1. Elektroensefalografi (EEG) Epilepsi pada bayi dan anak dianggap sebagai suatu sindrom. 1.
Idiopatik : Predisposisi genetik
– Gambaran epileptiform activity sindrom epilepsi adalah epilepsi yang ditandai dengan adanya 2. Kriptogenik : Lesi SSP : (+), Ex : 2. Brain imaging : MRI, CTScan sekumpulan gejala dan klinis yang terjadi bersama-sama meliputi - Sindrom West 3. Radiologi: Foto tengkorak untuk mengetahui kelainan jenis serangan, etiologi, anatomi, faktor pencetus, umur onset, dan - Sindrom Lennox- Gastaut tulang tengkorak, destruksi tulang, kalsifikasi berat penyakit. - Epilepsi Mioklonik intrakranium yang abnormal, tanda peninggian TIK seperti - Gambaran Klinik = Ensefalopati Difus pelebaran sutura, erosi sela tursika dan sebagainya 3. Simtomatik : Lesi SSP, Ex: 4. Laboratorium : Epilepsi adalah gangguan kronis yang ditandai adanya bangkitan - Trauma Kepala - Darah rutin, darah tepi, kadar gula darah, elektrolit epileptik berulang akibat gangguan fungsi otak secara intermiten - Infeksi SSP - Cairan serebrospinal (infeksi SSP) yang terjadi oleh karena lepas muatan listrik abnormal neuron- - Kelainan Kongenital neuron secara paroksismal akibat berbagai etiologi. - Lesi Desak Ruang - Gangguan Peredaran Darah Otak 1. Non Farmakologi - Toksik (alkohol, obat) - Amati faktor pemicu - Metabolik - Hindari faktor pemicu (jika ada) missal: stress, Definisi - Kelainan Neurodegeneratif perubahan jadwal tidur, terlambat makan dll. 2. Farmakologi 1. Faktor prenatal Penderita epilepsi diberikan obat anti konvulsif - Usia ibu saat hamil secara rutin, biasanya pengobatan dilanjutkan sampai - Kehamilan dengan 3 tahun, kemudian obat dikurangi secara bertahap dan Pemeriksaan Etiologi eklamsi dan hipertensi dihentikan dalam jangka waktu 6 bulan. Pada Penunjang - Pemakaian bahan toksik umumnya lama pengobatan berkisar antara 2 - 4 tahun (racun) bebas serangan. Selama pengobatan harus di periksa 2. Faktor natal gejala intoksikasi dan pemeriksaan laboratrium secara - Bayi lahir dengan asfiksia berkala. Menggunakan obat-obatan antiepilepsi: - BBLR a. Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal - Premature atau Na+: Terapi Faktor Risiko postmature - Inaktivasi kanal Na: menurunkan kemampuan - Partus lama syaraf untuk menghantarkan muatan listrik. - Kelahiran dengan alat Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, (vakum, forcep, caesarea) okskarbazepin, valproat - Perdarahan intrakranial b. Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori 3. Faktor postnatal GABAergik: - Kejang demam - agonis reseptor GABA: meningkatkan - Trauma kepala transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja - Infeksi sususan saraf reseptor GABA. contoh: benzodiazepin, pusat barbiturate - Epilepsy akibat toksis - menghambat GABA transaminase: Komplikasi - Gangguan metabolik konsentrasi GABA meningkat. contoh: 4. Herediter (keturunan) Vigabatrin - menghambat GABA transporter: Epilepsi Mengakibatkan kerusakan otak memperlama aksi GABA. contoh: Tiagabin akibat hipoksia jaringan otak, dan - meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan mengakibatkan retardasi mental, cerebrospinal pasien Æ mungkin dg dapat timbul akibat kejang yang menstimulasi pelepasan GABA dari non- berulang, dapat mengakibatkan vesikular pool. contoh: Gabapentin timbulnya depresi dan cemas, keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.