Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TUTORIAL STEP 1-5

KELOMPOK 1 D

Disusun Oleh :
Ketua : G2A021184 Riztu Duwi Saputra

Sekretaris : G2A021180 Amelia Rahma Damayanti

Anggota :

1. G2A021176 Patriyatismalinda
2. G2A021177 Yeni Aqnes Khomsiana
3. G2A021178 Ely Maslina
4. G2A021181 Shintya Nur Mussaadah
5. G2A021182 Muthoharoh
6. G2A021183 Pamila Daracita
7. G2A021186 Diyahayu Wahyu Utami
8. G2A021188 Rakha Ariq Fadilah
9. G2A021190 Moch Ridwan Pujiar Pamungkas

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 
2021/2022
Skenario
Seorang laki laki berusia 48 tahun menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) sejak 8
tahun yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas. Klien
mengatakan sesaknya semakin bertambah berat sejak 1 minggu terakhir sehingga menyebabkan
klien sulit bernafas dan soat beraktivitas. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah
160/90mmHg. Nod 97 x/menit, frekuensi pernapasan 34x/menit. Hasil pemeriksaan fool paru
diketahui hasil VEP1/KVP < 70% VEPI<30% prediksi, hasil pemeriksaan X-Ray tampak
hipertrofi ventrikel kanon.

Step 1
1. Pemeriksaan Faal paru (Patriyatis)
Berguna untuk menegakkan diagnosis, melihat perkembangan penyakit, dan menentukan
prognosis pasien. Pemerikasaan ini penting untuk memperlihatkan secara objektif adanya
obstruktif saluran pernafasan dalam berbagai tingkat. Spirometri digunakan untuk
mengukur volume maksimal udara yang dikeluarkan setelah inspirasi maksimal atau dapat
disebut forced vital capacity (FVC). (Shintya)
2. VEP1/KVP <70% VEPI < 30% (Muthoharoh)
VEP(volume ekspirasi paksa) < 70 % VEP (Pamila)
3. Hipertrofi ventrikel kanan (Diyah)
Hipertrofi ventrikel kanan ( RVH ) adalah suatu kondisi yang didefinisikan oleh
pembesaran abnormal otot jantung yang mengelilingi ventrikel kanan. . Ventrikel kanan
adalah salah satu dari empat ruang jantung. Itu terletak di ujung bawah jantung dan
menerima darah dari atrium kanan dan memompa darah ke paru-paru. (Rakha)
4. Ppok ( Yeni)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressifnonreversibel atau reversibel
parsial (Amel)
5. X-ray (Ely)
Pemeriksaan x-ray adalah salah satu teknik pencitraan medis menggunakan radiasi sinar X
untuk melihat gambar organ dalam tubuh. Prosedur ini merupakan bagian dari pemeriksaan
penunjang untuk menentukan diagnosis. X-ray:dapat menunjukkan hiperinflasi paru-paru,
diafragma mendatar, peningkatan ruang udara retrosternal, penurunan tanda vaskuler/bullae
(emfisema), peningkatan bentuk bronkovaskuler (bronchitis), dan normal ditemukan saat
periode remisi (asma). ( Riztu)

Step 2
1. Apa yang menyebabkan keluhan sesaknya semakin bertambah? (Diyah)
2. Bagaimana pasien PPOK bisa terjadi sesak napas? (Amel)
3. Pengkajian apa sajakah yg perlu dilengkapi oleh seorang perawat?(Muthoharoh)
4. Apa saja komplikasi yang bisa disebabkan dari PPOK? (Rakha)
5. apa data subyektif dan obyektif kasus tersebut ?(Yeni)
6. apa diagnosa keperawatan dari kasus tersebut ?(Ely)
7. apa intervensi utama dan pendukung yang tepat dari diagnose pasien pada skenario
tersebut? (Patriyatis)
8. apakah VEP1/KVP < 70% VEPI<30% prediksi itu normal? (Shintya)
9. berapa tekanan darah normal pada pasien dewasa? (Pamila)
10. apakah frekuensi pernapasan 34x/menit itu normal? (Riztu)
11. apa klasifikasi ppok pada pasien tersebut? (Ridwan)

STEP 3
1. Di karenakan adanya Hipertrofi ventrikel kanan ( RVH ) atau suatu kondisi pembesaran
abnormal pada otot jantung yang mengelilingi ventrikel kanan. (Muthoharoh)
2. Hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran udara di paru-paru yang diakibatkan
oleh gabungan dari kerusakan saluran napas, respon inflamasi yang membuat sel-sel
inflamasi berkumpul di saluran napas, peningkatan lendir, penyempitan saluran napas, dan
kerusakan parenkim paru (Shintya)
3. Status psikologi spiritual fisiologis dan sosial, respon terapi pasien (Diyah)
4. Infeksi pernapasan, penyakit jantung, kanker paru, tekanan darah tinggi, depresi
(Patriyatis)
5. DS : pasien mengelu sesak nafas saat beraktivitas(Rakha)
pasien mengatakan sesaknya bertambah sejak 1 minggu terakhir
DO : tekanan darah 160/90mmhg
nadi 97x/menit
RR : 34x/menit
pemeriksaan faal paru: VEP 1/KVP <70% VEP 1<30% PREDIKSI
hasil x-ray: hipertrofi ventrikel kanan
6. Ganguan pertukaran gas bd perubahan membrane alveolus kapiler (Ridwan)
Risiko perfusi miokrad tidak efektif bd hipertensi
Intoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
7. Gangguan pertukaran gas: (Riztu)
1. Intervensi utama: Terapi oksigen
2. Intervensi pendukung: dukungan ventilasi
Risiko perfusi miokrad:
1. Intervensi utama: manajemen aridnia
2. Intervensi pendukung: edukasi Kesehatan
Intoleransi aktivitas
1. Intervensi utama: Manajemen energy
2. Intervensi pendukung: edukasi latihan fisik
8. Tidak normal, sebab kadar VEP1 normal >80% (Amel)
9. Tekanan darah yang normal pada pasien dewasa itu 120/80 mmhg (Yeni)
10. Tidak normal, karena frekuensi normalnya 16 sampai 20 x/menit ( Ely)
11. Sangat berat (Pamila)

Step 4
1. Di karenakan adanya Hipertrofi ventrikel kanan ( RVH ) atau suatu kondisi pembesaran
abnormal pada otot jantung yang mengelilingi ventrikel kanan.
Sanggahan: Sesak nafas akibat gangguan pada paru-paru bisa terjadi karena adanya
hambatan pada saluran udara, luas permukaan paru-paru yang berkurang menjadikan paru-
paru tidak efektif dan tidak elastis. kondisi ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang
pendek (akut) atau panjang (kronis) (Ridwan)
2. Hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada aliran udara di paru-paru yang diakibatkan
oleh gabungan dari kerusakan saluran napas, respon inflamasi yang membuat sel-sel
inflamasi berkumpul di saluran napas, peningkatan lendir, penyempitan saluran napas, dan
kerusakan parenkim paru
3. Status psikologi spiritual fisiologis dan sosial, respon terapi pasien
4. Infeksi pernapasan, penyakit jantung, kanker paru, tekanan darah tinggi, depresi
5. ds : pasien mengelu sesak nafas saat beraktivitas
pasien mengatakan sesaknya bertambah sejak 1 minggu terakhir
Do : tekanan darah 160/90mmhg
nadi 97x/menit
RR : 34x/menit
pemeriksaan faal paru: VEP 1/KVP <70% VEP 1<30% PREDIKSI
hasil x-ray: hipertrofi ventrikel kanan
6. Ganguan pertukaran gas bd perubahan membrane alveolus kapiler
Risiko perfusi miokrad tidak efektif bd hipertensi
Intoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
7. - Gangguan pertukaran gas:
a) Intervensi utama: Terapi oksigen
b) Intervensi pendukung: dukungan ventilasi
- Risiko perfusi miokrad
a) Intervensi utama: manajemen aridnia
b) Intervensi pendukung: edukasi kesehatan
-Intoleransi aktivitas
a) Intervensi utama: Manajemen energy
b) Intervensi pendukung: edukasi latihan fisik
8. tidak normal, sebab kadar VEP1 normal >80%,
sanggahan: Jika nilainya <80% maka dilihat lagi apakah yang terdapat adalah obstruksi atau
restriksi,biasanya dinyatakan ada obstruksi apabila nilainya telah mencapai kurang dari
15% dari hasil uji bronkodilator (Diyah)
9. Tekanan darah yang normal pada pasien dewasa itu 120/80 mmhg
10. Tidak normal, karena frekuensi normalnya 16 sampai 20 x/menit

11. Sangat berat,


Sanggahan:
a) Sesak napas derajat sesak 4 dan 5 dengan gagal napas kronik
b) Eksaserbasi lebih sering terjadi
c) Disertai komplikasi kor pulmonale atau gagal jantung kanan (Rakha)

Step 5
Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang aman dan efektif ,bagi pasien tingkat
usia dewasa yang mengalami gangguan sistem fungsi pernafasan.
Tujuan khusus
1. Mampu menjelaskan definisi PPOK
2. Mampu menjelaskan pathofisiologi PPOK
3. Mampu menjelaskan data pengkajian yang harus dilengkapi
4. Mampu mengelompokkan DS dan DO
5. Mampu menganalisis data hasil pengkajian
6. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan dan memprioritaskan diagnose
7. Mampu membuat tujuan atau luaran dan kriteria hasil
8. Mampu merumuskan intervensi keperawatan
9. Mampu menjelaskan hal hal yang perlu didokumentasikan dan dievaluasik

Anda mungkin juga menyukai