Anda di halaman 1dari 7

Tutorial kelompok 1

Anggota kelompok :

1. Irma Irvana (G2A021005)


2. Reza Fahlevi (G2A021046)
3. Fira Rahmawati (G2A021080)
4. Areta Arawinda Kusnadi (G2A021091)
5. Salsa Anindya Putriningtyas (G2A021093)
6. Wulan Ningsih (G2A021096)
7. Gayuh Alicia Urbaningrum (G2A021098)
8. Hanum Vita Hapsari (G2A021099)
9. Nika Putri Anggraini (G2A021101)
10. Bagos Wahyu Agung Prasetyo (G2A021109)
11. Fadilla Silviana Putri (G2A021140)
12. Alvitasasi Kirana Syahrani (G2A021142)

Skenario :

Kasus Pemicu: Seorang laki laki berusia 48 tahun menderita penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) sejak 8 tahun yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas.
Klien mengatakan sesaknya semakin bertambah berat sejak 1 minggu terakhir sehingga
menyebabkan klien sulit bernafas saat beraktivitas. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil
tekanan darah 160/90mmHg, Nadi97 x/menit, frekuensi pernapasan 34x/menit. Hasil
pemeriksaan faal paru diketahui hasil VEP1/KVP < 70% VEP1 < 30% prediksi, hasil
pemeriksaan X-Ray tampak hipertrofi ventrikel kanan.

Step 1:

1. Obstruktif (Irma)
- Penyakit paru-paru yang sudah berangsur-angsur dan tidak kunjung sembuh (wulan)
- Ada sumbatan (reza)
- Penyakit yang tidak menular (irma)
- Penyakit kronik (hanum)

2. Hipertrofi (wahyu)
- Peningkatan volume (Alicia)
- Sel-sel mengalami pertumbuhan (areta)
- Pembengkakan organ dalam (hanum)
- Bertambahnya ukuran sel secara abnormal (reza)
3. faal paru (fira)
- Pengukuran objektif apakah fungsi paru seseorang dalam keadaan normal atau
abnormal (areta)
- Pemeriksaan paru-paru (wulan)
- Fungsi dan kerja paru-paru (reza)
4. VEP (Alicia)
- Pemeriksaan adanya lesi paru (alvitasasi)
- Pengecekan rangsangan paru (wulan)
- Volume tidal ekspirasi (reza)
- Mengukur fungsi paru-paru (Alicia)

5. KVP (Alicia)
- Pemeriksaan volume udara (wulan)
- Pemeriksaan kelainan paru (hanum)
- Kapasitas vital paru (Irma)
- Untuk menentukan system respirasi (areta)
6. X-ray (Wulan)
- Rontgen (fadila)
- Pemeriksaan dengan sinar x (wahyu)
- Pemeriksaan organ dalam dengan sinar x (hanum)
- Gambar dalam tubuh (nika)
- Untuk menentukan diagnose (fadila)
- Pemeriksaan diagnostic (reza)
7. Penyakit dalam (reza)
- Penyakit yang ada di dalam tubuh (wulan)
- Penyakit yang berasal dari organ dalam (hanum)
8. Kronik (hanum)
- Penyakit yang lama sembuh (salsa)
- Penyakit dalam (Alicia)
- Penyakit berangsur-angsur (wulan)
- Next step dari akut (reza)
9. Ventrikel (reza)
- Bilik jantung (Irma)

Step 2

Kasus Pemicu: Seorang laki laki berusia 48 tahun menderita penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) sejak 8 tahun yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas.
Klien mengatakan sesaknya semakin bertambah berat sejak 1 minggu terakhir sehingga
menyebabkan klien sulit bernafas saat beraktivitas. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil
tekanan darah 160/90mmHg, Nadi97 x/menit, frekuensi pernapasan 34x/menit. Hasil
pemeriksaan faal paru diketahui hasil VEP1/KVP < 70% VEP1 < 30% prediksi, hasil
pemeriksaan X-Ray tampak hipertrofi ventrikel kanan.

1. Bagaimana bisa pasien PPOK mengalami sesak nafas ?(alvitasasi)


2. Sebutkan apa saja DS DO dari kasus diatas? (wulan)
3. Apa saja etiologi dari kasus diatas (areta)
4. Bagaimana gejala awal penyakit tersebut (salsa)
5. Sebutkan diagnosa yang muncul dari kasus (Alicia)
6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada kasus tersebut (reza)
7. Mengapa pasien harus dilakukan pemeriksaan x-ray? (wahyu)
8. Mengapa pasien baru dirawat sekarang padahal penyakit nya sudah dari 8 tahun yang
lalu? (hanum)
9. Bagaimana perawatan pasien selama 8 tahun sehingga menjadi sesak nafas dalam 1
minggu terakhir ? (wulan)
10. Bagaimana kondisi lingkungan pasien yang menyebabkan pasien harus dirawat ? (hanum)
11. Kenapa pasien tidak memeriksakan sejak 8 tahun yang lalu? (Alicia)
12. Mengapa sesak nafas pasien meningkat saat aktivitas ? (salsa)
13. Mengapa pasien dikategorikan mengidap PPOK? (wulan)
14. Mengapa sesak nafas bertambah berat sejak 1 minggu terakhir? (reza)
15. Di bagian mana hipertrofi paru terjadi? (reza)
16. Berapa kali dalam sebulan pasien PPOK melakukan pemeriksaan rutin? (hanum)
17. Kenapa bisa terjadi nadi pasien meningkat 97x/menit dan hubungan dengan PPOK?
(wulan)
18. Bagaimana tekanan darah bisa naik saat sesak nafas kambuh? (fadila)
19. Sejak kapan sesak nafas pasien bertambah berat? (reza)
20. Mengapa bisa terjadi frekwensi pernafasan pasien menjadi 34x/ menit? (Irma)
21. Kenapa pasien PPOK harus ditensi? (fira)

Step 3

1. Bagaimana bisa pasien PPOK mengalami sesak nafas ?(alvitasasi)


- kondisi yang terjadi saat pernapasan terasa sulit, tidak nyaman, atau cepat. (nika)
- RR: 34x/menit, adanya hipertrofi ventrikel kanan (areta)
- Karena saluran pernapasan mengalami obstruksi (fira)
2. Sebutkan apa saja DS DO dari kasus diatas? (wulan)
- DS:
 Sesak semakin bertambah berat sejak 1 minggu terakhir
DO:
 Pemeriksaan fisik:
 TD: 160/90mmHg
 N: 97×/menit
 RR: 34×/menit

Pemeriksaan penunjang:

