Anda di halaman 1dari 13

EPIDEMIOLOGI

PENYAKIT
MENULAR
6.53
Arga Muhammad kamil
244022015
1.APA YANG ANDA KETAHUI MENGENAI
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah


berbagai infeksi yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain melalui
kontak seksual. Semua teknik hubungan
seksual baik melalui vagina, dubur, atau
mulut baik berlawanan jenis kelamin
maupun dengan sesama jenis kelamin bisa
menjadi sarana penularan penyakit kelamin.

2
2. APA YANG ANDA KETAHUI
MENGENAI PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS)
Penyakit menular seksual (PMS), juga dikenal sebagai infeksi menular seksual
(IMS), adalah jenis penyakit yang ditularkan terutama melalui aktivitas seksual. Ini
termasuk berbagai kondisi medis yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau
jamur yang menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
PMS dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga parah, atau
bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala yang umum meliputi nyeri
saat buang air kecil, keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin, luka atau lecet
pada alat kelamin, ruam pada tubuh, dan gatal-gatal di area genital.
Beberapa contoh penyakit menular seksual yang umum termasuk gonore, klamidia,
sifilis, HIV/AIDS, herpes genital, kutil kelamin, trichomoniasis, dan infeksi jamur
pada area genital.
Penting untuk diingat bahwa PMS tidak hanya memengaruhi orang yang terlibat
dalam aktivitas seksual, tetapi juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama
kehamilan, persalinan, atau menyusui. Pencegahan PMS melibatkan praktek seks
yang aman, penggunaan kondom dengan benar dan konsisten, pengujian rutin, serta
7/1/20XX menghindari perilaku berisiko. Jika terinfeksi, pengobatan yang tepat juga sangat3
penting untuk mencegah komplikasi dan penyebaran infeksi ke orang lain.
3.JELASKAN GAMBAR BERIKUT MENGENAI DINAMIKA
TRANSMISI IMS !

Pada area geografis tertentu patogen IMS ditularkan di antara atau


dari individu berisiko tinggi dengan angka infeksi yang tinggi dan
kekerapan berganti-ganti pasangan seksual (kelompok inti atau core
group). Dengan perkembangan epidemi, patogen dapat menyebar
dari kelompok inti kepada populasi pelanggan (populasi antara,
bridging population), yang menjadi perantara penting lintas seksual
antara kelompok inti dan populasi umum. Pada gilirannya populasi
antara akan menularkan penyakitnya kepada pasangan seksual
lainnya, misalnya suami/isterinya ataupun pasangan seksual tetap di
dalam populasi umum

7/1/20XX Pitch deck title 4


4. SEBUTKAN PENYEBAB/AGENT APA SAJA YANG DAPAT MENYEBABKAN
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
-Melakukan Hubungan Seks Tanpa Pengaman
-Seks Oral dengan Orang Terinfeksi 5. Jelaskan ada berapa cara penularan dari penyakit
-Berganti-ganti Pasangan Seksual menular seksual!
-Ada Riwayat IMS yang Tidak Tertangani
-Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-Obatan
Terlarang Seksual merupakan infeksi yang
-Kekerasan Seksual ditularkan melalui kontak seksual, baik
seks vaginal, oral maupun anal.
Penyebarannya pun bisa melalui darah,
sperma, atau cairan tubuh lainnya.

5
6. JELASKAN MENGENAI PENYAKIT SIFILIS:

A.penyebab B. Cara penularan nya c.Tanda gejala


Sifilis disebabkan oleh infeksi
bakteri yang disebut Beberapa cara hubungan intimnya Penyakit Sifilis ditandai dengan luka
Treponema pallidum. Bakteri tersebut baik lewat vaginal, dubur, di alat kelamin, anus, maupun mulut.
ini dapat ditularkan dari satu atau mulut. Selain itu, sifilis juga Selain luka, penyakit ini juga dapat
orang ke orang lain melalui dapat ditularkan dari ibu hamil menyebabkan demam, kelelahan, sakit
kontak langsung dengan luka yang terinfeksi kepada janinnya tenggorokan, rambut rontok, dan nyeri
terbuka yang disebabkan oleh selama kehamilan atau persalinan. otot.
sifilis selama hubungan
seksual.

7/1/20XX Pitch deck title 6


LANJUTAN...
• D. Tahapan Penyakit
• 1.Sifilis Primer
• Ini adalah tahapan awal dan menyebabkan muncul gejala sifilis berupa
lesi atau luka pada organ reproduksi, yaitu di sekitar mulut atau di dalam
alat kelamin. Gejala awal umumnya muncul antara 10 hingga 90 hari
setelah terpapar bakteri penyebab sifilis. Awalnya, luka yang muncul akan
terlihat seperti bekas gigitan serangga dan tidak menimbulkan rasa sakit.
• Pada tahap ini, mungkin akan muncul benjolan pada area selangkangan
akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala penyakit mungkin
akan menghilang dalam 3–6 minggu, tetapi bukan berarti sembuh. Jika
pengobatan tidak dilakukan hingga tuntas, kondisi ini justru bisa
berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu sifilis sekunder.

