Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN AN.

R
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF)
KEPERAWATAN ANAK DI BANGSAL CEMPAKA 1
RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

DISUSUN OLEH:

RIZKYA AYUNARWANTI (J230195132)

NIKEN ENGGAL DWI ASTUTI (J230195121)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN AN. R
DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF)
KEPERAWATAN ANAK DI BANGSAL CEMPAKA 1
RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

Nama Mahasiswa : Rizkya Ayunarwanti dan Niken Enggal Dwi


A. NIM : J230195132 dan J230195121
Tempat Praktek : Bangsal Cempaka 1 RSUD Kab.
Karanganyar Tanggal Pengkajian : Rabu, 25 Desember 2019
A. Data Identitas Pasien
Nama : An.
R
No rekam medik : 488xxx
Tempat/tgl lahir : Karanganyar, 11 September 2019
Usia : 15 tahun, 3 bulan, 14 hari
Nama Ayah/Ibu : Tn. K/ Ny. Y
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah : SMU
Pendidikan Ibu : SMU
Agama : Islam
Alamat : Karanganyar
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa Medis : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Ny. Y mengatakan panas suhu tubuh anaknya meningkat. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital, yaitu Nadi: 80 kali/menit, pernapasan: 18 kali/menit, dan
suhu: 38°C.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada hari Jum’at, 20 Desember 2019, setelah pulang sekolah anak mengeluh
pusing dan badannya panas ke orang tua dan hanya disarankan untuk tidur
oleh orang tua. Karena panas tidak kunjung turun, pada malam harinya
pasien dibawa berobat ke klinik di daerah Matesih dan mendapatkan terapi

2
pengobatan sebanyak 3 jenis obat (pasien dan keluarga tidak ingat obatnya).
Pasien mengkonsumsi 3 jenis obat tersebut selama 2 hari.
Pada hari Minggu, 22 Desember 2019 karena suhu tubuh anak masih tetap
panas, mengeluh mual, dan terdapat bintik-bintik merah pada kedua
tangannya, keluarga kemudian membawa pasien ke IGD RSUD Kab.
Karanganyar dan hasil pemeriksaan tingkat kesadaran composmentis
(E4V5M6), TTV: Nadi 100 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, dan suhu
tubuh 38,3 °C. Pasien kemudian mendapatkan terapi infus Ringer Laktat 16
tpm, injeksi Ondansentron 3 mg/12 jam, Cefotaxime 750 mg/12 jam, dan
Paracetamol syirup 3 x 2 cth. Hasil pemeriksaan lab pada tanggal 22
Desember 2019: Trombosit 97 ribu/ul (rendah), dan Basofil 0,6 % (tinggi).
Kemudian pasien dipindahkan ke bangsal Cempaka 1 sampai dengan
pengkajian saat ini. Ketika dihari pengkajian, kesadaran pasien
composmentis (E4V5M6), tanda-tanda vital: nadi 80 kali/menit, pernapasan
18 kali/menit, dan suhu tubuh 38 °C. Pasien mendapatkan terapi infus
Ringer Laktat 16 tpm, injeksi Cefotaxime 750 mg/12 jam, Paracetamol
syirup 3 x 2 cth, Lakto B 1 x 1 tab, dan Zinc 1 x 1 tab.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. Y mengatakan sebelumnya pasien belum pernah di rawat di rumah
sakit, dan pasien memiliki riwayat penyakit maag.
B. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
1. Prenatal
a. Kehamilan Trimester I:
Ny. Y mengatakan ketika kehamilan pada trimester 1 merasakan mual,
dan badan terasa lemas tetapi tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari
seperti biasa.
b. Kehamilan Trimester II:
Ny. Y mengatakan ketika kehamilan pada trimester 2 tidak memiliki
keluhan dan memeriksakan kehamilan sebanyak 1 kali di bidan desa.
c. Kehamilan Trimester III:
Ny. Y mengatakan ketika kehamilan pada trimester 2 tidak memiliki
keluhan dan memeriksakan kehamilan sebanyak 1 kali di bidan desa.
2. Intranatal
Ny. Y mengatakan ketika melahirkan pasien, Ny. Y melahirkan secara
normal dengan usia kehamilan 38 minggu dan 5 hari di bidan desa dekat
rumah.
3. Post Natal
Status melahirkan G1P1A0, bayi lahir dengan jenis kelamin perempuan
dengan berat badan 3200 gr, dengan panjang badan 52 cm. Pasien ketika
bayi mengkonsumsi susu formula karena ASI Ny. Y tidak keluar.
C. Riwayat Masa Lalu
1. Penyakit masa kecil
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki penyakit semasa kecil.
2. Riwayat dirawat di Rumah sakit
Keluarga mengatakan pasien belum pernah di rawat dirumah sakit.
3. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan maupun obat-obatan.
4. Obat-obatan yang
digunakan Tidak ada (-)
5. Tindakan/operasi
Tidak ada (-)
6. Imunisasi
Keluarga mengatakan pasien mengikuti imunisasi lengkap ketika masih bayi
dan balita:
Jadwal Imunisasi Jenis Imunisasi
0-7 hari HB0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-Hepatitis B-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT-Hepatitis B-Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT-Hepatitis B-Hib 3, Polio 4, IPV
9 bulan Campak
18 bulan DPT-Hepatitis B-Hib
24 bulan Campak

D. Riwayat Keluarga
1. Genogram

Asma

Keterangan:
= Perempuan

= Laki-laki

= Meninggal

= Pasien
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah pasien memiliki riwayat asma.
E. Riwayat Sosial
1. Pengasuh
Ny. Y mengatakan pasien diasuh sendiri oleh kedua orang tua.
2. Hubungan dengan Anggota Keluarga
Ny. Y mengatakan anaknya selalu ceria dan berhubungan baik dengan
sepupu, keponakan, dan orang yang lebih tua darinya.
3. Hubungan dengan Teman Sebaya
Pasien mengatakan di sekolah mengikuti ekstrakurikuler basket dan
pramuka dan berhubungan baik dengan teman sebaya. Ny. Y mengatakan
teman-teman pasien sering berkunjung ke rumah.
4. Pembawaan Secara Umum
Pasien kooperatif menjawab pertanyaan yang diajukan ketika dilakukan
pengkajian.
5. Lingkungan Rumah
Ny. Y mengatakan pasien berhubungan baik dengan tetangga disekitar
rumahnya dan sesekali berkunjung kerumah tetangga.
F. Kebutuhan Dasar
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Desember 2019
1. Nutrisi (makanan dan cairan)
BB saat pengkajian : 35 kg
Tinggi Badan : 148 cm
IMT & Interpretasi : Kg/m2
=
Interpretasi : Normal 15,6-27,2 Kg/m2
a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan ketika dirumah makan 1 porsi sebanyak 3 kali sehari
dengan menu makanan nasi, lauk, sayuran dan selingan makanan ringan.
Jumlah cairan (makan dan minum) yakni ±900 cc/24 jam.
b. Selama Sakit
Pasien mengatakan tidak ada keluhan ketika menelan namun merasa
nyeri di perut, pasien makan 1 porsi, menu makanan diit rumah sakit
adalah nasi, lauk, sayur, dan buah dengan frekuensi 3 kali sehari. Jenis
minuman yang diminum yakni air putih, dan teh hangat. Jumlah cairan
(makanan dan minum) yakni ±1100 cc/24 jam
2. Tidur dan Istirahat
a. Sebelum sakit:
Ny. Y mengatakan pasien tidur ketika dirumah jam 21.00 – 04.45 WIB
(7-8 jam) dan tidur siang sepulang sekolah selama 1-2 jam.
b. Selama Sakit:
Ny. Y mengatakan tadi malam pasien tidur jam 23.00-05.00 WIB (6 jam)
dan kualitasnya sering terbangun karena banyaknya pengunjung dan
pasien sebelah menangis tengah malam.
3. Personal Hygiene
a. Sebelum Sakit:
Pasien mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali sehari secara mandiri dan
melakukan kegiatan BAB, BAK dengan mandiri. Pasien mengatakan
potong kuku setiap 7 hari sekali.
b. Selama Sakit:
Pasien mengatakan mandi dan gosok gigi 2 kali sehari secara mandiri dan
melakukan kegiatan BAB, BAK secara mandiri.
4. Eliminasi
a. Sebelum Sakit
1) BAK:
Bau khas urin, konsistensi cair berwarna kuning jernih, jumlah ±600
cc/24 jam, tidak menggunakan alat bantu dan tidak memiliki keluhan
ketika BAK.
2) BAB:
Frekuensi 1 kali sehari, dengan jumlah ±100 cc/24 jam, konsistensi
lunak, bewarna kuning, bau khas faces, tidak menggunakan alat bantu
dan tidak memiliki keluhan ketika BAB.
b. Selama Sakit
1) BAK:
Bau khas urin, konsistensi cair bewarna kuning jernih, bau khas feces,
jumlah ±800 cc/24 jam, tidak menggunakan alat bantu dan tidak
memiliki keluhan ketika BAK.
2) BAB:
Frekuensi 3 kali/24 jam, dengan jumlah ±500 cc/24 jam, konsistensi
cair, bau khas feces, bewarna kuning, tidak menggunakan alat bantu
ketika BAB.
5. Perhitungan Balance Cairan
a. Hari/Tanggal : Rabu, 25 Desember
2019 BB= 35 Kg
TB= 148 cm
1) Kebutuhan cairan pasien : 40 cc/kg BB/hari
1.400 cc/24 jam.
2) Intake
a) Makan dan minum = 1.100 cc/24 jam

b) Infus RL 16 tpm = = = 1.152

cc/24 jam
c) Obat = Injeksi Cefotaxime 750 mg/12 jam (7,5 cc), Oral
Paracetamol syirup 3 x 2 cth (30 cc)
d) Air metabolisme = 5 cc/Kg BB/hari = 175
cc/hari Total intake = 2.464,5 cc/24 jam
3) Output
a) Urine= 800 cc/24 jam
b) BAB= 500 cc/24 jam

c) IWL = = = 700 cc/24 jam


Total output = 2.000 cc/24 jam
4) Balance cairan = Input – output
= 2.464,5cc/24 jam – 2.000 cc/24 jam
= + 464,5 cc/24 jam.
b. Hari/Tanggal : Kamis, 26 Desember
2019 BB= 35 Kg
TB= 148 cm
1) Kebutuhan cairan pasien : 40 cc/kg BB/hari
1.400 cc/24 jam.
2) Intake
a) Makan dan minum = 1.200 cc/24 jam
b) Infus RL 16 tpm = = = 1.152

cc/24 jam
c) Obat = Injeksi Cefotaxime 750 mg/12 jam (7,5 cc), Oral
Paracetamol syirup 3 x 2 cth (30 cc)
d) Air metabolisme = 5 cc/Kg BB/hari = 175
cc/hari Total intake = 2.564,5 cc/24 jam
3) Output
a) Urine= 800 cc/24 jam
b) BAB= 400 cc/24 jam

c) IWL = = = 700 cc/24 jam


Total output = 1.900 cc/24 jam
4) Balance cairan = Input – output
= 2.564,5 cc/24 jam – 1.900 cc/24 jam
= + 664,5 cc/24 jam.
c. Hari/Tanggal : Jum’at, 27 Desember
2019 BB= 35 Kg
TB= 148 cm
1) Kebutuhan cairan pasien : 40 cc/kg BB/hari
1.400 cc/24 jam.
2) Intake
a) Makan dan minum = 1.000 cc/24 jam

b) Infus RL 16 tpm = = = 1.152

cc/24 jam
c) Obat = Injeksi Cefotaxime 750 mg/12 jam (7,5 cc).
d) Air metabolisme = 5 cc/Kg BB/hari = 175 cc/hari
Total intake = 2.334,5 cc/24 jam
3) Output
a) Urine= 800 cc/24 jam
b) BAB= 100 cc/24 jam
c) IWL = = = 700 cc/24 jam
Total output = 1.600 cc/24 jam
4) Balance cairan = Input – output
= 2.334,5 cc/24 jam – 1.600 cc/24 jam
= + 734,5 cc/24 jam.
G. Pemeriksaan Fisik
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Desember 2019
1. Keadaan umum : Pasien lemas
2. Kesadaran : Composmentis (E4V5M6)
3. Antropometri :
Tinggi Badan : 148 cm
Berat Badan : 35 kg
4. Tanda-tanda vital
Nadi : 80 kali/menit Suhu : 38 0C
Pernapasan : 18 kali/menit
5. Kepala :
a. Inspeksi: Bentuk kepala mesochepal, persebaran rambut normal, rambut
bewarna hitam panjang sebahu, kerontokan rambut normal, kulit kepala
bersih, tidak terdapat luka.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
6. Mata :
a. Inspeksi: Mata sayu, ukuran pupil isokor 2mm/2mm, reaksi cahaya (+),
letak kedua mata simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
b. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan.
7. Hidung :
a. Inspeksi: Bentuk simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak
terdapat perubahan warna kulit, mukosa hidung merah muda, tidak
terdapat perdarahan, dan tidak terdapat obstruksi pada jalan napas.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
8. Mulut :
a. Inspeksi: Tidak terdapat sianosis, mukosa lembab, lidah bersih, terdapat
gigi berlubang pada graham kiri.
9. Telinga :
a. Inspeksi: Bentuk kedua telinga simetris, rongga telinga bersih, jumlah
serumen normal, tidak terdapat pembengkakan dan lesi, tidak terdapat
gangguan pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu dengar.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada daun telinga dan tulang mastoid
pada kedua telinga.
10. Leher :
a. Inspeksi: Tidak terdapat adanya benjolan abnormal, tidak terdapat
perubahan warna kulit, dan tidak terdapat lesi.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri telan, tidak terdapat adanya pembesaran
pada kelenjar limfe.
11. Dada :
a. Jantung
1) Inspeksi: Ictus cordis tidak terihat, bentuk dada simetris, tidak tampak
adanya deformitas.
2) Palpasi: Ictus cordis teraba, suhu pada keempat ekstremitas teraba
hangat, denyut nadi radialis kanan dan kiri (kuat dan regular), Nadi =
80 kali/menit, capillary refill 3 detik.
3) Perkusi: Batas kiri jantung atas: ICS II kiri di linea parastrenalis kiri;
batas bawah: ICS V kiri agak ke medial linea midclavicula kiri
(tempat ictus cordis); batas bawah kanan jantung: disekitar ICS III-IV
kanan di linea parastrenalis kanan; batas atas jantung: ICS II kanan
linea parastrenalis.
4) Auskultasi: Terdengar bunyi suara jantung lub-dup normal (S1,S2).
Tidak terdengar bunyi suara jantung tambahan (S3).
b. Paru-paru
1) Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak terdapat adanya perubahan
warna kulit, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, RR =
18 kali/menit, tidak terdapat kelainan pada tulang belakang,
pengembangan paru kanan dan kiri sama.
2) Palpasi: Fremitus vocal kanan dan kiri sama.
3) Perkusi: Tidak terdapat pelebaran batas pengembangan paru.
4) Auskultasi: Bunyi napas vesicular.
c. Abdomen
1) Inspeksi: Bentuk abdomen flat, umbilicus normal, tidak terdapat
perubahan warna kulit, tidak terdapat luka.
2) Auskultasi: Bising usus 16 kali/menit.
3) Perkusi: Terdengar suara tympani pada keempat kuadran.
4) Palpasi: Tidak terdapat perbesaran hepar dan limfe, terdapat nyeri
tekan pada kuadran kiri atas dan kiri bawah.
12. Urogenetalia
a. Inspeksi: Tidak terdapat luka, tidak terdapat kelainan struktur genetalia
dan tidak menggunakan kateter.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
13. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas: Tangan kanan terpasang IV line ukuran 24 G, bentuk
ekstremitas atas simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema.
