Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM

SITI NAZIMATULHIKMA F. YUSUF


14420212207
DEFINISI

Sindrom gagal nafas (respiratory


distress syndrome) adalah istilah yang
digunakan untuk disfungsi pernafasan
pada neonatus. Gangguan ini
merupakan penyakit yang
berhubungan dengan keterlambatan
perkembangan maturitas paru atau
tidak adekuatnya jumlah surfaktan
dalam paru (Nurarif & Kusuma, 2015).

2
ETIOLOGI Faktor Ibu
Meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun, maupun penyakit
pembuluh darah ibu yang mengganggu pertukaran Faktor Persalinan
gas janin, seperti hipertensi, penyakit jantung, Meliputi partus lama, partus dengan
diabetes mellitus. tindakan, dan lain-lain.

Faktor Plasenta
Meliputi solusio plasenta,
perdarahan plasenta, pleasenta kecil,
plasenta tipis, dan plasenta tidak Faktor Janin
menempel pada tempatnya. Meliputi tali pusat menumbung, tali pusat
melilit leher, kompresi tali pusat antara
janin dan jalan lahir, gemelli, prematur,
kelainan kongenital pada neonatus

Menurut (Wagiyo & Putranto, 2016)

3
MANIFESTASI
KLINIS

Menurut (Tanto, 2015), tanda dan gejala gawat


nafas (distress respiratory) pada neonatus yaitu:
• Takipnea: laju nafas > 60 kali per menit
• Pernafasan terlihat paradoksal
• Terdapat pernafasan cuping hidung
• Sianosis
• Grunting
• Gejala menetap dalam 48-96 jam pertama
setelah lahir

4
KOMPLIKASI

Infeksi
Ketidakseimbangan asam (pneumonia,
basa septikemia, atau
nosokomial)

- Kebocoran udara - Penyakit paru kronis pada bayi - Perubahan Perkembangan


- Perdarahan Pulmonal - Apnea bayi
- Hipotensi Sistemik - Anemia

5
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Menurut (Wagiyo & Putranto, 2016) :
• Kultur darah menunjukkan keadaan bakterimia
• Analisis gas darah untuk menilai derajat hipoksemia dan
keseimbangan asam basa
• Glukosa darah untuk menilai keadaan hipoglikemia, karena
hipoglikemia dapat menyebabkan atau memperberat takipnea
• Rontgen toraks untu mengetahui etiologi distress pernafasan
• Darah rutin dan hitung jenis menunjukkan adanya infeksi
(pemeriksaan leukosit), infeksi bakteri (pemeriksaan neutropenia),
serta untuk menujukkan adanya sepsis (pemeriksaan trombositopenia)
• Pulse oximetry untuk menilai hipoksia dan kebutuhan tambahan
oksigen
PENATALAKSANAAAN
MEDIS

- Antibiotik untuk
mencegah infeksi Fenobarbital Metilksantin (teofilin dan
sekunder Vitamin E menurunkan produski kafein) untuk mengobati
- Ferusemide untuk radikal bebas apnea dan
memfasilitasi reduksi
cairan ginjal

Anda mungkin juga menyukai