Terkadang, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui kontak fisik intim lainnya. Hal ini
karena beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, bisa disebarkan melalui kontak kulit ke kulit.
Selain itu, pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang
juga bisa menularkan penyakit.
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri treponema
pallidum. Penyakit ini mempunyai gejala berupa munculnya luka pada alat kelamin atau
mulut.
Luka ini pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak menimbulkan rasa
sakit, tetapi mudah ditularkan. Sifilis yang tidak diobati bisa menyebabkan kelumpuhan,
kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran serta hilangnya nyawa
seseorang.
2. Gonore
PMS ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore juga dikenal dengan kencing
nanah, karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air kecil yang menyebabkan rasa
nyeri pada penis atau vagina.
3. Klamidia
Klamidia merupakan PMS yang paling umum terjadi. Penyakit yang disebabkan oleh
clamidia trachomatis ini memang tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun,
klamidia tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang
yang terinfeksi.
4. Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
human papiloma virus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit
tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.
Ada banyak mitos keliru tentang kutil kelamin. Agar tidak terkecoh, simak fakta dan
pembahasannya di sini → 5 Mitos Tentang Penyakit Kutil Kelamin yang Perlu Diluruskan
5. HIV
HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan
menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada tahap awal, HIV tidak akan menunjukkan gejala,
karena virus akan “tidur” sementara waktu.
Virus ini akan menunggu sistem imun melemah, dan dapat berkembang menjadi penyakit
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang sangat mematikan.
6. Herpes Genital
Ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Herpes
genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal dan luka di area genital pengidap. Namun,
pengidap bisa juga tidak mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan ketika
tidak memiliki luka yang terlihat.
Berikut ini beberapa beberapa jenis penyakit menular lainnya selain PMS:
3. Diare
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan buang air besar cair atau encer, lebih dari tiga kali
dalam sehari. Pada beberapa kasus, diare juga dapat disertai darah atau lendir.
Meski sering dianggap sepele, penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian, terutama pada
bayi dan anak-anak. Diare dapat menular melalui air, tanah, atau makanan yang telah
terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
4. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang
paru-paru. Namun, bakteri ini juga bisa menyerang bagian tubuh lain seperti tulang, sendi,
selaput otak, kelenjar getah bening, dan selaput jantung. Penyakit ini dapat menular melalui
udara saat pengidapnya batuk atau bersin.
5. Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus
ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Di Indonesia, penyakit ini lebih sering terjadi saat musim hujan. Tanpa pengobatan yang
tepat, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih berat, yaitu demam berdarah
dengue (DBD).
7. Penyakit Kulit
Ada banyak penyakit kulit yang bisa menular, seperti kudis, kurap, dan kusta. Penularan
penyakit ini biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan diri dan lingkungan. Gejalanya
berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya. Namun, umumnya berupa ruam kulit dan gatal-
gatal.
8. Malaria
Malaria adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi parasit yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk. Gejalanya dapat berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, keringat berlebih, mual,
dan muntah.
9. Difteri
Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Gejalanya berupa demam dan
peradangan pada selaput saluran pernapasan bagian atas, hidung, serta kulit.
Jika tidak ditangani dengan baik, difteri bisa berbahaya dan mengancam nyawa. Simak
alasannya di sini → Ini Alasan Difteri Termasuk Penyakit Berbahaya
Penularan penyakit ini adalah melalui kontak langsung dengan unggas yang terserang Avian
influenza, kontak dengan pengidapnya, dan menghirup udara yang tercemar oleh virus H5N1.
Penyebaran penyakit pun bisa melalui benda (tanpa hubungan intim), seperti berbagi alat
suntik, jarum, maupun melalui transfusi darah.
Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis, klamidia, dan trichomoniasis. Sementara itu,
mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko infeksi.
Nyeri panggul.
Komplikasi kehamilan.
Peradangan mata.
Radang sendi.
Penyakit radang panggul.
Infertilitas.
Penyakit jantung.
Kanker servik.
Kanker dubur.
Bila ibu hamil tertular penyakit menular seksual, maka penyakit tersebut bisa menular ke bayi
dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:
Infeksi.
Radang paru-paru.
Meningitis.