Kekuatan otot = 5 5
55
b. Ekstremitas Bawah: Bentuk ekstremitas bawah kanan dan kiri simetris,
tidak terdapat lesi, tidak terdapat edema. Kekuatan otot = 5 5
5 5
c. Kulit: Kulit bewarna sawo matang, tidak terdapat lesi, turgor kembali
<2 detik, capillary refill kembali 3 detik, kulit teraba hangat.
H. Aspek Mental-Intelektual
1. Intelektual Orang tua
Tingkat pendidikan terakhir Ny. Y adalah SMU, Ny. Y dapat memahami
informasi dan pertanyaan yang disampaikan oleh perawat ketika dilakukan
pengkajian.
2. Support System Keluarga
Keluarga memberikan support yang baik kepada pasien, hal ini ditandai
dengan tampak ibu menemani pasien dirumah sakit selama 24 jam dan
membantu pasien dalam melakukan Activity daily living (ADL), ayah pasien
turut menemani ketika jam kerja telah selesai.
I. Program Terapi
Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Rute Golongan dan Fungsi
kandungan
25-26 Ringer Laktat 16 tpm Infus Cairan Mengandung kalsium,
Desember IV Line elektrolit kalium, laktat,
2019 natrium, klorida, dan
air. Diberikan untuk
menggantikan cairan
tubuh yang hilang saat
mengalami luka,
cedera, atau menjalani
operasi yang
menyebabkan
kehilangan darah
dengan cepat dalam
jumlah yang
banyak. Mengatasi
deplesi volume berat
saat tidak dapat
diberikan rehidrasi
oral.
Cefotaxime 750 mg/12 IV Line Antibiotik Menangani infeksi
jam sefalosporin akibat bakteri
Paracetamol 3 x II cth Oral Analgesik dan Meredakan nyeri dan
(syirup) Antipiretik demam
Lakto B 1x1 Oral Suplemen Mencegah dan
Probiotik mengobati diare
Zinc 1x1 Oral Mineral Untuk mengganti
cairan tubuh yang
hilang dan mencegah
dehidrasi
Jum’at, 27 Cefotaxime 750 mg/12 IV line Antibiotik Menangani infeksi
Desember jam sefalosporin akibat bakteri
2019 Paracetamol 1x1 Oral Analgesik dan Meredakan nyeri dan
(tab) Antipiretik demam
J. Pemeriksaan Penunjang
1. Hari/ tanggal : Minggu, 22 Desember 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Interpretasi
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 13.3 g/dl 10.8-15.6 Normal
Hematokrit 39.6 % 33-45 Normal
Leukosit 6.19 Ribu/ul 4.5-13.5 Normal
Trombosit 97 Ribu/ul 181-521 Rendah
Eritrosit 4.46 Juta/uL 3.8-5.8 Normal
MPV 8.6 fL 6.5-12.00 Normal
PDW 16.5 9.0-17.0 Normal
Index Eritrosit
MCV 88.9 fL 82.0-92.0 Normal
MCH 29.7 pg 28-33 Normal
MCHC 33.5 % 32.0-37.0 Normal
Hitung jenis
Neutrofil % 66.4 % 50.0-70.0 Normal
Limfosit % 27.6 % 25.0-40.0 Normal
Monosit % 4.2 % 3.0-9.0 Normal
Eosinofil % 0.6 % 0.5-5.0 Normal
Basofil % 1.2 % 0.0-1.0 Tinggi
RDW 12.3 % 11-16 Normal
IMUNO-SEROLOGI
Widal
Salmonella Typhi O Negative Negative
Salmonella Typhi H Negative Negative
Salmonella Typhi AO Negative Negative
Salmonella Typhi AH Negative Negative
Salmonella Typhi BO Negative Negative
Salmonella Typhi BH + 1/160 Negative
Salmonella Typhi CO Negative Negative
Salmonella Typhi CH Negative Negative
2. Hari/Tanggal : Senin, 23 Desember 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Interpretasi
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 12.1 g/dl 10.8-15.6 Normal
Hematokrit 36.5 % 33-45 Normal
Leukosit 6.66 Ribu/ul 4.5-13.5 Normal
Trombosit 113 Ribu/ul 181-521 Rendah
Eritrosit 4.11 Juta/uL 3.8-5.8 Normal
MPV 8.7 fL 6.5-12.00 Normal
PDW 16.4 9.0-17.0 Normal
Index Eritrosit
MCV 88.8 fL 82.0-92.0 Normal
MCH 29.5 pg 28-33 Normal
MCHC 33.2 % 32.0-37.0 Normal
Hitung jenis
Neutrofil % 70.2 % 50.0-70.0 Tinggi
Limfosit % 25.9 % 25.0-40.0 Normal
Monosit % 2.8 % 3.0-9.0 Rendah
Eosinofil % 0.5 % 0.5-5.0 Normal
Basofil % 0.6 % 0.0-1.0 Normal
RDW 12.4 % 11-16 Normal
3. Hari/Tanggal : Kamis, 26 Desember 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Interpretasi
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 11.3 g/dl 10.8-15.6 Normal
Hematokrit 33.3 % 33-45 Normal
Leukosit 6.62 Ribu/ul 4.5-13.5 Normal
Trombosit 124 Ribu/ul 181-521 Rendah
Eritrosit 3.87 Juta/uL 3.8-5.8 Normal
MPV 8.4 fL 6.5-12.00 Normal
PDW 16.0 9.0-17.0 Normal
Index Eritrosit
MCV 86.1 fL 82.0-92.0 Normal
MCH 29.2 pg 28-33 Normal
MCHC 33.9 % 32.0-37.0 Normal
Hitung jenis
Neutrofil % 51.9 % 50.0-70.0 Normal
Limfosit % 43.5 % 25.0-40.0 Tinggi
Monosit % 3.3 % 3.0-9.0 Normal
Eosinofil % 0.5 % 0.5-5.0 Normal
Basofil % 0.8 % 0.0-1.0 Normal
RDW 12.1 % 11-16 Normal
K. Analisa Data
Hari/Tanggal No. Data Problem Etiologi

