2017
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi MODUL 05 II-1
Modul 5 Tindakan Pasca Longsor
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Tindakan Pasca Longsor sebagai kelompok kemampuan
inti/substansi dalam Pelatihan Pengelolaan Longsor Pada Infrastruktur SDA.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) di bidang Pengelolaan Longsor Pada Infrastruktur Sumber Daya
Air.
Modul tindakan pasca longsor disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi atas
Pendahuluan, Materi pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
perencanaan tindakan pasca bencana longsor. Penekanan orientasi pembelajaran
pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan
manfaat bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang pengelolaan longsor pada
infrastruktur sumber daya air.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................iv
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Deskripsi Singkat..............................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................1
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok................................................................2
E. Estimasi Waktu.................................................................................................2
MATERI POKOK 1 TINDAKAN PASCA LONGSOR..............................................3
1.1 Relokasi............................................................................................................3
1.2 Rehabilitasi.......................................................................................................4
1.3 Rekonstruksi.....................................................................................................6
1.4 Tindakan Lanjut Pasca Rekonstruksi...............................................................6
1.5 Latihan..............................................................................................................8
3.1 Rangkuman......................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................10
A. Simpulan.........................................................................................................10
B. Tindak Lanjut..................................................................................................10
EVALUASI FORMATIF..........................................................................................11
A. Soal.................................................................................................................11
B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.....................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
DAFTAR GAMBAR
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 5 Tindakan Pasca Longsor
Deskripsi
Modul tindakan pasca longsor ini terdiri dari 1 (satu) materi pokok yang
membahas mengenai tindakan pasca longsor.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan
baik materi yang merupakan kemampuan inti/substansi dari Pelatihan
Pengelolaan Longsor Pada Infrastruktur SDA. Untuk menambah wawasan,
peserta diharapkan dapat membaca terlebih dahulu materi dari mata pelatihan
sebelumnya dalam rumpun pelatihan yang sama.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator,
adanya kesempatan diskusi dan studi kasus.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan
ajar.
Kompetensi Dasar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai negeri sipil mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Dengan semakin bertambahnya volume dan kompleksitas tugas-
tugas lembaga pemerintahan dan silih bergantinya regulasi yang begitu cepat
perlu upaya-upaya preventif untuk memperlancar tugas-tugas yang harus
diemban oleh Pegawai Negeri Sipil.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan/wawasan mengenai
pemulihan akibat longsor, melalui metode ceramah interaktif, diskusi dan studi
kasus.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan diharapkan memahami
perencanaan tindakan pasca longsor.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan tindakan
pasca longsor.
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Tindakan Pasca Longsor” ini adalah 4 (empat) jam pelajaran (JP)
atau sekitar 180 menit.
MATERI POKOK 1
TINDAKAN PASCA LONGSOR
1.1 Relokasi
Prinsip-prinsip relokasi pengungsi adalah menjauhkan masyarakat dari bencana
dan juga mempertimbangkan keinginan dari masyarakat luas yaitu tempat yang
aman dari bencana, oleh karena itu BNPB tidak pernah mengambil keputusan
tanpa usulan dan masukan dari daerah-daerah yang terkena dampak bencana.
Dasar hukum ‘utama’ relokasi yang terdapat dalam UU No. 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana tidak memuat kaidah yang mewajibkan atau
memberi kuasa perintah bagi pemerintah melakukan relokasi. Kata kunci dari
kaidah hukum relokasi pada Pasal 32 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana adalah ‘dapat’. Kata ‘dapat’ memiliki konsekuensi yaitu
tersedianya pilihan kebijakan yang dapat ditempuh oleh Pemerintah. Pilihan
kebijakan akan sangat tergantung dari berbagai pertimbangan yang digunakan
dalam memilih.
Relokasi korban bencana adalah pilihan bukan kewajiban, dan dapat dimaknai
sebagai pilihan terakhir yang dapat tempuh ketika daerah atau kawasan dimaksud
tidak dapat digunakan atau berbahaya untuk beraktivitas. Namun pasca erupsi
Merapi, relokasi seolah menjadi keharusan atau kewajiban yang harus ditempuh.
Keharusan tersebut dicarikan daya pengabsah agar warga diwilayah yang
ditentukan dapat direlokasi. Hukum menjadi alat legitimasi, dan alat rekayasa
untuk mengosongkan wilayah yang ditentukan sebagai kawasan tertentu.
1.2 Rehabilitasi
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemulihan - rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana harus dilaksanakan dalam kerangka pengurangan risiko bencana yang
akan datang. Mengingat bahwa ancaman bahaya bencana akan selalu ada maka
sejak awal upaya-upaya mengurangi kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi
masyarakat harus dilakukan.
Oleh karena itu setelah kejadian bencan setiap kegiatam rehabilitasi dan
rekonstruksi untuk memulihkan keadaan masyarakat supaya bisa bangkit kembali
dari keadaan keterpurukan harus dilakukan dalam kerangka PRB yang
mengntisipasi terjadinya bencana yang akan datang.
1.3 Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak
menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh
tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada
jalur tanah longsor hampir 100%.
Investigasi Lapangan.
Pengumpulan data primer dan sekunder.
Analisis dan kajian penyebab bencana.
Kesimpulan.
Rekomendasi untuk Action Plan (Pengertiannya mulai 1 tahap studi lanjut yang
komprehensif, 2. perencanaan, 3. pelaksanaan pembangunan (perbaikan,
pemeliharaan, pembangunan baru), 4. proses operasional dan 5.
pemeliharaan, 6. monitoring dan evaluasi).