7/1/20XX Pitch deck title 7


LANJUTAN...

• E. Diagnosis dan Pengobatan penyakit sifilis


Sifilis Primer dan Sifilis Sekunder Pada tahap awal sifilis, pengobatan biasanya
melibatkan suntikan antibiotik jangka pendek. Dosis dan durasi pengobatan akan
ditentukan oleh dokter berdasarkan tahap infeksi dan gejala yang ada.

7/1/20XX Pitch deck title 8


7. JELASKAN MENGENAI PENYAKIT GONORRHOE:
• a.Penyebab: Penyebab utama gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menginfeksi saluran reproduksi,
uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan kadang-kadang mata. Infeksi biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan
cairan tubuh yang terinfeksi, seperti cairan vagina, sperma, atau cairan yang keluar dari leher rahim atau uretra.
• b. Cara Penularan: Gonore umumnya menular melalui kontak seksual tanpa pengaman dengan seseorang yang terinfeksi.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang memiliki infeksi gonore.
Selain itu, ibu yang terinfeksi dapat menularkan gonore pada bayinya saat melahirkan.
• c. Tanda dan Gejala: Tanda dan gejala gonore dapat bervariasi pada pria dan wanita. Pada pria, gejala meliputi nyeri saat
buang air kecil, keluarnya cairan dari penis, dan peradangan pada testis. Pada wanita, gejala mungkin tidak terlihat atau
minimal, tetapi dapat mencakup nyeri saat buang air kecil, pendarahan di antara periode menstruasi, atau keluarnya cairan
dari vagina. Infeksi gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius.
• d. Diagnosis dan Pengobatan:
• Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis seksual, dan uji laboratorium, seperti tes kultur atau tes asam
nukleat. Uji ini dapat mengonfirmasi keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae.
• Pengobatan gonore umumnya melibatkan pemberian antibiotik. Namun, resistensi antibiotik telah menjadi masalah,
sehingga dokter mungkin memilih antibiotik yang tepat berdasarkan hasil uji resistensi. Penting untuk mengikuti jadwal
pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter dan melakukan pemeriksaan tindak lanjut untuk memastikan penyakitnya
sembuh sepenuhnya.
• Pasangan seksual yang mungkin terinfeksi juga harus diuji dan, jika perlu, diobati untuk mencegah penularan kembali.
Pencegahan melibatkan praktik seks yang aman, seperti penggunaan kondom, dan komunikasi terbuka dengan pasangan
seksual tentang status kesehatan seksual masing-masing.
7/1/20XX Pitch deck title 9
8. JELASKAN MENGENAI PENYAKIT KLAMIDIASIS:
• a. Penyebab: Penyebab klamidiasis adalah infeksi oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Bakteri ini
dapat menginfeksi saluran reproduksi, uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan kadang-kadang mata.
Chlamydia trachomatis adalah salah satu bakteri penyebab penyakit menular seksual (PMS) yang paling
umum.
• b. Cara Penularan: Klamidiasis biasanya menular melalui kontak seksual tanpa pengaman dengan
seseorang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan
pasangan yang memiliki infeksi klamidia. Ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan klamidia pada bayinya
saat melahirkan.
• c. Tanda dan Gejala: Gejala klamidiasis mungkin tidak terlihat atau minimal pada awal infeksi. Pada
wanita, gejala dapat mencakup nyeri perut bagian bawah, nyeri saat buang air kecil, atau perdarahan di
antara periode menstruasi. Pada pria, gejala dapat meliputi nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil,
keluarnya cairan dari penis, atau pembengkakan pada testis. Klamidiasis yang tidak diobati dapat
menyebabkan komplikasi serius, termasuk infertilitas pada wanita.
• d. Diagnosis dan Pengobatan: Diagnosis klamidiasis dapat dilakukan melalui uji laboratorium, seperti tes
DNA atau tes asam nukleat, pada sampel cairan tubuh yang diambil dari uretra (pada pria) atau leher rahim
(pada wanita). Pemeriksaan rutin dan uji klamidia disarankan terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
• E.Pengobatan klamidiasis melibatkan pemberian antibiotik, seperti azitromisin atau doksisiklin. Penting
untuk mengikuti jadwal pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter dan untuk menjalani pemeriksaan
tindak lanjut guna memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya. Selain itu, pasangan seksual yang
mungkin terinfeksi juga perlu diuji dan diobati untuk mencegah penularan kembali.
7/1/20XX Pitch deck title 10
9. JELASKAN MENGENAI PENYAKIT HERPES GENITALIS:
• a. Penyebab: Herpes genitalis disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks, khususnya tipe 2 (HSV-2).
Meskipun demikian, herpes genitalis juga dapat disebabkan oleh tipe 1 (HSV-1), yang biasanya terkait
dengan herpes oral (menginfeksi area sekitar mulut). Penyakit ini bersifat kronis, dan virus dapat tetap
berada dalam tubuh untuk waktu yang lama, menyebabkan serangan berulang.
• b. Cara Penularan: Penularan herpes genitalis terjadi melalui kontak langsung dengan luka atau cairan
dari orang yang terinfeksi. Hubungan seksual tanpa pengaman, baik vaginal, anal, atau oral, dapat
menyebabkan penularan virus. Selain itu, ibu yang terinfeksi dapat menularkan herpes kepada bayinya
selama persalinan.
• c. Tanda dan Gejala: Tanda dan gejala herpes genitalis dapat bervariasi. Gejala awal sering melibatkan
rasa gatal, nyeri, dan pembengkakan di area genital. Lesi kulit yang terbuka dan berisi cairan dapat
muncul dan kemudian pecah, membentuk kerak. Gejala lainnya termasuk demam, sakit kepala, dan
nyeri otot. Meskipun infeksi awal dapat parah, serangan berikutnya mungkin lebih ringan.
• d. Diagnosis dan Pengobatan: Diagnosis herpes genitalis biasanya dilakukan melalui pemeriksaan
fisik, wawancara medis, dan uji laboratorium, seperti tes PCR atau tes darah untuk mendeteksi antibodi
terhadap virus herpes. Dokter dapat memeriksa lesi kulit yang muncul untuk mengonfirmasi diagnosis.
• E. Pengobatan herpes genitalis melibatkan obat antivirus, seperti asiklovir, valasiklovir, atau
famsiklovir. Obat ini dapat membantu meredakan gejala, mempercepat penyembuhan luka, dan
mengurangi tingkat penularan. Pada beberapa kasus, terapi antiviral dapat digunakan secara terus-
menerus untuk mencegah serangan berulang.