Rabu, 25 1 DS: Ny. Y mengatakan badan anaknya Hipertermi Penyakit


Desember 2019 panas
DO: Pasien lemas, tingkat kesadaran
composmentis (E4V5M6), pemeriksaan
suhu = 38°C, Nadi = 80 kali/menit,
pernapasan 18 kali/menit, kulit terasa
hangat.
Hasil pemeriksaan lab: 22/12/2019
Trombosit 97 ribu/ul (Rendah)
Basofil 1.2 % (Tinggi)
Hasil pemeriksaan lab: 23/12/2019
Trombosit 113 ribu/ul (Rendah)
Neutrofil 70.2 % (Tinggi)
Monosit 2.8 % (Rendah)
2 DS: Pasien mengatakan nyeri perut, Diare Parasit
sakit dirasakan lebih memburuk bila di
tekan pada abdomen kiri atas dan
bawah, nyeri dirasakan seperti
tertusuk benda tajam dengan skala 4,
dengan durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan BAB 3 kali/24 jam
konsistensi cair tetapi ada ampas
dengan jumlah ±500 cc/24 jam.
DO: Pasien lemas, tingkat kesadaran
composmentis (E4V5M6), terdapat
ekspresi menahan nyeri ketika
dilakukan palpasi pada daerah
abdomen kuadran kiri atas dan bawah.
Pemeriksaan TTV: Nadi = 80
kali/menit, pernapasan 18 kali/menit,
suhu 38°C. Bising usus 16 kali/menit.
Hasil pemeriksaan lab: Test Widal
Salmonella Typhi BH = +1/160.
3 DS: Ny. Y mengatakan pasien tidur Gangguan Kendala
jam 23.00-05.00 WIB (6 jam) dan Pola Tidur Lingkungan
kualitasnya sering terbangun karena
banyaknya pengunjung dan pasien
sebelah menangis tengah malam.
DO: Pasien lemas, mata sayu,
pemeriksaan TTV: Nadi = 80
kali/menit, pernapasan 18 kali/menit,
suhu 38°C.
L. Prioritas Masalah
1. Hipertermi b/d penyakit
2. Diare b/d parasit
3. Gangguan pola tidur b/d kendala lingkungan
M.Rencana Keperawatan

No. Hari/Tanggal/Jam Perencanaan TTD


Dx
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Rabu, 25 Setelah dilakukan asuhan NIC: Fever treatment (3740)
Desember 2019 keperawatan selama 3x24 jam, a. Kaji mulai
diharapkan masalah hipertermi timbulnya demam
dapat diatasi, dengan kriteria b. Observasi tanda-tanda
hasil sebagai berikut: vital
NOC: Termoregulasi (0800) c. Monitor intake dan
Indikator A T output/24 jam
Melaporkan 4 5 d. Anjurkan pasien untuk
kenyamanan menggunakan pakaian
suhu yang tipis dan
Suhu tubuh 4 5 menyerap keringat
dalam batas e. Ajarkan keluarga untuk
normal (36,5- melakukan kompres
37,5°C) hangat, jika perlu
Tidak ada 4 5 f. Dorong pasien untuk
tanda-tanda konsumsi cairan lebih
dehidrasi g. Lakukan kolaborasi
Tanda-tanda 4 5 dengan dokter untuk
vital dalam pemberian obat
batas normal antipiretik
Keterangan:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu

2 Setelah dilakukan asuhan NIC : Manajemen diare


keperawatan selama 3x24 jam, (0460)
diharapkan masalah diare dapat a. Observasi frekuensi diare
diatasi, dengan kriteria hasil b. Hitung input dan output
sebagai berikut: cairan/24 jam
NOC : Eliminasi Usus (0501) c. Dorong pasien untuk
meningkatkan konsumsi
cairan
d. Lakukan kolaborasi
Indikator A T
Melaporkan 4 5
Pola eliminasi
Diare 4 5 dengan dokter untuk
Suara bising 4 5 pemberian program yang
usus tepat.
NIC: Pain Management
(1400)
a. Lakukan observasi
penurunan/peningkatan
nyeri secara
komprehensif (PQRST),
dan TTV
b. Observasi reaksi
nonverbal dari keluhan
nyeri
c. Ajarkan pasien
melakukan teknik
relaksasi napas dalam
d. Anjurkan keluarga untuk
membawa barang yang
disenangi pasien, jika
dibutuhkan
e. Lakukan kolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian program terapi
farmakologi yang tepat.
Keterangan:
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu

NOC : Pain lavel (2102)


Indikator A T
Nyeri yang 4 5
dilaporkan
Ekspresi nyeri 4 5
wajah
Keterangan:
1 = Berat
2 = Cukup berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada

3 Setelah dilakukan asuhan NIC : Manajemen


keperawatan selama 3x24 jam, lingkungan (6480)
diharapkan masalah gangguan a. Lakukan observasi
pola tidur dapat teratasi, jumlah jam dan kualitas
dengan kriteria hasil sebagai tidur
berikut: b. Berikan tempat tidur dan
NOC: Tidur (0004) lingkungan yang bersih
Indikator A T dan nyaman
Jam tidur 4 5 c. Anjurkan menggunakan
Pola tidur 3 4 headphone untuk
Kualitas tidur 3 4 mendengarkan musik
Perasaan segar 3 4 pribadi, jika
setelah bangun memungkinkan
tidur d. Tutup gorden/tirai dan
Keterangan : batasi pengunjung di
1 = Sangat terganggu ruangan saat jam tidur
2 = Banyak terganggu e. Libatkan keluarga dan
3 = Cukup terganggu penunggu pasien lainnya
4 = Sedikit terganggu untuk mendukung waktu
5 = Tidak terganggu istirahat tidur pasien di
ruangan perawatan

N. Implementasi

No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon TTD


Dx
1,2,3 Rabu, 25 Melakukan S: Pasien mengatakan nyeri perut, Rizkya
Desember 2019 pemeriksaan dan badan terasa lemas, Ny. Y
Jam 08.15 keadaan umum mengatakan suhu badan anak
meningkat.

O: Pasien terlihat lemas, tingkat


kesadaran composmentis (E4V5M6),
Nadi = 80 kali/menit, pernapasan =
18 kali/menit dan suhu = 38°C
2 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat nyeri Rizkya
Jam 08.20 pengkajian nyeri perut di bagian kiri atas dan bawah,
dan frekuensi nyeri dirasakan bertambah parah bila
diare ditekan, rasanya seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, dengan skala
nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan kemarin diare 3 kali/24
jam dengan jumlah ±500 cc.

O: Terlihat ekspresi menahan nyeri


ketika dilakukan palpasi pada daerah
abdomen kuadran kiri atas dan
bawah, bising usus 16 kali/menit,
turgor kulit kembali <2 detik.
Memberikan S: Pasien dan Ny. Y mengatakan
Jam 08.25 edukasi cara bersedia diberikan edukasi cara
melakukan melakukan kompres hangat.
kompres hangat
O: Ny. Y dapat memberikan
kompres hangat sesuai dengan
instruksi yang diberikan (Axilla dan
Inguinalis)
1,2 Menghitung S: Ny. Y mengatakan anaknya Rizkya
Jam 08.40 balance cairan minum dan makan ±1100 cc/24 jam,
urine ±800 cc/24 jam, dan diare
dengan total jumlah ±500 cc/24 jam.

O: Total input (2.464,5 cc) – total


output (2.000 cc) = +464,5 cc/24
jam.
1,2 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan Rizkya
Jam 10.00 injeksi sesuai bersedia dilakukan pemberian
advise dokter injeksi.

O: Pasien diberikan injeksi melalui


IV line:
Cefotaxime 750 mg
Obat Oral Paracetamol syirup 2 cth
1,2,3 Melakukan S: Ny. Y mengatakan suhu tubuh Niken
Jam 14.00 pemeriksaan anaknya masih terasa panas.
keadaan umum
dan tanda-tanda O: Pasien terlihat lemas, tingkat
vital kesadaran composmentis (E4V5M6),
kulit terasa hangat, Nadi = 78
kali/menit, pernapasan = 18
kali/menit, suhu = 37,6°C
2 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat nyeri Niken
Jam 14. 05 pengkajian nyeri perut di bagian kiri atas dan bawah,
dan frekuensi nyeri dirasakan bertambah parah bila
diare ditekan, rasanya seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, dengan skala
nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan jam 12.00 WIB diare
±240 cc.

O: Terlihat ekspresi menahan nyeri


ketika dilakukan palpasi pada daerah
abdomen kuadran kiri atas dan
bawah, bising usus 16 kali/menit,
turgor kulit kembali <2 detik.
2 Jam 14.10 Melakukan S: Pasien dan keluarga bersedia Niken
edukasi teknik diajarkan teknik relaksasi napas
relaksasi napas dalam.
dalam
O: Pasien dan keluarga kooperatif
ketika proses edukasi berlangsung,
pasien dapat mengikuti instruksi
yang diberikan, dan mampu
mempraktikkannya secara mandiri
1,2 Jam 18.00 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan Niken
injeksi sesuai bersedia dilakukan tindakan
advise dokter pemberian injeksi.

O: Pasien diberikan injeksi melalui


IV line:
Cefotaxime 750 mg
Obat Oral Paracetamol syirup 2 cth.
3 Jam 18.20 Melakukan S: Ny. Y mengatakan pasien tidur Niken
observasi tidur siang 2-3 jam. Pasien mengatakan
siang perasaan segar ketika bangun.

O: Pasien terlihat segar.


2 Jam 19.50 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat nyeri Niken
pengkajian nyeri perut di bagian kiri atas dan bawah,
nyeri dirasakan bertambah parah bila
ditekan, rasanya seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, dengan skala
nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik.

O: Terlihat ekspresi menahan nyeri


ketika dilakukan palpasi pada daerah
abdomen kuadran kiri atas dan
bawah.
1,2 Jam 20.00 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan Niken
pemberian obat mengetahui cara meminum obat
oral yang diberikan.

O: Keluarga dapat mengilustrasikan


cara minum obat, pasien
mendapatkan obat zink 1 tab, dan
lacto B 1 tab.
1,2,3 Kamis, 26 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat Rizkya
Desember 2019 pemeriksaan penurunan nyeri diperut, dan Ny. Y
Jam 08.10 keadaan umum mengatakan suhu tubuh anaknya
pagi ini panas.