 Faal paru: VEP1/KVP < 70%, VEP1<30%


 X-Ray: Hipertrofi ventrikel kanan (Fira)
3. Apa saja etiologi dari kasus diatas (areta)
- Usia, riwayat kesehatan pesien, hipertrofil ventrikel kanan (fadila)
4. Bagaimana gejala awal penyakit tersebut (salsa)
- mengi, batuk-batuk, dan nyeri dada. (nika)
5. Sebutkan diagnosa yang muncul dari kasus (Alicia)
- bersihan jalan napas tidak efektif (areta)
6. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada kasus tersebut (reza)
- Pemeriksaan X-Ray, pemeriksaan TTV/Fisik, pemeriksaan Faal paru (hanum)
- Pemeriksaan yg di lakukan adalah pemeriksaan X-ray, pemeriksaan Pall paru,
pemeriksaan Ttv (wulan)
- Pemeriksaan faal paru, pemeriksaan elektrokardiografi, pemeriksaan bronkoskopi ,
pemeriksaan darah rutin, analisa gas darah (alvitasasi)
7. Mengapa pasien harus dilakukan pemeriksaan x-ray? (wahyu)
- Pasien harus dilakukan pemeriksaan X-Ray dikarenakan agar mengetahui lebih lanjut
penyakit yang di derita oleh pasien, apakah ada kelainan lain pada paru-paru pasien
(hanum)
- Untuk pemeriksaan adanya kelainan pada paru atau tidak seperti bronchitis,
emfiesema dan asma (alvitasasi)
8. Mengapa pasien baru dirawat sekarang padahal penyakit nya sudah dari 8 tahun yang
lalu? (hanum)
- Mungkin pasien merasa bahwa penyakit sesak napas yang dirasakan 8 tahun yang
lalu tidak terlalu parah sehingga pasien memilih untuk tidak perlu memeriksakan
kondisinya ke dokter maupun melakukan pengobatan (wahyu)
9. Bagaimana perawatan pasien selama 8 tahun sehingga menjadi sesak nafas dalam 1
minggu terakhir ? (wulan)
- Pasien bisa menghirup udara segar pada pagi hari, dan melakukan terapi oksigen
ketika pasien sedang mengalami gangguan aktivitas (hanum)
10. Bagaimana kondisi lingkungan pasien yang menyebabkan pasien harus dirawat ? (hanum)
- Kondisi lingkungan yang buruk, seperti tempat yang kotor dan banyak polusi
(kawasan perokok) yang menyebabkan pasien PPOK (wahyu)
- Kondisi lingkungan yang buruk, seperti banyak nya polusi di lingkungan tempat
tinggal atau pun terpapar asap maupun gas kimiawi di tempat kerja (alvitasasi)
11. Kenapa pasien tidak memeriksakan sejak 8 tahun yang lalu? (Alicia)
- dikarenakan di tahun tahun sebelumnya belum terlalu parah (salsa)
12. Mengapa sesak nafas pasien meningkat saat aktivitas ? (salsa)
- Karena jika beraktifitas kerja jantung semakin cepat secara otomatis frekwensi
pernafasan jg ikut naik (wulan)
- karena pasien mengidap penyakit paru-paru (Alicia)
- paru-paru tidak mendapatkan cukup oksigen atau tidak mendapatkan cukup karbon
dioksida (nika)
- karena sistem pernapasan dan sirkulasi darah tidak mampu mengedarkan cukup
oksigen untuk tubuh (areta)
13. Mengapa pasien dikategorikan mengidap PPOK? (wulan)
- karena sudah mengalami penyakit paru sejak 8 tahun (salsa)
- karena sejak 8 tahun lalu dirawat dengan keluhan sesak nafas (Alicia)
14. Mengapa sesak nafas bertambah berat sejak 1 minggu terakhir? (reza)
- Mungkin karena pasien satu minggu terakhir melakukan aktivitas yang berlebihan
sehingga mengakibatkan sesak napas klien kambuh, serta gaya hidup yang berubah
seperti pasien merokok (wahyu)
15. Di bagian mana hipertrofi paru terjadi? (reza)
- terjadi di ventrikel kanan (fadila)
16. Berapa kali dalam sebulan pasien PPOK melakukan pemeriksaan rutin? (hanum)
- pemeriksaan darah rutin atau darah lengkap untuk mengevaluasi status hemoglobin,
leukosit, dan trombosit dilakukan seminggu 2x atau 1 bulan 8x (salsa)
17. Kenapa bisa terjadi nadi pasien meningkat 97x/menit dan hubungan dengan PPOK?
(wulan)
- Salah satu factor yang mempengaruhi denyut nadi adalah gangguan paru, pada kasus
tersebut frekuensi nadi pasien masih dikategorikan normal, karen pada usia dewasa
frekuensi nadi antara 60-100 x/menit. (alvitasasi)
18. Bagaimana tekanan darah bisa naik saat sesak nafas kambuh? (fadila)
- Tekanan darah pasien bisa naik karena saat pasien beraktivitas, kerja paru2 dan
jantung meningkat dan mengakibatkan tensi naik (wahyu)
19. Sejak kapan sesak nafas pasien bertambah berat? (reza)
- Pasien mengatakan pasien mulai mengalami sesak nafas berat sejak 1 Minggu
terakhir (wulan)
20. Mengapa bisa terjadi frekuensi pernafasan pasien menjadi 34x/ menit? (Irma)
- Sebagai upaya untuk mengkompenasi volume tidal napas yang kecil (Alvitasasi)
- Karena pasien sesak sehingga frekuensi bertambah (reza)
21. Kenapa pasien PPOK harus ditensi? (fira)
- Karena untuk mengetahui apakah ada masalah keperawatan lain yang muncul akibat
sesak napas pada pasien PPOK, salah satunya hipertensi (wahyu)

Step 4
Step 5

1. Tujuan Umum :
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada kasus tersebut.

2. Tujuan Khusus :
1) Mendifinisikan PPOK
2) Mampu mengetahui etiologi pada PPOK
3) Mampu mengetahui patofisiologi PPOK
4) Mampu merumuskan DS dan DO berdasar kasus
5) Mampu merumuskan diagnosa keperawatan
6) Mampu merumuskan luaran keperawatan berdasar diagnosa
7) Mampu menentukan intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai