Bambang Ubaidius
SMF Anak RS Amelia pare
FASE TRANSISI SISTEM RESPIRASI-SIRKULASI
JANIN NEONATUS
FASE TRANSISI SISTEM RESPIRASI-
SIRKULASI
JANIN NEONATUS
ADAPTASI PERNAPASAN & SIRKULASI
Parameter Keterangan
Pendahuluan
• SGNN : Kumpulan gejala klinis bayi sulit
bernapas
• Gejala klinis:
1. Napas cepat (Takipnu)
2. Sianosis sentral
3. Retraksi /Tarikan dinding dada yang kuat
4. Grunting/ merintih
• Diagnosis SGN minimal 2 tanda klinis
Gangguan nafas pada Neonatus
Intra Pulmonal :
Penyakit membran hialin (PMH)umumnya terjadi
pada bayi premature
Transien Tachypnoe Neonatus (TTN) biasanya
terjadi pada BCB atau mendekati cukup bulan
Sindrom aspirasi mekonium (SAM) yang dapat
terjadi akibataspirasi air ketuban atau mekonium
Pneumonia sering terjadi sekunder akibat infeksi
Streptokoki Grup B beta hemolitikus (GBBS)
Penyebab
Ekstra Pulmonal :
Pneumotoraks
Gagal jantung
Hipotermi
Asidosis metabolik
Anemia
Polisitemia
Klasifikasi Gangguan Nafas
Evaluasi Gawat Napas dengan skor Downes
Faktor Risiko Gangguan Nafas Pada
Neonatus
Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi dengan gangguan napas
Langkah awal untuk mencari penyebab:
o Anamesis yang teliti
o Pemeriksaan fisik yang tepat
o Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau Dubowitz (bila
keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini ditunda dulu)
Pemeriksaan Penunjang :
o Pemeriksaan radiologik dada
o Analisa gas darah
o Septic work up dan mencari kemungkinan penyebab karena pneumonia :
Minimal darah kultur dan jumlah sel
o Status metabolik: dilakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah, skrining
kadar glukosa darah
Anamnese
Jika gangguan napas masih menetap setelah 2 jam, pasang pipa lambung untuk
mengosongkan cairan lambung dan udara.
Nilai kondisi bayi 4 kali setiap hari apakah ada tanda perbaikan.
ika bayi mulai menunjukkan tanda perbaikan (frekuensi napas menurun, tarikan
dinding dadaberkurang, wama kulit membaik):
Kurangi pemberian O2, secara bertahap
Mulailah pemberian ASI peras melalui pipa lambung;
Bila pemberian O2 tak diperlukan lagi, bayi mulai dilatih menyusu. Jika bayi tak
bisa menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu altematif cara
pemberian minum.
Manajemen
• Faktor Ibu
Adanya penyakit Kronik (hipertensi, infeksi maternal, DM),
merokok, oligohidramnion, dll
• Faktor Janin
Hipoksia akut intrauterin, insufisiensi plasenta, Intra Uterine
Growth Retardation (IUGR), aterm, dan post term.
• Faktor Penolong
Ketersediaan alat suction dan keterampilan penolong.
Faktor Resiko
• Biasanya terjadi pada bayi yang lahir cukup bulan atau lebih bulan
• Biasanya meningkat pada persalinan yang lama
• Gawat janin
• Presentasi bokong
• Retardasi pertumbuhan intrauterus
• Hipertensi karena kehamilan yang mengakibatkan disfungsi plasenta
• Prolaps tali pusat
• Abrupsio plasenta
• Hipoksia intra uteri (kekurangan oksigen saat bayi masih berada di
dalam rahim)
Manifestasi Klinis
• Medis
– Saat kepala lahir ( sebelum pelahiran bahu bayi) , jalan napas harus
dibersihkan dengan alat isap DeLee.
– Visualisasi dan pengisapan trakea dilakukan kemudian. Jika mekonium
berada pada atau di bawah pita suara, intubasi harus dilakukan
berulang kali sampai penghisapan menghasilkan cairan jernih.
– Mekonium yang di muntahkan ke dalam orofaring dari lambung yang
terlalu merging akibat ventilasi dengan kantong dan masker seringkali
teraspirasi. Maka keadaan ini adalah contoh bahwa tindakan
mengosongkan isi lambung sangat berpengaruh.
– Surfaktan eksogen, percobaan klinis telah menunjukan bahwa dengan
menggunakan sulfaktan untuk penanganan sindrom asfiksia mekonium
telah mengakibatkan peningkatan oksigenasi, memerlukan bantuan
respirasi yang lebih sedikit dan atau waktu perawatan dirumah sakit
menjadi lebih pendek.
Cont...
• Keperawatan
– Penghisapan pada hidung dan tenggorokan bayi, sebeluh pengambilan
napas pertama unutk menghindari aspirasi mekonium
– Persiapkan unutk mengintubasi bayi dan isap mekonium dari trakea dan
bronki segera setelah lahir
– Melakukan pengambilan specimen unutk analisis gas darah
– Pemeriksaan radiograri
– Monitoring penggunaan peralatan oksigenasi
– Pantau dan pertahankan suhu tubuh unutk mencegah stress akibat
kedinginan
– Pantau tanda-tanda komplikasi
– Persiapkan unutk memberikan terapi NO, HFV atau ECMO sesuai anjuran
– Lakuakan drainase postural dan vibrasi unutk membantu meningkatkan
pembeesihan mekonium yang masih tersisa dari paru-paru
– Dukunagn kepada orang rtua bati dan menjelaskan tindakan penanganan
unutk menghilangkan ketakutan dan ansietas mereka.
Penatalaksanaan
• Medis
– Saat kepala lahir ( sebelum pelahiran bahu bayi) , jalan napas harus
dibersihkan dengan alat isap DeLee.
– Visualisasi dan pengisapan trakea dilakukan kemudian. Jika
mekonium berada pada atau di bawah pita suara, intubasi harus
dilakukan berulang kali sampai penghisapan menghasilkan cairan
jernih.
– Mekonium yang di muntahkan ke dalam orofaring dari lambung yang
terlalu merging akibat ventilasi dengan kantong dan masker seringkali
teraspirasi. Maka keadaan ini adalah contoh bahwa tindakan
mengosongkan isi lambung sangat berpengaruh.
– Surfaktan eksogen, percobaan klinis telah menunjukan bahwa
dengan menggunakan sulfaktan untuk penanganan sindrom asfiksia
mekonium telah mengakibatkan peningkatan oksigenasi, memerlukan
bantuan respirasi yang lebih sedikit dan atau waktu perawatan
dirumah sakit menjadi lebih pendek.
Cont...
• Keperawatan
– Penghisapan pada hidung dan tenggorokan bayi, sebeluh pengambilan
napas pertama unutk menghindari aspirasi mekonium
– Persiapkan unutk mengintubasi bayi dan isap mekonium dari trakea dan
bronki segera setelah lahir
– Melakukan pengambilan specimen unutk analisis gas darah
– Pemeriksaan radiograri
– Monitoring penggunaan peralatan oksigenasi
– Pantau dan pertahankan suhu tubuh unutk mencegah stress akibat
kedinginan
– Pantau tanda-tanda komplikasi
– Persiapkan unutk memberikan terapi NO, HFV atau ECMO sesuai anjuran
– Lakuakan drainase postural dan vibrasi unutk membantu meningkatkan
pembeesihan mekonium yang masih tersisa dari paru-paru
– Dukunagn kepada orang rtua bati dan menjelaskan tindakan penanganan
unutk menghilangkan ketakutan dan ansietas mereka.
Kompliksi