O: Pasien terlihat lemas, tingkat


kesadaran composmentis (E4V5M6),
Nadi = 72 kali/menit, pernapasan =
18 kali/menit dan suhu = 37,8°C
2 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat nyeri Rizkya
Jam 08.15 pengkajian nyeri perut di bagian kiri atas dan bawah,
dan frekuensi nyeri dirasakan bertambah parah bila
diare ditekan, rasanya seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, dengan skala
nyeri 3, durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan sudah melakukan teknik
napas dalam ketika nyeri perut
timbul. Pasien mengatakan kemarin
2 kali diare dengan total jumlah ±400
cc/24 jam.

O: Terlihat ekspresi menahan nyeri


minimal ketika dilakukan palpasi
pada daerah abdomen kuadran kiri
atas dan bawah. Nadi = 72
kali/menit, pernapasan = 18
kali/menit dan suhu = 37,8°C. bising
usus 13 kali/menit, Turgor kulit
kembali <2 detik.
1,2 Menghitung S: Ny. Y mengatakan makan minum Rizkya
Jam 08.20 balance cairan ±1.200 cc/24 jam, jumlah BAK ±800
cc/24 jam, diare total jumlah ±400
cc/24 jam.

O: Total input (2.564,5 cc/24 jam) –


total output (1.900 cc/24 jam) =
+664,5 cc/24 jam.
3 Melakukan S: Ny. Y mengatakan anaknya tidur Rizkya
Jam 08.30 pengkajian jam jam 21.00- 05.00 WIB. Terbangun 2
tidur kali karena mau BAK.

O: Nadi = 72 kali/menit, pernapasan


= 18 kali/menit dan suhu = 37,8°C.
1,2 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan Niken
Jam 10.10 injeksi sesuai bersedia dilakukan pemberian
advise dokter tindakan injeksi.

O: Pasien diberikan injeksi melalui


IV line:
Cefotaxime 750 mg
Obat Oral Paracetamol Syirup 2 cth.
2 Melakukan S: Pasien mengatakan terdapat nyeri Niken
Jam 13.40 pengkajian nyeri perut di bagian kiri atas dan bawah,
nyeri dirasakan bertambah parah bila
ditekan, rasanya seperti ditusuk-
tusuk benda tajam, dengan skala
nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan napas dalam bisa
mengurangi nyeri perutnya.

O: Tampak ekspresi menahan nyeri


minimal ketika dilakukan palpasi
pada daerah abdomen kuadran kiri
atas dan bawah.
1,2,3 Jum’at, 27 Melakukan S: Pasien mengatakan sudah tidak Niken
Desember 2019 pemeriksaan merasakan nyeri diperut, dan Ny. Y
Jam 08.10 keadaan umum mengatakan suhu tubuh anaknya
sudah tidak panas.

O: Pasien terlihat segar, tingkat


kesadaran composmentis (E4V5M6),
Nadi = 65 kali/menit, pernapasan =
18 kali/menit dan suhu = 36,8°C
2 Melakukan S: Pasien mengatakan sudah tidak Niken
Jam 08.15 pengkajian nyeri merasakan nyeri di perut, dan sudah
dan frekuensi tidak diare. BAB frekuensi 1 kali
diare dengan konsistensi lembek, bewarna
kuning, bau khas feces, jumlah ±100
cc.
O: Pemeriksaan TTV: Nadi = 65
kali/menit, pernapasan = 18
kali/menit dan suhu = 36,8°C, bising
usus 10 kali/menit, Turgor kulit
kembali <2 detik.
1,2 Menghitung S: Ny. Y mengatakan makan minum Niken
Jam 08.25 balance cairan ±1000 cc/24 jam, jumlah BAK ±800
cc/24 jam, BAB ±100 cc/24 jam.

O: Total input (2.334,5 cc/24 jam) –


total output (1.600 cc/24 jam) =
+734,5 cc/24 jam.
1,2 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan Niken
Jam 10.00 injeksi sesuai bersedia dilakukan pemberian
advise dokter tindakan injeksi

O: Pasien diberikan injeksi melalui


IV line:
Cefotaxime 750 mg
1,2,3 Melakukan S: Pasien mengatakan sudah tidak Rizkya
Jam 14.00 pemeriksaan merasakan nyeri perut, dan Ny. Y
keadaan umum mengatakan badan anaknya
sudah tidak panas

O: Pasien terlihat segar, tingkat


kesadaran composmentis (E4V5M6),
Nadi = 65 kali/menit, pernapasan =
18 kali/menit dan suhu = 36,6°C.
1,2 Melakukan S: Pasien dan keluarga mengatakan
Jam 18.00 injeksi sesuai bersedia dilakukan pemberian
advise dokter tindakan injeksi

O: Pasien diberikan injeksi melalui


IV line:
Cefotaxime 750 mg
O. Evaluasi

No. Hari/Tanggal/Jam Evaluasi TTD


Dx
1 Rabu, 25 S= Ny. Y mengatakan suhu tubuh anaknya masih terasa Niken
Desember 2019 panas.
Jam 14.00
O = Pasien lemas, tingkat kesadaran composmentis
(E4V5M6), kulit teraba hangat, Nadi = 78 kali/menit,
pernapasan = 18 kali/menit, suhu = 37,6°C.