Kebutaan.
Kehilangan pendengaran.
Kerusakan otak.
Kematian.
Penyakit kelamin ini menular lewat sperma, darah, cairan vagina, ataupun cairan
tubuh lainnya.
Penularan PMS juga dapat terjadi dari ibu hamil kepada janin didalam
kandungan atau usai bayi dilahirkan.
Di samping itu, penggunaan jarum suntik secara berulang atau bergantian juga
bisa meningkatkan risiko penularan (pada beberapa jenis PMS).
Terdapat lebih dari 30 jenis patogen yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual. Meski demikian, tanda-tanda PMS tak selalu muncul di alat kelamin.
Gejala juga bisa terdapat pada mulut, saluran pencernaan, dan juga bagian
tubuh lainnya.
Jenis
Terdapat banyak jenis penyakit menular seksual, misalnya:
1. Klamidia
Salah satu jenis PMS yang umum ditemui, klamidia disebabkan infeksi
bakteri Chlamydia trachomatis.
PMS jenis ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan, juga masalah dalam
kehamilan seperti kehamilan di luar kandungan.
2. Gonore
Gonore atau kencing nanah juga merupakan bentuk PMS yang umum ditemui.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Penyakit gonore menyebabkan keluhan pada kelamin, dubur, dan tenggorokan.
3. HIV/AIDS
Penyakit ini merupakan PMS yang disebabkan infeksi virus HIV. Penularannya
melalui kontak seksual atau cairan tubuh lain, khususnya darah.
HIV/AIDS menyebabkan kelemahan pada sistem imunitas tubuh, sehingga
penderitanya menjadi mudah terkena penyakit.
4. Sifilis
Sifilis atau raja singa disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum. PMS
berpotensi menyebabkan komplikasi serius apabila tidak diobati dengan baik.
Kondisi ini dapat menyebabkan luka pada area kelamin, mulut, atau dubur.
Kontak dengan luka sifilis yang menyebabkan penularannya.
5. Herpes Genitalis
6. Kutu Kemaluan
Kutu kemaluan hidup di area kelamin, khususnya pada area rambut kemaluan.
Kontak erat saat melakukan hubungan seksual menyebabkan kutu kemaluan
dari pasangan menulari Anda.
7. Infeksi HPV
Penularan terjadi melalui kontak seksual, juga sentuhan kulit saat berhubungan
intim.
8. Trikomoniasis
9. Hepatitis
Infeksi virus hepatitis yang menyebabkan peradangan pada hati, yang dapat
berkembang menjadi hepatitis kronis bahkan kanker hati.
Penularannya melalui kontak seksual dan cairan tubuh khususnya darah.
10. Chancroid
Penyebab
Setelah mengetahui apa itu penyakit menular seksual, Anda juga harus tahu apa
penyebabnya.
Terdapat beberapa jenis patogen yang dapat menyebabkan penyakit menular
seksual, di antaranya:
Gejala
Gejala PMS tergantung dari diagnosis penyakitnya. Beberapa contoh gejala
penyakit menular seksual adalah sebagai berikut:
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit menular
seksual, yakni:
Diagnosis
Penentuan diagnosis dari penyakit menular seksual diawali dengan wawancara
medis, pemeriksaan fisik, lalu pemeriksaan tambahan. Berikut penjelasannya.
Melalui wawancara dokter akan mencari berbagai gejala, seperti
adanya nyeri berkemih, demam, dan pembesaran kelenjar di daerah
selangkangan.
Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan penderita. Pencarian
faktor risiko perlu dilakukan, untuk pencegahan infeksi berulang pada penderita.
Pengobatan
Pengobatan penyakit menular seksual tergantung dari jenis infeksi, lokasi, dan
tingkat keparahan penyakit.
Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, yaitu:
Komplikasi
Dampak penyakit menular seksual yang tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan komplikasi, seperti:
radang panggul
gangguan kesuburan
masalah kehamilan, penularan ke janin
kanker (serviks, hati, dsb)
penyakit jantung
peradangan mata
peradangan sendi
abses anus
1. c
2. d
3. a
4. c
5. c
6. d
7. c
8. d
9. d
10. b
11. a
12. d
13. d
14. a
15.