Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENYAKIT ALAT KELAMIN

 SAFIRA SALSABILA

SMP NEGERI 2 GAUNG


TAHUN PELAJARAN 2023 2024
1. GONORE
Gonore (Gonorrhea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri yang menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, terutama di kalangan
anak muda usia 15-24 tahun.

Biasanya gejala penyakit menular


seksual ini akan muncul dalam 10 hari
setelah Anda terinfeksi. Sejumlah
gejala gonore yakni sebagai berikut.
 Keluarnya cairan kental, keruh, atau
berdarah dari penis atau vagina.
 Sensasi nyeri atau terbakar saat buang
air kecil.
 Darah haid yang sangat banyak atau perdarahan di antara jadwal menstruasi.
 Nyeri dan bengkak pada testis.
 Gatal pada anus.
 Nyeri saat buang air besar.

Pencegahan Gonore
1. Gunakan kondom saat berhubungan seks, termasuk seks vaginal, anal, hingga oral.
2. Batasi jumlah pasangan seks.
3. Lakukan pemeriksaan infeksi menular seksual secara rutin.
4. Jangan berhubungan seks dengan seseorang yang terlihat memiliki infeksi menular
seksual.

Cara Mengobati Gonore


Orang dewasa yang mengidap gonore biasanya diobati dengan antibiotik. Antibiotik
yang dapat digunakan meliputi suntikan ceftriaxone atau azithromycin dan doksisiklin
oral. Selain pengidap, pasangan seksualnya juga harus menjalani tes dan perawatan
gonore meski tanpa gejala.

2. KLAMIDIA

Klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Chlamydia trachomatis. Penyakit ini bisa menyerang pria maupun wanita dan
ditularkan melalui hubungan intim. Bakteri ini dapat menginfeksi beberapa organ
seperti mata, tenggorokan, leher rahim (serviks) dan saluran kencing. Klamidia
adalah penyakit yang mudah disembuhkan jika mendapat penanganan lebih dini.
Penyakit ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius bila terlambat diketahui dan
tak kunjung mendapatkan penanganan dengan tepat. Salah satunya berisiko
menyebabkan infertilita. Penyakit klamidia adalah kondisi yang banyak dialami oleh
orang-orang berusia 14-24 tahun. Kondisi ini juga lebih umum terjadi jika
dibandingkan dengan gonore dan sifilis.

Seiring waktu, berikut gejala klamidia beberap yang akan muncul.


 Nyeri ketika buang air kecil.
 Sakit pada bagian bawah perut.
 Keluar cairan tidak normal dari vagina atau penis.
 Rasa sakit ketika berhubungan seksual.
 Perdarahan vagina di antara satu menstruasi dan selanjutnya.
 Nyeri pada testis.
Cara Mencegah Penyakit Klamidia
1. Menggunakan alat pengaman saat berhubungan intim.
2. Tidak bergonta-ganti pasangan.
3. Menghindari douching (teknik mencuci organ kemaluan wanita).
4. Melakukan pemeriksaan secara rutin.

Cara Mengobati Penyakit Klamidia


Klamidia adalah kondisi yang dapat diobati dengan antibiotik sesuai dengan tingkat
keparahan pasien. Adapun beberapa jenis antibiotik untuk menangani klamidia yaitu
doxycycline atau antibiotik alternatif lain seperti erythromycin, ofloxacin,
levofloxacin.

3. TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi
parasit Trichomonas vaginalis. Umumnya, penularan parasit ini terjadi melalui
hubungan seks tanpa kondom.
Infeksi parasit ini biasanya tidak fatal, tetapi meningkatkan risiko komplikasi seperti
masalah kesuburan, selulitis (infeksi jaringan kulit vagina), dan penyumbatan uretra.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda dari trikomoniasis.
 Keluarnya cairan vagina yang bening, putih, atau kehijauan.
 Keluarnya cairan dari penis.
 Bau yang menyengat pada vagina.
 Gatal atau iritasi pada penis.
 Sakit ketika senggama.
 Sakit ketika buang air kecil.