A = Masalah Hipertermi belum teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan kenyamanan suhu 4 5
Suhu tubuh dalam batas 4 5
normal (36,5-37,5°C)
Tidak ada tanda-tanda 5 5
dehidrasi
Tanda-tanda vital dalam batas 4 5
normal

P = Lanjutkan intervensi
Lakukan pemeriksaan TTV
Dorong konsumsi cairan lebih
Lakukan pengecekan darah rutin
2 S: Pasien mengatakan terdapat nyeri perut di bagian kiri Niken
Jam 19.50 atas dan bawah, nyeri dirasakan bertambah parah bila
ditekan, rasanya seperti ditusuk-tusuk benda tajam,
dengan skala nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik. Diare 3 kali
±500 cc/24 jam

O: Terlihat ekspresi menahan nyeri ketika dilakukan


palpasi pada daerah abdomen kuadran kiri atas dan
bawah, bising usus 16 kali/menit.

A = Masalah diare belum teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan Pola 4 5
eliminasi
Diare 4 5
Suara bising usus 4 5

Indikator O T
Nyeri yang dilaporkan 4 5
Ekspresi nyeri wajah 4 5
P = Lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (PQRST), kaji
frekuensi diare/24 jam, dorong konsumsi cairan lebih,
kolaborasi pengecekan darah rutin
3 S = Ny. Y mengatakan pasien tidur siang 2-3 jam. Niken
Jam 18.20 Pasien mengatakan perasaan segar ketika bangun.

O = Pasien terlihat segar, Nadi = 78 kali/menit,


pernapasan = 18 kali/menit, suhu = 37,6°C.

A = Masalah gangguan pola tidur teratasi


sebagian Indikator O. A O. T
Jam tidur 4 5
Pola tidur 4 4
Kualitas tidur 3 4
Perasaan segar setelah 4 4
bangun tidur

P = Lanjutkan intervensi
Kaji jumlah istirahat dan tidur
1 Kamis, 26 S = Pasien mengatakan terdapat penurunan nyeri Rizkya
Desember 2019 diperut, dan Ny. Y mengatakan suhu tubuh anaknya
Jam 08.20 pagi ini panas.

O = Pasien terlihat lemas, tingkat kesadaran


composmentis (E4V5M6), Nadi = 72 kali/menit,
pernapasan = 18 kali/menit dan suhu = 37,8°C. Hasil lab
darah 26/12/2019: Trombosit 124 (rendah), Limfosit
43.5 (tinggi).

A = Masalah Hipertermi belum teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan kenyamanan suhu 4 5
Suhu tubuh dalam batas 4 5
normal (36,5-37,5°C)
Tidak ada tanda-tanda 5 5
dehidrasi
Tanda-tanda vital dalam batas 4 5
normal
P = Lanjutkan intervensi
Lakukan pemeriksaan TTV
Dorong konsumsi cairan lebih
2 S = Pasien mengatakan terdapat nyeri perut di bagian Niken
Jam 13.40 kiri atas dan bawah, nyeri dirasakan bertambah parah
bila ditekan, rasanya seperti ditusuk-tusuk benda tajam,
dengan skala nyeri 4, durasi nyeri 3-5 detik. Pasien
mengatakan napas dalam bisa mengurangi nyeri
perutnya. Diare 2 kali ±400 cc/24 jam

O = Tampak ekspresi menahan nyeri minimal ketika


dilakukan palpasi pada daerah abdomen kuadran kiri
atas dan bawah, bising usus 13 kali/menit.

A = Masalah diare belum teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan Pola 4 5
eliminasi
Diare 4 5
Suara bising usus 5 5

Indikator O. A O. T
Nyeri yang dilaporkan 4 5
Ekspresi nyeri wajah 4 5
P = Lanjutkan intervensi
Kaji frekuensi, jumlah, konsistensi diare, hitung balance
cairan/24 jam, lakukan pengkajian nyeri komprehensif
(PQRST).
3 S = Ny. Y mengatakan anaknya tidur jam 21.00- 05.00 Rizkya
Jam 08.30
WIB. Terbangun 2 kali karena mau BAK.

O = Nadi = 72 kali/menit, pernapasan = 18 kali/menit


dan suhu = 37,8°C.
A = Masalah gangguan pola tidur teratasi
Indikator O. A O. T
Jam tidur 5 5
Pola tidur 4 4
Kualitas tidur 4 4
Perasaan segar setelah 4 4
bangun tidur
P = Observasi pola tidur, dan kualitas istirahat
1 Jum’at, 27 S = Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri Rizkya
Desember 2019 perut, dan Ny. Y mengatakan badan anaknya sudah
Jam 14.00 tidak panas

O = Pasien terlihat segar, tingkat kesadaran


composmentis (E4V5M6), Nadi = 65 kali/menit,
pernapasan = 18 kali/menit dan suhu = 36,6°C.

A = Masalah hipertermi teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan kenyamanan suhu 5 5
Suhu tubuh dalam batas 5 5
normal (36,5-37,5°C)
Tidak ada tanda-tanda 5 5
dehidrasi
Tanda-tanda vital dalam batas 5 5
normal
P = Observasi TTV
2 S = Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri di Niken
Jam 08.15 perut, dan sudah tidak diare. BAB frekuensi 1 kali
dengan konsistensi lembek, bewarna kuning, bau khas
feces, jumlah ±100 cc.

O = Pemeriksaan TTV: Nadi = 65 kali/menit,


pernapasan = 18 kali/menit dan suhu = 36,8°C, bising
usus 10 kali/menit, Turgor kulit kembali <2 detik.

A = Masalah diare teratasi


Indikator O. A O. T
Melaporkan Pola 5 5
eliminasi
Diare 5 5
Suara bising usus 5 5

Indikator O. A O. T
Nyeri yang dilaporkan 5 5
Ekspresi nyeri wajah 5 5
P = Observasi TTV

Anda mungkin juga menyukai