7/1/20XX Pitch deck title 11


10. JELASKAN MENGENAI PENYAKIT CANDIDIASIS:
• Candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida, yang paling umum adalah Candida albicans. Infeksi ini
dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk mulut, tenggorokan, esofagus, vagina, dan kulit.
• a. Penyebab: Candidiasis disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida di dalam atau di atas tubuh. Faktor risiko
melibatkan ketidakseimbangan flora normal di tubuh, penurunan sistem kekebalan, atau penggunaan antibiotik yang dapat
mengurangi jumlah bakteri baik di dalam tubuh.
• b. Cara Penularan: Penularan candidiasis dapat terjadi melalui kontak langsung dengan area yang terinfeksi atau dengan
menggunakan barang-barang pribadi yang terkontaminasi. Pada kasus candidiasis genital, penularan dapat terjadi melalui hubungan
seksual, tetapi kondisi ini tidak termasuk penyakit menular seksual. Selain itu, bayi dapat terinfeksi candidiasis dari ibu mereka
selama persalinan.
• c. Tanda dan Gejala: Gejala candidiasis dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi. Beberapa tanda dan gejala yang umum
termasuk:
• Candidiasis oral (sariawan): Lesi putih atau kuning di lidah, langit-langit mulut, dan tenggorokan.
• Candidiasis genital (vaginitis): Gatal, nyeri, pembengkakan, dan keluarnya cairan berwarna putih dari vagina.
• Candidiasis kulit: Ruam merah, gatal, dan terkadang kulit yang pecah-pecah.
• d. Diagnosis dan Pengobatan: Diagnosis candidiasis sering kali didasarkan pada gejala dan pemeriksaan fisik. Untuk mengonfirmasi
diagnosis, dokter dapat melakukan uji laboratorium, seperti tes goresan atau kultur, untuk mendeteksi keberadaan jamur Candida.
• E.Pengobatan candidiasis melibatkan antijamur, seperti krim atau tablet antijamur yang diterapkan atau dimasukkan ke area yang
terinfeksi. Untuk infeksi yang lebih serius atau berulang, dokter dapat meresepkan obat antijamur oral. Penting juga untuk
mengidentifikasi dan mengatasi faktor risiko yang mungkin memicu pertumbuhan berlebihan Candida, seperti menjaga kebersihan
tubuh dan menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu.
7/1/20XX Pitch deck title 12
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai