Anda di halaman 1dari 10

IMS

A. Pegertian IMS (Infeksi Menular Seksual)


IMS (Infeksi Menular Seksual) disebut juga penyakit kelamin, merupakan salah satu
penyakit yang mudah ditularkan melalui hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab
dan kelainan yang terjadi terutama di daerah genital. IMS sampai saat ini masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara
berkembang. Insiden maupun prevalensi yang sebenarnya di berbagai negara tidak diketahui
dengan pasti. Berdasarkan laporan-laporan yang dikumpulkan oleh WHO (World Health
Organizations), setiap tahun di seluruh negara terdapat sekitar 250 juta penderita baru yang
meliputi penyakit Gonore, Sifilis, Herpes Genetalis, dan jumlah tersebut menurut hasil analisis
WHO cenderung meningkat dari waktu ke waktu (Daili,2005 : 6)

IMS adalah penyakit serius yang memerlukan pengobatan. Beberapa IMS, seperti HIV, tidak
dapat disembuhkan dan mematikan. Dengan mempelajari lebih dalam tentang IMS, Anda dapat
menemukan cara untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual yang berikut.

a. Herpes Genital
b. Papilloma virus/ kutil kelamin
c. Hepatitis B
d. Chlamydia
e. Sipilis
f. Gonore (“Clap”)

Apakah gejala IMS?


Kadang-kadang, tidak ada gejala IMS. Jika ada gejala, dapat mencakup satu atau lebih hal
berikut:

 Benjolan, luka, atau kutil di dekat mulut, anus, penis, atau vagina
 Bengkak atau kemerahan dekat penis atau vagina
 Ruam kulit
 Nyeri buang air kecil
 Berat badan berkurang, mencret, berkeringat di malam hari
 Sakit, nyeri, demam, dan menggigil
 Menguningnya kulit (jaundice)
 Discharge dari penis atau vagina
 Keputihan mungkin memiliki bau.
 Perdarahan dari lain dalam vagina daripada selama periode bulanan
 Seks yang menyakitkan
 Gatal parah dekat penis atau vagina

Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan IMS (Infeksi Menular Seksual)
 Untuk mengetahui orang –orang yang dapat terkena IMS(Infeksi Menular Seksual)
B. PSK (Pekerja Seks Komersial)
PSK (Pekerja Seks Komersial) adalah sekelompok orang yang dianggap oleh masyarakat
sebagai kaum marginal. Pada Ensiklopedia Nasional Indonesia dijelaskan bahwa kata “pelacur”
sama artinya dengan “prostitusi” merupakan kegiatan manusia dalam menjual atau menyewakan
tubuhnya untuk kenikmatan orang lain dengan mengharapkan sesuatu imbalan atau upah. Di
kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan
atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat (http://www.wikipedia.com).

C. Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS


Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS (Infeksi Menular seksual) diantaranya yaitu:

 Gonore (kencing nanah)


 Syphilis
 Kondiloma Akuminata (KA)
 Trikonomiasis
 Ulkus Mole (Chancroid)
 Klamidia
 Kutil Kelamin
 Skabies (GUDIG)
 Herpes
 Hepatitis B
 HIV
 AIDS

1.Gonore

merupakan penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau
gonokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 µ, panjang 1,6 µ bersifat tahan asam, gram negatif
yaitu terlihat di luar dan di dalam sel lektosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam
keadaan kering dan tidak tahan pada suhu 39ºC. Bakteri ini dapat menular kepada orang lain
melalui hubungan seksual dengan penderita dan menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim,
rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) (Daili,2005 : 51)

2.Syphilis

merupakan penyakit umum dan berbahaya, yang dapat menular dari orang ke orang lain melalui
hubungan seksual Kuman penyebabnya di sebut : Treponema pallidum,Jenis penyakit yang
diderita oleh manusia sangat beragam. Ada penyakit yang disebabkan dari dalam tubuh manusia
maupun dari luar tubuh manusia seperti kegagalan fungsi organ tubuh, bakteri, kuman, racun,
virus, jamur, atau keturunan. Salah satunya yaitu syphilis. Sifilis dikenal luas karena dianggap
penanganannya sudah cukup terkendali, terutama karena tingkat sosial ekonomi yang semakin
meningkat, angka kejadiannya semakin lama semakin menurun.Sifilis merupakan salah satu jenis
PMS yang klasik (karena sudah ada sejak lama) sering disebut Raja Singa atau
Lues.(Adelson,2003)

3.Kondiloma Akuminata

(KA) adalah salah satu jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang merupakan masalah kesehatan
masyarakat di seluruh negara, termasuk Indonesia, Kondiloma Akuminata (KA) adalah IMS
yang disebabkan oleh Humanpapilloma virus (HPV) tipe tertentu yang menyebabkan adanya
kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa .KA merupakan faktor predisposing
terjadinya kanker serviks, kehamilan ektopik, kemandulan, transmisi transvertikal pada janin,
komplikasi selama kehamilan dan persalinan serta meningkatkan risiko infeksi HIV (co factor
HIV) http://www.wikipedia.com).
4.Trikonomiasis
Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan
antara lain :
 Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan
 berbusa dan berbau busuk
 Sekitar kemaluan bengkak
 Kemerahan
 gatal dan terasa tidak nyaman
 Komplikasi yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur, memudahkan
penularan infeks HIV.Tes laboratorium untuk mendeteksi sediaan basah KOH.
5.Ulkus Mole
(Chancroid) Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain :
 Luka lebih dari diameter 2 cm
 cekung, pinggirnya tidak teratur
 keluar nanah dan rasa nyeri
 Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin
 Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha berwarna
kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
 Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular,
memudahkan penularan infeksi HIV.Tes laboratorium untuk mendeteksinya dengan
pewarnaan Gram dan Biakan agar selama seminggu
6.Klamidia
disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak
70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri
Gejala yang ditimbulkan :
 Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan
 Nyeri di rongga panggul
 Perdarahan setelah hubungan seksual.
 Komplikasi yang mungkin terjadi :
 Biasanya menyertai gonore
 Penyakit radang panggul
 Kemandulan akibat perlekatan pada saluran fallopian
 Infeksi mata pada bayi baru lahir
 Memudahkan penularan infeksi HIV
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.
7.Kutil Kelamin
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa:
 tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
 Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi
kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
7.Skabies
Merupakan penyakit menular yang salah satu bentuk penularannya adalah lewat kontak seks,
selain kontak secara langsung, misalnya pemakaian selimut, handuk dll.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut Sarcopfes scbiei, dengan gejala klinik
antara lain :
 gatal pada malam hari
 terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin dll
 merupakan infeksi di lingkungan keluarga.
 Tanda pasti dari penyakit ini adalah ditemukannya kutu Sarcoples pada pemeriksaan secara
mikrokopis.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus
adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih
manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.AIDS atau
Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh. Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan
orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV.
Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan
kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
HIV dapat ditularkan dengan cara :
o Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
o Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya jarum
suntik pada pengguna dan pecandu narkoba, alat pembuat tatto dan alat tindik.
o Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
o Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan disusuinya.
HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui :
o Bersalaman atau berpelukan.
o Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
o Batuk atau bersin ODHA.
o Gigitan nyamuk.
o Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
o Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.
AIDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome)
merupakan suatau bentuk sindromata atau kumpulan gejala yang terjadi akibat
menurunan kekebalan tubuh serta drastis, dan virus penyebabnya adalah HIV atau Humanus
Immunodeficiency Virus.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen, sekref vagina, serta cairan-cairan
tubuh yang lain. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh
HIV memberikan gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal
sampai gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut
Saat ini AIDS tergolong jenis PMS yang paling berbahaya, karena dapat menimbulkan :
o mematikan
o belum ada obat atau vaksinasinya
o gejala baru terlihat 5-10 tahun kemudian
o penyebarannya sangat cepat
Penularan AIDS bisa terjadi lewat :
o kontak seksual
o jarum suntik terkontaminasi
o transfusi darah / produk-produk darah
o lewat ibu yang mengandung
Selain itu AIDS juga bisa terjadi karena semakin banyaknya kelompok-kelomok berisiko tinggi,
diantaranya:
o para pencandu obat bius, narkotika; dll
o WTS atau pekerja seks
o kaum homoseksual maupun heteroseksual
o penderita thalasemia, dll
D. resiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja

masa kanak-kanak ke dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan
sosial ,sehingga mereka harus menghadapi Masa remaja memang masa transisi tekanan-tekanan
emosi dan sosial yang saling bertentangan. Kebutuhan dan jenis resiko kesehatan reproduksi
yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak atau pun orang dewasa

Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain yaitu :
o kehamilan
o aborsi
o penyakit menular seksual (PMS)
o ke-kerasan seksual
o serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan
Risiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu:
o tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual
o akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
o ketidaksetaraan jender
o kekerasan seksual
o Dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan
menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang
lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda
perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki .Remaja yang
tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan tidak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang
orang tua, memiliki lebih banyak lagi faktor-faktor yang berkontribusi, seperti:
o rasa kekhatiran dan ketakutan yang terus menerus
o ancaman sesama remaja jalanan
o pemerasan
o penganiayaan serta tindak kekerasan lainnya
o pelecehan sek
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
IMS (Infeksi Menular Seksual) merupakan salah satu penyakit yang mudah ditularkan
melalui hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab dan kelainan yang terjadi terutama
di daerah genital. IMS sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang,
. Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS di antaranya Gonore (kencing nanah) dan
Kondiloma Akuminata (KA). Prilaku seksual berupa bergonta-ganti pasangan seksual akan
meningkatkan penularan penyakit, Kelompok berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual
yaitu PSK (Pekerja Seks Komersial). Angka penyakit IMS di kalangan PSK (Pekerja Seks
Komersial) tiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Saat ini diperkirakan 80%-90% PSK
terinfeksi IMS seperti : Neisseria gonorrhoeae, Herpes simplex vinio tipe 2 dan clamidia. Pekerja
seks memerlukan skrining secara rutin untuk IMS seperti penggunaan kondom tidak sepenuhnya
protektif.
B. SARAN
Sebagai saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat
mengerti tentang apa yang dimaksud dengan IMS ( Infeksi Menular Seksual ), dan dapat
melakukan berbagai tindak pencegahan, karna ini merupakan kewajiban kita semua untuk
mengurangi tingkat kejadian pada penyakit mematikan tersebut. Menghindari tindakan seks
bebas, meberikan pengetahuan pada seluru remaja agar menghindari tidakan yang tidak bermoral
tersebut karna dapat merusak masa depan mereka dan dapat menjadi penyesalah seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA
PPM & PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit Menular Seksual. Jakarta : Depkes RI. 1996.

Sun, Kuhn, Ellerbrock, et al. Human Papillomavirus Infection in Women Infected with the Human
Immunodeficiency Virus. New England J Med. 1997; vol 337; no 19; p 1343 – 1349.

Djuanda,Pekerja Seks Jalanan : Potensi Penularan Penyakit Seksual. Yogyakarta : Pusat Penelitian
Kependudukan UGM. 1998.

Hankins, Coutlee, Lapointe, et al. Prevalence of risk factors associated with human papillomavirus
infection in women living with HIV. Canadian Med Ass J. 1999

Wen LM, Estcourt CS, et al. Risk Factors for the Acquisition of Genital warts : are Condoms
protective?. Sex Transm Inf. 1999
KPAN. HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Indonesia : Tantangan dan Peluang untuk
Bertindak. Jakarta : KPAN. 2001.

Aprilianingrum, Farida. Survei Penyakit Sifilis dan Infeksi HIV Pada Pekerja Seks Komersial
Resosialisasi Argorejo Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota
Semarang Tahun 2002. 2002. http://www.health-lrc.com

Koutsky LA, Kiviat NB. Genital Human Papillomavirus. In Holmes : Sexually Transmitted Diseases.
New York : McGraw Hill. 2002

Minerd J. Smoking increases papillomavirus risk in HIV-infected women.. Medilexicon Int Ltd. 2003.
Wahyuni, Chatarina. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi HIV 16/18.
2003.http://adln.lib.unair.ac.id

Anda mungkin juga menyukai