulat, lonjong, dengan sisi saling berhadapan seperti biji kopi
 bakteri gram negatif, 
 diplokokus non motil, 
 berdiameter mendekati 0,8 μm
 tidak berflagel
 tidak berspora
 tidak berkapsul 
Apabila gonorrhea tidak diobati, bakteri dapat menyebar ke aliran darah dan mengenai
sendi, katup jantung atau otak. Konsekuensi yang paling umum dari gonorrhea adalah
Pelvic Inflammatory Disease (PID), yaitu infeksi serius pada organ reproduksi wanita,
yang dapat menyebabkan infertilitas. Selain itu, kerusakan yang terjadi dapat
menghambat perjalanan sel telur yang sudah dibuahi ke rahim. Apabila ini terjadi,
sebagai akibatnya sel telur ini berkembang biak di dalam saluran falopii atau yang
disebut kehamilan di luar kandungan, suatu hal yang dapat mengancam nyawa sang
ibu apabila tidak terdeteksi secara dini.
b. Chlamydia trachomatis

Chlamydia adalah penyakit kelamin yang banyak terjadi disebabkan oleh bakteri


chlamydia trachomatis. Biasanya tidak terdapat gejala apa-apa, walaupun begitu tetap
ada gejala-gejala ringan, seperti nanah atau keputihan pada penis maupun vagina dan
adanya rasa sakit setiap kali buang air kecil. Ini merupakan infeksi yang terjadi pada
uretra (laki-laki) dan serviks (mulut rahim) pada perempuan.
c. Treponema pallidum

Treponema pallidum adalah bakteri yang panjang dan juga tipis, berbentuk pilinan
yang panjangnya berkisar antara beberapa um sampai 500 um. Dinding selnya tidak
sekaku dinding sel spirilla sehingga mereka dapat melengkung dengan mudah sekali
walau beberapa Spirochaeta ada yang tidak berbahaya dan hidup dalam air tawar,
tanah, atau tubuh hewan, tetapi ada juga yang parasit, misalnya Spirochaeta yang
menyebabkan penyakit sifilis, yaitu penyakit kelamin yang menular.
Penyakit yang disebaban oleh bakteri/virus spirochaeta adalah RAJA SINGA
(SYPHILIS) penyakit sipilis adalah sejenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri spirochaeta pallida yang sekarang lazim disebut treponema pallidum. Bakteri
ini berbentuk spiral berwarna putih dan lekas mati diluar tubuh manusia. Penularannya
sebagaian besar terjadi melalui hubungan kelamin.
d. Gardnerella vaginalis

Gardnerella vaginalis merupakan bakteri anaerob batang gran-variable yang hingga


saat ini dipercaya sebagai penyebab utama vagonosis bakterialis. Penyebab vagonosis
bakterialis bukan organisme tunggal. Gardnerella akan melakukan simbiosis dengan
Mycoplasma homonis dan dengan berbagai bakteri anaerob lainnya seperti
Bacterioides sp.
Bacterial vaginal memiliki gejalanya yaitu keputihan tidak banyak, berwarna
abu-abu atau kekuning-kuningan hingga hijau, mengandung banyak sel darah
putih (leukosit), kental dan lengket serta berbau amis. Biasanya akan tercium
jelas setelah melakukan hubungan seksual.
e. Haemophilus ducreyi

Bakteri Haemophilus Ducreyi. Bakteri jenis ini menyebabkan penyakit kelamin pria
yang dikenal dengan nama chancroid. Penyakit chancroid menyerang alat kelamin
pria. Infeksi bakteri penyebab chancroid ini berlangsung hanya melalui kontak seksual.
Sekitar setengah dari pria yang terinfeksi bkteri ini, hanya memiliki ulkus tunggal.
f. Donavania granulomatis

