WOC PERTUSIS

Proses infeksi
Bakteri Bordetella
pertusis
Akumulasi sekret di saluran
pernapasan Peningkatan aktivasi
Inhalasi droplet seluler

Masuk ke saluran Peningkatan

Obstruksi saluran Transport O2 ke
pernapasan metabolisme
pernpasn paru menurun

Pemecahan karbohidrat protein,

Menurunnya Paru-paru kekurangan O2 Melekat pada silia lemak dan adanya penekanan
fungsi epitel di saluran pada syaraf pusat lapar di otak
pernapasan
Menghasilkan toksin
Iskemia jaringan Penurunan nafsu makan
pertusis
paru
Sesak napas
Merangsang Penurunan berat badan
MK: BERSIHAN Atelektasis peningkatan
JALAN NAPAS TIDAK pengeluaran histamine
EFEKTIF dan serotonin MK:
Terganggunya KETIDAKSEIMBANGAN
fungsi pernapasan NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
 Proses inflamasi di saluran NIC:
Peningkatan pernapasan Nutrition Monitoring
frekuensi napas - BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor lingkungan selama makan
Peningkatan produksi mukus - Monitor kulit kering dan perubahan
pada silia pigmentasi
Mk: POLA NAPAS
- Monitor turgor kulit
TIDAK EFEKTIF - Monitor kekeringan, rambut kusam,
dan mudah patah
Fungsi silia terganggu - Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
- Monitor makanan kesukaan
NIC: - Monitor pertumbuhan dan
a. Pastikan kebutuhan oral / tracheal Menurunnya fungsi silia perkembangan
suctioning. - Monitor pucat, kemerahan, dan
b. Berikan O2....l/mnt, metode……… kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
c. Anjurkan pasien untuk istirahat dan
NIC:
napas dalam Mudah terjadi infeksi sekunder a. Pertahankan
Catat adanyateknik
edema,aseptif
hiperemik,
d. Posisikan pasien untuk
akibat mikroorganisme lain b. Batasi pengunjung bila perlu
memaksimalkan ventilasi
c. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
e. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tindakan keperawatan
f. Keluarkan sekret dengan batuk atau
d. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
suction MK: RESIKO
pelindung
g. Auskultasi suara nafas, catat adanya INFEKSI e. Berikan terapi antibiotik
suara tambahan
f. Monitor tanda dan gejala infeksi
h. Berikan bronkodilator
sistemik dan lokal
i. Monitor status hemodinamik
g. Inspeksi kulit dan membran mukosa
j. Berikan antibiotik
terhadap kemerahan, panas, drainase
k. Monitor respirasi dan status O2
h. Dorong masukan cairan
l. Jelaskan pada pasien dan keluarga
i. Dorong istirahat
tentang penggunaan peralatan :
j. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
O2,suction, inhalasi.
gejala infeksi
 NIC: Akumulasi sekret di
a. Posisikan pasien untuk saluran pernapasan
memaksimalkan ventilasi
b. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
c. Keluarkan sekret dengan batuk atau
Menyentuh karina NIC:
suction
a. Lakukan pengkajian nyeri secara
d. Auskultasi suara nafas, catat adanya
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
suara tambahan
Reflek batuk durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
e. Berikan bronkodilator
presipitasi
f. Berikan pelembab udara Kassa basah
b. Observasi reaksi nonverbal dari
NaCl Lembab
ketidaknyamanan
g. Monitor respirasi dan status O2 Peningkatan tekanan c. Kontrol lingkungan yang dapat
h. Bersihkan mulut, hidung dan secret intra abdomen mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
trakea
pencahayaan dan kebisingan
i. Pertahankan jalan nafas yang paten
d. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
j. Observasi adanya tanda tanda
Menekan syaraf menentukan intervensi
hipoventilasi
e. Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
k. Monitor adanya kecemasan pasien pada abdomen napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
terhadap oksigenasi
hangat/ dingin
l. Monitor vital sign
f. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
m. Informasikan pada pasien dan
Nyeri pada saat g. Tingkatkan istirahat
keluarga tentang tehnik relaksasi
batuk h. Berikan informasi tentang nyeri seperti
untuk memperbaiki pola nafas.
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
n. Ajarkan bagaimana batuk efektif
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
o. Monitor pola nafas
dari prosedur
MK: NYERI i. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
Sumber: pemberian analgesik pertama kali