Skala regional adalah upaya-upaya untuk keterpaduan antar wilayah baik lokal,
kabupaten/kota, propinsi dan nasional. Pembuatan peraturan daerah tentang
pengelolaan bencana dan buku pedoman pengelolaan bencana merupakan dua
dari banyak bentuk dari perencanaan dan pengembangan.
Hal ini perlu dilakukan karena pada hakekatnya pengelolaan bencana itu bersifat
dinamis khususnya yang terkait dengan daya rusak air sehingga bentuk-bentuk
normatif dari pengelolaan bencana harus selalu disesuaikan dengan kondisi yang
realistis di lapangan.
Dengan kata lain, setiap produk dari pengelolaan bencana seperti: peraturan,
norma, standard, pedoman dan manual harus secara kontinyu dievaluasi dan
diperbaiki menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
1.5 Latihan
1. Jelaskan tahapan pemulihan akibat longsor!
2. Jelaskan kegiatan-kegiatan rehabilitasi!
3. Jelaskan tahapan studi/penelitian pasca bencana!
3.1 Rangkuman
Tindakan pasca longsor dapat dilakukan dengan tiga cara, diantaranya : relokasi,
rehabilitasi, dan rekonstruksi. Relokasi merupakan tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. kegiatan relokasi dilakukan untuk menjauhkan
masyarakat dari bahaya bencana ketempat yang lebih aman. Rehabilitasi adalah
pemulihan kembali wilayah yang terkena bencana sedangkan relokasi adalah
pemindahan tempat.
PENUTUP
A. Simpulan
Bencana merupakan proses alam dan/atau bukan alam (perbuatan manusia) yang
menimbulkan kerusakan, jatuhnya korban jiwa, terjadinya kerugian material,
terjadinya kerusakan infrastruktur fisik serta terganggunya kegiatan normal
masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bentuk bencana. Tanah longsor
adalah sebuah peristiwa geologi yang terjadi karena adanya pergerakan massa
batuan atau tanah yang pergerakkannya jatuh ke bawah. Longsor juga
mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur sumber daya air.
Dalam modul ini dibahas mengenai tindakan pasca bencana longsor. Tindakan
pasca longsor dapat dilakukan dengan tiga cara, diantaranya : relokasi,
rehabilitasi, dan rekonstruksi. Relokasi merupakan tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. kegiatan relokasi dilakukan untuk menjauhkan
masyarakat dari bahaya bencana ketempat yang lebih aman. Rehabilitasi adalah
pemulihan kembali wilayah yang terkena bencana sedangkan relokasi adalah
pemindahan tempat.
B. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan mengikuti kelas secara
penuh untuk dapat memahami detail pengelolaan longsor pada infrastruktur SDA
dan ketentuan pendukung terkait lainnya, sehingga memiliki pemahaman yang
komprehensif mengenai pengelolaan longsor pada infrastruktur SDA.
EVALUASI FORMATIF
A. Soal
1. Berikut ini tindakan pemulihan akibat longsor, kecuali…
a. relokasi
b. rehabilitasi
c. recovery
d. rekonstruksi
e. penelitian pasca bencana
2. Dasar hokum utama relokasi yang terdapat dalam…
a. UU No. 24 tahun 2007
b. UU No. 11 th. 1974
c. UU No. 26 th. 2007
d. UU No. 7 tahun 2004
e. UU No. 19 tahun 2004
3. Berikut ini merupakan kegiatan rehabilitasi, kecuali…
a. melakukan RTRW berdasarkan analisis resiko bencana
b. melaksanakan kegiatan pelatihan dan bantuan modal usaha
c. meningkatkan kemampuan masyarakat pada pasca bencana
d. mengajak masyarakat untuk tidak membangun kembali rumah di tepi
tebing
e. vegetasi kembali lereng-lereng.
4. Beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah
untuk tempat-tempat hunian, kecuali…
a. perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa
menyerap)
Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat mampu
menyusun tindakan pasca bencana longsor. Proses berbagi dan diskusi dalam
kelas dapat menjadi pengayaan akan materi tindakan pasca bencana longsor.
Untuk memperdalam pemahaman terkait materi tindakan pasca bencana longsor,
diperlukan pengamatan pada beberapa modul-modul mata pelatihan terkait atau
pada modul-modul yang pernah Anda dapatkan serta melihat variasi-variasi
modul-modul yang ada pada media internet. Sehingga terbentuklah pemahaman
yang utuh akan pengelolaan longsor pada infrastruktur SDA.
Dietrich, W.E., and Dunne, T. ,1978, Sediment budget for a small catchment in
mountainous terrain. Zeitschrift für Geomorphologie, Supplement, 29: 191–
206.
Fannin, R.J., and Rollerson, T.P., 1993, Debris flows: some physical
characteristics and behaviour. Canadian Geotechnical Journal, 30: 71–81.
Johnson, A.M., and Rodine, J.R., 1984, Debris flow. In Slope instability. Edited by
D. Brunsden and D.B. Prior. Wiley & Sons, London, pp. 257–361.
Kodoatie, Robert J., dan Sjarief Roestam, 2006. Pengelolaan Bencana Terpadu,
Jakarta.
Kodoatie, Robert J., 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J., dan Sjarief Roestam, 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J., dan Sjarief Roestam, 2012. Tata Ruang Air Tanah. Penerbit
Andi, Yogyakarta.
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir
pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan
maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.