Granuloma inguinale (juga dikenal sebagai donovanosis) adalah penyakit bakteri yang
disebabkan oleh Klebsiella granulomatis (sebelumnya dikenal sebagai
Calymmatobacterium granulomatis) yang ditandai dengan lesi genital ulseratif. Ini
endemik di banyak daerah tertinggal. Hal ini juga dikenal sebagai donovanosis,
granuloma genitoinguinale, granuloma inguinale tropicum, granuloma venereum
granuloma venereum genitoinguinale, lupoid berupa ulkus pangkal paha ulkus
serpiginosa pada selangkangan, ulserasi granuloma pudendum, dan ulserasi sclerosing
granuloma.
Penyakit ini sering tidak diobati karena kelangkaan perawatan medis di negara-negara
di mana ia ditemukan. Selain itu, ulkus genital tanpa rasa sakit bisa salah sifilis. Ulkus
akhirnya berkembang menjadi penghancuran jaringan internal dan eksternal, dengan
kebocoran lendir dan darah yang meluas dari lesi vaskular yang sangat banyak. Sifat
destruktif donovanosis juga meningkatkan risiko superinfeksi oleh mikroba patogen
lainnya.
g. Mycoplasma hominis

Mycoplasma hominis adalah salah satu jenis mycoplasma yang terdapat pada manusia


yang merupakan sekelompok bakteri yang tidak dapat ditentukan apakah merupakan
bagian dari bakteri normal atau bukan yang terdapat pada daerah vagina. Bakteri ini
juga dapat menyebabkan sakit rasang tulang panggul (salpingitis dan abses tuba
ovarium), tetapi bakteri ini adalah salah satu bakteri penyebab yang telah diketahui.
Bakteri ini sering kali diketahui hidup berkoloni didaerah alat kelamin pada pria dan
wanita yang aktif dalam melakuakan hubungan seksual karena penyakit ini juga
termasuk dalam penyakit menular seksual.
h. Ureaplasma urealyticum

Ureaplasma adalah bakteri urealyticum dari keluarga Mycoplasmataceae. Bakteri ini


adalah bagian dari flora normal di kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini ditemukan
pada sekitar 70% dari orang yang aktif secara seksual.
Ureaplasma dihubungkan dengan sejumlah penyakit pada manusia, termasuk uretritis
non-spesifik (NSU), infertilitas, chorioamnionitis, bayi lahir mati, kelahiran prematur,
dan, dalam periode perinatal, radang paru-paru, displasia bronkopulmonalis dan
meningitis.
2. Virus
a. Herpes simplex

Herpes simpleks adalah infeksi virus yang umum yang memberi pelepuhan lokal. Ini
mempengaruhi kebanyakan manusia pada satu atau aktivitas ekstra dalam perjalanan
hidup mereka. Herpes simpleks sering disebut sebagai cold sores atau blister demam,
karena kekambuhan sering dipicu oleh penyakit demam, seperti flu.
b. Human papilloma

Human papillomavirus (HPV) adalah penyakit menular seksual yang paling umum
terjadi di Amerika Serikat. Dengan lebih dari 6 juta kasus baru yang dilaporkan setiap
tahun terjadi lebih sering daripada trikomoniasis, klamidia, gonore, sifilis, herpes
genital, HIV dan hepatitis B!
Implikasi utama virus ini bagi wanita adalah dua kali lipat: pertama, hal itu dapat
menyebabkan kutil kelamin dan kedua memiliki kapasitas untuk menyebabkan
perubahan serviks seluler yang dapat menyebabkan kelainan Pap smear (biasanya
sementara dan reversibel) dan jarang terjadi. Contohnya, virus ini bisa menyebabkan
kanker serviks.
c. Hepatitis

Hepatitis (plural: hepatitides) adalah peradangan pada hati karena toxin,


seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung
kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6
bulan disebut "hepatitis kronis". Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama
kelima satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa
terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning
dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol
dan obat-obatan.
d. Cytomegalovirus

Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus yang diklasifikasikan dalam keluarga virus


herpes, memiliki potensi yang berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ,
mengganggu atau merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan
lain-lain. Pengobatannya pun tidak semudah mengobati virus lainnya.
Biasanya CMV menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
dan letih- lesu. Gejalanya dapat ringan hingga berat. Kreatinin dapat meningkat pada
pasien cangkok ginjal dengan infeksi CMV. Infeksi pada paru-paru menimbulkan
sesak dan batuk. Pada sistem cerna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV
menyebabkan mual, muntah dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan
kejang, nyeri kepal, dan koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa
menginfeksi janin dan mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin.
e. HIV

Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency


virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini
menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga
tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV
bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan
kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan)
sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen
(reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel
penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T
pembantu, Makrofaga, Sel dendritik.
3. Protozoa
Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis adalah parasit protozoa anaerobik, flagela dan agen penyebab
trikomoniasis. Ini adalah infeksi protozoa patogen yang paling umum pada manusia di
negara-negara industri. Tingkat infeksi antara pria dan wanita serupa dengan wanita yang
bergejala, sementara infeksi pada pria biasanya tanpa gejala. Penularan biasanya terjadi
melalui kontak langsung kulit ke kulit dengan individu yang terinfeksi, paling sering
melalui hubungan seksual melalui vagina. WHO memperkirakan bahwa 160 juta kasus
infeksi diakuisisi setiap tahun di seluruh dunia. Perkiraan untuk Amerika Utara saja adalah
antara 5 dan 8 juta infeksi baru setiap tahun, dengan perkiraan tingkat kasus asimtomatik
setinggi 50%. Biasanya pengobatan terdiri dari metronidazol dan tinidazol.
4. Jamur
Candida albicans

Candida albicans adalah jamur yang menyebabkan infeksi pada bagian tubuh. Terdapat
sekitar 20 jenis jamur candida, namun candida albicans merupakan jamur yang paling
sering melakukan infeksi pada tubuh. Jamur ini biasanya menyerang area kulit dan
kelamin.
Jamur candida juga menjadi penyebab berbagai gejala, seperti penurunan berat badan
seseorang, nyeri pada sendi, dan mudahnya kelelahan. Kelompok candida
albicans merupakan kelompok yang hidup disaluran pencernaan setiap manusia.

5. Ektoparasit
a. Phtirus pubis

Pediculosis pubis (juga dikenal sebagai "kepiting" dan "kutu kemaluan" adalah
penyakit yang disebabkan oleh kutu kemaluan, Pthirus pubis, serangga parasit yang
terkenal karena menelan rambut kemaluan manusia. Spesies ini juga bisa hidup di
daerah lain dengan rambut, termasuk bulu mata, menyebabkan pedikosis lili. Infestasi
biasanya menyebabkan gatal hebat di daerah kemaluan. Pengobatan dengan agen topik
seperti permethrin atau pyrethrin dengan piperonyl butoxide efektif. Di seluruh dunia,
pediculosis pubis mempengaruhi sekitar 2% populasi.
b. Sarcoptes scabei

Sarcoptes scabiei atau kutu gatal adalah arthropoda parasit yang masuk ke kulit dan
menyebabkan kudis. Kutu itu ditemukan di seluruh belahan dunia. Manusia bukan
satu-satunya mamalia yang bisa terinfeksi. Mamalia lain, seperti anjing dan kucing liar
dan peliharaan (di mana ia merupakan salah satu penyebab kudis) dan juga ungulates,
babi hutan, bovids, wombat, koala, dan kera besar terpengaruh.
Penemuan kutu gatal pada tahun 1687 menandai kudis sebagai penyakit pertama
manusia dengan penyebab yang diketahui. Ahli biologi Italia Diacinto Cestoni
menunjukkan pada abad ke-18 bahwa kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei,
varietas hominis. Penyakit ini menghasilkan ruam kulit yang gatal dan gatal saat
terowongan betina terimpregnasi ke lapisan kulit koral dan menyimpan telur di liang.
Larva, yang menetas dalam tiga sampai 10 hari, bergerak di sekitar kulit, diaduk
menjadi tahap nimfa, dan kemudian menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa hidup
tiga sampai empat minggu di kulit inang.

Anda mungkin juga menyukai