Anda di halaman 1dari 1

Epilepsi menurut WHO merupakan gangguan kronik otak

Nama
NIM
: Puji Nurani
: J230205024 MIND MAPP yang menunjukkan gejala-gejala berupa serangan yang
Institusi : UMS berulang-ulang yang terjadi akibat akibat
EPILEPSI
ketidaknormalan kerja di sebagian atau seluruh jaringan
otak karena cetusan listrik pada neuron (sel saraf) (WHO,
2012).
Klasifikasi Epilepsi
a. Kejang absence (petit mal). Diawali mendadak
1. Kejang parsial ditandai dengan menatap, hilangnya ekspresi,
Terjadi pada satu area otak dan terkadang tidak ada respon, menghentikan aktifitas yang
menyebar ke area lain. Jika menyebar, akan dilakukan. Terkadang dengan kedipan mata
menjadi kejang umum (sekunder), paling atau juga gerakan mata ke atas. Durasi kurang
sering terjadi kejang tonik klonik lebih 10 detik dan berhenti secara tiba-tiba.

2. Kejang umum b. Kejang tonik-klonik (grand mal). Diawali


Terjadi pada seluruh area otak. Kesadaran dengan hilangnya kesadaran dan sering
akan terganggu pada awal kejadian kejang. penderita akan menangis. Jika berdiri, orang
akan terjatuh, tubuh menegang (tonik) dan
diikuti sentakan otot (klonik). Bernafas dangkal
Etiologi Epilepsi
dan sewaktu-waktu terputus menyebabkan
2. Idiopatik: tidak terdapat lesi struktural di otak bibir dan kulit terlihat keabuan/ biru,
atau defisit neurologik. Diperkirakan berlangsung sekitar dua menit atau kurang
mempunyai predisposisi genetik dan
e. Kejang atonik. Terjadi mendadak, kehilangan
umumnya berhubungan dengan usia
kekuatan otot, menye-babkan penderita lemas
dan terjatuh jika dalam posisi berdiri. Biasanya
3. Kriptogenik: dianggap simtomatik tetapi
terjadi cedera dan luka pada kepala.
penyebabnya belum diketahui. Gambaran
klinik sesuai dengan ensefalopati difus
d. Kejang mioklonik. Kejang berlangsung singkat,
biasanya sentakan otot secara intens terjadi
1. Simtomatik : bangkitan epilepsi disebabkan pada anggota tubuh atas
oleh kelainan/lesi struktural pada otak,
misalnya cedera kepala, infeksi SSP, kelainan c. Kejang tonik. Terjadi mendadak. Kekakuan
kongenital, lesi desak ruang, gangguan singkat pada otot seluruh tubuh,
peredaran darah otak, toksik (alkohol, obat), menyebabkan orang menjadi kaku dan
metabolik, kelainan degeneratif terjatuh jika dalam posisi berdiri.

Anda mungkin juga menyukai