Anda di halaman 1dari 1

‎ enurut Ham & Saraswati (2019) dalam (

M
‎Widyaningsih 2022) RDS (Respiratory
‎Menurut Rogayyah (2016) dalam (Widyaningsih 2022), manifestasi yang ‎Distress Syndrome) adalah penyakit yang
‎dapat diobservasi dari adanya penyakit RDS adalah adanya tanda ‎diderita oleh bayibaru lahir yang disebut
‎dispnea atau sesak nafas, neonatus merintih (grunting), takipnea, ‎juga dengan penyakit membrane hialin
‎adanya sianosis yang timbul pada 24 jam pertama sesudah lahir. RDS ‎dimana penyebab dari penyakit ini diduga
‎dapat dilihat dari tanda dan gejala tersebut terlebih lagi jika terdapat ‎karena prematuritas dan penyakit ini paling
‎faktor resiko yang menyertainya. Pada neonatus dengan RDS akan ‎banyak diderita oleh bayi yang dilahirkan
‎terdengar suara mendengus dan juga memungkinkan jika neonatus ‎sebelum usia 28 minggu.
‎memiliki jeda dalam bernafas secara langsung selama beberapa dengan ‎PENGERTIAN
‎atau adanya tanda-tanda awal apnea.
‎PEMERIKSAAN PENUNJANG

‎ enurut Febri Agrina et al. (2017) dalam (


M
‎Widyaningsih 2022), penyebab dari
‎ enurut Moi (2019) dalam (Widyaningsih 2022), Komplikasi yang
M ‎penyakit RDS atau penyakit gagal nafas
‎dapat terjadi pada neonatus dengan penyakit RDS adalah sebagai ‎oada neonatus adalah:
‎berikut: ‎1. Neonatus preterm atau premature
‎1) Ketidakseimbangan asam basa ‎Neonatus dengan kelahiran yang premature
‎2) Kebocoran udara (Pneumothoraks, pneumomediastinum, ‎2. Neonatus preterm dengan jenis kelamin
‎pneumoperikardium, pneumoperitonium, emfisema subkutan, ‎laki-laki Neonatus prematur dengan jenis
‎emfisema interstisial pulmonal) 17 ‎kelamin laki-laki
‎3) Perdarahan pulmonal ‎3. Neonatus dengan ibu yang memiliki
‎4) Penyakit paru kronis pada bayi 5%-10% ‎penyakit Diabetes Melitus gestasional
‎5) Apnea ‎
‎6) Hipotensi sistemik ‎ETIOLOGI
‎7) Anemia
‎8) Infeksi (pneumonia, septikemia, atau nosokomial)
‎9) Perubahan perkembangan bayi dan perilaku orangtua
‎ ‎ enurut (Lilis, 2016), Faktor yang memicu atau resiko
M
‎KOMPLIKASI ‎terjadinya RDS pada bayi prematur atau kurang bulan
‎disebabkan oleh alveoli masih kecil sehingga sulit berkembang,
‎pengembangan kurang sempurna paru disebabkan karena
‎dinding dada masih lemah sehingga menyebabkan produksi
‎ engkajian dilakukan dengan berbagai cara yaitu anamnesa, observasi,
P ‎surfaktan kurang sempurna. Kekurangan surfaktan
‎pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dilaboratorium. ‎mengakibatkan kolaps pada alveolus sehingga paru-paru
‎Data yang dicari dalam riwayat keperawatan adalah: ‎menjadi kaku dan kapasitas udara yang masuk kedalam paru-
‎1) Kaji riwayat kehamilan sekarang (apakah selama hamil ibu menderita ‎paru tidak bisa sempurna dan penuh. Hal tersebut
‎hipotensi atau perdarahan). ‎menyebabkan perubahan fisiologi paru sehingga daya
‎2) Kaji riwayat neonatus (lahir afiksia akibat hipoksia akut, terpajan pada ‎pengembangan paru (compliance) menurun hingga 25 % dari
‎keadaan hipotermia) ‎kapasitas normal, pernafasan menjadi berat sehingga kejadian
‎3) Kaji riwayat keluarga (koping keluarga positif) ‎shunting intrapulmonal meningkat dan terjadi hipoksemia
‎4) Kaji nilai apgar rendah (bila rendah di lakukkan tindakan resustasi pada ‎berat yang menyebabkan hipoventilasi dan pada tahapan 11
‎bayi)
‎5) Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda dan gejala RDS. Seperti: ‎Repiratory Ditress ‎lebih lanjut menyebabkan asidosis respiratorik. Pada manusia
‎diketahui bahwa surfaktan mengandung 90% fosfolipid dan 10%
‎takipnea (>60x/menit), pernapasan mendengkur, retraksi dinding dada,
‎pernapasan cuping hidung, pucat, sianosis, apnea. (Widyaningsih 2022) ‎Syndrome (RDS) ‎protein , lipoprotein ini berfungsi menurunkan tegangan
‎permukaan dan menjaga agar alveoli tetap mengembang.
‎ ‎PATOFISIOLOGI
‎PENGKAJIAN FOKUS

