Neonatorum
Pendahuluan
Merupakan masalah klinis yang
serius pada neonatus
Epidemiologi
Terjadi lebih banyak pada bayi dengan
berat badan rendah
Rumusan Masalah
Apakah definisi asfiksia neonatorum?
Apakah etiologi asfiksia neonatorum?
Bagaimana patofisiologi pada asfiksia
neonatorum?
Apa saja faktor risiko asfiksia neonatorum?
Bagaimana manifestasi klinis dan
diagnosis asfiksia neonatorum?
Bagaimana tatalaksana asfiksia
neonatorum?
Tujuan
Mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi,
faktor risiko, dan manifestasi klinis dari asfiksia
neonatorum
Mengetahui cara mendiagnosis dan
penatalaksanaan asfiksia neonatorum
Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
dokter muda mengenai asfiksia neonatorum
dalam hal pelaksanaan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakan
diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, cara
pencegahan, dan prognosis asfiksia
neonatorum
Definisi
Menurut IDAI
Kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada bayi baru lahir
Menurut AAP
suatu keadaan yang disebabkan oleh
kurangnya O2 pada udara respirasi
Etiologi
Patofisiologi
Penyakit membran hialin (PMH) merupakan
gangguan pernapasan yang disebabkan imaturitas
paru dan defisiensi surfaktan, tertama pada neonatus
dengan usia gestasi <34 minggu atau berat lahir
<1500 gram. Surfaktan mulai dibentuk pada usia
kehamilan 24-28 minggu oleh karena itu kejadian
PMH berbanding terbalik dengan usia gestasi.
Angka kejadian PMH pada neonatus dengan usia
gestasi <30 minggu 60%, usia gestasi 30-34 minggu
25%, dan pada usia gestasi 35-36 minggu adalah 5%.
Faktor predisposisi lain adalah kelahiran operasi
kaisar dan ibu dengan diabetes.
Pneumotoraks
Ruang pleura berada diantara pleura parietalis dan viseralis. Pleura viseralis melekat
pada parenkim paru dan bergerak bersama paru. Bila udara masuk ke dalam ruang
pleura, maka pleura parietalis akan terpisah dari pleura viseralis. Pleura viseralis terlihat
sebagai garis putih tipis yang melekat pada paru.
Pneumomediastinum
Pneumomediatinum dapat merupakan komplikasi PIE. Keadaan ini juga dapat terjadi
spontan.
Pneumoperikardium
Keadaan lain sebagai komplikasi terapi oksigen dengan tekanan positif adalah bocornya
udara ke ruang perikardium sehingga terjadi pneumoperikardium.
Pneumoperitonium
Pemberian oksigen dengan tekanan positif pada PMH juga dapat menimbulkan
kebocoran udara ke dalam ruang peritonium dan menyebabkan pneumoperitoneum.
Perforasi saluran pencernaan juga dapat menimbulkan pneumoperitonium, misalnya
pada enterokolitis nekrotikans yang mengalami perforasi atau obstruksi usus.
Faktor Resiko
Faktor Ibu
Preeklampsia dan eklampsia
Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
Partus lama atau partus macet
Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
Faktor Bayi
Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum,
ekstraksi forsep)
Kelainan bawaan (kongenital)
Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).
Manifestasi Klinis
Peningkatan respirasi
Peningkatan usaha nafas
Periodic breathing
Apnea
Sianosis yang tidak berkurang dengan
pemberian oksigen
Turunnya tekanan darah disertai
takikardi, pucat, kegagalan sirkulasi
yang diikuti bradikardi
Penggunaan otot-otot pernafasan
tambahan.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Penatalaksanaan Non Respiratorik
Monitoring tanda vital
Keseimbangan cairan, elektrolit dan
glukosa
Minimal handling
Pemberian antibiotik
Penatalaksanaan Respiratorik
Membersihkan jalan nafas
Monitoring saturasi oksigen
Ventilasi Mekanis
Surfaktan
dibentuk oleh pneumosit alveolar tipe II
dan disekresikan kedalam rongga udara
pada usia kehamilan sekitar 22 minggu
Komponen utama surfaktan adalah
fosfolipid, sebagian besar terdiri dari
dipalmitylphosphatidylcholine (DPPC)
Extracorporeal membrane
Oxygenation
alat yang menghubungkan langsung
darah vena pada alat paru-paru buatan
(membrane oxygenator), dimana
oksigen ditambahkan dan CO2
dikeluarkan, kemudian darah dipompa
balik pada atrium kanan pasien
(Venovenosis ECMO) atau aorta
(venoarterial).
membuat paru-paru dapat beristirahat
dan menghindari tekanan tinggi
ventilator
Sangat invasif dan beresiko tinggi
Kesimpulan
Asfiksia neonatorum merupakan masalah klinis yang sangat serius,
yang berhubungan dengan tingginya morbiditas, mortalitas dan biaya
perawatan.
Faktor resiko utama gagal nafas pada neonatus adalah
Prematuritas
bayi berat badan lahir rendah,
golongan sosioekonomi rendah.