Pencegahan Trikomoniassi
Gunakan kondom saat berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular
seksual. Pastikan alat bantu seksual yang digunakan bersih dan terbungkus kondom,
serta hindari berbagi dengan orang lain. Jika curiga telah terinfeksi, langsung hubungi
dokter untuk menjalani pemeriksaan

Cara Mengobati Trikomoniasis


Untuk mengobati trikomoniasis, dokter akan meresepkan metronidazole. Obat ini dapat
dikonsumsi sekali minum dalam dosis besar, atau dalam dosis yang lebih kecil selama 5–7
hari, dua 2 kali sehari.

4. HERPES GENITAL
Jenis penyakit kelamin ini terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks (HSV) yang
masuk ke tubuh lewat luka kecil atau selaput lendir. Kehadirannya jarang disadari
karena sering muncul tanpa gejala.
Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala umum yang bisa Anda deteksi. Berikut
sejumlah gejala herpes ginital.
 Muncul benjolan merah kecil, kulit melepuh, atau luka terbuka di sekitar area genital.
 Rasa sakit atau gatal di sekitar area genital, bokong, atau paha bagian dalam.
 Adanya benjolan atau bisul yang disertai dengan rasa sakit ketika buang air kecil.

Cara Mencegah Penyakit Herpes Genital


1. Menggunakan Kondom. ...
2. Bersikap Terbuka. ...
3. Tidak Berganti-Ganti Pasangan saat Melakukan Hubungan Intim. ...
4. Hindari Berhubungan Intim dengan Seseorang yang Memiliki Luka pada Kelamin.

Cara Mengobati Herpes Genital


Metode pengobatan herpes genital adalah dengan pemberian obat antivirus, seperti
acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir. Selain itu, obat yang memiliki efek antivirus,
seperti mehisoprinol juga bisa digunakan dalam pengobatan herpes genital.

5. HEPATITIS
Hepatitis A, B, dan C merupakan penyakit infeksi yang menyerang hati. Jalur
penyebaran utama penyakit hepatitis B dan hepatitis C ialah melalui cairan tubuh
ketika berhubungan seks.
Beberapa gejala yang dapat muncul meliputi:
 badan lemah,
 mual dan muntah,
 nyeri pada bagian perut,
 kehilangan nafsu makan,
 demam,
 urine berwarna gelap,
 nyeri pada sendi atau otot,
 gatal, serta
 kulit berwarna kuning.

Upaya pencegahan tentunya dapat memutus penyebaran hepatitis dan


menghindari wabah penyakit baru.
1. Vaksin hepatitis. ...
2. Rutin mencuci tangan. ...
3. Pakai kondom saat berhubungan seks. ...
4. Hindari berbagi jarum suntik. ...
5. Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain.

Pengobatan Hepatitis
1. Obat Antivirus: Apabila penyakit bersifat kronis, dokter akan memberikan obat
antivirus dengan tujuan menghambat perkembangbiakan virus. Selain itu, obat
antivirus dapat mencegah kerusakan hati lebih lanjut. ...
2. Obat Imunosupresan. ...
3. Obat Interferon. ...
4. Obat Cacing Hati. ...
5. Transplantasi Hati.
6. HUMAN PAPILOMAVIRUS (HVP)

Human Papillomavirus (HVP) merupakan salah satu jenis virus yang menyebabkan
penyakit kelamin ketika seseorang berhubungan seksual tanpa kondom.
Terkadang, infeksinya tidak memicu kemunculan gejala. Meski begitu, ada beberapa
kondisi yang dapat menjadi tanda infeksi virus penyebab kanker serviks ini, antara
lain:
 munculnya daging kecil berwarna merah atau keabu-abuan di sekitar area genital,
 munculnya kutil yang berbentuk seperti kembang kol,
 rasa gatal atau tidak nyaman di area kelamin, serta
 perdarahan saat berhubungan seks.

Pencegahan HPV
1. Melakukan vaksinasi HPV, vaksin ini dianjurkan diberikan kepada remaja perempuan
sejak usia 10-26 tahun.
2. Meminimalisir berbagi pemakaian barang pribadi.
3. Mempertimbangkan penggunaan pengaman saat berhubungan seksual.
4. Segera mencuci tangan dengan sabun bila tidak sengaja menyentuh kutil.
5. Menjaga kebersihan.