‎ enurut Rogayyah (2016) dalam (Widyaningsih 2022), manifestasi yang


M
‎1) Gangguan pertukaran gas berhubungan ‎dapat diobservasi dari adanya penyakit RDS adalah adanya tanda
‎dengan perubahan membran alveolar- ‎dispnea atau sesak nafas, neonatus merintih (grunting), takipnea,
‎kapiler ‎adanya sianosis yang timbul pada 24 jam pertama sesudah lahir. RDS
‎2) Pola nafas tidak efektif berhubungan ‎dapat dilihat dari tanda dan gejala tersebut terlebih lagi jika terdapat
‎dengan hiperventilasi ‎faktor resiko yang menyertainya. Pada neonatus dengan RDS akan
‎(PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan ‎terdengar suara mendengus dan juga memungkinkan jika neonatus
‎Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, ‎memiliki jeda dalam bernafas secara langsung selama beberapa dengan
‎Edisi 1, 2018) ‎atau adanya tanda-tanda awal apnea.
‎ ‎MANIFESTASI KLINIK
‎DIAGNOSA KEPERAWATAN

‎ ) Lingkungan yang optimal Suhu tubuh bayi harus selalu


a
‎diusahakan agar tetap dalam batas normal (36,5o - 37o c)
‎dengan cara meletakkan bayi dalam inkubator. Kelembaban
‎ruangan juga harus adekuat (70-80%).
‎b) Pemberian Oksigen Pemberian oksigen harus dilakukan
‎dengan hati-hati karena berpengaruh kompleks terhadap bayi
‎premature
‎c) Pemberian cairan dan elektrolit Pemberian cairan dan
‎elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan homeostasis
‎dan menghindarkan dehidrasi.
‎d) Pemberian antibiotic Bayi dengan PMH perlu mendapatkan
‎antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Dapat diberikan
‎penisilin dengan dosis 50.000- 100.000 u/kg BB/hari atau
‎ampisilin 100 mg/kg BB/hari, dengan atau tanpa gentamisin 3-5
‎FOKUS INTERVENSI ‎mg/kg BB/hari. (Khamidah and Peni 2022)

‎PENATALAKSANAAN

‎REFERENSI

‎ ina Melvia Girsang. 2020. Asuhan Keperawatan Perawatan Metode Kanguru (PMK).
B
‎Deepublish. https://www.google.co.id/books/edition/Asuhan_Keperawatan/
‎AxTXDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 (October 17, 2022).

‎ hamidah, Maulidiatul, and Tri Peni. 2022. “ASUHAN KEPERAWATAN ANAKDENGAN


K
‎MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA DIAGNOSA MEDIS
‎RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (RDS) DI RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE
‎UNIT (NICU) RSUD RA BASOENI MOJOKERTO.” https://repositori.stikes-ppni.ac.id/
‎handle/123456789/1268 (October 17, 2022).

‎ idyaningsih, Diana Nur. 2022. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.Ny.S DENGAN


W
‎RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (RDS)(Di Ruang Melati - RSU Universitas
‎Muhammadiyah Malang).”

Anda mungkin juga menyukai