Anda di halaman 1dari 14

Nama : Moch Ridwan Pujiar Pamungkas

NIM : G2A021190

Kelas : 3D

SKENARIO

Seorang perempuan 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam mengeluh sesak nafas , hanya
bisa tidur menggunakan lebih dari 2 bantal . Tampak lemah dan sesak napas , TD : 140/80
mmHg , nadi 88x / menit lemah , frekwensi napas 28 x / menit , terdapat retraksi inter kosta ,
napas cupping hidung , cianosis pada kaki , suhu dingin , suhu tubuh 36,6 ° C , capilary reffil
pada kaki 4 detik , dingin dan sianosis pada kaki , pemeriksaan jantung terdapat bunyi jantung
tambahan S3 gallops , MAP : 100 mmHg , JVP : 2 cm , Hasil pemeriksaan fisik bunyi rales pada
auskultasi paru , terdapat retraksi intercosta , ronchi basah halus ( + ) , terdapat ascites ( + ) , JVP
5 + 2cmH2O , edema pada kedua kaki , sianosis pada kuku dan ujung jari , jari tangan dan kaki
teraba dingin , pengisian kapiler 3 detik . Terpasang dower kateter produksi urine 700 cc dalam
24 jam SpO2 94 % , terpasang 02 31pm . Hasil rontgen terdapat gambaran cairan di paru , CTR
66 % . Hasil pemeriksaan laboratorium Kalium 7 g / dl . Gambaran EKG left ventrikel hipertropi
dan ischemic inferior . Kalium 5.7mmol / L , CRP Kuantitatif / HSCRP 11.19 mg / dL . Terapi :
Diit lunak ( 1700 kkal ) , Infus Nacl 0.9 % 8tpm , Digoksin 0.25mg / 24jam PO , Nitrokaf Retard
2.5mg / 12jam PO , Spironolactone 25mg / 24 jam PO . Miniaspi 80mg / 24 jam PO , Bioprexum
2.5mg / 24jam PO , Atorvastatin 20mg / 24 jam . Pasien mengatakan bila beraktivitas sehari -
hari sesak nafas semakin bertambah , aktivitas sehari - hari di bantu keluarga pasien bernafas .
Perintah :

( 1 ) Lakukan analisis data pada pasien dan rumuskan masalah keperawatannya

( 2 ) Buatlah pathways keperawatan pada kasus skenario

( 3 ) Lakukan telaah terapi obat yang dikonsumsi pasien ( Indikasi , manfaat , efek samping )

( 4 ) Rumuskan diagnosa keperawatan , luaran dan intervensi keperawatan pada kasus scenario
PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Seorang perempuan 55 tahun dirawat  Tampak lemah dan sesak napas ,
diruang penyakit dalam mengeluh sesak  TTV
nafas ,
 Pasien hanya bisa tidur menggunakan TD : 140/80 mmHg ,
lebih dari 2 bantal N : 88x / menit lemah ,
RR : 28 x / menit ,
 Pasien mengatakan bila beraktivitas
S : 36,6 ° C ,
sehari - hari sesak nafas semakin
 Tampak napas cupping hidung ,
bertambah ,
 cianosis pada kaki ,
 Pasien mengatakan aktivitas sehari -
 suhu dingin ,
hari di bantu keluarga pasien
 capilary reffil pada kaki 4 detik ,
 dingin dan sianosis pada kaki ,
 pemeriksaan jantung
bunyi jantung tambahan S3 gallops ,
MAP : 100 mmHg ,
JVP : 2 cm ,
 Pemeriksaan fisik
bunyi rales pada auskultasi paru ,
terdapat retraksi intercosta ,
ronchi basah halus ( + ) ,
terdapat ascites ( + ) ,
JVP 5 + 2cmH2O ,
edema pada kedua kaki ,
sianosis pada kuku dan ujung jari ,
jari tangan dan kaki teraba dingin ,
 Terpasang dower kateter produksi urine 700
cc dalam 24 jam
 terpasang 02 3lpm .
 Hasil rontgen
terdapat gambaran cairan di paru , CTR 66
%.
 Hasil pemeriksaan laboratorium
Kalium 7 g / dl . Gambaran EKG left
ventrikel hipertropi dan ischemic inferior .
Kalium 5.7mmol / L , CRP Kuantitatif /
HSCRP 11.19 mg / dL .
 Terapi : Diit lunak ( 1700 kkal ) , Infus Nacl
0.9 % 8tpm , Digoksin 0.25mg / 24jam PO ,
Nitrokaf Retard 2.5mg / 12jam PO ,
Spironolactone 25mg / 24 jam PO . Miniaspi
80mg / 24 jam PO , Bioprexum 2.5mg /
24jam PO , Atorvastatin 20mg / 24 jam .

1. ANALISA DATA

No. ANALISIS DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS Perubahan Penurunan curah


 Seorang perempuan 55 tahun Afterload jantung
dirawat diruang penyakit dalam D.0008
mengeluh sesak nafas ,
 Pasien mengatakan bila beraktivitas
sehari - hari sesak nafas semakin
bertambah ,
DO
 Pasien terlihat sesak napas
 TTV
TD : 140/80 mmHg (Normal 120/80
mmHg)
N : 88x / menit lemah (Normal 90-
100 x/Menit)
RR : 28 x / menit (Normal 20-24
x/Menit)
 cianosis pada kaki ,
 capilary reffil pada kaki 4 detik ,
(Normal 2 detik)
 pemeriksaan jantung bunyi jantung
tambahan S3 gallops ,
 Pemeriksaan fisik edema pada kedua
kaki , sianosis pada kuku dan ujung
jari jari tangan dan kaki teraba
dingin
 Hasil pemeriksaan laboratorium
Gambaran EKG left ventrikel
hipertropi
2. DS Ketidakseimbangan Gangguan
 Seorang perempuan 55 tahun
No. ANALISIS DATA ETIOLOGI PROBLEM

dirawat diruang penyakit dalam Ventilasi-Perfusi Pertukaran gas


mengeluh sesak nafas , D.0003
 Pasien mengatakan bila beraktivitas
sehari - hari sesak nafas semakin
bertambah ,
DO
 Pasien terlihat sesak napas
 TTV
TD : 140/80 mmHg (Normal 120/80
mmHg)
N : 88x / menit lemah (Normal 90-
100 x/Menit)
RR : 28 x / menit (Normal 20-24
x/Menit)
 Tampak napas cupping hidung ,
 Pemeriksaan fisik
bunyi rales pada auskultasi paru ,
terdapat retraksi intercosta ,
ronchi basah halus ( + ) ,
 Hasil rontgen
terdapat gambaran cairan di paru

3 DS Gangguan Hipervolemia
- Mekanisme D. 0022
DO Regulasi
 Ascites ( + ) ,
 Edema pada kedua kaki ,
 produksi urine 700 cc dalam 24 jam
(Normal Orang dewasa normal
dalam 24 jam adalah antara 800 –
1300 ml.)

4 DS Ketidakseimbangan Intoleransi aktifitas


 Pasien hanya bisa tidur antara suplai dan D. 0056
menggunakan lebih dari 2 bantal kebutuhan oksigen
 Pasien tampak lemah
 Pasien mengatakan aktivitas sehari -
No. ANALISIS DATA ETIOLOGI PROBLEM

hari di bantu keluarga pasien


DS
 Hasil pemeriksaan laboratorium
Gambaran EKG ischemic inferior
2. PATWAYS

Infark Miokard

Penurunan
Hipertensi Iscemic Inferior Curah
Jantung

Bunyi S3 Gallops
Left Ventrikel Hipertrofi

GAGAL JANTUNG (CHF)

Suhu dingin pada kaki Penurunan Fungsi Hipoksiai Kongesti Paru


Hati s

Capillary refil 4 detik Sianosis Perembesan Cairan

Ascites Edema Pada


Kaki
Retraksi Intercosta

Hipervolemi
a
Ronchi Basah halus

Bunyi Rales pada paru

Mudah Lelah saat aktifitas Sesak Napas

Lemah
Gangguan
pertukaran
Gas
Intoleransi Aktivitas
3. TELAAH TERAPI
No. Jenis Terapi Indikasi Manfaat Efek Samping
1 Diit lunak Pasien sesudah Menurunkan -
( 1700 kkal ) operasi tertentu, beberapa faktor
pasien dengan risiko penyakit
penyakit infeksi jantung, termasuk:
dengan kenaikan Tekanan darah
suhu tubuh tidak tinggi. (Fatika
terlalu tinggi, Rahma 2020)
pasien dengan
kesulitan
mengunyah dan
menelan