Cara membunuh virus HPV adalah dengan menggunakan dua metode:


1. Menggunakan Obat. Dokter akan memberikan obat oles dengan kandungan asam
salisilat yang berfungsi untuk mengikis lapisan kutil.
2. Mengangkat Kutil.

7. HUMAN IMMUNODEFICIEENCY VIRUS (HIV)

HIV merupakan salah satu virus yang cara penyebarannya melalui hubungan seks.
Awalnya, infeksi virus ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala.
Namun, gejala akan muncul secara bertahap dengan tingkat keparahan yang semakin
bertambah. Berikut sejumlah gejala yang menjadi pertanda HIV.
 Awal (2–6 minggu setelah infeksi): demam, sakit kepala, muncul ruam, dan sakit
tenggorokan.
 Gejala lanjut: diare, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan,
napas pendek, dan batuk berdahak.
 Stadium akhir: kelelahan yang tidak bisa dijelaskan, diare kronis, sakit kepala berat,
hingga melemahnya daya tahan tubuh.

Cara Mencegah HIV/AIDS yang Penting Diketahui Sejak Dini


1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman.
2. Menghindari Penggunaan Alat Pribadi Bersama Orang Lain.
3. Menghindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama.
4. Melakukan Sunat untuk Pria.
5. Menghindari Penggunaan Obat-Obatan Terlarang.
6. Penggunaan Antiretroviral (ARV)

Pengobatan HIV/AIDS
Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan
berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan
diri dan menghancurkan sel CD4. Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil
agar mencegah penularan HIV ke janin.
8. MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

Jenis penyakit kelamin ini disebabkan oleh infeksi poxvirus. Umumnya, penularan moluskum
kontagiosum terjadi lewat hubungan seks tanpa kondom.
Gejala paling umum dari moluskum kontagiosum yaitu kemunculan kutil kelamin. Awalnya,
kutil kelamin akan berbentuk lesi lunak dan terasa gatal.
Infeksi ini biasanya tidak diikuti gejala sistemik lain seperti demam, mual, atau tidak enak
badan. Maka dari itu, kehadiran penyakit ini sering kali tidak disadari pengidapnya.

Pencegahan Molluscum Contagiosum


1. Hindari menyentuh, menggaruk, atau memencet bintil.
2. Rajin mencuci tangan, terutama bila tidak sengaja menyentuh bintil.
3. Selalu tutupi bintil dengan pakaian, atau dengan perban bila perlu.
4. Hindari berbagi penggunaan barang pribadi, seperti pakaian, handuk, dan sisir

Pengobatan terdiri dari prosedur medis


Benjolan biasanya hilang sendiri. Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan dapat
dihilangkan menggunakan obat atau prosedur lainnya.

9. SAFILIS
Sifilis (sipilis) atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan
bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat hidup di mana saja dalam tubuh dan
menyebar dengan cepat.
Banyak gejala sipilis yang mirip dengan penyakit lain. Pada awalnya, ciri sipilis bisa
dilihat dengan kemunculan luka tanpa sebab pada area kelamin, sekitar mulut, atau
tangan.
Lama kelamaan, penyakit ini dapat merusak saraf, tulang, otot, mata, otak, darah,
hingga hati.
Kondisi ini biasanya terjadi 10 hingga 40 tahun setelah infeksi. Akibatnya, risiko
penyakit jantung, kebutaan, dan kelumpuhan akan meningkat.
Mengutip Nasional Health Service (NHS), sifilis pada ibu hamil hampir selalu
menyebabkan komplikasi kehamilan berupa keguguran atau bayi lahir mati.
Jika Anda merasakan gejala dari penyakit-penyakit di atas, segeralah berkonsultasi
dengan dokter.

Pencegahan Sifilis
Cara agar terhindar dari penyakit ini, yaitu: Menghindari alkohol dan obat-obat
terlarang. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.

Pengobatan Sifilis
Bagi primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik melalui
pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Untuk
sifilis tersier dan pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan
menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus.

Anda mungkin juga menyukai