1. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga dikenal
dengan sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka di alat kelamin atau mulut.
Seseorang dapat tertular sifilis jika kontak dengan luka tersebut.
2. Gonore
Gonore, atau yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain
melalui aliran darah.
3. Chlamydia
Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
Penularan penyakit ini terjadi dari kontak dengan luka di area kelamin. Pada
wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan pada pria, infeksi ini
menyerang saluran urine di penis.
Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang angka kejadiannya
cukup besar. Pada tahun 2020 saja, WHO mencatat kurang lebih ada 129 juta kasus
chlamydia di seluruh dunia.
Chlamydia juga merupakan penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada
wanita, selain gonore.
4. Lymphogranuloma venereum (LGV)
LGV merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia
trachomatis. Meski disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bakteri penyebab
chlamydia, tetapi keduanya memiliki tipe yang berbeda
5. Granuloma inguinale
Granuloma inguinale atau donovanosis disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella
granulomatis. Donovanosis tergolong dalam jenis penyakit menular seksual yang
jarang terjadi.
1. Human papillomavirus(HPV)
Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, yaitu
HPV. Virus HPV dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual
dengan penderita.
Pada perempuan, virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker leher
rahim (kanker serviks).
2. HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom,
berbagi penggunaan alat suntik, transfusi darah, atau persalinan.
Jika dibiarkan tidak terobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS.
3. Hepatitis B dan C
Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis ini dapat mengakibatkan gangguan
hati kronis hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh
penderita.
Selain melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang
dipakai bersama atau transplantasi organ.
4. Herpes genital
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Virus ini bersifat
tidak aktif atau bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebaran
virus terjadi melalui kontak langsung dengan pasangan yang telah terinfeksi.
Penyakit menular seksual akibat parasit
Jenis penyakit menular seksual akibat infeksi parasit adalah trikomoniasis, yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini dapat menimbulkan
keputihan pada wanita.
Trikomoniasis juga dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Akibatnya,
penderita trikomoniasis bisa secara tidak sadar menularkan penyakit ini ke
pasangan seksualnya.
Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan sifilis. Antibiotik
harus tetap dikonsumsi walaupun gejala yang dirasakan telah membaik. Hal ini
dilakukan untuk mencegah infeksi kembali terjadi.
Jenis antibiotik yang diberikan untuk mengobati penyakit menular seksual akibat
infeksi bakteri, antara lain:
Azithromycin dan doxycycline, untuk mengobati chlamydia
Ceftriaxone dan gentamicin, untuk mengobati gonore
Penisilin, doxycycline, tetracycline, amoxicillin, dan ceftriaxone, untuk
mengobati sifilis
Metrodinazole, untuk mengobati trikomoniasis
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak berhubungan intim hingga 7 hari
setelah pengobatan berakhir dan semua gejala menghilang.
Antivirus
Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan
mengurangi risiko penyebaran infeksi virus. Beberapa jenis obat antivirus yang
digunakan untuk menangani penyakit menular seksual akibat infeksi virus adalah:
Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir, untuk menangani herpes genital
Adefovir, entecavir, interferon, dan lamivudine, untuk menangani hepatitis
Podofilox, imiquimod, dan sinecatechins, untuk menangani HPV
Antiretroviral (ARV)
Khusus untuk penderita HIV, dokter akan memberikan obat antiretroviral (ARV).
ARV bekerja untuk memperlambat perkembangan virus dan mencegah virus HIV
menghancurkan sistem kekebalan tubuh.
Perlu diketahui, bila pasien masih berhubungan seksual secara aktif, pasangan
seksual pasien juga harus mendapatkan pengobatan. Tujuannya adalah untuk
memutus siklus penularan dan mencegah kekambuhan.
Penting untuk diingat, pengobatan penyakit menular seksual membutuhkan waktu
yang lama. Pasien juga harus melakukan kontrol rutin agar dokter bisa memantau
efektivitas pengobatan.
Jika Anda sudah mahir berenang dengan gerakan lengan dan kaki, barulah
Anda bisa mempelajari teknik pernapasan renang gaya dada. Anda harus
bisa menyelaraskan dan menentukan waktu yang tepat untuk mengambil
napas.
Walaupun lebih mudah daripada teknik lainnya, Anda juga perlu menguasai
teknik pernapasan seperti berikut ini.
Saat kedua tangan berada di depan dada, angkat bahu Anda untuk
mengeluarkan wajah dari air untuk menarik napas.
Angkat kepala Anda secara alami dan jangan paksakan untuk
menghindari sakit punggung. Jangan juga turunkan pinggul yang
dapat menghambat pergerakan.
Lanjutkan dengan memasukkan kembali kepala dan buang napas
dalam air ketika kedua lengan dan kaki telah rapat dan lurus kembali
seperti semua.