2 Nacl 0,9%, 8 Ketidakseimbangan Mengembalikan Pembengkakan pada


tpm elektrolit keseimbangan kaki, infesi daerah
(Luh Kusuma Dewi elektrolit pada yang disuntik, rasa
2014) saat mengalami haus, demam dan
dehidrasi pusing
3 Digoksin 0,25 Gagal jantung Mengobati gagal Mual muntah, hialng
mg kongestif (CHF) jantung nafsu makan dan
(Putro 2017) cemas
4 Spironolactone Tekanan darah Menurunkan Mengantuk, sakit
25 mg tinggi dan gagal tekanan darah kepala dan pusing
jantung (Idzni 2017)
5 Nitrokaf Pencegahan dan Mencegah dan hipotensi ortostatik,
Retard 2.5 mg terapi jangka juga mengobati refleks takikardia,
panjang Angina gejala yang penurunan tekanan
Pektoris disebabkan oleh darah yang
(Risma Siagian penyakit Angina berhubungan dengan
2020) seperti Angina gejala angina,sakit
Pektoris. kepala,mengantuk
serta kemerahan pada
kulit
6 Miniaspi 80 Pasien dengan mencegah Efek samping yang
mg riwayat serangan terjadinya mungkin terjadi
jantung, pasien pembekuan darah, dalam penggunaan
dengan riwayat stroke, serangan obat adalah: Iritasi
stroke/ stroke jantung, serta dan pendarahan
ringan, pasien serangan saluran pencernaan
dengan risiko penyempitan (gastrointestineal),
tinggi mengalami darah ke otak. mual, muntah, tukak
masalah jantung, (Desi Wahyu lambung, dispnea,
pasien paska Ningsih 2020) reaksi kulit,
operasi jantung trombositopenia.
besar, pasien
dengan masalah
darah dimana darah
menjadi kental
7 Bioprexum 2.5 Hipertensi, Mengobati Sakit kepala, batuk,
mg penyakit arteri tekanan darah lelah, astenia,
koroner stabil. tinggi (hipertensi). gangguan suasana hati
(Iskandar Junaidi Menurunkan dan atau gangguan
2019) risiko terjadinya tidur, peningkatan
stroke atau reversibel urea dan
serangan jantung. kreatinin darah,
Mengatasi kondisi proteinuria.
melemahnya
jantung dalam
memompa darah
yang membuat
darah yang
dialirkan ke organ
tidak cukup (gagal
jantung).
Menurunkan
risiko kematian
atau serangan
jantung jika Anda
memiliki penyakit
arteri koroner
yang stabil.
8 Atorvastatin kolesterol dan menurunkan Insomnia, sakit
20 mg trigliserida (lemak) kolesterol jahat kepala, mual, diare,
pada orang dewasa (LDL) dan sakit perut, dispepsia,
dan anak di atas 10 trigliserida, serta sembelit, perut
tahun meningkatkan kembung, mialgia,
(Fitriadi. Ab 2020) kadar kolesterol artralgia, asthenia,
hipoglikemia,
baik (HDL) di
hiperglikemia,
dalam darah. Jika
anoreksia, neuropati
kolesterol dalam perifer, parestesia,
darah tetap terjaga tinitus, pankreatitis,
dalam kadar muntah, hepatitis,
normal, risiko ikterus kolestatik,
terjadinya stroke alopecia, pruritus,
dan serangan ruam , miopati
jantung akan urtikaria, miositis,
kram otot, impotensi,
semakin rendah.
edema angioneurotik,
malaise, angina.

4. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Diagnosa Keperawatan
1) Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan Afterload
2) Gangguan Pertukaran Gas b.d Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
3) Hipervolemia b.d Gangguan Mekanisme Regulasi
4) Intoleran Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
(PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi
1, 2018)

B. Luaran dan Intervensi Keperawatan

No. Kriteria Hasil dan Intervensi Rasional


Dx Luaran
1. Curah Jantung Perawatan Jantung Observasi
(L.02008) (I.02075) - Untuk mengetahui
tanda dan gejala
Setelah dilakukan Observasi:
yang timbul dari
- Identifikasi
tindakan keperawatan tanda/gejala primer penurunan curah
penurunan curah jantung pasien
selama 3x8 jam, Curah
jantung (meliputi - Untuk memantau
jantung meningkat dispnea, edema) dan tekanan darah,
dengan kriteria hasil tanda/gejala sekunder intake dan output
penurunan curah cairan pasien
sebagai berikut: jantung (meliputi, - Untuk memantau
a. Nadi perifer ronkhi basah dan saturasi oksigen
kulit pucat) pasien
meningkat - Monitor tekanan - Untuk mengetahui
b. Sesak napas menurun darah, intake dan
tekanan darah dan
output cairan
c. Sianosis menurun frekuensi nadi
- Monitor saturasi
oksigen sebelum
d. Suara jantung S3
- Periksa tekanan darah pemberian obat
dan frekuensi nadi digoksin
No. Kriteria Hasil dan Intervensi Rasional
Dx Luaran
menurun sebelum pemberian Terapeutik
obat digoksin - Agar pasien
e. Tekanan darah
Terapeutik: merasa lebih
membaik - Posisikan pasien nyaman
semi-Fowler atau - Untuk Mencegah
f. Capillary refill time
Fowler dengan kaki atau
membaik ke bawah atau posisi menghilangkan
nyaman penimbunan garam
g. ujung jari jari tangan
- Berikan diet jantung atau air pada
dan kaki sudah tidak yang sesuai jantung pasien
teraba dingin - Fasilitasi pasien dan - Untuk
keluarga untuk membiasakan
h. hasil pemeriksaan hidup sehat pada
modifikasi gaya
EKG left ventrikel hidup sehat pasien dan
keluarganya
hipertrofi membaik - Berikan dukungan
- untuk lebih
emosional dan
memotifasi pasien
spiritual Edukasi
Edukasi: - Agar daya tahan
- Anjurkan beraktivitas tubuh pasien
fisik sesuai toleransi membaik
- Agar daya tahan
- Anjurkan beraktivitas
tubuh pasien
fisik secara bertahap
membaik
Kolaborasi: Kolaborasi
- Rujuk ke program - Untuk
rehabilitasi jantung meningkatkan
kesehatan jantung
pasien
2. Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi Observasi
(L.01003) (I.01014) - Untuk memantau
frekuensi, irama,
Setelah dilakukan Observasi
kedalaman dan
- Monitor frekuensi,
tindakan keperawatan irama, kedalaman dan upaya napas
upaya napas - Untuk memantau
selama 3x8 jam,
- Monitor pola napas pola napas (seperti
Pertukaran gas meningkat (seperti bradipnea, bradipnea,
takipnea) takipnea) pada diri
dengan kriteria hasil
- Monitor adanya pasien
sebagai berikut: - Untuk
sumbatan jalan napas
a. Sesak napas mengetahui apakah
- Auskultasi bunyi
napas ada sumbatan jalan
(dispnea) menurun
No. Kriteria Hasil dan Intervensi Rasional
Dx Luaran
b. Pernapasan cuping - Monitor saturasi napas pada diri
hidung menurun oksigen pasien
- Untuk
c. Frekuensi napas Terapeutik
mendengarkan
- Atur interval
membaik bunyi napas pasien
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien - Untuk mengetahui
d. Ronchi basah
- Dokumentasikan jumlah oksigen
halus menurun hasil pemantauan didalam tubuh
e. Retraksi Terapeutik
Edukasi
intercostal - Untuk mengatur
- Jelaskan tujuan dan
interval
menurun prosedur pemantauan
pemantauan
- Informasikan hasil
f. Bunyi rales pada respirasi
pemantauan, jika
- Untuk
paru menurun perlu
mengumpulkan
g. Cairan pada paru informasi dari
pasien
berkurang
Edukasi
- Agar pasien
mengetahui tujuan
dan prosedur
pemantauan yang
akan dilakukan
- Untuk memberikan
informasi hasil
pemantauan
3. Keseimbangan Cairan Managemen Hipervolemia Observasi
(L.05020) (I.03114) - Untuk mengetahui
apakah ada tanda
Setelah dilakukan Observasi dan gejala
tindakan keperawatan - Periksa tanda dan hypervolemia
gejala hipervolemia - untuk mengetahui
selama 3x8 jam,
( mis . ortopnea , penyebab
keseimbangan cairan dispnea , edema , JVP hypervolemia
meningkat dengan kriteria / CVP meningkat , - untuk memantau
refleks hepatojugular Intake dan output
hasil sebagai berikut: positif , suara napas cairan
a. Asites menurun tambahan)
- Identifikasi penyebab Terapeutik
b. Edema pada kaki - untuk mengetahui
hipervolemia
menurun berat badan pasien
- Monitor Intake dan
No. Kriteria Hasil dan Intervensi Rasional
Dx Luaran
c. Keluaran Urin output cairan - agar pasien merasa
lebih nyaman
Meningkat Terapeutik Edukasi
- Timbang berat badan - Agar perawat bisa
setiap hari pada mengetahui
waktu yang sama progress pasien
- Tinggikan kepala - Agar pasien
tempat tidur 30-40 ° mengerti cara
mengukur dan
Edukasi
mencatat asupan
- Anjurkan melapor
dan haluaran cairan
jika haluaran urin < Kolaborasi
0,5 ml / kg / jam
- Untuk
dalam 6 jam
memperlancar
- Ajarkan cara
output cairan
mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian diuretik

4. Toleransi Aktivitas Manajemen Energi Observasi


(L.05047) (I.05178) - Untuk mengetaui
apakah ada
Setelah dilakukan Observasi
gangguan fungsi
- Identifikasi gangguan
tindakan keperawatan tubuh yang
fungsi tubuh yang
mengakibatkan
selama 3x8 jam, Toleransi mengakibatkan
kelelahan
kelelahan
aktivitas meningkat - Untuk memantau
- Monitor kelelahan
dengan kriteria hasil pola dan jam tidur
fisik dan emosional
pasien
sebagai berikut: - Monitor pola dan jam
- Untuk mengetahui
tidur
a. Dispnea saat lokasi dan
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
beraktivitas ketidaknyamanan pada diri pasien
menurun selama melakukan Terapeutik
aktivitas - Agar menambah
b. Perasaan lemah
ras anyaman pada
Terapeutik
menurun diri pasien
c. Hasil pemeriksaan - Agar lebih
- Sediakan lingkungan
menenangkan diri
EKG Iskemia nyaman dan rendah
pasien
No. Kriteria Hasil dan Intervensi Rasional
Dx Luaran
membaik stimulus (mis. Edukasi
(PPNI, Standar Luaran cahaya, suara, - Agar pasien
kunjungan) mengetahui
Keperawatan Indonesia: - Berikan aktivitas progres pada diri
Definisi dan Kriteria Hasil distraksi yang pasien
menenangkan - Untuk mengurangi
Keperawatan, Edisi 1, 2018) kelelahan pada diri
Edukasi pasien
- Anjurkan Kolaborasi
menghubungi - Untuk
perawat jika tanda meningkatkan
dan gejala kelelahan asupan gizi pasien
tidak berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
(PPNI, Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

Desi Wahyu Ningsih. 2020. “Terapi Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Komplikasi Di
Rumah Sakit.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 19(01): 38–44.
https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikes/article/view/456 (November 13, 2022).
FATIKHA RAHMA PUTRANTI. 2020. “PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA
PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL.”
https://poltekkesjogja.ac.id/ (November 13, 2022).
Fitriadi. Ab, Muh. Syawal. 2020. “Profil Penggunaan Obat Kardiovaskuler Di Puskesmas Rawat
Inap Makassar Periode Januari 2019 - Juni 2019.”
Idzni, Neneng Fadi’ah. 2017. “Studi Potensi Interaksi Obat Pada Terapi Pasien Gagal Jantung Di
Instalasi Rawat Inap RSUD Jombang Tahun 2016.”
Iskandar Junaidi. 2019. Panduan Obat & Suplemen Indonesia . ed. Anindhita Raras. Yogyakarta:
Rapha Publishing.
https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Obat_Suplemen_Indonesia/
5WvuDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=obat+Bioprexum&pg=PA196&printsec=frontcover (November 13,
2022).
Luh Kusuma Dewi, Ni Made Adi Parmana. 2014. “Manajemen Cairan Pada Operasi Jantung:”
Majalah Anestesia & Critical Care 32(1): 65–74. https://macc.perdatin.org/index.php/my-
journal/article/view/23 (November 13, 2022).
PUTRO, ARIYO HANDONO. 2017. “STUDI PENGGUNAAN DIGOKSIN PADA PASIEN
GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan Di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo).”
Risma Siagian. 2020. “GAMBARAN PROFIL PERESEPAN OBAT PADA PASIEN
PENYAKIT JANTUNG RAWAT JALAN DI RS. BHAYANGKARA MEDAN.”
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/1864 (November 13, 2022).

Anda mungkin juga menyukai